GPN 02

"Sekarang ganti pakaian mu kita akan langsung kembali ke jakarta hari ini juga" Aku pun mengangguk tak tau apa yang harus aku katakan selain menurut dengan apa yang suami ku ucapkan. ku ikuti langkah pelayan yang menuntunku membawaku melewati beberapa ruangan.

"Ke sini nyonya" Ucapnya, Aku di tuntun memasuki sebuah kamar yang terlihat begitu besar, saat pelayan membuka lemari di dalamnya sudah begitu banyak baju baju dengan berbagai merk brand ternama, di lemari samping tertata dengan rapi tas, sepatu, jam tangan dan juga aksesoris penunjang penampilan. Ku lirik di meja rias tertata dengan rapi kosmetik juga skincare yang aku tak tau itu cara pakai nya bagaimana, karena di usia ku yang menginjak usia 19 tahun sekarang muka ku hanya terkena sabun cuci muka gak lebih dari itu.

"Perlu saya bantu buka gaun nya nyonya" Aku terhenyak saat mendengar suara pelayan, aku mengangguk karena memang begitu susah membuka resleting di bagian belakang, pelayan itu pun melepaskan resleting gaun pengantin ku, dia juga membantu ku melepas sanggulan juga perintilan yang ada di atas kepalaku. aku menatap wajahku di cermin tubuhku di balut baju pengantin mewah, wajahku dirias sedemikian rupa namun untuk apa semua ini, bukan pernikahan seperti ini yang ku ingin kan.

"Saya mau mandi dulu" Ucapku setelah pelayan berhasil membuka resleting gaun ku. Ku raih handuk yang di berikan oleh pelayan kemudian aku masuk kedalam kamar mandi untuk menguyur tubuh juga kepala ku, Tak butuh waktu lama aku pun selesai membersihkan tubuh ku, setelah tubuh ini terasa segar aku keluar kamar mandi di sana sudah terlihat baju baju yang sudah di siapkan oleh pelayan tuan Arkha, aku memakai baju yang sudah pelayan siapkan setelah selesai ku dudukan diriku di depan meja rias, pelayan pun dengan lembut membantu ku mengeringkan rambut, jika begini terus aku sudah berasa menjadi ratu.

"Jangan pakai kan bedak terlalu tebal, saya tidak biasa " ucapku memberi tahu, pelayan itu pun mengangguk sambil tersenyum.

"Baiklah nyonya kita rias tipis tipis saja, supaya terlihat lebih segar " aku pun mengangguk menyetujui nya, tangan nya begitu lihai memoles wajah ku, sampai akhirnya sentuhan terakhir dia lakukan yaitu memakaikan lipstik berwarna pink mambuat wajah ku terluhat lebih fresh.

"Sudah selesai nyonya, anda begitu cantik meski tanpa riasan yang wah" Puji nya membuatku tersenyum samar.

"Ya rupa ku memang cantik, bahkan tanpa polesan make up sekalipun tapi sayang takdir ku begitu jelek" batin ku.

"Terima kasih," ucapku. kulihat pelayan itu tersenyum dengan begitu tulus ke arah ku.

"Anda sudah di tunggu tuan nyonya," ucapnya setelah membereskan pengering rambut dan menata kembali peralatan make up setelah ku pakai barusan dengan di bantu oleh nya.

"Hmmm baiklah aku akan segera keluar, dan menemuinya" Aku segera keluar dari dalam kamar dan menemui suami ku, tak dapat ku Pungkiri suami ku ternyata di luar expetasi ku, dia begitu tampan juga menawan meski wajahnya kaku tatapan nya tajam,sikapnya yang dingin, juga suaranya yang bikin merinding tapi aku tak munafik aku menyukai ketampanan nya. Ku pikir dia seperti apa yang di ucapkan Maura, ternyata sangatlah jauh berbeda.

"Kasian sekali nasib mu kak, harus hidup dengan seorang pria tua renta, smoga nasib mu baik di sana yah, tenang saja dia sudah tua juga sakit sakitan tinggal beri sentuhan dikit tamat lah riwayat nya dan semua hartanya akan jatuh kepadamu" masih ku ingat ucapan adik tiriku itu semalam sebelum aku di persunting tuan Arkha.

Aku berjalan menghampiri suamiku yang tengah pokus duduk di sofa sambil memainkan ponselnya, dia menoleh saat menyadari kehadiran ku di dekatnya di lihatnya penampilan ku dari atas sampai bawah membuat jantung ku tak aman saja, takut jika aku salah kostum.

" Sudah siap, kita berangkat sekarang" Aku mengangguk kemudian mengikuti nya berjalan di belakang. Setelah salah satu pengawal membuka kan pintu mobil kami pun masuk kedalam, wangi parfum maskulin menusuk indra penciuman ku ternyata dia bukan hanya tampan tapi juga wangi, aku langsung menepuk dahi ku saat pikiran ku sudah mulai berjalan terlalu jauh. Ku lihat dia hanya pokus dengan gedjet yang ada di dalam genggaman nya dia sama sekali tak ingin mengeluarkan suaranya apalagi melirikku sampai di bandara dia masih enggan berbicara, aku pun hanya mengikuti nya tanpa bertanya apapun.

Di hadapan ku sudah ada jet pribadi yang terparkir menunggu kita menaiki nya, sekaya apa suamiku sampai mempunyai jet pribadi. Tubuhku bergetar hebat saat pertama kali menaiki pesawat, aku bukan anak orang miskin orang tua ku bisa di bilang kaya raya, papa, sonya juga maura mereka selalu berlibur keliling dunia tapi tidak dengan ku mereka tak pernah mengijinkan aku untuk ikut dalam acara jalan keluarga dengan alasan aku pembawa sial dan hanya akan membuat mereka kesusahan.

Melihat aku yang masih diam di tengah tengah anak tangga tuan Arkha kembali membalikan tubuhnya dan menatap ku heran.

"Kenapa? Takut? Tanya nya dengan nada mengejek. Ku pikir dia akan meraih tangan ku, menuntunku masuk kedalam pesawat lalu memeluk tubuh ku untuk memenangkan diriku yang ketakutan.

Ku lihat tuan Arkha melanjutkan langkah nya Aku pun mengikuti nya dari belakang dengan perlahan kemudian duduk di kursi bersebelahan dengan nya. Sampai pesawat mau take off tubuh ku masih begetar ku cengkram lengan suamiku dengan kuat sampai tak sadar jika cengkraman ku membuat lengan nya terluka.

" Lepas kan cengkraman mu, dan Buka lah matamu, kau tak akan mati hanya karena naik pesawat" Ucapnya begitu sadis. Ku buka dengan perlahan mataku mencoba menenangkan diri jika aku tak menenangkan diriku sendiri siapa yang akan menenangkan ku.

Ku lihat lengan tuan Arkha terluka dan mengeluarkan sedikit darah segar, "ya Tuhan sekencang itu aku mencengkram tangan nya" Batin ku.

Beruntung datang seorang pramugari ke arah ku juga tuan Arkha, aku segera meminta obat merah juga kasa untuk membersihkan lukanya. Tak lama kemudian pramugari tadi pun datang kembali dengan membawa kotak p3k.

"Maaf tuan biar saya obati luka di lengan anda" Tawar ku, ku pikir dia akan menolak ternyata dia pasrah saat aku menarik tangan nya dan mulai mengobati nya. Setelah selesai ku obati dan di pasang perban dia menarik kembali tangan nya.

Tak ada kata terima kasih atau semacam nya yang dia ucapkan," ya memang apa yang kau harapkan Irni" Batin ku.

Bosan karena tidak ada yang mengajak ngobrol aku pun menyender ke sandaran kursi, sampai rasa kantuk pun tiba tiba menyerang.

Rasanya baru saja aku tertidur tiba tiba bahuku seperti ada yang mengguncang, ku buka mataku secara perlahan menyesuaikan dengan cahaya yang menyilaukan mata.

Ku lihat mata elang itu menatap ku tajam "pesawat sudah mendarat sejak tadi apa kau ingin menginap di dalam pesawat?" Aku pun segera bangkit masih dengan otak yang sedikit linglung juga jet leg. Ku ikuti suami ku turun dari pesawat saat nyawa perlahan sudah terkumpul dan kesadaran sudah perlahan mulai kembali.

Ternyata di luar bandara sudah ada mobil yang menunggu, setelah suamiku masuk aku pun ikut masuk dan mobil melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan yang terlihat padat merayap.

Entah kemana aku akan di bawa, ku tau nama kota ini jakarta tapi aku tau satu persatu nama nama tempat di kota ini sampai akhirnya aku di bawa ke sebuah rumah yang terlibat lebih megah dari rumah yang tadi ku singgahi sebelum aku di bawa ke sini namun di sini hanya ada satu rumah, tak ada rumah lain apa aku akan tinggal di sini pikirku.

Gerbang berwarna hitam yang tinggi menjulang di hadapan ku pun terbuka, mobil mulai memasuki pekarangan dan berhenti tepat di depan pintu utama. Di sana terlihat ada dua orang wanita cantik tengah tersenyum melihat ke arah mobil dapat ku pastikan kalau mereka adalah kakak maduku.

Setelah salah satu pengawal membukankan pintu untukku senyuman mereka pun luntur bersama dengan keluarnya diriku dari dalam mobil.

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

wow istri ke tiga... buat apa banyak" istri...

2023-03-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!