Gadis Pemuas Nafsu
"Ikut dengan nya Irni, kamu sudah bukan siapa siapa lagi sekarang dalam keluarga ini, kamu sudah menjadi milik nya" Bagai di sambar petir di siang bolong, hatiku hancur cinta pertamaku membuang ku oh tidak dia menjual ku pada seorang yang gak aku kenal sama sekali. Bahkan di hari pernikahan ku aku belum melihat seperti apa wajah suamiku yang sudah membeli ku pada orang yang tadinya bergelar sebagai seorang papa.
"Apa tidak ada kata perpisahan terbaik pah, aku tidak pernah tau nanti bisa bertemu papa lagi atau tidak" Sesak kurasa saat orang tua satu satunya yang ku punya yang paling ku sayang tega menjual ku, bahkan saat aku akan meninggalkan rumah ini papa masih bertahan dengan ego nya, tak ada pelukan hangat seorang papa tak ada ucapan kata perpisahan yang manis.
"Sudah lah Ir, kamu terima saja takdir kamu dan pergi dari sini suamimu sudah menunggumu di rumah nya " Kulihat Sonya tersenyum sinis begitupun dengan Maura.
" Baiklah aku akan pergi, Terima kasih atas semua jasa papa selama ini yang telah membesarkan ku, aku pamit semoga dengan kepergian ku keluarga ini bebas dari kesialan" Kulihat papa tak membalikan tubuhnya sama sekali masih tetap memunggungi ku, dia tak mau melihat wajah ku lagi. Aku pun melangkah kan kakiku di ikuti dua orang laki laki berseragam hitam putih, tak ada air mata yang menetes sungguh aku tak mau terlihat lemah di hadapan orang orang seperti mereka, meski sesungguhnya hati ku teramat hancur dengan ucapannya.
Namaku Irnia putri pangestu, tapi mulai sekarang gelar pangestu di belakang namaku akan terhapus dan di ganti oleh marga suamiku, yang entah siapa namanya aku belum mengetahui nya jangan kan wajahnya namanya saja aku tak tau sungguh konyol bukan, entah aku harus sedih atau senang dengan takdir ku. Di satu sisi aku senang karena bisa terbebas dari rumah yang bagaikan neraka ini tapi di satu sisi aku juga sedih menikah dengan orang yang tak aku kenal aku pernah berkhayal akan menikah dengan orang yang aku cinta juga tulus mencintaiku tapi sepertinya khayalan itu harus ku buang jauh jauh itu hanya sebuah mimpi yang gak akan pernah menjadi kenyataan.
Ku tatap rumah yang selama 18 tahun ini ku tempati, rumah yang penuh dengan canda tawa saat mama masih ada rumah yang bagaikan surga, seketika berubah menjadi rumah bagaikan neraka semenjak papa memutuskan menikahi sonya selingkuhan nya, dan membawa dia tinggal bersama kami. hal itu pula yang menyebabkan mama meninggal karena syok lalu terkena serangan jantung.
Setelah kepergian mama hidupku menjadi suram tak ada kata bahagia selama 8 tahun ini, hidupku selalu salah di mata mereka jangan kan bicara bernafas di depan mereka pun aku sudah sangat salah, bahkan aku di cap sebagai anak pembawa kesialan bagi keluarga ini, papa sudah terpedaya oleh rayuan iblis yang sekarang menjadi ibu tiriku, papa yang dulu selalu bersikap lemah lembut terhadap ku sekarang berubah bagaikan singa yang ingin mencabik cabik mangsanya.
"Silahkan masuk nyonya" Lamunan ku buyar saat salah satu dari orang yang mengawalku membuka kan pintu mobil dan menyuruhku untuk masuk, entah mereka akan membawa ku kemana akupun enggan untuk bertanya.
Mobil melaju membelah jalanan yang ramai lancar karena waktu masih pukul 10 pagi, orang orang lagi sibuk sibuknya bekerja sedangkan aku sibuk dengan pikiran ku sendiri akan seperti apa hidupku kedepan nya, akan kah suamiku menyayangi ku ah tak perlu aku sudah terbiasa hidup tanpa kasih sayang tapi setidaknya suami ku bisa menerima ku saja itu sudah lebih dari cukup aku tak ingin berharap lebih.
Kulihat mobil yang lalu lalang di jalanan, mungkin kah ini terakhir kalinya aku melihat pemandangan manado, tak terasa kantuk menyerang mataku pun tertutup dan berpindah ke alam mimpi.
"Nyonya bangun, anda sudah sampai " Seseorang wanita berpakaian pelayan menyentuh bahuku, aku mengerjap kan mata melihat ke sekeliling rumah sekarang aku sudah sampai di depan sebuah rumah yang cukup megah lebih besar dari rumah punyaku ku edar kan pandangan ke setiap penjuru bangunan megah masih begitu terlihat asing itu.
"Mari nyonya tuan sudah menunggu anda di dalam" Aku pun keluar dari dalam mobil dan melangkah menaiki satu persatu anak tangga di depan ku sudah berjejer dengan rapi para pelayan juga pengawal mungkinkah mereka menyambut ku, pikirku.
Ku langkahkan kaki menuju pintu utama yang sudah terbuka lebar, mereka menundukan kepala saat aku melewati nya. Terlihat di sana ada seseorang yang duduk di kursi sambil menatap ku tajam.
"ya Tuhan dia begitu tampan" gumam ku dalam hati, aku. tak mau menyangkal laki-laki di hadapan ku ini memang sangat tampan, hidung mancung, bibir sensual merah merona dapat ku pastikan kalau dia tak pernah merokok, rahang tegas, juga tatapan yang tajam membuat ku langsung terpesona.
"Duduk" Perintahnya saat aku sudah berada di hadapannya. aku pun menurut ku dudukan bokong ku di sopa berhadapan langsung dengan seorang laki laki yang entah siapa dia namanya.
"Dengar gadis kecil, aku adalah suamimu apa kau sudah tau siapa namaku? apa si tua bangka itu menjelaskan siapa aku?" tanya nya. Aku hanya menggeleng kecil sambil menatapnya karena memang aku tak tau siapa dia, papa tidak memberi tahukan siapa calon suamiku seperti apa orang nya, seperti apa wajah nya, aku hanya di suruh memakai baju pengantin kemudian duduk menunggu dan datang lah dua orang yang menjemput ku.
"Chihhh, apa si tua bangka itu tidak memberi tahu mu siapa calon suaminya, bahkan namaku saja kau tidak tau?" Tanya nya lagi dengan senyuman mengejek. Aku pun hanya menggeleng kembali bingung harus berbicara seperti apa.
"Kau bisu, sayang sekali orang setampan diriku memliki istri yang bisu" Ucapnya sambil menatap ku dengan tatapan tajam nya.
"Ti-tidak tuan" Ucapku denhan terbata, sungguh berhadapan dengan nya bukan hanya membuatku gugup tapi juga membuat ku merinding ketakutan.
"Bagus bicaralah, dengar aku sudah membeli mu mahal pada orang tua mu jadi sekarang dirimu adalah miliku seutuhnya nya, kau harus patuh dengan apa pun peraturan yang ada di rumah ku" Ucapnya membuat ku menghela nafas kecil.
"Baik tuan" Jawab ku singkat.
"Heru berikan catatan nya, dan bacakan peraturan yang tak boleh istriku langgar" orang yang berdiri bagaikan patung itu pun melaju ke depan tapi dia enggan menatap wajah ku apa aku menyeramkan sampai dia tak mau menatap wajahku dan lebih memilih menatap keramik yang dia injak pikirku.
"Baik tuan," ucapnya, aku masih mendengar kan dan ku pasang telinga ku baik-baik peraturan apa saja yang tak boleh aku langgar di rumah suamiku.
"Sebelumnya izin kan saya memperkenalkan diri saya nyonya, nama saya Heru saya adalah asisten pribadi suami anda, dan ini suami anda namanya tuan Arkhana Aditya Mahesa, seorang direktur utama di salah satu perusahaan MC (mahesa compeny) tuan Arkha memiliki 2 orang istri di rumah nya yang ada di daerah ibu kota jakarta, setiap istri istri tuan Arka harus mematuhi setiap peraturan yang di buat oleh tuan Arkha dan anda tidak boleh melanggarnya jika anda melanggarnya maka anda akan kena hukuman"
"Peraturan pertama, anda tidak boleh dekat atau berhubungan dengan pria mana pun selama anda terikat dengan tuan Arkha, ke dua anda tidak boleh mencampuri urusan tuan Arkha ataupun istri istrinya yang lain, ke tiga anda di larang memasuki tempat terlarang yang ada di dalam rumah utama, juga tidak di perbolehkan untuk masuk kedalam kamar tuan Arkha, ke empat anda tidak boleh keluar rumah kecuali atas izin dari tuan Arkha, saya harap anda dapat mematuhinya sekian dan terimakasih." Aku terdiam saat mendengar detail peraturan yang ada di rumah suamiku aku tidak terkejut dengan peraturan yang di buat oleh suami ku, namun aku terkejut saat mendengar jika aku menjadi istri ketiga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
aq mampir kak thor... aq baca di fb ada di NT langsung cuzz...👍😘
2023-03-10
0
Shant
ak nyari" ternyata ini.. irni ooohh... irni..
2023-03-05
0
Anlyz@
haiii kak author q sdh mampir rekomendasi dr fb cuzzz ksni 🥰👍🏻
2023-02-24
0