Akhir Sebuah Pernikahan

Akhir Sebuah Pernikahan

1. Hubungan Gelap

~**HAPPY READING**~

💚

💚

💚

Namaku adalah Sania Fortunata, biasa dipanggil Sania. Aku adalah wanita berusia dua puluh delapan tahun sedangkan suamiku yang bernama Dirga berusia tiga puluh dua tahun. Pernikahan kami sudah berjalan selama delapan tahun lamanya. Menikah dengan Mas Dirga sungguh membuatku sangat bahagia apalagi kebahagian itu bertambah saat dua minggu setelah menikah aku dinyatakan positif hamil.

Aku hamil anak perempuan dan sekarang usianya sudah tujuh tahun.

Menjalani biduk rumah tangga bersama mas Dirga selama delapan tahun sungguh menyenangkan, apalagi mas Dirga adalah sosok suami yang memiliki sikap baik, perhatian serta penyayang kepada aku maupun buah hati kami.

Tapi semua itu berubah sejak kedatangan Mawar, adik tiriku yang datang dari desa. Aku dan Mawar memang sering bertemu, bahkan bisa dibilang seminggu hampir tiga kali. Setiap bertemu dengannya, Mawar selalu saja menceritakan atau mengeluh tentang masalah rumah tangganya. Menurut Mawar, dirinya sering kali bertengkar dengan sang suami karena masalah kondisi ekonomi yang sedang morat marit kian hari. Suami Mawar yang bernama Arif itu memang beberapa bulan yang lalu terkena musibah sehingga mengakibatkan kakinya patah dan dinyatakan lumpuh sementara.

Sebagai seorang Kakak meskipun kakak tiri, aku berusaha membantu sebisa mungkin. Aku menyarankan Mawar untuk bekerja saja diperusahan suamiku yang kebetulan memang sedang mencari karyawan.

Mawar awalanya menolak, karena pikirnya jika ia bekerja di perusahaan suamiku jarak perusahaan dari rumahnya sangatlah jauh.

Tanpa pikir buruk, aku pun langsung saja meminta Mawar untuk tinggal sementara di rumahku. Dan saat aku menceritakan semuanya kepada mas Dirga, mas Dirga pun sama sekali tak keberatan jika Mawar tinggal dirumah kami. Bahkan mas Dirga meminta agar Mawar segera bekerja di perusahaannya. Menggantikan karyawan yang baru saja resign.

Enam bulan berlalu setelah Mawar bekerja diperusahan suamiku dan tinggal dirumah kami. Aku sama sekali tak pernah menaruh curiga sedikitpun pada Mawar. Adik tiriku itu sangat ramah dan sangat menyayangi anakku yang bernama Lalita. Bahkan saat dirumah, Mawar sangat begitu rajin. Hampir semua pekerjaan rumah dia yang melakukannya, meskipun aku kerap melarangnya. Yah, delapan tahun menikah dengan mas Dirga, kami tidak sekalipun mengunakan tenaga Art.

Seperti pagi ini, seperti biasa kami akan sarapan bersama. Terlihat tenang saja, tak ada keanehan pada suamiku baik adik tiriku itu. Di depanku mereka bersikap biasa saja layaknya adik ipar dan kakak ipar.

Selesai sarapan, mas Dirga pun langsung berpamitan kepadaku dan Lalita juga. Seperti biasa juga mas Dirga akan mencium keningku sebelum pergi.

"Mas, berangkat dulu sayang!" ucap mas Dirga padaku.

"Mawar juga berangkat dulu, kak!" sambung Mawar.

Yah, mas Dirga dan Mawar itu setiap bekerja akan berangkat bersama dalam satu mobil.

Setelah mereka berlalu pergi, aku pun langsung saja bersiap mengantar putriku ke sekolahnya. Memang kadang akulah yang mengantar putriku karena jarak sekolah putriku berbeda arah dengan jalan menuju kekantor suamiku. Sekalian juga aku ingin belanja mingguan karena kulihat stok di dapur sudah mulai habis.

POV Dirga.

Sambil tangan ini menyetir, sesekali juga mata ini melirik ke arah Mawar yang duduk di sampingku. Entah apa pasalnya, Mawar kali ini hanya diam saja tanpa sepatah katapun. Aku yang begitu penasaran pun langsung saja menanyainya.

"Mawar, kamu kenapa?" tanyaku padanya.

Mawar lalu menoleh ke arahku dengan tatapan kesal. Aku pun heran ada apa sebenarnya?

"Gak tahu kenapa saat aku lihat kamu cium kening mba Mawar, aku merasa cemburu." Ucapnya dengan datar.

Aku hanya tersenyum menanggapinya. Lalu aku pun memberi pengertian kepadanya kalau hal itu sudah menjadi kebiasaanku sejak aku dan Sania berpacaran.

Tapi tetap saja, Mawar seolah tak terima dengan apa yang aku katakan. Bahkan wanita dengan jarak umur beda sepuluh tahun itu mengancam diriku jika aku terus melakukan itu maka dia akan mengakhiri hubungan gelap kami.

Yah, tanpa sepengetahuan orang bahkan istriku sendiri, aku memang memiliki hubungan gelap dengan Mawar. Semenjak Mawar tinggal dikediaman ku, entah kenapa aku langsung jatuh hati pada adik iparku sendiri. Body nya yang seksi serta ukuran tubuhnya yang mungil sungguh membuat hasrat birahi ku berontak seakan ingin menodainya.

Ibarat bunga yang baru mekar, tapi sudah dipetik orang, itulah yang pantas untuk sebutan adik iparku itu. Meski sudah mempunyai suami dan tak perawan lagi, tapi tubuhnya masih sangat bagus. Tak seperti istriku, Sania. Memang dulu body Sania sangat bagus bagai gitar spanyol, akan tetapi semenjak ia melahirkan anak kami Lalita, body nya malah berubah drastis. Bagaikan gajah hendak beranak. Pikirku mungkin karena efek pil KB yang dipakai.

Tapi meskipun begitu aku sangatlah mencintai istriku sendiri. Biar bagaimanapun dialah yang menemani ku dari Nol hingga aku menjadi sukses sampai sekarang.

Setelah memintanya untuk memahami ku, akhirnya Mawar pun menurut. Aku elus-elus kepala Mawar lalu ku sandarkan kepalanya tepat di bahuku. Aku memberikan cara lembut ini agar suasana hati Mawar sedikit tenang.

Tak lama mobil yang dikendarai bersama Mawar pun sampai diperusahan. Bergegas aku turun dan membukakan pintu mobil untuk Mawar. Setelah itu kami pun berjalan berdampingan menuju ke arah lift. Saat menunggu pintu lift terbuka, tiba-tiba ada Aldi berdiri tepat di sampingku. Aldi adalah sahabatku sekaligus tangan kananku.

"Mesra banget," Ucap Aldi menggoda dengan senyuman ketika tak sengaja melihat tanganku menggenggam erat tangan Mawar. Aku pun yang kaget langsung saja melepaskannya.

"Kamu mengagetkan saja!" ujarku mengalihkan pembicaraan.

Pintu lift pun terbuka dan kami bertiga pun segera masuk kedalam. Didalam lift aku pun langsung membahas masalah pekerjaan dengan Aldi. Karena aku tak ingin dia menanggapi hal yang barusan ia lihat.

Keluar dari lift, aku dan Mawar pun berpisah. Aku dan Aldi pergi ke ruanganku, sementara Mawar pergi ke ruangannya.

POV Sania.

Kini aku telah sampai didepan sekolah anakku. Bergegas aku turun dan membukakan pintu mobil untuk Lalita. Sebelum masuk ke dalam sekolah, tak lupa Lalita berpamitan kepadaku. Sampai punggung anakku tak terlihat, barulah aku kembali masuk kedalam mobil dan bergegas pergi ke Mall terdekat.

Sudah menjadi kebiasaanku untuk pergi belanja ke mall sendiri karena akhir-akhir ini mas Dirga selalu sibuk jika diajak. Aku sendiri pun tak masalah, selagi dia memang benar-benar sibuk bekerja.

Sampai di Mall, aku pun turun dari mobil dan langsung masuk kedalam. Tak lupa aku mengambil troli lebih dulu untuk tempat belanjaanku nanti. Aku terus berjalan sambil mendorong troli dan sampailah aku di produk sayuran, dan buah-buahan.

Saat aku hendak memilih-milih sayuran, tiba-tiba ada suara perempuan yang memanggil diriku.

Ku toleh arah sumber suara tersebut yang tak lain adalah suara sahabatku sendiri yang bernama Rani. Entah mimpi apa kebetulan sekali aku bertemu dengannya, sahabat yang sudah lama tidak saling bertemu.

Terpopuler

Comments

Jilut°•°

Jilut°•°

bagus

2023-07-06

0

༂𝑾𝒊𝒚𝒐𝒍𝒂❦ˢQ͜͡ᵘⁱᵈ༂

༂𝑾𝒊𝒚𝒐𝒍𝒂❦ˢQ͜͡ᵘⁱᵈ༂

Mungkin suami kakaknya lebih menggoda 😆

2023-02-17

1

Anah Setiana

Anah Setiana

mawar ya g tau diri banget udah dikasih tempat tinggal dan dikasih kerjaan malah sekingkuh ama suami kakaknya

2023-02-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!