GPN 03

"Marisa, Rania, kenal kan namanya Irnia dia istri ketiga ku" Aku masih menunduk takut melihat tatapan salah satu kakak maduku, entah siapa dia namanya tatapan nya begitu nyalang membuat ku bergidik ngeri.

"Marisa" ucapnya sambil mengulurkan tangan nya. Ku sambut dengan baik uluran tangan nya. "Aku istri pertama mas Arkha" sambung nya lagi. ternyata orang yang menatap tak suka padaku namanya Marisa dia istri pertama tuan Arkha.

"Kenalkan namaku Rania, aku istri kedua mas Arkha" tutur wanita yang berambut pendek dengan lesung pipi di sebelah kanan pipinya membuat senyumnya begitu terlihat manis, wajah cantik nya semakin terlihat sempurna dengan senyuman menawan itu ah aku jadi insecure dengan mereka, kenapa suamiku bisa memiliki istri yang begitu cantik cantik tapi wajar sih dia juga tampan siapa yang tak mau menjadi istrinya.

"Irnia kak" ucapku sambil ku balas senyuman nya.

"Aku tak ingin mendengar ada keributan keributan seperti sebelumnya, dengar itu Marisa, Rania" Ucapnya tegas.

"Iya mas" sahutnya barengan.

"Bik sum," Panggilnya, ku lihat seorang wanita parubaya datang menghampiri kami.

"Saya tuan,ada yang bisa bibik bantu" Ucapnya sambil menunduk.

"Antarkan dia ke rumahnya" Ucapnya tanpa melihat ke arah ku.

"Baik tuan" Aku yang mendengar itu pun sontak saja kebingungan rumah, berarti aku pisah rumah dengan suami ku dan kedua kakak maduku, tapi kenapa? pikir ku. Ku lihat tuan Arkha bangkit dan melangkah menjauh dari tempat kami duduk.

"Mari nyonya" aku mengangguk kemudian pamit kepada kedua kakak maduku, setelah nya aku pun mengikuti langkah asisten rumah tangga di rumah tuan Arkha yang katanya akan membawa ku kerumah ku.

"ini rumah anda nyonya, sebelumnya perkenalkan dulu nama bibi sumyati, panggil saja bik sum, bibi sudah bekerja di rumah ini selama 20 tahun, dan bibi di sini adalah kepala pelayan, jika nyonya butuh sesuatu anda boleh hubungi saya nomor nya ada di dekat kulkas sana, nanti juga akan ada salah satu pelayan yang akan menemani anda di sini, jadi anda gak akan kesepian" ucapnya sambil tersenyum ramah, Aku mengangguk mengerti, orang yang bernama bik sumyati itupun membawaku berkeliling memberitahukan satu persatu tempat yang ada di dalam rumah berukuran minimalis ini, rumah tak begitu besar tapi sangat nyaman untuk di tempati apalagi di sini tidak ada sonya juga maura yang akan membuat kuping ku menjadi pengang.

"Baiklah saya permisi nyonya," pamitnya.

"Terima kasih ya bik, senang bisa kenal dengan bik sum" ucapku sambil mengantar pelayan paru baya itu kedepan pintu kemudian ku tutup pintu setelah bik sum sudah menghilang dari pandangan ku.

tok

tok

tok

Aku yang baru akan mendaratkan bokong ku di atas sofa bangkit kembali saat mendengar suara pintu ada yang mengetuk.

"Selamat sore nyonya, perkenalkan nama saya Ella, saya di tugaskan tuan untuk melayani dan menemani anda di sini" aku tersenyum samar kemudian mengulurkan tangan ku untuk berjabat tangan dengan nya.

"Namaku Irni, masuk El"ajak ku, pelayan ku itu terlihat sepantaran dengan ku, tubuhnya mungil, memiliki kulit yang eksotis, juga wajah yang manis.

"Senang bisa kenal dengan anda nyonya,"

"Jangan panggil aku nyonya El, panggil saja Irnia, aku rasa usia kita tak jauh berbeda"

"Tidak nyonya nanti yang ada saya akan di cincang sama tuan Arkha" ucapnya sambil terkekeh kecil.

"Apa dia sekejam itu El?" tanya ku.

"Ah tidak saya hanya bercanda nyonya, anda itu atasan saya mana mau saya panggil anda dengan sebutan nama saja, itu kurang sopan" aku mengangguk saja membenarkan apa yang Ella ucapkan.

"El tubuhku begitu lelah, aku mau istirahat sebentar yah, nanti tolong bangun kan aku "

"Baik nyonya, anda bisa istirahat biar saya menunggu di sini "

Tak butuh waktu lama mataku pun terpejam rasanya begitu sangat melelahkan melakukan perjalanan dari lombok ke Jakarta, untuk pertama kali nya.

"Nyonya, sekarang waktunya anda untuk mandi, jam 7 malam semua istri tuan Arkha harus sudah ada di rumah utama untuk makan malam" Aku mengeliat saat Ella menyentuh bahuku.

"Sekarang jam berapa El?" Tanyaku sambil mengucek mata yang terasa begitu lengket.

"Jam 5 sore nyonya"

"Bukan nya kita pisah rumah, ku kira makan pun kita serumah serumah" Ujar ku.

"Tidak nyonya, istri istri tuan Arkha memang di pisah tempat tinggal nya, nyonya Marisa juga nyonya Rania pun memiliki rumah nya masing masing, tapi untuk sarapan dan makan malam semua di rumah utama makan bersama" aku mengangguk mengerti.

"Kamu sudah berapa lama kerja di sini El?" Tanyaku penasaran.

"Kurang lebih 2 tahun nyonya, sebelum nya saya pelayan nyonya Erika nyonya Erika adalah istri pertama tuan Arkha " ucapnya menggantung. aku pun makin penasaran dengan ceritanya.

"Lalu kak Marisa? tanya ku penasaran karena Ella tak juga menyambung ceritanya.

" Nyonya Marisa itu istri kedua nyonya, dan nyonya Rania itu istri ketiga tadinya, tapi karena nyonya Erika ketahuan selingkuh sampai hamil lalu dia di ceraikan, entah sekarang kabar nya seperti apa karena nyonya Erika keluar dari rumah ini dengan keadaan mengenaskan, tak ada yang bisa keluar dari rumah ini dengan tubuh sehat nyonya" aku sedikit bergidik ngeri mendengar cerita Ella tentang suamiku, apa dia sekejam itu siapa suami ku sebenarnya.

" Sebaiknya anda mandi dulu nyonya, di sini semua harus tertib anda harus tiba di rumah utama tepat waktu, kalau tidak anda akan kena marah " aku pun segera bangkit dan berjalan ke arah kamar mandi tanpa mengeluarkan sepatah katapun. aku masih tak habis pikir bisa bisanya masuk dalam lingkaran keluarga seperti ini.

Selesai membersihkan tubuh aku keluar dari dalam kamar mandi terlihat Ella tengah mempersiapkan pakaian ku di sana, melihat aku sudah keluar Ella pun berbalik kemudian tersenyum.

"Pakailah nyonya, anda harus terlihat cantik di depan tuan Arkha" masih dengan terdiam aku pun memakai pakaian yang sudah Ella siapkan.

"El apa suamiku itu seorang mafia kejam?" akhirnya pertanyaan konyol itu pun keluar dari mulut ku, aku segera menutup mulut dengan kedua tangan ku.

"saya tidak tau nyonya, sebaiknya jangan bahas ini lagi saya takut ada cicak putih" ucapnya.

"El apa aku bisa bertahan dalam pernikahan seperti ini, aku sama sekali tidak mengenal siapa suamiku" aku menatap wajah ku di cermin, Ella dengan lihai membantuku memakai cream juga bedak yang super tipis di wajah ku.

"Yakin saja nyonya, tuan tidak akan bertindak di luar kendali jika anda mematuhi semua aturan nya" aku menghela nafas, sungguh aku tak pernah menyangka takdir ku akan seperti ini, jikalah bisa aku kabur aku akan kabur dari rumah ini.

"Jangan pernah berpikiran bodoh nyonya, tuan Arkha bukan orang semabarangan jika anda sembunyi di dalam lobang semut sekalipun tuan Arkha mampu menemukan nya" aku terhenyak mendengar ucapan Ella apa dia bisa membaca pikiran ku.

Tak terasa waktu sudah berlalu begitu cepat siang pun sudah berubah menjadi malam, sekarang adalah waktunya aku makan malam, makan malam pertama dengan suami juga dua kakak maduku.

"Selamat malam" mereka menoleh ke arah ku, tatapan kak Marisa masih sama dengan tadi siang menatap ku dengan tatapan tak suka, berbeda dengan kak rania yang menatap ku ramah sambil menebar senyuman manis nya membuatku diabetes saja.

Ku dudukan bokong ku di salah satu kursi berhadapan dengan kak rania. kecanggungan masih mendominasi, aku belum mampu mengajak keduanya mengobrol untuk sekarang, aku memang sedikit pendiam dan kurang bisa bergaul bicara pun kadang seperlunya. besar dalam keluarga yang memiliki watak yang kasar membuat ku jadi orang yang jarang bicara, atau bisa di bilang introvert aku lebih senang menghindar dari pada harus berdebat.

"Usia kamu berapa tahun Ir?" tanya kak Rania memecah keheningan di meja makan.

"Baru jalan 19 tahun kak" Ucapku sambil tersenyum

"Owh masih muda ya, harus nya kamu sekarang masih kuliah," aku mengangguk sambil tersenyum ke arah kak Rania.

"Gak udah sok akrab deh kalian" Sela kak Marisa sambil melirik ku juga kak Rania.

"Gak udah di hiraukan dia emang begitu orang nya, mungkin lagi pms'" Ujar kak Rania membuat kak Marisa menatap nya tajam.

"ekhmmmmm"

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

wah seru nih trio madu...🤭

2023-03-11

0

Nurhayati 123

Nurhayati 123

lanjut thor

2023-02-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!