*
Boy mengajak Renata duduk di luar, Ia memegang tangan Renata.
"Re, apa loe masih belum siap untuk pacaran?" tanya Boy sambil menatap Renata.
Dari balik pintu, Pandu mendengar mereka ngobrol, Pandu melihat ke arah Renata.
"Boy kenapa bahas ini lagi? gue gak mau pacaran saat ini, gak tau juga nanti ya, tapi ini bukan karna komitmen gue ya, kita gak bisa karna bagi gue loe tetap sahabat gue, gue sayang sama loe karna kita sudah sahabatan lama banget, keluarga kita berteman baik." ucap Renata tegas
"Tapi Re banyak kok orang-orang yang sahabatan lalu pacaran." ucap Boy
"Tapi Boy saat nanti putus, persahabatan juga akan hancur, gue gak mau itu terjadi, maaf ya Boy tapi perasaan gue ke loe cuma sebatas sahabat." kata Renata
"Baiklah, tapi jika nanti loe berubah pikiran, loe harus cepat bilang sama gue, karna gue akan nunggu loe sampai kapan pun." ucap Boy sambil melepaskan tangan Renata.
"Tapi nanti jika gue suka sama orang lain loe gak boleh marah ataupun menentang hubungan gue ya," ucap Renata
"Gue gak janji ya," Boy tersenyum
Pandu terus menatap ke arah Renata yang masih mengobrol dengan Boy.
Saat Renata dan Boy akan kembali, Pandu langsung buru-buru pergi supaya tidak ketahuan.
Pandu langsung bergabung lagi dengan Iyan dan yang lainnya.
Renata baru masuk bersama Boy, Ia melihat sekilas ke arah Pandu, lalu melanjutkan jalannya
*
Keesokan harinya sekolah berjalan seperti biasa, murid-murid masuk seperti biasa. Pelajaran pun dimulai seperti biasa.
Saat Pulang sekolah, semuanya langsung makan siang, setelah makan siang Boy mengajak yang lain keluar asrama.
"Ini sudah jam 1 kita sudah bisa keluar," ucap Boy
"Mau kemana?" tanya Yuda
"Jalan jalan, ya kan Re?" Boy menatap ke arah Renata
"Iya, sudah lama kita gak keluar asrama, bosan juga di sini terus, ayo pergi," ajak Renata
"Ayo, tapi Karina mana?" tanya Yuda sambil melihat ke kiri kanan.
"Ah iya, gue cari karina dulu, tunggu ya." ucap Renata
Renata mencari Karina dan mengajaknya pergi keluar.
Iyan juga mengajak Pandu keluar naik scooternya.
Iyan berteriak sepanjang jalan saat mengebut dengan scooternya.
"Loe berisik," ucap Pandu.
"Bodo amat, yang penting gue bahagia." ucap Iyan santai.
Mereka pergi belanja di pasar.
Pandu melihat ke sekeliling pasar, disini sangat kotor batinnya
Iyan memilih-milih kaos.
"Pandu loe pilih satu, gue yang bayar." ucap Iyan.
"Gak usah, kaos gue masih banyak," Pandu menolak
"Gak apa ini untuk pertemanan kita, cepat pilih satu," ucap Iyan sedikit memaksa.
"Beneran gak usah," tolak Pandu lagi
"Biar gue yang pilihkan, kayaknya ini cocok buat loe," Iyan memaksa sambil menyodorkan pakaian pilihannya
"Terserahlah," Pandu menyerah
Iyan sibuk memilih-milih lagi.
Renata, Karina, Yuda dan Boy juga lagi di pasar beli makanan.
"Re coba yang ini," kata Boy sambil menyuapi Renata.
"Enak, ini coba juga Boy," Renata juga menyuapi Boy
"Iya ini juga enak, beli yang ini juga." kata Boy
Karina menatap kesal saat Boy menyuapi Renata dan Renata menyuapi Boy.
Renata dan Boy tertawa bahagia, mereka memang sudah akrab sejak dulu.
Yuda melihat ke arah tatapan Karina.
"Karina cepat coba ini, ini sangat enak," ucap Renata
"Gue gak suka makanan ini, loe coba sendiri saja," tolak Karina.
"Karina loe suka makanan apa? biar gue belikan," tanya Renata
"Gak perlu, kalian makan saja," kata Karina
Ada apa sama Karina hari ini kenapa dia terlihat kesal batin Renata.
"Gue ke sana bentar ya," ucap Karina.
"Gue temani ya?" Renata ingin menemani Karina
"Gak usah, loe di sini saja," tolak Karina
"Baiklah hati-hati" ucap Renata.
Karina menemui seseorang dan memberikan uang sedikit ke orang itu sambil berbisik.
"Orang itu punya banyak uang di tasnya jadi kejar dia saja," bisik Karina sambil menunjuk Renata.
"Oke," ucap orang yang seperti preman
Karina kembali ke tempat teman-temannya.
"Ayo kita liat-liat ke sana," ajaknya
Mereka berjalan dengan bahagia, tapi tiba-tiba bertemu preman pasar yang meminta uang.
"Berikan kami tas kalian," ucap salah satu preman.
"Kami gak punya apa-apa," kata Yuda.
"Bohong, kalian pasti anak-anak orang kaya, dari cara kalian berpakaian saja sudah kelihatan, cepat berikan barang-barang kalian sekarang," bentak preman satunya.
"Sudah kami bilang gak ada," ucap Yuda
"Dalam hitungan ketiga lari," ucap Boy pelan.
"Satu, dua," Boy mulai menghitung.
"Tiga," sambung Yuda dan mereka langsung lari.
Karina mengedipkan mata melihat preman itu.
Yuda dan Karina lari ke kanan, Boy ke kiri, Renata ke belakang.
Kedua preman hanya mengejar Renata seorang.
Renata berlari dan tertangkap, "Lepaskan, tolong lepaskan, gue gak punya uang,"
"Bohong," kata salah satu preman
Renata menendang salah satu preman dan kembali lari.
Saat lari ketakutan Renata menabrak Pandu, hingga preman menariknya lagi.
Pandu memukul kedua preman itu, tapi saat preman-preman lain datang Pandu langsung menarik Renata, mereka berlari ke jalan besar.
Renata dan Pandu ngos-ngosan.
"Gue capek," ucap Renata.
Iyan yang sibuk memilih baru sadar Pandu sudah tidak di dekatnya, Iyan membayar belanjaannya lalu sibuk mencari Pandu tapi tidak ketemu.
"kemana perginya Pandu, dia kan baru di sini gimana kalau nyasar, bisa-bisa gue disalahin nanti," gumamnya
Iyan kembali mencari Pandu di setiap toko tapi tidak ketemu.
"Pandu loe kemana sih sebenarnya?" gumamnya
Boy bertemu Karina dan Yuda.
"Renata mana?" tanya Boy khawatir karna Renata tidak ada diantara mereka.
"Bukannya dia lari sama loe?" Karina pura-pura tanya balik.
"Gue sendiri, gue fikir dia sama kalian," kata Boy
"Jangan-jangan dia sudah ketangkap, kita harus segera mencarinya sebelum terjadi apa-apa," ujar Yuda.
Boy sibuk menelpon Renata tapi tidak diangkat. Ia menelpon berulang kali dengan wajah yang luar biasa cemas.
Mereka panik dan mencari Renata kemana-mana.
Boy kembali nelpon tapi tetap gak dijawab.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Afifah Nurdiana
pandu anak pemilik sekolah tp nyamar jd cupu ya...
2020-04-07
1
Ila Lain
sptnya pandu anak pemilik sekolah yg lagi nyamar ato lagi di hukum ya???😀 😀 😀
2020-04-07
3
ㄴㅛㅣㅁ
ku suka karya dari athor ini..karya nya gak ngebosannin
2020-03-23
1