Penjinak Hati Pangeran Es

Penjinak Hati Pangeran Es

Pertemuan ke Tiga Dan sebuah Nama

Kisah berawal di sebuah gedung yang berada di kota jakarta. Terlihat seorang pemuda yang hendak memasuki gedung tersebut dengan rasa gelisah, pemuda itu bernama Rama putra dari pemilik gedung perusahaan tersebut.

Ketika Rama memasuki gedung tersebut terlihat semua yang berada di sana memberi hormat kepadanya. Rama terlihat sangat kesal hingga terlihat wajah marah sambil mengepalkan tangannya.

Beberapa saat kemudian seorang pria datang menghampiri Rama dengan begitu sopan. orang itu tidak lain adalah Aman orang kepercayaan ayahnya.

"Silahkan lewat sini Tuan Muda" ucap aman dengan sopan.

Rama segera mengikuti Aman menuju ke ruangannya.

Setibanya di sebuah ruangan Rama dipersilahkan duduk.

"Kenapa kau memanggilku" tanya Rama.

"Ada beberapa pasan dari Tuan besar yang harus saya sampaikan" jawab Aman.

"Kenapa bukan dia saja yang mengatakannya langsung"

"Saat ini Tuan sedang berada di luar negeri, saya harap anda memaklumi" balas Aman.

"Apa pesannya" tanya Rama sambil menyandarkan kepalanya ke sofa.

"Anda diminta untuk melanjutkan sekolah di kota Karawang , dan saya sudah mempersiapkan segala kebutuhan yang Anda perlukan" jelas Aman.

"Ternyata dia ingin mengusirku"

"Beliau ingin membuat Anda lebih mandiri dan sedikit mengenal pergaulan"

"Aku tidak butuh hal itu, lagi pula nilai ku sudah bagus bukan? kenapa , kenapa aku harus di buang olehnya" protes Rama sangat marah.

"Beliau tidak membuang Anda Tuan Rama!. memang benar nilai Anda di sekolah merupakan yang terbaik namun sadarkah Anda akan masalah yang sudah Anda perbuat selama itu, Berkelahi, bolos pelajaran, dan bahkan Anda pernah melukai teman sekelas Anda sendiri" Aman mulai tersulut emosi.

Rama tidak mampu berkata apa-apa lagi dan hanya mampu menerima semuanya.

"Maaf atas sikap saya Tuan Muda" ucap Aman menyesal.

Rama langsung berdiri meninggalkan ruangan sambil berkata.

"Persiapkan semuanya! aku ingin pergi secepatnya".

" Baik Tuan" balas Aman singkat.

...****************...

Beberapa hari telah berlalu tibalah Rama di kota Karawang bersama Aman. Malam itu setelah semuanya dipersiapkan.

"Tuan ini seragam dan surat pendaftaran Anda di sekolah baru" jelas Aman.

"Hmm.. Sekolah biasa" ucap Rama sambil menghela nafas.

"Ini sekolah yang Tuan besar rekomendasikan" balas Aman.

"Aku Keluar sebentar"

Rama keluar rumah untuk pergi ke mini market.

Di sisi lain di sebuah cafe terlihat seorang gadis cantik sedang membersihkan meja dan merapihkan semuanya hendak menutup toko. Dengan mendengarkan musik melalui earphone dia begitu bersemangat membereskan semuanya. Gadis cantik ini bernama Clara , seorang pelajar yang hendak masuk SMA taun ajaran saat ini.

Rama yang dari mini market hendak mampir ke cafe. Ketika dia membuka pintu terlihat Clara begitu bahagia membersihkan meja sambil menebarkan senyuman. Jelas Rama sangat terpesona dibuatnya karena selain cantik Clara adalah gadis yang sangat ceria.

Setelah melamun beberapa saat melihat Clara, Rama segera memanggilnya namun Clara tidak mendengar.

"Permisi Apakah masih buka?.. permisi... permisi... "

Dengan perlahan Rama menghampiri Clara sambil menatap wajahnya. Ketika Clara melihat kearah Rama seketika membuat Rama tidak bergerak dibuatnya.

"Ada yang bisa di bantu? " tanya Clara.

"A.. apa masih buka? " balas Rama yang tersadar dari lamunannya.

"Maaf ya sekarang udah tutup, silahkan mampir lagi besok" jawab Clara sambil memberikan senyuman.

"baiklah. terimakasih"

Rama segera pergi meninggalkan cafe dengan wajah memerah dan hati berdebar-debar dan Clara segera melanjutkan pekerjaannya.

Rama bejalan sambil membayangkan wajah Clara dan berhenti sejenak di sebuah taman.

"Dia seperti matahari, bersinar terang dan begitu hangat. semoga kita bertemu lagi" Dalam hati Rama sambil menatap langit.

Namun dia teringat kembali dengan masalahnya yang ternyata ketika dia masih berusia 7 tahun kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan dan dia harus menjalani hidup dengan kesendirian. Di saat semua saudara dan keluarganya enggan untuk mengurusnya ada satu uluran tangan yang sangat berharga dalam hidupnya yaitu teman baik ayahnya yang bernama Bramantyo dikenal sebagai Bram yang kini menjadi ayah angkatnya.

"Maaf Ayah bukannya aku membencimu aku hanya ingin membuktikan bahwa aku mampu" ucap Rama dalam hati dan sedikit meneteskan air mata.

"Bocah. kau itu laki-laki jadi jangan pernah menunjukkan kelemahanmu! Aku keluarga mu juga jadi jika kau tidak keberatan kau boleh memanggilku ayah" ucap Tuan Bram yang terlintas di pikirannya.

Beberapa saat kemudian terdengar suara seorang gadis yang tidak asing dan ternyata Clara.

"Hmm.. ternyata ada juga ya orang yang menangis karena tidak bisa melihat bintang di malam hari" ucap Clara di sampingnya sambil memakan roti.

"Hahhhhh.. apa yang kau maksud dan siapa juga yang menangis" bantah Rama sambil menahan malu.

"Menangis lah jika kau ingin dan tertawa lah jika kau mau. ikuti kata hatimu karena cuma hatimu yang bisa jujur pada dirimu sendiri" ucap Clara sambil tersenyum ke arah Rama.

"Terima Kasih" Rama sambil tersenyum merasa lega karena ucapan Clara.

"Aku juga sering kesini untuk memakan roti ini. Kau mau? " Clara sambil menawarkan roti.

"Ya, Terima kasih".

Clara kembali membalas dengan senyuman .

Beberapa saat setelah menghabiskan roti Clara segera pergi untuk pulang.

" aku pulang ya , semoga kita bisa bertemu lagi"

"tunggu!! Boleh aku tau namamu".

" Hmm... kita sudah dua kali bertemu, mungkin kau akan tau di pertemuan yang ke tiga" jawab Clara sambil pergi.

sambil tersenyum Rama berkata dalam hatinya.

"Jika itu yang ketiga bukanlah kita akan berjodoh?.. Gadis Mentari" ucapnya dan kembali menatap langit.

...****************...

Beberapa hari telah berlalu taun ajaran baru pun tiba. Pagi hari di hari pertama sekolah Rama diantarkan menggunakan mobil mewah menuju sekolah dan membuat semua mata tertuju ke arahnya ada yang terpesona dan ada pula yang menatapnya dengan penuh kebencian.

Karena sudah terbiasa dengan hal tersebut Rama tetap bersikap santai dan tidak memperdulikan orang di sekitarnya. ketika melihat papan pengumuman dia terkejut melihat daftar penentuan dimana 40 siswa terbaik dalam ujian tes masuk yang akan masuk kelas unggulan. Sekolah ini bernama SMA Bintang Unggulan Karawang dan merupakan sekolah terbaik dengan standar kualitas siswa yang tinggi

"heeehhh.. lumayan menarik " ucap Rama.

yang paling membuatnya terkejut adalah urutan daftar yang memberitahukan bahwa dia berada di urutan kedua.

Terdengar dua siswa yang ternyata mereka juga masuk kelas unggulan mereka adalah Ryan dan Siska.

"Sudah kuduga Clara pasti peringkat pertama" ucap Ryan.

"hahaha itu sudah pasti, tapi aku senang juga karena alumni SMP kita ada yang sama-sama masuk kelas unggulan" jawab Siska.

Rama yang mendengar bahwa ada siswa yang lebih pintar darinya merasa tertantang dan tidak mau kalah karena dia selalu ingin menjadi yang terbaik. Rama segera menuju kelasnya dan tidak mengikuti upacara pembukaan Sekolah untuk siswa baru.

Setelah beberapa lama acara pembukaan berjalan Rama yang merasa bosan seorang diri di dalam kelas Memainkan Rubik sambil melihat ke arah jendela.

Ketika Rama mulai mengantuk akibat rasa bosan beberapa siswa pun memasuki kelas untuk memulai hari pertama. Semua siswa sudah memiliki beberapa kelompok teman dan mulai bergosip. Rama tetap diam dan tidak perduli sama sekali sampai tiba Siska dan Ryan memasuki kelas.

"Aku Siska, Berhubung kita bersebelahan aku harap kita bisa berteman. " Siska memperkenalkan diri.

"dan aku Ryan, Jika butuh bantuan aku ada di belakang mu ya" sambung Ryan.

"Ya.. Aku Rama" balas Rama dingin.

Karena sikapnya yang dingin beberapa siswa mulai bergosip tentang rama.

"Dia orang kaya itu ya? ", " Dingin banget", "Bocah sombong" , "kayak pangeran Es hahaha". ocehan para siswa.

Tiba-tiba Siska tertawa .

" Hahaha Pangeran Es kayaknya cocok buat Rama"

"Haha iya benar" jawab Ryan.

Rama masih tetap cuek.

"Siska kenapa Clara blm datang juga? " tanya Ryan.

"oh, tadi sih bilangnya di suruh guru".

Setelah beberapa saat kemudian Masuklah seorang gadis cantik membawa beberapa lembar kertas yang membuat para siswa laki-laki terpanah. tidak lain gadis itu adalah Clara.

" Selamat pagi teman-teman, berhubung ini hari pertama saya ingin menyampaikan beberapa hal yang yang harus kita lakukan seperti pemilihan ketua kelas dan lain-lain sampai jam istirahat ".

Rama yang masih melihat ke ruang jendela merasa tidak asing dengan suara tersebut. Dan ketika dia melihat ke depan kelas Rama sangat terkejut melihat gadis yang malam itu kita temui benar-benar ada di depannya untuk yang ketiga kali dan dia mengetahui bahwa gadis itu bernama Clara.

BANTU LIKE DAN KOMENTAR NYA YA BIAR LEBIH SEMANGAT DAN JANGAN LUPA JUGA BUAT FOLLOW.

Terpopuler

Comments

Nabilbila

Nabilbila

bru awal karakter clara udh tengil wkwk

2023-02-28

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!