Gadis Kecil Ketua Bawah Tanah

Gadis Kecil Ketua Bawah Tanah

chapter 1

lembayung senja terlihat disudut langit dengan warna keemasan yang menjadikan teriknya sang matahari berganti dengan senyuman rembulan yang tampak malu-malu, meneduhkan hati orang-orang yang berlalu lalang disepanjang sore itu.

begitu juga dengan langkah seorang gadis yang terlihat tidak peduli dengan derap langkah orang lain disekitarnya, ia berjalan pelan melihat dengan takjub keindahan jalan yang dilaluinya tanpa banyak kata. padahal disekitarnya banyak orang yang berjalan tergesa-gesa agar segera sampai ditempat tujuannya.

Ia hanya menatap apa yang terlintas melalui netra hitamnya tanpa menghiraukan keberadaan orang lain. dilihatnya sebuah cafe yang berada diseberang jalan, kakinya segera melangkah menyeberangi jalan menuju cafe itu. "hot chocolate" tatapnya datar, penjaga cafe mengangguk dan segera membuat pesanannya.

seorang pemuda tanpa sengaja melihat kearah gadis itu namun tidak dengan nya karena ia sedang melihat jalanan yang ramai dengan orang berjalan mengejar sesuatu. pemuda itu tersenyum lebar saat mengenali sosok perempuan yang sedang asyik dengan dunianya sendiri.

"thanks" angguk nya melihat kepulan asap yang keluar dari cangkir didepannya. ia menghirup aroma coklat yang menenangkan, menatapnya sesaat dan menggenggamnya pelan merasakan hangatnya suhu coklat yang bersentuhan dengan kulit jemarinya.

"Kira ada dicafe, sedang minum coklat. baru saja pesan" sapa nya sesaat setelah getaran ponselnya membuatnya harus meraih kedalam jaket kulitnya.

"sendiri, sejak kapan aku bisa sendiri kak" hembus nafas gadis itu mengusap lingkaran cangkir dengan jemari telunjuknya.

ia menyunggingkan senyum yang hampir tidak terlihat jika saja tidak intens menatapnya.

"popi masih memberi kepercayaan dengan hanya dua penjaga" jawab nya pelan sembari menopang dagunya dengan tangan diatas meja bar.

"hhmm, tidak. aku menyukai kesendirian" geleng nya menolak perkataan seseorang yang menjadi lawan bicaranya sekarang.

"kakak ada dimana" tanya nya menyesap coklat yang mulai menghangat. pembicaraan keduanya berlangsung agak lama hingga membuat pemuda yang berada disudut ruangan secara tidak sadar mengetukkan jemari telunjuknya berulangkali ke meja yang ada didepannya karena pembicaraan gadis itu sedikit lebih lama daripada yang diperkirakan nya.

"Al" buyarkan konsentrasi seseorang, pemuda itu mendesah melirik cepat orang yang mengganggu konsentrasinya. orang yang memanggilnya itu tersenyum kecil melihat ekspresi pemuda itu.

"apa kita jadi pergi sekarang" tanyanya kemudian tanpa memperdulikan pandangan menusuk dari sebelahnya.

"tidak" gumamnya penuh dengan penekanan tanpa mengalihkan pandangannya kearah gadis yang sedang menikmati coklat panasnya sendirian.

POV pemuda misterius

"bukankah itu gadis yang waktu itu ada dirumah sakit" tatapnya tidak yakin saat sekilas melihat gadis yang sedang menikmati minumannya.

"kenapa dia sendirian, dimana yang lain" pikirnya kembali. ia melirik sekitar dan mendapati dua orang pengawalnya sedang meminum kopi diluar dan seketika menyunggingkan senyum kecil disudut bibirnya yang tipis.

ia menopang dagu sembari sesekali melirik gadis yang diamatinya dari kejauhan. ia menyukai moments seperti ini, moments dimana debaran jantung yang berpacu hanya dengan melihat nya dari kejauhan setelah sekian lama dia mencari keberadaannya namun tidak dapat ditembus dengan mudah informasi mengenai gadis itu. dengan keluarga nya yang berkuasa dibelakangnya membuktikan bahwa gadis itu bukanlah orang yang sembarangan.

ia semakin merasa berdegup lebih kencang saat ini, namun dengan tenangnya ia dapat menyembunyikan perasaan itu di bagian hatinya paling dalam agar tidak mencelakai gadis itu.

jangan tanya berapa lama ia mencari dan menyelidiki keberadaan gadis itu sesaat setelah ia melihatnya kala itu dirumah sakit.

Dengan kekuatan keluarganya pun ia harus bersusah payah untuk mengetahui identitas gadis itu, gadis yang telah membuatnya jatuh hati saat pertama kali bertemu, gadis yang membuatnya tidak bisa lagi berpaling melihat gadis lain. gadis yang terlihat menawan hanya dengan rambut ekor kudanya. ia menghela nafasnya kasar dan menyandarkan punggungnya kebelakang.

ada perasaan yang tidak nyaman yang membuat gadis itu memalingkan parasnya melihat ke sekitar ruangan, netra mereka saling memandang satu sama lain tanpa sengaja, hingga gadis itu memilih melihat kearah lain. pemuda itu mendengus pelan menyadari dirinya sedang tidak baik-baik saja saat ini.

"sepasang netra yang indah, dapat membius siapa saja yang menatapnya. aku tidak ingin siapapun menatapnya, hanya aku yang dapat melihatnya. akan kucongkel keluar jika mereka berani menatapnya" pikir pemuda itu dengan penuh amarah.

gadis yang bernama kirana itu segera beranjak dari tempatnya duduk setelah menghabiskan secangkir coklat panasnya, ia kembali menapaki jalan yang dilaluinya tadi dengan keberadaan kedua penjaga nya yang selalu setia menemani langkahnya kemanapun.

pemuda itu segera ikut beranjak dari tempatnya hingga membuat kedua teman dekatnya keheranan dengan sikapnya yang tampak berbeda.

"Al" terkejut temannya yang berada disamping kiri saat melihat pemuda itu tiba-tiba berdiri dan melangkah dengan tenang tanpa melihat kedua pemuda yang menemaninya saat ini untuk mengikuti langkah gadis itu. kedua teman baik nya itu buru-buru beranjak dari kursinya mengikuti langkah teman yang mereka panggil Al tadi.

Kirana menghela nafasnya merasakan perasaan yang tidak enak saat berjalan pelan menapaki jalan yang ramai itu, merasakan ada yang mengikuti langkah nya saat ini. ia tidak menambah kecepatan berjalannya walau ada yang mengikuti langkah nya dari tadi.

"hope you didn't bother me" gumam Kirana tidak mau ambil pusing, karena dari tadi tidak tampak kalau mereka melakukan pergerakan yang merugikannya dan disampingnya ada dua penjaganya yang berada dalam jangkauan yang selalu setia menemani jika dia keluar dari rumah keluarga Bagaskara.

denting bel terdengar saat Kirana masuk kedalam toko buku. ia meletakkan tas ditempat yang telah disediakan. segera melihat dengan netra ke sekeliling toko buku tersebut, ia terlihat sangat bahagia karena didepannya terdapat lautan buku baru, ia segera melangkahkan kakinya menuju salah satu sudut ruangan untuk membaca buku yang ingin dibelinya.

pemuda itu bergegas masuk mengikuti langkah Kirana yang sudah terlebih dahulu masuk kedalam sana, ia mengedarkan pandangannya menangkap sosok gadis yang ingin di temuinya.

Kirana mendongak ketika ada seseorang yang duduk didekatnya, ia mengernyit sebentar dan kembali tenggelam dalam buku yang dibacanya.

"hallo" senyum nya berkata pelan, Kirana menatap sekilas pemuda yang menyapanya itu tanpa merasa bersalah mengabaikannya kembali.

"namaku Alexandre Berardi, usia 20 tahun, masih pelajar, hanya mempunyai satu kakak perempuan yang sudah menikah dan mempunyai keponakan satu. setengah Indonesia dan Inggris" tatap pemuda itu lekat.

Kirana menghela nafasnya yang terasa berat sambil memejamkan netranya mendengar perkataan pemuda itu, segera menutup bukunya dan berjalan menuju kasir untuk membayar buku itu tanpa memperdulikan perkataan yang ditujukan kepadanya. Alexandre tersenyum menatap gadis itu yang terlihat mempesona walau tidak berkata apa-apa.

"aku tahu kamu pasti tidak mudah untuk didekati apalagi memiliki mu seutuhnya agar tidak ada laki-laki lain yang menatap mu" gumam Alexandre berjalan mendekat ke arah gadis itu.

ia segera mengeluarkan kartunya untuk pembayaran buku yang dibeli Kirana tanpa sepengetahuan Kirana tentu saja. jika dia sadar dengan perbuatan Alexandre tadi maka dapat dipastikan Kirana akan tidak suka. Kirana menyerahkan kartunya tapi dijawab oleh penjaga buku bahwa sudah dibayar oleh pemuda yang sudah keluar dari tadi, Kirana mengerutkan keningnya sesaat, tapi tidak melihat siapapun disekitar mereka berdua. Kirana segera mengucapkan terimakasih dan segera keluar dari toko buku untuk bergegas pulang kerumah.

Hai... Hai... Hai.... all readers kembali lagi dengan cerita kalang yang baru.

dukung terus ya karyaku ini

Luv.... Luv... Luv... U all Readers sekebon pisang goreng.

stay healthy all.

Terpopuler

Comments

Tiana

Tiana

lanjut

2023-10-21

2

lihat semua
Episodes
1 chapter 1
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 4
5 chapter 5
6 chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 chapter 9
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101
102 chapter 102
103 chapter 103
104 chapter 104
105 chapter 105
106 chapter 106
107 chapter 107
108 chapter 108
109 chapter 109
110 chapter 110
111 chapter 111
112 chapter 112
113 chapter 113
114 chapter 114 revisi
115 chapter 115
116 chapter 116
117 chapter 117
118 chapter 118
119 chapter 119
120 chapter 120
121 chapter 121
Episodes

Updated 121 Episodes

1
chapter 1
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 4
5
chapter 5
6
chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
chapter 9
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101
102
chapter 102
103
chapter 103
104
chapter 104
105
chapter 105
106
chapter 106
107
chapter 107
108
chapter 108
109
chapter 109
110
chapter 110
111
chapter 111
112
chapter 112
113
chapter 113
114
chapter 114 revisi
115
chapter 115
116
chapter 116
117
chapter 117
118
chapter 118
119
chapter 119
120
chapter 120
121
chapter 121

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!