"Kakak sudah berapa lama jadi istri tuan Arkha?" tanyaku memulai obrolan. ini kali pertama nya aku nyaman mengobrol dengan orang yang baru aku kenal.
"Kurang lebih 2 setengah tahun" ucapnya sambil tersenyum.
"Lalu kak Marisa? tanyaku lagi.
" Kami hanya selisih 5 bulan saja Ir" Ucapnya sambil terkekeh pelan.
"Btw, masalah apa yang membuat mu menjadi terperangkap di dalam sini juga? tanyanya Sambil menatapku.
" Maksud kakak?" tanyaku tak mengerti. kulihat kak Rania tertawa entah apa yang dia tertawakan.
"Kau ini polos sekali Irni, orang yang sudah masuk kesini itu pasti ada alasan nya. Kau tau kalau kita sudah berada di sini itu kita ibarat ikan hias yang sudah di beli lalu di taruh di dalam akuarium, ya hanya untuk hiasan saja tidak di makan" aku masih tak mengerti dengan ucapan kak Rania, entah otaku yang lemot atau ucapan kak Rania yang ngelantur sampai aku tak mengerti maksud nya.
"Irni, aku sudah menikah dengan Arkha itu 2 setengah tahun, dan kau tau aku belum tersentuh sekali pun" ucapnya berbisik. aku terperanjat kaget mendengar bisikan nya.
"Apa kakak serius?" Tanyaku sambil menatapnya dengan tatapan tak percaya. Yang ada dalam pikiran ku gak mungkin tuan Arkha tidak menyentuh isterinya.
" Untuk apa aku berbohong, begitupun dengan Marisa, dia juga sama belum pernah Arkha sentuh selama menikah dengan nya, entah suami kita itu punya kelainan apa gimana, punya istri cantik cantik tapi selalu di anggurin, apa yang aku ucapkan tadi itu hanya perumpamaan saja kita ini seperti pajangan di rumah ini, kita di kasih makan di kasih kemewahan tapi kita di sini di tawan, kau tau hanya untuk sekedar pergi ke mall saja untuk refresing kita gak di perbolehkan, malang nya nasib kita Ir" ucapnya sambil tertawa kecil.
Aku masih tak percaya, dan susah untuk percaya dengan semua ini ada apa dengan suami ku itu menikahi beberapa perempuan tapi tak pernah menyentuhnya, lalu untuk apa di nikahi.
"Lalu kakak kenapa menikah dengan tuan Arkha?" Tanyaku penasaran.
"Cerita ku panjang, yang jelas dia menikahi ku bukan karena cinta tapi karena kasian, dulu aku di lecehkan oleh beberapa orang saat aku pulang bekerja, lalu Arkha menolong ku, dan membawaku ke sini aku yang posisi hidup sebatang kara tak punya siapa siapa lagi ada yang menawarkan untuk menikahi ku ya aku Terima tapi aku tak pernah menyangka kalau dia dulu sudah memiliki 2 istri, Erika sama Marisa "ucapnya getir. ternyata bukan aku saja yang bernasib malang.
" Lalu kau, apa yang membuat mu masuk kedalam rumah penyiksaan batin ini?" tanya nya sambil menatap ku dalam.
"Aku di jual ayah ku kak, ayah memiliki hutang yang begitu besar pada salah satu rekan bisnis nya, sementara perusahaan nya sekarang lagi di ambang kebangkrutan" Kak Rania memeluk ku dengan erat.
"kasian sekali adek ku ini" ucapnya sambil mengusap dengan lembut rambut panjang ku.
"Lalu bagaimana dengan kak Marisa apa sama dia juga di nikahi secara paksa?" tanya ku lagi.
"Kalau Marisa, dia yang menawarkan diri untuk di nikahi karena rasa cinta nya sama Arkha yang begitu besar, tapi kasian cinta nya bertepuk sebelah tangan " kak Rania tertawa saat mengucapkan itu.
"Dia selalu mencari perhatian Arkha, bahkan pernah dia menghampiri Arkha di kamar nya tapi apa yang di dapat? kau tau? pipinya lebam" ucapnya lagi. aku terkejut mendengar nya. "karena memang sangat tidak di perbolehkan kita menginjakan kaki di ruang privasi nya, kau pasti sudah tau tentang ini kan?" Tanya nya, aku mengangguk membenarkan.
"Berbeda dengan ku, aku memang menyukai suami ku tapi aku gak berharap lebih, aku gak berharap dia akan membalas rasaku, makan nya aku biasa saja aku sudah di tampung di sini di kasih makan, di kasih fasilitas yang mewah juga sudah bersyukur, meskipun hidupku sekarang terkekang,"
Aku mengehela nafas saat mendengar cerita dari kakak maduku, rasa takut ku akan malam pertama menguap seketika berganti rasa lega, kakak maduku saja yang sudah menikah begitu lama nya tak pernah di sentuh apalagi aku yang baru di nikahi nya.
"Ir, apa kau menyukai suami kita?" tanya nya membuat ku tersipu malu.
"Bohong kalau aku gak menyukai suami kita kak, dia sangat tampan meski wataknya aku belum tau pasti seperti apa, karena aku baru mengenalnya 2 hari"
"Kadang aku berharap bisa keluar dari sini Ir, menjalani hidup yang normal memiliki suami yang mencintai ku, dan memiliki banyak anak, tapi itu semua hanya bunga tidur alias mimpi," Ucapnya sambil menerawang jauh.
"Apa gak ada cara lain untuk bisa keluar dari sini kak?"
"Gak ada Ir, orang yang keluar dari sini kalau gak cacat ya meninggal" ucapnya membuatku merinding.
"Kita hanya bisa bersabar di sini, mengikuti semua peraturan nya, jangan pernah melawan dia jika kita masih ingin selamat, kalau kita patuh kita aman Ir" ucapnya.
"Apa tuan Arkha selalu bersikap dingin meski di luar rumah kak?" tanya ku .
"Ya aku tidak tau, sepertinya sih iya" Ucapnya terkekeh.
"Kau ini, dia suamimu panggilah seperti aku juga Marisa memanggilnya, Jangan memanggil tuan kau bukan budak nya kau itu istrinya " ucap kak Rania sambil tertawa kecil.
"Tapi aku takut dia gak nyaman kak,"
" Untuk awal awal mungkin iya tapi kalau sudah terbiasa enggak ko, biasakan saja memanggilnya dengan sebutan mas, kali dia bisa luluh sama kamu Ir"
"Aku gak mau berharap lebih kak,"
"Hei kau ini cantik, Masih muda masih fresh , berbeda dengan aku juga Marisa yang sekarang sudah memasuki usia kepala 3, makan nya jangan heran kalau Marisa lebih sensi dengan mu karena dia insecure sama kamu Ir " kak Rania terkekeh kembali. ternyata Kak Rania begitu murah senyum selain cantik dia juga baik,dan sangat asyik di ajak mengobrol meski banyakan dia yang cerita bukan aku.
Tak terasa sudah begitu lama kami mengobrol di sini,sampai Ella juga pelayan kak Rania mencari cari keberadaan kami.
"Ya sudah aku pamit ya Ir, kalau mau main ke rumah ku datang saja pintu selalu terbuka lebar untukmu"
"Siap kak" melihat kak Rania sudah berjalan semakin menjauh dari tempat kami duduk aku juga Ella pun berniat untuk kembali juga ke rumah.
_____
Tak terasa meski aku di kurung dalam sangkar tapi waktu begitu berjalan cepat, sore ini akan datang ibu mertua kata kak Marisa ,aku sudah di dandani sedemikian rupa oleh Ella dia bilang mami Alea sangat tidak suka melihat penampilan menantu nya yang kurang rapi dan cantik.
"El, apa mami Alea akan menyukaiku, aku sangat takut jika dia tak suka dengan ku" Ucapku gugup.
"Anda cantik nyonya, nyonya Alea pasti akan sangat menyukai Anda percaya deh sama saya" Ucapnya percaya diri.
Didepan pintu utama kami bertiga sudah berjejer rapi menampilkan senyuman palsu untuk menyambut kedatangan mami nya mas Arkha yang baru saja sampai di susul datang nya suamiku di belakang mobil mami Alea.
Kulihat wanita paruh baya yang baru turun dari mobil mewah itu tersenyum, ternyata mami Alea begitu cantik,meski usianya sudah lebih dari 50 tahun, penampilan nya juga begitu elegan.
"Sayang sayang nya mami, kalian cantik sekali, Marisa badan kamu gini gini aja gemukin dikit sayang biar makin cantik" ucapnya lembut. ternyata sifat dan sikap mami Alea begitu jauh dari halusinasi ku tadi,ku pikir beliau akan bersifat keras seperti anaknya.
"Nanti kalau Marisa gemuk, mas Arkha gak suka mami," ucap kak Marisa membuat mami Alea geleng geleng kepala.
"Rania,kamu makin cantik saja sayang"
"Terimakasih mami, mami juga makin cantik " pandangan mami Alea sekarang berpindah kepadaku, tatapan nya begitu membuat ku gugup dia melihatku dari atas sampai bawah seperti memindai apa aku ada kekurangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
mertua yg baik... apa mami mertua ga pernah menanyakan cucu...
2023-03-11
0