One Night'S Mistake

One Night'S Mistake

One night stand

Alesha Zulvany Abraham, putri sulung dari pasangan Reyhan Abraham dan Ratu Fellycia Abraham. Alesha mempunyai seorang adik, yang usianya hanya terpaut dua tahun darinya, yaitu Elsa Nevira Abraham. Alesha kini berusia 23 tahun, dan dia baru saja menyelesaikan pendidikan S1nya, baru tadi siang dia dan teman-temannya merayakan wisuda. Dan malam ini, akan menjadi malam perpisahan bagi Alesha dan teman-teman kampusnya yang lain.

"Mah, Pah ..." Alesha menghampiri kedua orangtuanya yang tengah duduk di ruangg keluarga.

"Nak? kamu mau ke mana?" tanya Reyhan, yang melihat sang putri sudah sangat rapi.

"Hari ini ada pesta Pah, dan semua yang merayakan wisuda, akan hadir," jawab Alesha, dia sudahh bersiap untuk menampilkan wajah memelasnya. Bertujuan, supaya mendapatkan izin.

"Dan kamu mau datang?" tanya Ratu, yang seolah sudah tahu maksud dari sang putri.

"Iya Mah, boleh kan?" tanya Alesha dengan raut wajah penuh harap.

"Pasti pulangnya malam kan?"  tanya Ratu cemas.

"Tenang aja Mah, biar aku yang temenin Kakak," entah sejak kapan Elsa sudah berdiri di anak tangga terakhir, bahkan Elsa juga terlihat sudah sangat siap untuk pergi.

"Elsa?" Alesha menatap sang adik dengan tidak percaya.

"Iya Kak, ini aku ..." jawab Elsa, "gimana Mah, bolehkann aku ikut?" tanya Elsa kembali.

"Ya sudah boleh," akhirnya Ratu mengizinkan kedua putrinya untuk pergi. Mereka berdua pun berpamitan.

.

.

Tidak perlu waktu lama, bagi Alesha dan Elsa untuk sampai di tempat acara, tempat itu di adakan di salah satu hotel. Convention hall sudah disulap menjadi sedemikian rupa, menjadi pesta bertemakan anak muda. Bahkan ada  musik DJ yang turut memeriahkan suasana pesta malam ini.

"Kak,  gila ... rame banget," Elsa sepertinya sangat menikmati pesta malam ini.

"Iya lah, apalagi banyak cowok gantengnya," jawab Alesha sembari tertawa.

"Inget Kak,  jaga mata dan hati, ada perasaan kak Adrian yang harus di jaga," tegur Elsa. Alesha memang sudah memiliki kekasih, bahkan kurang lebih satu bulan lagi, mereka akan bertunangan. Adrian merupakan Dokter muda, usianya saat ini baru menginjak 27 tahun. Adrian sendiri kini bekerja di rumah sakit milik keluarga.

"Iya-iya, maksud Kakak itu, ganteng ya bagi kamu ... ya udah kita duduk yuk." Alesha menggandeng tangan sang adik, dan mencari tempat duduk.

"Kak, aku haus,"  ucap Elsa, sembari memegang lehernya. Menunjukkan bahwa dia benarr-benar haus sekarang.

"Ya udah, Kakak ambil minum ya?" Alesha hendak berdiri, namun ditahan oleh Elsa.

"Jangan Kak, biar aku aja," Elsa, pun berdiri, dan melangkah menuju tempat di mana minuman jus tersedia. Elsa, kembali dengan menggenggam dua gelas.

"Ini Kak," Elsa memberikan satu gelas kepada kakaknya.

"Kakak, nggak mau coba nimatin pestanya  dulu? di sana kayaknya rame kak," Elsa menunjuk di segerombalan orang-orang yang tengah berkumpul dan asik mengikuti irama musik.

"Nggak ah, kalau kamu mau ke sana ajah, di sana ada teman-teman Kakak kok," ucap Alesha, namun Elsa menolak dan lebih memilih duduk menemani sang Kakak.

Tiba-tiba saja, Alesha merasakan kepalanya begitu berat, dan terasa pening.

"Kak?  kenapa?"  Elsa menyadari, ada yangg tidak beres dari sang Kakak.

"Kepala Kakak pusing," jawab Alesha seraya memegang kepalanya yang terasa semakin berdenyut.

"Ya udah, kita pulang aja Yuk, aku takut vertigo Kakak kambuh lagi," cemas Elsa, dan Alesha pun mengangguk. Elsa membantu memapah sang Kakak. Tapi, saat baru sampai di resepsionist, Elsa mendudukkan Alesha di kursi.

"Kak,  aku kebelet, Kakak tunggu di sini ya? jangan ke mana-mana," pinta Elsa, dan Alesha hanya menganggukkkan kepalanya.

"Duh, kenapa kebelet pas waktu-waktu kaya gini sih," gerutu Elsa, setelah memastikan Alesha aman, Elsa pun segera pergi menuju toilet, karena dia sudah tidak tahan.

.

.

Di sisi lain, Alden Xavier seorang  lelaki tampan dengan sejuta pesonannya, baru saja tiba di hotel tempatnya menginap. Alden adalh seorang CEO, dan kedatangannya ke hotel ini hanya untuk menginap satu malam. Alden melangkah dengan sangat santai, namun langkah tegapnya langsung terhenti, karena dia di hadapannya ada seorang wanita yang berjalan dengan sempoyongan.

"Brukkk," sigap Alden menangkap tubuh mungil wanita di hadapannya, yang tidak lain adalah Alesha.

"Nona? kau tidak apa-apa?" tanya Alden, namun wannita itu justru menatap Alden dengan penuh minat.

"Kau sangat tampan," ucap Alesha, CUP, kecupan mendarat di bibir Alden, untung saja, malam sudah larut, meja resepsionist juga tengah kosong. Mata Allden membulat sempurna. Gaun yang Alesha pakai adalah gaun dengan belahan dada cukup rendah, dan membuat Alden bisa mengintip apa disembunyikan di balik sana.

'Tahan Alden,' batin Alden mencoba menahan gejolak.

"Nona,  di mana kamar anda?" tanya Alden dengan sopan.

"Kamarku?  bukankah seharusnya kamar kita?" tanya Alesha dengan suara yang sensasional.

"Baiklah, kau yang memaksaku,"  akhirnya Alden yang memang juga tengah sedikit mabuk, dia juga terbakar birahai karena godaan sensual yang terus dilayangkan Alesha padanya. Alden membawa Alesha ke kamar president suite room, di mana kamarnya berada. Setelah sampai, Alden dengan perlahan membawa Alesha ke atas  ranjangnya.

"Kau yakin ingin melakukannya?"  tanya Alden memastikan.

"Iya," jawab Alesha sembari tersenyum.

"Saat aku sudah memulainya, maka aku tidak akan pernah bisa berhenti," ujar Alden lagi, seolah mengatakan bahwa, jika Alesha mengiyakan maka Alesha tidak akan pernah bisa kabur lagi.

Alesha bangkit dari tempat duduknya, dan Alden kira, mungkin saja Alesha mengurungkan niatnya dan bermaksud pergi. Namun salah, Alesha justru melakukan hal yang tak pernah Alden duga. Alesha melepaskan gaunnya sendiri, tanpa ada paksaan sama sekali.

Melihat apa yang dilakukan oleh seorang wanita di hadadapannya, Alden merutuki kebodohannya. Alden berpikir, harusnya dia tidak mengajak wanita itu ke sini. Namun terlambat, Alden sudah sangat terpancing gairah, apalagi setelah melihat bagaimana mulusnya tubuh Alesha. Alesha menatap Alden dengan samar-samar, dia tidak sadar dengan apa yang dia lakukan saat ini. Alden langsung menghampiri Alesha dan mencumbunya dengan perlahan, namun perlahan menjadi semakin ganas.

'Apa yang terjadii? apakah ini mimpi?'  batin Alesha.

'Ah iya, rasanya ini seperti mimpi, namun terasa begitu nyata. Tapi ... ini sangat nikmat,' batin Alesha. Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi saat ini. Namun satu yang pasti, Alesha menikmati setiap sentuhan Alden yang Alesha pikir itu semua hanyalah mimpi. Bahkan sesekali Alesha mendesah, menikmati setiap sentuhan Alden. Hal ini, membuat Alden semakin terbakar gairah karena mendengar suara ******* yang keluar dari bibir sexy Alesha.

"Akkhhh," Alesha terpekik kesakitan, saat Alden mencoba menerobos ke dalam milik Alesha, mendengar Alesha yang kesakitan, Alden pun berhenti dan membiarkan Alesha mencoba terbiasa lebih dulu. Tidak lama, nampaknya Alesha sudah membaik, perlahan tapi pasti Alden pun melakukaknnya dengan perlahan. Alden benar-benar melakukannya dengan lembut, hingga mereka berdua sama-sama mencapai puncak kenikmatan. Alden mengecup kening Alesha dan berbaring di samping Alesha yang kelelahahan, setelah malam panas mereka.

Terpopuler

Comments

✧༺Rexz༻✧

✧༺Rexz༻✧

thor ceritanya seru terus semangat ya thor

2023-06-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!