NovelToon NovelToon

Maafkan Aku Suamiku (Mencintai Anak Tiri)

Menikahi Pria Tua...

" Sah... " ucap semua saksi dan tamu yang hadir menyaksikan pernikahan Aliya dan tuan Seno.

Aliya hanya bisa memejamkan matanya saat air mata nya tiba tiba saja keluar, status baru yang iya harap dari orang yang iya cintai ternyata iya dapat dari orang yang baru saja satu jam lalu Aliya kenal dan Aliya lihat.

Ya dia adalah Aliya seorang kembang desa yang harus menjadi korban pelunasan hutang keluarga nya, ya kakak yang begitu iya sayangi malah menjadikannya tumbal untuk membayar hutang pada tuan tanah di desa tetangga.

" selamat ya Al, kakak yakin kau pasti akan hidup senang menjadi istri tuan Seno " ucap kakak Aliya yang bernama Alan.

" untuk apa hidup senang jika tidak ada cinta di dalamnya ?" ucap Aya di sela sela isak tangis nya.

" memang kamu hidup makan cinta " ucap kakaknya ketus dan berlalu meninggalkan adik perempuan.

" tuan saya sudah menepati janji saya untuk menikahkan adik saya dengan anda, saya harap anda pun tidak lupa dengan apa yang anda janjikan pada saya " ucap Alan tak tahu malu.

Tuan Seno pun melemparkan amplop coklat yang berisi uang yang cukup tebal tepat di hadapan Aliya, bahkan tuan Seno menatap Aliya dengan tatapan merendahkan.

Alan yang sudah mendapatkan apa yang dia mau pun langsung meninggalkan Aliya di rumah besar tuan Seno bahkan semua pakaian Aliya pun sudah Alan kemas.

" kamu lihat apa yang kakakmu lakukan ?" ucap tuan Seno.

" dia telah menjual mu padaku jadi saya harap harga yang saya berikan setimpal dengan apa yang nanti saya dapat " ucap nya lagi.

Aliya mencoba menenangkan hatinya dan emosinya yang tiba tiba saja terbakar terlebih dengan ucapan tuan Seno barusan.

Semua tamu dan juga saksi pernikahan pun kini sudah pulang ke rumah mereka masing masing dan kini di rumah besar tuan Seno hanya tinggal tuan Seno, Aliya dan juga seorang Wanita paruh baya yang mengatur urusan rumah ini.

" bi.. tunjukan kamar yang akan di tempati nyonya baru mu " ucap tuan Seno yang usianya kini menginjak Lima puluh tahun sedangkan Aliya masih berusia dua puluh satu tahun.

" baik tuan " ucap bi marni atau yang sering di sebut bi mar meski sebenarnya usia bi mar dan tuan Seno tidak lah jauh berbeda.

" mari nyonya " ucap Bu mar mempersilahkan Aliya untuk mengikutinya menuju kamar yang berada di lantai dua rumah itu.

" bi.. emang di engga ada orang lain selain kita ?" tanya Aliya yang sedikit heran karena rumah sebesar ini tapi terlihat sangat sepi.

" terimakasih bi.. " ucap tuan Seno yang entah dari mana kini sudah ada di antara Aliya dan bi mur.

Bi mur pun hanya mengangguk dan mundur dari hadapan tuan dan nyonya baru nya.

' seperti nya usia nyonya muda tidak jauh beda dengan usia tuan muda ' gumam bi mur sambil pergi meninggalkan pengantin baru.

Tuan Seno langsung menarik aliya tanpa perasaan ke dalam kamar yang mulai saat ini akan menjadi kamarnya dan kamar istri barunya.

" untuk saat ini aku hanya menginginkan seorang istri yang bisa menuruti setiap keinginan dan juga memperhatikanku bukan untuk melayaniku diatas sana " ucap tuan Seno sambil menunjuk ke tempat tidur.

Sejujurnya Aliya sedikit heran dengan apa yang di ucapkan tuan Seno tadi, tapi iya bersyukur tidak harus melayani pria tua yang lebih pantas menjadi ayahnya itu.

" tapi jangan sampai orang lain tau dengan apa yang aku ucapkan tadi " ucap tuan Seno pada Aliya, setelah mengucapkan itu semua tuan Seno pun mulai merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Aliya masih bergeming meski tuan Seno sudah memejamkan matanya tanpa memperdulikan dirinya, tak lama Aliya pun memilih membersihkan dirinya di kamar mandi yang ada di kamarnya itu.

Setelah yakin Aliya sudah tidak ada di sampingnya tuan Seno pun membuka kembali matanya dan menatap pintu kamar mandi yang tertutup rapat.

" belum saatnya aku menjamah mu " ucap tuan Seno tersenyum penuh misteri, setelah mengucapkan itu tuan Seno benar benar memejamkan matanya bersiap menghadapi hari esok

Aliya perlahan keluar dari kamarnya dengan pakaian tidur nya, jangan membayangkan Aliya mengunakan lingerie atau yang sejenis dengan itu. Aliya hanya menggunakan pakaian tidur standar berlengan panjang dan celana nya pun panjang.

Aliya mulai menaiki tempat tidur dimana di samping nya tuan Seno atau suami tuanya sudah merebahkan dirinya lebih dulu di sana.

' apa dia benar benar tidak akan menyentuh ku ? lalu apa tujuannya menikahiku ?' ucap Aliya dalam hati tapi matanya menatap pada suami tuanya.

" tidur dan jangan melihatku seperti itu !!" ucap tuan Seno dengan mata terpejam.

Aliya pun mencoba memejamkan matanya berharap pagi segera tiba dan Aliya berharap jika semua ini hanya mimpi.

' lihatlah siapa yang ada di sampingku saat.. bahkan dengan uang aku bisa menikahinya ' ucap tuan Seno yang kembali membuka matanya setelah yakin Aliya tertidur.

Waktu berlalu begitu lama bagi yang sedang menunggu, tapi tidak bagi Aliya dimana iya merasa baru saja memejamkan matanya tapi kini alarm di handphone nya sudah berbunyi tanda waktunya untuk Aliya bangun.

" ah.. syukur semua itu hanya mimpi " ucap Aliya dengan senyum yang terkembang sempurna karena tidak menemukan siapapun si sampingnya tapi tak lama senyum itu pun meredup saat iya menyadari jika ini bukan di kamarnya.

" arghhhh " Aliya berteriak sambil membekap mulut nya agar teriakan nya tidak terdengar ke luar.

" tidak usah bertingkah seperti itu " ucap tuan Seno yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang masih meninggalkan jejak air di dada bidangnya dan dengan rambut yang masih sedikit basah membuat ketampanan tidak berkurang Meski usianya sudah setengah abad.

" dari pada nanti bola matamu keluar lebih baik siapkan pakaian dan perlengkapan ku untuk ke kantor " Aliya hanya berkomat Kamit menirukan ucapan suami tuanya yang kini sedang mengeringkan tubuhnya dengan membelakangi Aliya.

" Aliya... " tuan Seno menyadarkan Aliya yang masih saja diam.

" iya... " Aliya pun menuju ruang ganti di ikuti tuan Seno yang masih menggunakan handuk untuk menutupi senjata pusakanya.

Aliya mengambilkan pakaian yang pas untuk suami tuanya pergi ke kantor dan juga segala asesorisnya pun Aliya yang menyiapkannya.

" buatkan aku kopi dan juga nasi goreng plus telur mata sapi setengah matang " ucapnya sambil menggunakan semua itu tepat di hadapan Aliya bahkan sampai saat iya menggunakan underwear pun sengaja iya lakukan di hadapan Aliya.

" jangan berbalik dan lihat aku karena mulai saat ini kamu harus terbiasa melihat tubuhku ini " ucap tuan Seno tanpa rasa malu sedikit pun.

' aku ingin lihat sejauh apa kamu bisa menahan hasrat mu itu ' ucap tuan Seno dalam hati saat melihat wajah Aliya yang memerah menahan malu.

✍️✍️✍️hai hai hai... ketemu lagi sama R-kha 😘😘 ini cerita receh R-kha untuk kali ini mungkin agak sedikit nakal ya ceritanya 🤭🤭 semoga kalian suka dan terus kawal cerita ini sampai selesai.

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi UP nya.

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha lebih semangat lagi.

Love you moreeeee 😍😍🌹

Janji Tuan Seno

Aliya keluar dari kamar setelah suami tuanya menyuruh nya untuk segera menyiapkan sarapan untuknya.

Jujur meski sudah berumur tapi tubuh suaminya masih sangat berisi dengan otot yang masih terjaga membuat Aliya harus menahan Saliva nya agar tidak menetes.

" bi.. dapurnya dimana ?" tanya Aliya saat melihat bi mar yang menyiapkan sarapan di meja makan.

" nyonya mau apa biar bibi yang buatkan " ucap bi mar yang tidak ingin membiarkan nyonya barunya untuk bekerja.

" tunjukan dapurnya bi.. saya mau lihat apa dia bisa masak atau tidak " ucap tuan Seno yang baru saja turun.

Aliya hanya menatap sekilas ke arah suami tuanya dan berlalu menyusul bi mar yang sudah menuju dapur.

" bi.. apa tuan Seno tidak memiliki anak atau istri sebelum nya ?" tanya Aliya pada bi mar, dan saat Bi mar hendak menjawab tuan Seno tiba tiba saja datang dan menatap tajam pembantunya itu dan karena hal itu bi mar memilih meninggalkan pengantin beda usia itu

" tuan mau apa ? kopinya belum saya buat, jadi silahkan menunggu di ruang makan " ucap Aliya yang seolah dibatasi gerak dan keingintahuannya.

Tuan Seno pun berbalik ke ruang makan sambil membaca berita portal yang ada di handphone nya dan setelah menunggu hampir dua puluh menit semua pesanan nya pun sudah ada di depan matanya.

Tuan Seno baru saja menyeruput kopi yang sudah di buat Aliya tapi baru saja kopi itu masuk di mulutnya tuan Seno menyemburkan kopi itu tepat di kaki Aliya.

byurr....

auwhhh... Aliya yang kaget bercampur sedikit panas di kakinya pun menatap suami tuanya.

" kamu ingin membunuhku ? berapa banyak gula yang kamu pakai untuk membuat kopi ini hah " tanya tuan Seno bukannya merasa bersalah karena telah melukai kaki aliya.

" buatkan lagi .. tanya Bu mar agar takarannya pas " ucap tuan Seno tanpa rasa bersalah.

Aliya berbalik dan menghapus air mata yang jatuh di pipinya dengan kasar agar tak ada yang melihat air matanya.

' sabar ya nyonya ... sebenarnya tuan itu aslinya baik tapi semenjak..."

" ALIYA...." teriak tuan Seno dari ruang makan menghentikan bi mar yang akan memberitahu kan sesuatu pada Aliya.

Aliya bergegas membuatkan kopi sesuai arahan bi mar, dengan penuh kehati hatian Aliya meletakan kopinya tepat di hadapan tuan Seno.

" minum " perintah tuan Seno setelah berpindah duduk menjadi tepat di samping Aliya, meski ragu Aliya tetap meminum kopi yang seharusnya untuk suaminya.

Tapi siapa sangka setelah gelas kopi itu terlepas dari mulutnya tuan Seno langsung menyambar mulut Aliya yang masih ada kopinya.

Tuan Seno melu mat bi bir aliya yang saat ini terlihat menggoda, sedangkan Aliya yang mendapat serangan mendadak dari suami tuanya berusaha mendorong tubuh suami tuanya dengan kedua tangannya.

Dan setelah tautan di bi bir mereka terlepas dengan reflek Aliya menampar pipi suami tuanya yang dirasa lancang mencium nya tanpa izin.

" saya belum mengijinkan anda untuk bisa menyentuh saya apa lagi sampai mencium saya " ucap Aliya sambil berdiri.

Tuan Seno pun menatap Aliya dengan tampang mengejek bahkan kini tatapannya pun Seolah sedang menelanjangi Aliya dimana iya melihat Aliya dari ujung rambut sampai ujung kaki.

" sok jual mahal !!" ucap tuan Seno

" aku yakin jika tubuhmu itu pernah di jamah oleh kekasihmu kan ?" tanya tuan Seno, sedangkan Aliya yang mendengar ucapan kasar terlebih kata kekasih dari mulut suami tuanya pun heran, apa mungkin suaminya tau jika dirinya sudah mempunyai kekasih sebelum menikah.

" jaga ucapan anda !!" ucap Aliya yang tidak ingin semakin di rendahkan oleh suami tuanya.

Tuan Seno pun memilih meninggalkan Aliya karena iya tidak ingin terpancing emosi oleh Aliya yang nantinya akan membuat kita kehilangan banyak hal.

Aliya menelungkup kan wajah nya di atas meja dimana tangannya sudah lebih dulu iya lipat di atas meja.

' jadilah wanita kuat yang bisa melindungi diri karena aku tidak selamanya ada di sisimu ' itu adalah ucapan seseorang yang tiba tiba saja melintas di memori nya.

' kamu kemana Lang... aku rindu... tolong keluarkan aku dari sini dan bebaskan aku dari suami tua ku itu ' ucap aliya dalam hati.

Sedangkan di kamar atas lebih tepatnya di ruang kerja tuan seno, kini tuan Seno sedang menelpon seseorang yang sudah hampir tiga tahun tidak pulang ke rumahnya.

" kapan kamu kembali ??" ucap tuan Seno pada orang di sebrang sana

".....

" aku bahkan sudah melakukan apa yang kamu minta " ucap tuan Seno lagi.

" ....

" baik lah " tuan Seno pun menutup sambungan telepon setelah mendapat jawaban yang dia inginkan.

' sebenarnya ada masalah apa kamu sama keluarga Aliya, sampai kamu menyuruh ku menikahi wanita yang usianya tak beda jauh dengan usia Galang ' gumam tuan Seno sambil menatap wajah seorang wanita di galeri handphone nya.

Setelah melihat suami tuanya tidak keluar lagi dari ruang kerja Aliya pun menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya yang sedikit kotor terkena cipratan kopi yang di semburkan suami tuanya.

' katanya tidak akan menyentuhku tapi apa yang dia lakukan tadi, dasar pria tua ' gumam Aliya sambil mengganti pakaian di kamarnya karena berpikir jika suami tuanya sedang bekerja di ruang kerja.

" siapa yang kamu bilang tua ?" ucap tuan Seno yang tiba tiba saja memasuki kamarnya dan Aliya.

Tapi apa yang iya lihat sungguh menguji dirinya yang juga laki laki normal, tapi iya ingat dengan janjinya pada seseorang bahwa dirinya tidak akan menyentuh Aliya.

" tu.. tuan.. " Aliya menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang hampir saja naked karena dres yang hendak iya pakai malah terjatuh saat mendengar suara suami tuanya yang tiba tiba masuk.

" lanjutkan saja.. aku sama sekali tidak tergoda " ucap tuan Seno sambil berlalu melewati Aliya tapi tangannya iseng menarik selimut yang menutupi tubuh bagian depan Aliya.

" TUAN..." Aliya pun berbalik dan hendak mengambil selimut yang masih di genggam tuan Seno.

" makan yang banyak agar tubuhmu berisi jadi aku bisa memakan mu dengan lahap nanti " ucap tuan Seno sambil melemparkan selimut tepat di wajah Aliya.

" apa dia buta ?? " ukuran da daku saja 38 B dan bo kong ku juga semok, dasar pak tua rabun " ucap Aliya yang tidak terima di bilang kurang berisi.

Saat Tuan Seno yang baru saja menutup pintu kamar mandinya pun hanya bisa memejamkan matanya membayangkan apa yang baru saja iya lihat, jika boleh jujur Aliya memiliki tubuh yang proposional dan ideal.

" kau sungguh menyiksaku Alena.. jika sampai dalam waktu satu minggu ini kamu belum juga kembali, jangan salahkan aku jika aku melanggar janji yang aku buat padamu " gumam tuan Seno sambil menatap cermin di depan wastafel.

" apa lagi Aliya sudah aku nikahi meski baru sekedar nikah siri "

✍️✍️✍️ Alena ??? 🤔🤔 siapa dia ?? dan kenapa Alena meminta tuan Seno menikahi Aliya 🤔🤔??

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha 😘😘😘 lebih semangat lagi UP nya.

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi.

Love you moreeeee 😍😍🌹

Ternyata dia...

Aliya keluar dari kamarnya untuk menghindari tuan Seno karena bagaimanapun pun dirinya dan tuan Seno sudah menjadi suami istri jadi tidaklah berdosa jika mereka melakukan itu.

Tapi Aliya masih berharap orang yang selama ini iya tunggu datang dan bisa menyelamatkan hidupnya dari jerat tuan Seno suami tuanya.

" nyonya di depan ada tuan muda, putra dari tuan Seno " ucap bi mur yang hendak memberitahu tuan besar jika putranya sudah datang.

Aliya yang belum tau jika suaminya memiliki seorang anak pun malah memasuki kamarnya lagi dan memberi tahu kan itu pada suaminya.

" tuan di depan ada anak anda " ucap aliya saat melihat tuan Seno yang baru saja keluar dari kamar mandi.

" hemm.. " hanya jawaban singkat yang di berikan tuan Seno sambil pergi melewati Aliya.

Aliya mengikuti langkah suaminya menuju ruang tamu di mana anak dari suaminya berada.

" pah... "

deggg... suara yang tak asing buat Aliya tapi iya mencoba membuang jauh pikiran nya jika suara itu adalah suara orang yang iya kenal.

Sama halnya dengan laki laki yang baru saja memanggil tuan Seno dengan sebutan papa, iya pun sama terkejutnya dengan hadirnya wanita itu di samping papanya.

Aliya hanya menunduk seolah untuk mengangkat wajahnya saja sudah tidak ada kekuatan, terlebih saat tangan wanita itu bergelayut mesra di lengan nya.

Ya anak tuan Seno itu laki laki yang selama ini mengisi hati Aliya dengan semua janji yang iya berikan sebelum pergi meninggalkan Aliya untuk kuliah di luar negeri, dia adalah Galang Pramudya.

" pah.. " seolah mengerti dengan apa yang ingin di tanyakan anaknya, tuan Seno menarik tangan Aliya sambil menggenggam nya erat.

" dia Aliya istri papa .. ibu tiri kamu "

deggg

Galang menatap tajam papa yang telah menikah lagi tanpa memberitahunya, tapi tak lama tatapan itu berubah penuh misteri.

" honey.." Aliya mengangkat wajahnya saat mendengar panggilan mesra dari wanita itu untuk Galang.

" kamu ngga mau mengenalkan aku pada ibu tiri mu ?" ucapnya lagi tapi tak lama Rayya dengan berani mendekati Aliya dan langsung memperkenalkan diri.

" kenalkan Rayya candrawati calon istri Galang " ucapnya penuh percaya diri.

" oh iya pah.. kakak Alexi juga ikut ke sini tapi masih di luar " ucap Lexi.

Tak lama setelah Rayya mengucapkan itu terdengar derap langkah sepatu heels yang membentur lantai rumah tuan Seno.

" hai... sayang " ucap orang yang tadi di katakan Rayya kini berjalan mendekati tuan Seno bahkan tanpa segan mencium pipi kiri dan kanan tuan Seno.

Aliya yang melihat itu semakin tidak mengerti dengan apa yang saat ini ada di hadapannya.

" terima kasih sayang karena kamu telah menikahi Aliya " ucap nya tepat di telinga tuan Seno tapi masih terdengar jelas oleh Aliya.

" hai .. Aliya kita bertemu lagi " ucap wanita itu yang tak lain adalah Alena mantan kekasih kakaknya.

" kak Alena ?" ucap Aliya yang tak yakin jika yang ada di hadapannya ini adalah orang yang iya kenal.

" kenapa ? kamu ngga percaya bisa bertemu aku lagi " ucap Alena.

" sayang.. kamu tidak rindu padaku ? bahkan tadi kamu mengancam jika aku tidak kembali kesini " ucap Alena bergelayut manja di lengan tuan Seno menggeser Aliya yang tadinya ada di samping suami tuanya.

" tentu saja aku sangat merindukanmu " ucap nya sambil mencium pipi Alena.

Galang sudah tidak aneh dengan apa yang di lakukan papanya tapi kini Galang sedikit tak rela saat Aliya di perlakukan seperti itu.

Galang meninggalkan semua orang yang ada di sana tapi saat melewati Aliya Galang berhenti tepat di samping Aliya dan menarik tangan ibu tirinya.

" Galang... mau kamu bawa kemana aliya ?" tanya tuan Seno yang tidak mengetahui hubungan Galang dan aliya.

Tapi Galang hanya melihat sebentar ke arah papanya dan kembali melanjutkan langkahnya menuju kamarnya di lantai dua tepat di depan kamar papahnya.

" honey untuk apa kamu membawa wanita itu ke kamarmu " ucap Rayya yang memang sudah terbiasa keluar masuk rumah ini bahkan kamar galang sekalipun.

Rayya pergi menyusul Galang dan aliya, iya tidak mau sampai Galang kembali pada Aliya atau berusaha mendapatkan Aliya lagi, iya tak mau usahanya membujuk kakaknya untuk menekan tuan Seno menikahi Aliya berakhir sia sia.

" Alena sebenarnya apa tujuan kamu menyuruhku menikahi wanita lain tapi kamu sendiri masih ingin bersamaku bahkan kita saling menyukai dan membutuhkan ?" tanya tuan Seno yang sedikit penasaran apa lagi saat Galang menarik tangan Aliya menuju kamarnya.

" aku hanya ingin Rayya mendapatkan apa yang iya mau yaitu anak mu " ucap Alena.

Setelah mengucapkan itu Alena mendekat kan bi birnya ada bi bir tuan Seno kekasihnya, yang tentu saja disambut baik oleh tuan Seno.

Tanpa rasa malu Alena melu mat bibir tuan Seno seolah tak ingin melepaskan kekasihnya yang kini berstatus suami orang.

Tuan Seno yang sudah beberapa Minggu menahan has rat nya langsung menggendong Alena menuju ruang kerja yang ada di lantai satu karena tidak mungkin iya membawa Alena ke kamarnya dengan aliya.

" honey... aku ngga mau di sini.. aku ingin di kamar kalian " ucap Alena saat tuan Seno menyuruhnya membuka pintu ruang kerjanya.

Karena sedang diliputi has rat membara tanpa pikir panjang tuan Seno membawa Alena menuju kamarnya dan Aliya.

Alena Langsung membuka pintu kamar tuan Seno yang iya yakini juga kamar Aliya, tuan Seno langsung memasuki kamarnya dengan aliya dan menutupnya dengan kaki kirinya menuju tempat tidur.

Alena di lempar ke atas tempat tidur oleh tuan seno dan langsung di sergap kembali oleh pria tua yang sudah satu tahun ini menjadi kekasihnya.

Tanpa segan dan malu Alena langsung membuka lebar kedua kakinya yang otomatis menyingkap dres mini yang iya gunakan.

Tuan Seno seolah lupa dengan semua urusannya bahkan niatnya berangkat ke kantor pun kalah oleh godaan yang ada di depan matanya, seolah jiwanya kembali muda menghadapi Alena yang memang pandai memuaskan dirinya.

Sedangkan di kamar galang, Aliya berusaha untuk keluar dari kamar galang tapi Galang tak membiarkan Aliya untuk keluar meski di sana juga ada Rayya.

" honey... buat apa kamu mengurung dia di sini ? " ucap Rayya yang tidak suka dengan kehadiran Aliya.

" harusnya kamu yang keluar dari sini !!" ucap Galang yang sebenarnya tidak menyukai Rayya yang sangat manja dan posesif.

" tapi aku kekasih mu " ucap Rayya yang malah berpindah duduk di pangkuan Galang.

" aku menyesal telah menjadikan kamu kekasihku " ucap Galang sambil mendorong tubuh Rayya dan menarik tangan Rayya agar keluar dari kamar nya.

Sedangkan Aliya hanya melihat apa yang di lakukan Galang karena iya sangat kecewa dengan apa yang iya jalani saat ini.

" Lang... Galang... " Rayya berteriak di luar kamar galang yang iya kunci dari dalam.

✍️✍️✍️ maaf ya.. up nya telat...

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi UP nya.

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha 😘😘😘 lebih semangat lagi.

Love you moreeeee 😍😍🌹

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!