LDR
Wahyu adalah seorang kuli bangunan yang penghasilannya sehari-hari tidak menentu. Tapi komitmen Wahyu yang begitu kuat dalam menikahi seorang Intan, telah membuat Wahyu bekerja keras untuk menghasilkan banyak uang demi melamar sang kekasih. Ketika Wahyu rasa uang tabungannya telah cukup untuk melamar Intan. Wahyu pun bersiap untuk mendatangi rumah Intan untuk melamar pujaan hatinya tersebut.
Hubungan Wahyu dan Intan telah lama terjalin. Sudah hampir 4 tahun keduanya berpacaran. Intan tidak mempersoalkan pekerjaan Wahyu yang hanya seorang kuli bangunan. Bagi Intan, terpenting Wahyu bisa menjaga Intan sebaik mungkin. Begitu juga dalam hal tanggung jawab. Wahyu di kenal sebagai sosok pria yang penuh tanggung jawab.
Hubungan Wahyu dan Intan di dukung penuh oleh ayah Intan. Sama seperti Intan yang tidak memandang Wahyu sebagai sosok materialistik. Ayah Intan tidak mempersoalkan pekerjaan Wahyu yang hanya seekor kuli bangunan. Sebab Wahyu di nilai sebagai seorang laki-laki yang memiliki ilmu agama yang tinggi. Tak heran jika ayah Intan yang bernama Herman, mendukung penuh hubungan Intan dengan Wahyu.
Berbeda dengan sang suami yang mendukung penuh hubungan Wahyu dan Intan. Istri Herman yang bernama Ayu, justru menentang keras hubungan Intan dengan Wahyu. Tidak pernah ada senyum yang di berikan oleh Ayu saat Wahyu berkunjung ke rumah. Sikap juteknya selalu di tunjukkan pada seorang Wahyu ketika datang ke rumahnya.
Ayu menganggap Wahyu tidak sesuai dengan kriteria menantu idaman yang dia harapkan. Intan yang seorang kembang desa di kampungnya. Tidak pantas berpacaran dengan seorang Wahyu yang hanya seorang kuli bangunan. Intan layak mendapatkan laki-laki yang memiliki pekerjaan lebih baik lagi dari Wahyu. Salah satunya mungkin seorang pegawai negeri yang di kenal memiliki gaji yang stabil dan tergolong besar.
Namun Intan yang hanya mencintai seorang Wahyu, tetap menolak untuk berpisah dari Wahyu. Materi mungkin bisa di cari, tapi kebahagiaan dan kasih sayang. Terkadang sulit di temukan pada orang yang tidak tepat. Hingga Intan menganggap Wahyu adalah salah satu orang yang tepat dalam memberikan kebahagiaan bagi dirinya. Apalagi Wahyu memiliki komitmen yang begitu tinggi dalam berhubungan dengan Intan. Itu yang semakin membuat Intan jatuh hati pada seorang Wahyu.
Rencana pernikahan Intan dan Wahyu sudah terdengar ke segala penjuru kampung. Beberapa pemuda menganggap sosok Wahyu adalah pria paling beruntung. Sebab Wahyu berhasil menaklukkan hati seorang Intan yang tergolong dingin. Beberapa dari mereka menuduh Wahyu menggunakan ilmu hitam dalam mendapatkan cinta Intan. Sebab Intan yang di kenal sebagai kembang desa. Kerap membuat beberapa pemuda di kampungnya patah hati.
Tabungan Wahyu yang sudah mencapai 30 juta itu di rasa cukup bagi Wahyu untuk di gunakan sebagai uang mahar. Mungkin 20 juta untuk uang seserahan pada keluarga Intan. Sementara 10 juta lainnya, mungkin bisa Wahyu gunakan untuk membeli barang-barang yang akan di bawa saat akad nantinya.
Wahyu yang di dampingi oleh kedua orangtuanya serta pak RT dan seorang ustadz. Sudah siap memberikan uang mahar pada keluarga Intan sebesar 20 juta. Wahyu penuh percaya diri, uang itu akan di terima baik oleh keluarga Intan. Sebab uang 20 juta selama ini jarang di berikan oleh mempelai pria pada mempelai wanita saat menyerahkan uang.
Wahyu terlihat gagah dengan batik yang seragam dengan kedua orangtuanya. Sementara pak ustadz juga terlihat keren dengan sorban yang menutupi sebagian dadanya. Begitu juga dengan peci berwarna putih, semakin menambah kesan wibawa dari seorang pak ustadz.
Semuanya sudah siap untuk mendatangi rumah orangtua Intan yang sebenarnya tidak terlalu jauh dari rumah Wahyu. Sehingga kelimanya hanya perlu berjalan kaki untuk sampai ke rumah orangtua Intan.
Tiba di rumah orangtua Intan, kelimanya di sambut hangat oleh Herman yang merupakan ayah dari Intan. Dia menyambut kedatangan Wahyu dan keluarganya dengan senyum ramahnya. Sementara Ayu yang tidak begitu antusias dengan kedatangan dari keluarga Wahyu yang ingin mengantar uang seserahan. Memilih untuk rebahan di atas kasurnya.
Intan sudah tampil cantik dengan sebuah kebaya berwarna merah jambu. Di temani oleh sahabatnya yang bernama Sekar, Intan terlihat malu-malu saat Wahyu menatap wajahnya. Kedua matanya tidak dapat berbohong, saat tatapan Wahyu mulai melirik ke arahnya.
Wahyu dan keluarganya pun di persilakan duduk di kursi milik Intan yang sebagian sudah robek tersebut. Beberapa gelas air sudah tersedia di atas meja. Begitu juga aneka kue yang Intan beli di pasar, sudah tertata dengan rapi di atas meja. Sehingga Wahyu dan keluarganya begitu senang dengan penyambutan yang di berikan oleh keluarga Intan.
Valen adik Intan yang merupakan seorang pemabuk berat. Tiba-tiba datang ke rumah dengan sempoyongan. Dia terlihat mabuk berat. Sehingga dia berbicara dengan tak beraturan.
Intan langsung membawa Valen menuju kamarnya. Tentu keberadaan dari Valen akan menggangu seserahan uang yang di lakukan oleh keluarga Wahyu. Sehingga Intan harus segera membawa Valen ke kamarnya untuk beristirahat. Mungkin Valen bisa di kunci seharian di kamarnya tersebut.
Hampir 10 dari kedatangan mereka ke rumah Intan. Kedua orangtua Intan tak kunjung datang kembali. Hingga itu menjadi pertanyaan tersendiri bagi kedua orangtua Wahyu. Intan pun langsung menghampiri kedua orangtuanya yang berada di kamar.
Di kamar kedua orangtuanya, ibu Intan dan bapak Intan nampak sedang bertengkar. Ibu Intan yang enggan menemui keluarga Wahyu. Di paksa oleh suaminya itu untuk datang menemui Wahyu. Tapi permintaan bapak Intan tersebut di tolak mentah-mentah oleh ibu Intan. Hingga adu mulut di antara keduanya tak terelakkan lagi.
Melihat kedua orangtuanya yang bertengkar, Intan meminta kedua orangtuanya tersebut untuk menyudahi pertengkaran yang tidak penting tersebut. Mereka harus segera menemui keluarga Wahyu yang telah lama menunggu di ruang tamu. Intan pun memohon pada ibunya untuk menemui keluarga Wahyu yang hendak memberikan seserahan uang pada Intan.
melihat Intan yang hampir menangis, akhirnya Ayu luluh. Dia pun mau untuk menemui keluarga Wahyu yang telah berada di ruang tamu. Tanpa dandan sedikit pun, Ayu yang hanya mengenakan daster berwarna kuning menghampiri keluarga Wahyu yang tampil begitu kompak dengan seragam batik yang di kenakan.
Keluarga Wahyu langsung menyambut baik kedatangan dari Intan dan kedua orangtuanya. Mereka langsung menyalami Ayu yang terlihat tidak menyukai kedatangan dari Wahyu dan keluarganya. Nampak Ayu tidak senang saat bersalaman dengan kedua orangtua dari Wahyu. Wajah dari Ayu pun terlihat begitu kesal dengan kedatangan dari keluarga Wahyu tersebut.
Keluarga Intan dan Wahyu kini sudah berada di dalam satu ruangan yang sama. Kini giliran pak ustadz yang memainkan perannya. Dia pun mengucapkan maksud dari kedatangan dirinya dan keluarga Wahyu datang ke rumah orangtua Intan. Kedatangan itu tak lain adalah untuk melamar Intan. Sejumlah uang pun telah di persiapkan untuk menjadi bukti keseriusan dari seorang Wahyu pada Intan. Uang senilai 20 juta akan menjadi uang seserahan yang di berikan Wahyu pada Intan.
Intan menerima lamaran dari Wahyu tersebut. Begitu juga dengan Herman yang akhirnya bisa merasakan seorang pria datang ke rumahnya untuk melamar Intan. Tapi tidak dengan Ayu, dia menolak lamaran dari seorang Wahyu. Bagi Ayu uang seserahan yang di berikan oleh Wahyu nominalnya terlalu kecil. Hingga itu tidak sesuai dengan harapan dari ibu Intan. Dia ingin lebih dari apa yang di berikan oleh Wahyu pada Intan.
Penolakan dari Ayu tetap di hiraukan oleh Herman. Dia selalu kepala rumah tangga, tetap menerima uang seserahan dari Wahyu yang sebenarnya nominalnya besar untuk di kampungnya. Hanya saja Ayu yang memang tidak suka dengan Wahyu, menganggap nominal uang itu kecil. Hingga dia menolak untuk menerima uang seserahan dari seorang Wahyu.
Ayu yang merasa tidak di acuhkan oleh Intan dan suaminya. Merasa marah, dia pun langsung memilih untuk kembali ke kamarnya. Dia terlihat kecewa dengan suaminya dan Intan yang menerima baik lamaran yang di lakukan oleh Wahyu. Padahal Wahyu adalah orang yang kurang di sukai oleh Ayu untuk menjadi salah satu calon suami dari Intan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments