Pesta Mewah Intan Dan Wahyu

Dengan uang tambahan yang di pinjam oleh Ayu pada Irma. Ayu pun bisa menggunakan uang tersebut untuk membuat pesta mewah untuk pernikahan dari seorang Intan dan Wahyu. Pesta itu tidak akan berjalan biasa saja, pastinya akan di gelar semeriah mungkin.

Tak kalah dari pesat anak Dinda yang mengundang artis dangdut untuk bernyanyi. Ayu juga mengundang beberapa penyanyi dangdut lokal untuk memeriahkan resepsi pernikahan dari Intan dan Wahyu. Sebuah panggung megah pun di buat di samping kursi pelaminan Intan dan Wahyu.

Untuk dekorasi sendiri, Ayu menggunakan dekorasi yang teramat mahal. Dia menyewa dekorasi yang biasa di gunakan oleh pejabat untuk melakukan acara resepsi anak mereka. Dengan tambahan uang yang cukup besar tersebut. Ayu bisa dengan mudah melakukan keinginan dari dirinya dalam pesta resepsi pernikahan anaknya.

Tak hanya hiburan yang tergolong mewah bagi Intan yang hanya mendapat uang seserahan sebesar 30 juta. Suvenir pernikahan dari Intan juga, Ayu persiapkan dengan begitu mewahnya. Beberapa gantungan kunci dengan harga yang begitu mahal di borong Ayu di salah satu mall yang ada di kota. Hingga setiap orang yang datang ke pesta pernikahan Intan akan begitu senang dengan apa yang mereka dapatkan sebagai suvenir pernikahan Intan dan Wahyu.

Berbagai kemewahan yang di lakukan oleh Ayu, sempat menjadi pertanyaan bagi seorang Herman. Dia terlihat tidak percaya Ayu bisa membuat susunan acara dengan begitu mewahnya. Sementara uang seserahan yang di berikan oleh Wahyu hanya 30 juta saja. Ini menjadi sebuah pertanyaan yang cukup mendalam bagi seorang Herman.

Herman mengajak Ayu untuk mengobrol serius dengan dirinya. Ayu yang sedang berada di kamar, dimana Ayu sedang mempersiapkan beberapa undangan yang akan di berikan pada orang-orang penting di kampungnya.

"Buat siapa saja undangan itu?" tanya Herman duduk di samping Ayu.

"Buat Bu lurah, sama buat Bu Kapolsek. Undangan ini aku pesan khusus." jawab Ayu dengan wajah penuh kebahagiaan.

"Pasti undangan itu mahal banget. Berapa satu undangan itu?" tanya Herman kembali.

"Satunya 100 ribu. Aku pesan empat undangan khusus ini." jawab Ayu dengan santainya.

"Memang uangnya cukup, apa itu tidak berlebihan. Menurut aku, kamu terlalu berlebihan dengan semua itu. Aku tidak ingin ada masalah setelah ini." ujar Herman dengan tegasnya.

"Maksud kamu?" tanya Ayu dengan wajah bingung.

"Awas saja kalau kamu buat masalah dengan semuanya. Aku tidak akan tanggung jawab Ayu." ucap Herman dengan tegasnya.

Ayu terhenyak mendengar ancaman yang di lontarkan oleh Herman. Dia menyadari apa yang telah di lakukan oleh dirinya ini sudah sangat berlebihan. Tapi ini adalah satu-satunya cara yang Ayu bisa lakukan untuk menunjukkan harga dirinya di hadapan seorang Dinda. Dengan resepsi pernikahan yang mewah, mungkin akan menjadi sebuah pembalasan yang baik bagi seorang Ayu pada Dinda. Hingga Ayu menyingkirkan kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi pada hidupnya.

Dia hari sebelum akad dan resepsi pernikahan Intan dan Wahyu di gelar. Sebuah panggung dengan hiasan bunga besar sudah terpasang di samping rumah Ayu. Beberapa tetangga di sekitar rumah Ayu, mengagumi apa yang telah di lakukan oleh Ayu. Mereka memuji Ayu yang menggelar pesta pernikahan dengan mewahnya. Hingga ini akan jadi hiburan tersebut bagi warga sekitar rumah Ayu.

Tak hanya panggung dengan ukuran raksasa. Ayu juga sudah menyiapkan berbagai macam door price yang mungkin saja akan membuat pesta pernikahan dari Intan dan Wahyu berjalan semakin menarik.

Walaupun bukan artis ibukota yang di undang ke pernikahan Intan dan Wahyu. Tapi penyanyi dangdut yang sudah terkenal di desa, menjadi pengisi acara di pernikahan Intan dan Wahyu. Mereka siap memberikan penampilan terbaik dari mereka dalam menghibur setiap tamu undangan yang hadir. Sehingga banyak warga yang sudah tidak sabar untuk menyaksikan penampilan penyanyi dangdut yang kerap membawakan lagu-lagu yang cukup mudah di ingat tersebut.

Untuk makanan sendiri, Ayu tidak memilih daging ayam sebagai menu prasmanan. Tapi Ayu memilih daging sapi dan kerbau sebagai menu makanan yang akan di hidangkan pada setiap tamu undangan yang hadir. Menu itu menjadi menu yang favorit tentunya bagi para warga. Apalagi saat di buat rendang, itu semakin membuat warga semangat untuk datang ke pernikahan dari Intan dan Wahyu.

Hiasan sendiri tak kalah mahal. Hiasan mahal dari salah satu wedding organizer terkenal di kampungnya. Di sewa Ayu tanpa pikir panjang. Padahal Weeding Organizer itu biasa di gunakan oleh mereka yang berduit saja di kampung Ayu. Bagi Ayu uang berasal dari kelas menengah ke bawah. Menyewa Weeding Organizer itu rasanya begitu mustahil. Apalagi Intan hanya menikah dengan seorang tukang kayu. Sehingga banyak warga yang tidak menyangka Ayu akan menyewa Weeding Organizer mahal untuk pernikahan Intan dan Wahyu.

Mahalnya make up pernikahan yang di kenakan oleh Intan. Semakin menambah kecantikan dari Intan sendiri. Begitu akan memasuki tempat akad nikah. Intan banyak menyihir para pemuda kampung dengan penampilannya yang terlihat mewah dan sempurna.

Wahyu yang datang dengan barang-barang seadanya. Sempat sedikit membuat Ayu kesal. Pasalnya pesta mewah yang telah Ayu buat, tidak di barengi dengan kemewahan dari keluarga Wahyu. Ayu terlihat tidak senang saat mengalungkan sebuah kalung bunga di leher Wahyu. Dia merasa Wahyu tidak cocok untuk menjadi calon menantunya.

Wahyu pun segera memasuki tempat akad nikah. Dimana di sana sudah ada Herman dan beberapa orang yang akan menjadi saksi. Begitu juga dengan seorang penghulu yang akan membimbing Herman dalam melakukan akad nikah.

Tangis haru langsung pecah dari seorang Herman, saat dia mulai menjabat tangan dingin dari seorang Wahyu. Hari ini adalah hari terakhir bagi dirinya dalam bertanggung jawab atas Intan. Sebab sebentar lagi, Herman akan memberikan Intan pada seorang Wahyu. Hingga tanggung jawab Herman atas Intan pun telah berakhir. Kini tanggung jawab itu berpindah ke tangan Wahyu.

"Saya nikahkan putri saya yang bernama Intan Pratiwi, dengan engkau ananda Wahyu Subagia. Dengan mas kawin kalung emas seberat 5 gram serta seperangkat alat shalat. Di bayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya, Intan Pratiwi dengan mas kawin tersebut. Di bayar tunai."

"Bagaimana saksi?"

"Syah."

"Syah."

"Syah."

Ucapan syukur langsung terucap dari seluruh orang yang ada di dalam ruangan tersebut. Mereka terlihat begitu bahagia dengan apa yang ada. Terutama Herman yang resmi menikahkan putrinya tercinta dengan Wahyu.

Begitu juga dengan Wahyu yang telah resmi menjadi suami dari Intan. Ini adalah momen yang paling di tunggu oleh Wahyu, setelah lama berpacaran dengan Intan. Dia akhirnya mempersunting bidadarinya tersebut.

Walaupun tidak senang atas pernikahan anaknya dengan Wahyu. Tetapi Ayu tetap senang dengan pernikahan Intan yang di gelar secara meriah. Dengan begitu, Ayu pun tidak kalah dari Dinda dalam menyelenggarakan resepsi pernikahan anaknya dengan mewah juga. Bagi Ayu, sedikit pun kalah dari Dinda adalah kemunduran dalam hidupnya. Walaupun dalam kenyataannya, Ayu memang banyak kalah dari seorang Dinda yang di kenal sebagai seorang lintah darat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!