chapter 2

kendaraan yang dibawa Kirana memasuki halaman rumah keluarga Bagaskara dan telah terparkir sempurna di deretan kendaraan milik keluarga lainnya. ia melepas helmet sehingga rambutnya terurai lepas yang sedari tadi tertahan didalamnya, ia juga melepas jaket pelindung dan menaruhnya ditempat nya.

"bang" senyum Kirana. penjaga tersenyum segera melihat keadaan motor yang dipakai oleh Kirana tadi.

"non, kena apa ini tadi" terkejut penjaganya melihat goresan di bodi motor sebelah kanan. Kirana nyengir dan memberi tanda minta maaf. penjaganya menghela nafas melihat kelakuan nona mudanya itu yang sebelas dua belas dengan nyonya nya. "aishh, bisa habis dimarahi sama kakaknya ini aku" acak rambut penjaga frustasi. penjaga yang lain hanya bisa menenangkan dengan menepuk-nepuk bahunya pertanda ikut prihatin.

"baru pulang dek" senyum Popi melihat anak perempuannya itu, Kirana mengangguk mencium pipi Popi pelan.

"dari bookstore Pop" angguk Kirana meletakkan pantat nya di kursi samping Popi nya.

"tadi ada laki-laki yang mendekat saat Kira sedang memilih beberapa buku yang ada di sana" topang dagu Kirana, Popi menatap Kirana lekat.

"namanya Alexandre Berardi, usianya 20 tahun, pelajar" tatap Kirana balik. "dia memperkenalkan dirinya begitu tadi, Kirana abaikan Pop, seperti biasa Kirana tidak tanggapi dan yang bikin kesal Kirana owe the price of this book karena saat akan mengeluarkan kartu dia telah lebih dahulu pergi tanpa jejak" dengus Kirana tidak suka, Popi tersenyum lebar mendengar cerita anak perempuannya yang sedang berapi-api.

"apa Popi tahu siapa dia, Kirana tidak merasa pernah melihatnya, apalagi punya masalah dengannya" tanya Kirana menyandarkan tubuhnya ke belakang.

"kenapa dek" datang Mominya, Kirana memeluk pinggang mominya yang masih terlihat cantik diusia menjelang kepala empat.

"tidak apa, mom. tadi Kirana bertemu dengan cowok yang namanya Alexandre Berardi, dia yang membayar buku Kirana saat di bookstore" sandarkan kepala Kirana di bahu Mominya.

"apakah adek sudah mengucapkan terimakasih tadi" tanya Momi, Kirana menggeleng pelan. "setelah membayar orangnya udah pergi gitu aja, Mom" geleng Kirana. Momi mengelus punggung tangan anaknya itu.

"jika suatu saat bertemu, sampaikan terimakasih kepadanya, jangan jadi orang yang tidak tahu berterima kasih" senyum Momi, Kirana mengangguk mengerti.

"siapa nama pemuda tadi" tanya Momi penasaran. "Alexandre Berardi" jawab Kirana pelan. Momi tertawa lebar, "apakah alex yang itu Pop" naik turunkan alis mata Momi, Popi mengangguk tersenyum. Kirana menegakkan tubuhnya memandang kedua orangtuanya itu bergantian, "siapa, apakah ada yang tidak Kira ketahui" tanya Kirana penasaran.

Momi mengangkat bahunya pelan menatap Popi, "what" kerut Kirana tidak tahu arti sikap kedua orangtuanya itu.

"dia adalah pemuda yang cakap dan tangguh. beberapa kali Popi bertemu dirinya dan keluarganya di acara resmi. tidak banyak yang tahu bagaimana paras penerus keluarga Berardi tersebut, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mendekatinya. Popi dan Momi termasuk orang yang sedikit itu" jelaskan Popi.

Kirana menghela nafas kasar, "apa Momi dan Popi bermaksud menjodohkan dia dengan Kirana" tatap Kirana tidak mengerti.

"tentu saja tidak, dek. tentu saja tidak, Momi akan menghargai setiap langkah yang kamu ambil. tidak ada pemaksaan ataupun perjodohan antara kalian berempat. kalian bebas menentukan pilihan pasangan hidup yang kalian yakini membawa kalian ke arah yang lebih baik, tidak akan ada yang melarang kalian untuk dekat dengan siapapun" tatap Momi lembut, Kirana mengangguk dan memeluk Mominya kembali.

"kenapa lama-lama dia mirip dengan mu, yang" tatap Popi. "masak sih, by. perasaan cuek banget jadi cewek" kata Momi. Popi mengangkat bahunya tersenyum.

"besuk Kirana mau pulang ke Indonesia" kata Kirana tiba-tiba. "adakah sesuatu disana" kerut Popi merasa berat meninggalkan anak perempuannya disana. "harus sekolah Pop, liburan kali ini hanya 2 minggu saja" kerucut mulut Kirana merasa berat juga jauh dari kedua orang tuanya juga kedua kakak kembarnya. "kenapa tidak school aja disini" tanya Momi memberi penawaran kembali kepada Kirana, "hanya tinggal sebentar lagi mom, setelah itu Kirana akan mengurus sekolah di luar. asalkan kakek mengijinkan, bunda dan ayah juga" angguk Kirana. Momi menggoyang kan tubuh putri kecilnya kekanan dan ke kiri.

"jadi kangen ke Indonesia. apakah Momi bisa ikut kesana selama beberapa hari" tanya Momi merasa rindu untuk bertemu dengan saudara kembarnya dan ayahnya disana.

"pulanglah menemani adek kesana, jika aku sudah menyelesaikan pekerjaan yang ada maka akan segera menyusul kesana" tatap Popi tenang.

"seriously" kernyit dahi Kirana menatap Popinya tidak percaya karena dia tahu bahwa Popinya tidak mau berpisah terlalu lama dengan Mominya, jika tidak bertemu lama maka badannya akan demam.

"of course my only daughter" angguk Popi mantap. "no pain drama, right" tatap Kirana, Popi mengangguk. Kirana mencari kebenaran di kedua netra Popinya itu.

"kalo gitu, malam ini juga kita berangkat Mom, jika Popi sudah ada waktu pasti akan segera menyusul, pasti kakek akan senang sekali melihat kita pulang" antusias Kirana segera beranjak dari tempat duduknya untuk menuju ruangan pribadinya.

"tidak usah bawa yang macem-macem. nggak ada yang butuh macem-macem barang dari sini" ingatkan Kirana, Mominya tertawa memberi tanda Ok dengan kedua jemarinya.

"anak itu nggak ada sisi feminim nya sama sekali sih, yang. kayaknya Al sulit untuk mendekat" tatap Popi.

"semoga, aku juga tidak mau melihat Kira tidak lagi bisa bebas kemanapun" kata Momi.

"benar. aku ingin melihatnya bermain dengan bebas tanpa ada yang mengusiknya" kata Popi menyeruput kopi hitamnya.

"are you okay if I accompany Kirana and Wijaya there, my dear" sentuh pipi Momi. Popi memeluk istrinya dan menyandarkan kepalanya di bahunya. "tidak rela. tapi keduanya juga butuh dirimu disana, yang. paling lama dua hari aku akan menyusul mu" jawab Popi lemah. Momi memeluk suaminya erat, "jangan lama-lama menyusulku honey. aku juga tidak mau lama-lama berpisah darimu" kecup pipi Momi, Popi tersenyum.

"c'mon Mom, Pop. masih siang ini" datang Pramana tiba-tiba. Momi tergelak memukul dada suaminya pelan.

"tau nih Popi. makin tua makin berani, udah tau anak-anaknya tambah besar" kerucut mulut Momi gemas. Popi tersenyum lebar. "sudah sah kak. jadi nggak ada salahnya kan" jawab Popi sekenanya. Pramana mendengus mendengar jawaban Popinya yang tidak pernah malu-malu.

"udah pulang kak" datang kirana setelah berganti pakaian, Pramana menoleh tersenyum memeluk adik kembarnya itu lembut.

"tentu, mau kemana kita malam ini" tanya Pramana meminum coklat hangat yang diberikan oleh pekerja rumah Bagaskara.

"malam ini aku mau pulang ke rumah kakek. liburanku sudah akan berakhir 2 hari lagi. jadi aku harus segera masuk sekolah" tatap Kirana. Pramana mengangguk, "tentu. kakak mengerti, disana kamu juga mempunyai kewajiban. apakah nanti kamu mau study disini" tanya Pramana, Kirana mengangguk.

"tentu kak, lihat keadaan nanti. siapa tau hari esok" senyum Kirana mengendikkan bahu kirinya. "kalo begitu tunggu kakak meletakkan ini dulu, setelah itu kita jalan dan lanjut ke bandara sekalian" kata Pramana menuju ruangan pribadinya. Kirana melihat makanan yang ada di meja.

"Mom, boleh kah aku ke rumah belakang" toleh Kirana. Momi mengangguk mengerti. ia segera melesat kearah belakang rumah.

"anak-anak kalo udah ketemu dengan mereka pasti akan lupa untuk kembali kesini" hela nafas Momi.

"apakah mau buat lagi, yang. kita belum terlalu tua untuk mempunyai 4 baby lagi" naik turunkan alis mata Popi. Momi menatap Popi datar.

"masih mau melihat aku dibelah perutnya dan mengeluarkan mereka kembali" tanya Momi menyilangkan tangan di dada, Popi menggeleng kuat tidak tega melihat istrinya dulu mengeluarkan banyak darah saat proses mengeluarkan ke empat baby mereka.

Hai.... Hai.... Hai.... all readers. selalu beri dukungan yaa....

like dan support kalian adalah yang terhebat.

Luv... Luv.... Luv U all readers sekebon pisang goreng

stay healthy all

Terpopuler

Comments

Al Fin

Al Fin

karya yg lama ditunggu akhirnya up jg thanks dan semangat dg karya baru sukses

2023-09-15

0

lihat semua
Episodes
1 chapter 1
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 4
5 chapter 5
6 chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 chapter 9
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101
102 chapter 102
103 chapter 103
104 chapter 104
105 chapter 105
106 chapter 106
107 chapter 107
108 chapter 108
109 chapter 109
110 chapter 110
111 chapter 111
112 chapter 112
113 chapter 113
114 chapter 114 revisi
115 chapter 115
116 chapter 116
117 chapter 117
118 chapter 118
119 chapter 119
120 chapter 120
121 chapter 121
Episodes

Updated 121 Episodes

1
chapter 1
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 4
5
chapter 5
6
chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
chapter 9
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101
102
chapter 102
103
chapter 103
104
chapter 104
105
chapter 105
106
chapter 106
107
chapter 107
108
chapter 108
109
chapter 109
110
chapter 110
111
chapter 111
112
chapter 112
113
chapter 113
114
chapter 114 revisi
115
chapter 115
116
chapter 116
117
chapter 117
118
chapter 118
119
chapter 119
120
chapter 120
121
chapter 121

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!