Aliya keluar dari kamar setelah suami tuanya menyuruh nya untuk segera menyiapkan sarapan untuknya.
Jujur meski sudah berumur tapi tubuh suaminya masih sangat berisi dengan otot yang masih terjaga membuat Aliya harus menahan Saliva nya agar tidak menetes.
" bi.. dapurnya dimana ?" tanya Aliya saat melihat bi mar yang menyiapkan sarapan di meja makan.
" nyonya mau apa biar bibi yang buatkan " ucap bi mar yang tidak ingin membiarkan nyonya barunya untuk bekerja.
" tunjukan dapurnya bi.. saya mau lihat apa dia bisa masak atau tidak " ucap tuan Seno yang baru saja turun.
Aliya hanya menatap sekilas ke arah suami tuanya dan berlalu menyusul bi mar yang sudah menuju dapur.
" bi.. apa tuan Seno tidak memiliki anak atau istri sebelum nya ?" tanya Aliya pada bi mar, dan saat Bi mar hendak menjawab tuan Seno tiba tiba saja datang dan menatap tajam pembantunya itu dan karena hal itu bi mar memilih meninggalkan pengantin beda usia itu
" tuan mau apa ? kopinya belum saya buat, jadi silahkan menunggu di ruang makan " ucap Aliya yang seolah dibatasi gerak dan keingintahuannya.
Tuan Seno pun berbalik ke ruang makan sambil membaca berita portal yang ada di handphone nya dan setelah menunggu hampir dua puluh menit semua pesanan nya pun sudah ada di depan matanya.
Tuan Seno baru saja menyeruput kopi yang sudah di buat Aliya tapi baru saja kopi itu masuk di mulutnya tuan Seno menyemburkan kopi itu tepat di kaki Aliya.
byurr....
auwhhh... Aliya yang kaget bercampur sedikit panas di kakinya pun menatap suami tuanya.
" kamu ingin membunuhku ? berapa banyak gula yang kamu pakai untuk membuat kopi ini hah " tanya tuan Seno bukannya merasa bersalah karena telah melukai kaki aliya.
" buatkan lagi .. tanya Bu mar agar takarannya pas " ucap tuan Seno tanpa rasa bersalah.
Aliya berbalik dan menghapus air mata yang jatuh di pipinya dengan kasar agar tak ada yang melihat air matanya.
' sabar ya nyonya ... sebenarnya tuan itu aslinya baik tapi semenjak..."
" ALIYA...." teriak tuan Seno dari ruang makan menghentikan bi mar yang akan memberitahu kan sesuatu pada Aliya.
Aliya bergegas membuatkan kopi sesuai arahan bi mar, dengan penuh kehati hatian Aliya meletakan kopinya tepat di hadapan tuan Seno.
" minum " perintah tuan Seno setelah berpindah duduk menjadi tepat di samping Aliya, meski ragu Aliya tetap meminum kopi yang seharusnya untuk suaminya.
Tapi siapa sangka setelah gelas kopi itu terlepas dari mulutnya tuan Seno langsung menyambar mulut Aliya yang masih ada kopinya.
Tuan Seno melu mat bi bir aliya yang saat ini terlihat menggoda, sedangkan Aliya yang mendapat serangan mendadak dari suami tuanya berusaha mendorong tubuh suami tuanya dengan kedua tangannya.
Dan setelah tautan di bi bir mereka terlepas dengan reflek Aliya menampar pipi suami tuanya yang dirasa lancang mencium nya tanpa izin.
" saya belum mengijinkan anda untuk bisa menyentuh saya apa lagi sampai mencium saya " ucap Aliya sambil berdiri.
Tuan Seno pun menatap Aliya dengan tampang mengejek bahkan kini tatapannya pun Seolah sedang menelanjangi Aliya dimana iya melihat Aliya dari ujung rambut sampai ujung kaki.
" sok jual mahal !!" ucap tuan Seno
" aku yakin jika tubuhmu itu pernah di jamah oleh kekasihmu kan ?" tanya tuan Seno, sedangkan Aliya yang mendengar ucapan kasar terlebih kata kekasih dari mulut suami tuanya pun heran, apa mungkin suaminya tau jika dirinya sudah mempunyai kekasih sebelum menikah.
" jaga ucapan anda !!" ucap Aliya yang tidak ingin semakin di rendahkan oleh suami tuanya.
Tuan Seno pun memilih meninggalkan Aliya karena iya tidak ingin terpancing emosi oleh Aliya yang nantinya akan membuat kita kehilangan banyak hal.
Aliya menelungkup kan wajah nya di atas meja dimana tangannya sudah lebih dulu iya lipat di atas meja.
' jadilah wanita kuat yang bisa melindungi diri karena aku tidak selamanya ada di sisimu ' itu adalah ucapan seseorang yang tiba tiba saja melintas di memori nya.
' kamu kemana Lang... aku rindu... tolong keluarkan aku dari sini dan bebaskan aku dari suami tua ku itu ' ucap aliya dalam hati.
Sedangkan di kamar atas lebih tepatnya di ruang kerja tuan seno, kini tuan Seno sedang menelpon seseorang yang sudah hampir tiga tahun tidak pulang ke rumahnya.
" kapan kamu kembali ??" ucap tuan Seno pada orang di sebrang sana
".....
" aku bahkan sudah melakukan apa yang kamu minta " ucap tuan Seno lagi.
" ....
" baik lah " tuan Seno pun menutup sambungan telepon setelah mendapat jawaban yang dia inginkan.
' sebenarnya ada masalah apa kamu sama keluarga Aliya, sampai kamu menyuruh ku menikahi wanita yang usianya tak beda jauh dengan usia Galang ' gumam tuan Seno sambil menatap wajah seorang wanita di galeri handphone nya.
Setelah melihat suami tuanya tidak keluar lagi dari ruang kerja Aliya pun menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya yang sedikit kotor terkena cipratan kopi yang di semburkan suami tuanya.
' katanya tidak akan menyentuhku tapi apa yang dia lakukan tadi, dasar pria tua ' gumam Aliya sambil mengganti pakaian di kamarnya karena berpikir jika suami tuanya sedang bekerja di ruang kerja.
" siapa yang kamu bilang tua ?" ucap tuan Seno yang tiba tiba saja memasuki kamarnya dan Aliya.
Tapi apa yang iya lihat sungguh menguji dirinya yang juga laki laki normal, tapi iya ingat dengan janjinya pada seseorang bahwa dirinya tidak akan menyentuh Aliya.
" tu.. tuan.. " Aliya menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang hampir saja naked karena dres yang hendak iya pakai malah terjatuh saat mendengar suara suami tuanya yang tiba tiba masuk.
" lanjutkan saja.. aku sama sekali tidak tergoda " ucap tuan Seno sambil berlalu melewati Aliya tapi tangannya iseng menarik selimut yang menutupi tubuh bagian depan Aliya.
" TUAN..." Aliya pun berbalik dan hendak mengambil selimut yang masih di genggam tuan Seno.
" makan yang banyak agar tubuhmu berisi jadi aku bisa memakan mu dengan lahap nanti " ucap tuan Seno sambil melemparkan selimut tepat di wajah Aliya.
" apa dia buta ?? " ukuran da daku saja 38 B dan bo kong ku juga semok, dasar pak tua rabun " ucap Aliya yang tidak terima di bilang kurang berisi.
Saat Tuan Seno yang baru saja menutup pintu kamar mandinya pun hanya bisa memejamkan matanya membayangkan apa yang baru saja iya lihat, jika boleh jujur Aliya memiliki tubuh yang proposional dan ideal.
" kau sungguh menyiksaku Alena.. jika sampai dalam waktu satu minggu ini kamu belum juga kembali, jangan salahkan aku jika aku melanggar janji yang aku buat padamu " gumam tuan Seno sambil menatap cermin di depan wastafel.
" apa lagi Aliya sudah aku nikahi meski baru sekedar nikah siri "
✍️✍️✍️ Alena ??? 🤔🤔 siapa dia ?? dan kenapa Alena meminta tuan Seno menikahi Aliya 🤔🤔??
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha 😘😘😘 lebih semangat lagi UP nya.
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi.
Love you moreeeee 😍😍🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Erna Susanti
cemangat
2023-06-10
1