chapter 5

Kirana bersekolah kembali setelah kepulangan dari negara kedua tempatnya tinggal lebih dari dua minggu yang lalu. tidak banyak orang tahu dari keluarga mana dia berasal, ia lebih suka berpenampilan biasa saja dengan kacamata culunnya menyembunyikan paras cantiknya agar tidak memberi banyak masalah dikemudian hari, ia menginginkan ketenangan selama menjalani hari-hari disekolah agar tidak menimbulkan ketidak suka an gadis lainnya atau dikejar-kejar oleh para pemuda penebar pesona. hanya keluarga dekatnya dan pekerja rumahnya yang mengetahui seperti apa paras Kirana tanpa kacamata tebalnya.

"Mom" peluk Wijaya, "kita berangkat dulu. Momi mau kemana hari ini"

"Momi ingin pergi ke Bandung sebentar dengan granddad dan kakek" senyum momi Kaila.

"take care, nanti pulang sekolah Wijaya akan menyusul" lambai tangan Wijaya yang sudah ditunggu Kirana.

"hati-hati. jangan ngebut" ingatkan Momi Kaila sebelum kendaraan roda dua anak kembarnya meninggalkan halaman rumah keluarga Prayoga. Kirana memberi tanda Ok dengan jemarinya sambil merapatkan tubuhnya dipunggung badan Wijaya yang sudah menjalankan kendaraan dengan pelan.

"cih, gadis culun. ketemu lagi kita" decih teman sekelasnya melihat kedatangan mereka berdua. Kirana melepas helmet dan menyerahkannya kepada kakaknya Wijaya.

"nanti pulang, aku samperin ke kelas" lepaskan jaket pelindung Wijaya dari tubuh Kirana, Kirana mengangguk pelan.

"lebay banget sih kalian berdua, gitu aja sok dipamerin" katanya kesal.

Wijaya dan Kirana tidak memperdulikan omongan teman sekelas Kirana yang selalu terlihat tidak suka dengan Kirana. "masuk dulu kak" kata Kirana melambaikan tangan sebelum menghilang dibalik pintu kelas, Wijaya berjalan menuju kelasnya yang berada di pojok lorong sekolah.

"udah datang Rana" seru seseorang melambaikan tangannya kuat-kuat ketika melihat sosok Kirana masuk kedalam kelas.

"gurunya belum datang" tanya Kirana menghempaskan badannya ke kursi kosong disebelah gadis yang sudah heboh tadi. "belum masih ada sekitar 10 menit sebelum bel berbunyi" kata Sisy. Kirana menaruh ransel dilengan kursi tempat duduknya.

"hai, Rana" sapa seorang pemuda melihat Kirana yang sudah terlihat cantik walau dengan kacamata culunnya. "ssshh... pergi sana Arka, jangan ganggu. pagi-pagi udah dateng aja. kayak jaelangkung tau nggak sih lo" kibaskan tangan Sisy seperti mengusir roh jahat. pemuda yang dipanggil Arka itu mencibirkan mulutnya kedepan melihat aksi Sisy yang bar-bar.

"enak aja lo ngatain gua jaelangkung. asal lo tau aja ya. gua itu keturunan langsung dari mak lampir tau nggak loh" tantang Arka tidak mau kalah dari Sisy. Kirana menatap kedua orang yang selalu bertengkar setiap pagi di hari-hari sekolah. Ia memejamkan mata sesaat mendengar kebisingan suara mereka berdua seperti mendengar putaran saluran channel radio yang sedang rusak.

"Rana, kenapa kamu diam saja melihat Arka begitu" sungut Sisy tidak terima.

"capek rasanya melihat kalian seperti Tom and Jerry yang setiap pagi beradu argument dan selalu tidak ada yang mau mengalah" tatap Kirana datar.

"ckckck, dasar. nggak ada makhluk lain apa ya, kenapa dia melulu yang gue liat tiap pagi" gerutu Sisy mengerucutkan bibir kedepan.

"alamak, ngapain mereka pada berkerumun begitu mau ada pembagian tiket konser atau apa" kerut Sisy melihat lorong tampak riuh oleh banyak siswi. Kirana meletakkan kepalanya dimeja beralaskan tangan kanannya tanpa mau perduli dengan keadaan diluar kelasnya.

"pagi anak-anak, ibu mau memperkenalkan wali kelas kalian yang baru, ada guru baru yang belum lama kembali ke Indonesia, jadi kalian akan bersama-sama belajar banyak hal di semester ini" senyum wali kelas Kirana yang lama.

"hallo, salam kenal. perkenalkan aku Alexandre. mulai semester ini aku menjadi teman kalian sekaligus menjadi pendamping kalian di bidang olahraga" angguknya memperkenalkan diri didepan kelas Kirana.

seketika Kirana menegakkan badannya mendengar suara yang tidak asing ditelinga hingga mereka saling menatap satu sama lain. Alexandre menatap intens paras cantik Kirana dalam balutan kacamata culunnya, ia masih saja tampak cantik dan mempesona dimata seorang Alexandre Berardi.

"kenapa makhluk ini bisa sampai kesini, apa dia tidak belajar juga" gumam Kirana tidak habis pikir. "dan yang lebih membuat kesal adalah kenapa dekat denganku"

"kalo begitu, saya tinggal dulu pak Al" senyum ibu guru sebelum meninggalkan ruangan kelas seketika membuat Alexandre kembali ke dunia nyata.

"terimakasih bu" angguk Alexandre menundukkan pelan kepalanya. Alexandre segera menatap semua penghuni kelas dengan seksama.

"baiklah, aku ingin mengenal satu persatu penghuni kelas ini, akan aku lihat daftar nama kalian" ambil kertas Alexandre berisi nama student. hingga tiba dia mengucapkan nama Kirana di nomor absent yang pertama.

"wait, AdiKirana B. apa kepanjangan B itu" tatap Alexandre menahan senyum ingin melihat reaksi Kirana jika dia menggodanya didepan kelas tempatnya sekarang mengajar untuk bisa mendekati gadis itu.

"nama orang tua yang ingin ada dinama anak-anak nya pak" sahut Kirana kesal karena tahu pasti dia akan dikerjai habis-habisan oleh Alexandre kali ini, apalagi dia sekarang sudah menjadi guru pembimbing olah raga.

"ya, aku tau. pasti orangtua mu yang memberi nama bukan kamu sendiri, masak iya saat baby kamu sudah bisa memberi nama dirimu sendiri" goda Alexandre, seisi kelas seketika tertawa mendengar candaan Alexandre justru malah membuat Kirana bertambah kesal hingga memejamkan mata sesaat untuk menahan emosinya. "Bagaskara".

"okay, aku tahu. maaf jika membuatmu tidak nyaman, aku tidak bermaksud begitu, kamu terlihat tidak suka ada aku disini" tatap Alexandre terus terang, Kirana menatap tajam Alexandre seakan-akan ingin melayangkan pukulan bertubi-tubi kepadanya dan menantangnya berkelahi.

"sweet" ujar Alexandre lirih saat Kirana berada didekatnya. Kirana menoleh melirik Alexandre tajam.

"aku tunggu diruanganku, akan aku jelaskan" katanya pelan, Kirana tidak mau menanggapi perkataan Alexandre lebih lanjut, sambil lalu menuju keluar kelas untuk ke kantin.

"datang sekarang" sebuah pesan masuk dari ponselnya namun tidak digubris oleh Kirana yang segera menghapus chat itu.

lama tidak dibalas dan tidak melihat kedatangan Kirana keruangannya membuat seorang Alexandre gelisah, ia sesekali melihat kearah pintu berharap Kirana datang dan menemui dirinya agar dia bisa menjelaskan semua hal kenapa dirinya bisa ada disini.

"oh, God, kenapa anak itu lama sekali. bikin jantungku tidak baik-baik saja menunggunya. lebih baik berkelahi hingga berjam-jam daripada begini"

"Wijaya, bisakah aku berbicara dengan Kirana sebentar" tanya Alexandre ketika melihat mereka berdua akan meninggalkan parkiran kendaraan.

"tentu saja, bisakah datang kerumah nanti, tidak akan baik jika kalian berbicara disini dan membuat anak lain mengatakan yang tidak-tidak tentang kalian" angguk Wijaya memakai helmet nya menatap Alexandre.

"tentu saja, terimakasih. aku akan mengikuti kalian dibelakang, aku tahu harus bagaimana"

"Ok, see U"

Kirana terlihat menekuk parasnya saat memasuki rumah keluarga Momi nya karena tidak suka melihat semua keluarganya menganggap pemuda itu bagian dari keluarga.

"nona, coklat dinginnya" letak salah satu pekerja dirumah keluarga Prayoga.

"makasih mbak, taruh aja di meja. Kira mau bersih-bersih dulu" Kirana segera masuk kedalam ruangan pribadinya.

setengah jam kemudian Kirana menuruni tangga memakai t-shirt dan celana joger kesukaan nya.

"mbak, kakak makan tidak" duduk Kirana meraih gelas cokelat dinginnya dan meminum setengahnya.

"tuan Wijaya masih ada diruangan pribadinya nona K" datang penjaganya.

"tapi ada yang mau menemani nona untuk makan" kata penjaganya membawa masuk Alexandre yang segera duduk disamping Kirana.

"makasih bang" angguk Kirana menyesap coklatnya hingga tak bersisa dan segera beranjak dari tempatnya duduk meninggalkan Alexandre sendirian.

"sweetie" ikuti Alexandre.

"I'm not your sweet"

"honey"

"I'm not your honey"

"baby"

I'm not your baby"

"sugarbaby"

"stop it"

"berhenti disitu Alexandre Berardi" balik badan Kirana tiba-tiba hingga jarak mereka berdua sangat dekat karena Alexandre mengikuti langkah Kirana sangat dekat.

"just call me Al or A" tatap Alexandre tepat di manik netra Kirana yang membuatnya terbius dan tidak bisa berpaling.

netra Kirana berkilat marah, ia segera memejamkan matanya untuk menahan emosinya. hal itu membuat Alexandre tersenyum dan segera mengecup singkat bibir Kirana yang terlihat menggoda.

Hai.... Hai... Hai... all readers, terimakasih telah berkunjung ke karyaku, terimakasih semuanya.

Luv... Luv... Luv... U all readers sekebon pisang goreng.

terus like dan subscribe karya-karya ku ya all readers.

terimakasih banyak semuanya.

stay healthy all

Episodes
1 chapter 1
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 4
5 chapter 5
6 chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 chapter 9
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101
102 chapter 102
103 chapter 103
104 chapter 104
105 chapter 105
106 chapter 106
107 chapter 107
108 chapter 108
109 chapter 109
110 chapter 110
111 chapter 111
112 chapter 112
113 chapter 113
114 chapter 114 revisi
115 chapter 115
116 chapter 116
117 chapter 117
118 chapter 118
119 chapter 119
120 chapter 120
121 chapter 121
Episodes

Updated 121 Episodes

1
chapter 1
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 4
5
chapter 5
6
chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
chapter 9
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101
102
chapter 102
103
chapter 103
104
chapter 104
105
chapter 105
106
chapter 106
107
chapter 107
108
chapter 108
109
chapter 109
110
chapter 110
111
chapter 111
112
chapter 112
113
chapter 113
114
chapter 114 revisi
115
chapter 115
116
chapter 116
117
chapter 117
118
chapter 118
119
chapter 119
120
chapter 120
121
chapter 121

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!