NovelToon NovelToon

Penjinak Hati Pangeran Es

Pertemuan ke Tiga Dan sebuah Nama

Kisah berawal di sebuah gedung yang berada di kota jakarta. Terlihat seorang pemuda yang hendak memasuki gedung tersebut dengan rasa gelisah, pemuda itu bernama Rama putra dari pemilik gedung perusahaan tersebut.

Ketika Rama memasuki gedung tersebut terlihat semua yang berada di sana memberi hormat kepadanya. Rama terlihat sangat kesal hingga terlihat wajah marah sambil mengepalkan tangannya.

Beberapa saat kemudian seorang pria datang menghampiri Rama dengan begitu sopan. orang itu tidak lain adalah Aman orang kepercayaan ayahnya.

"Silahkan lewat sini Tuan Muda" ucap aman dengan sopan.

Rama segera mengikuti Aman menuju ke ruangannya.

Setibanya di sebuah ruangan Rama dipersilahkan duduk.

"Kenapa kau memanggilku" tanya Rama.

"Ada beberapa pasan dari Tuan besar yang harus saya sampaikan" jawab Aman.

"Kenapa bukan dia saja yang mengatakannya langsung"

"Saat ini Tuan sedang berada di luar negeri, saya harap anda memaklumi" balas Aman.

"Apa pesannya" tanya Rama sambil menyandarkan kepalanya ke sofa.

"Anda diminta untuk melanjutkan sekolah di kota Karawang , dan saya sudah mempersiapkan segala kebutuhan yang Anda perlukan" jelas Aman.

"Ternyata dia ingin mengusirku"

"Beliau ingin membuat Anda lebih mandiri dan sedikit mengenal pergaulan"

"Aku tidak butuh hal itu, lagi pula nilai ku sudah bagus bukan? kenapa , kenapa aku harus di buang olehnya" protes Rama sangat marah.

"Beliau tidak membuang Anda Tuan Rama!. memang benar nilai Anda di sekolah merupakan yang terbaik namun sadarkah Anda akan masalah yang sudah Anda perbuat selama itu, Berkelahi, bolos pelajaran, dan bahkan Anda pernah melukai teman sekelas Anda sendiri" Aman mulai tersulut emosi.

Rama tidak mampu berkata apa-apa lagi dan hanya mampu menerima semuanya.

"Maaf atas sikap saya Tuan Muda" ucap Aman menyesal.

Rama langsung berdiri meninggalkan ruangan sambil berkata.

"Persiapkan semuanya! aku ingin pergi secepatnya".

" Baik Tuan" balas Aman singkat.

...****************...

Beberapa hari telah berlalu tibalah Rama di kota Karawang bersama Aman. Malam itu setelah semuanya dipersiapkan.

"Tuan ini seragam dan surat pendaftaran Anda di sekolah baru" jelas Aman.

"Hmm.. Sekolah biasa" ucap Rama sambil menghela nafas.

"Ini sekolah yang Tuan besar rekomendasikan" balas Aman.

"Aku Keluar sebentar"

Rama keluar rumah untuk pergi ke mini market.

Di sisi lain di sebuah cafe terlihat seorang gadis cantik sedang membersihkan meja dan merapihkan semuanya hendak menutup toko. Dengan mendengarkan musik melalui earphone dia begitu bersemangat membereskan semuanya. Gadis cantik ini bernama Clara , seorang pelajar yang hendak masuk SMA taun ajaran saat ini.

Rama yang dari mini market hendak mampir ke cafe. Ketika dia membuka pintu terlihat Clara begitu bahagia membersihkan meja sambil menebarkan senyuman. Jelas Rama sangat terpesona dibuatnya karena selain cantik Clara adalah gadis yang sangat ceria.

Setelah melamun beberapa saat melihat Clara, Rama segera memanggilnya namun Clara tidak mendengar.

"Permisi Apakah masih buka?.. permisi... permisi... "

Dengan perlahan Rama menghampiri Clara sambil menatap wajahnya. Ketika Clara melihat kearah Rama seketika membuat Rama tidak bergerak dibuatnya.

"Ada yang bisa di bantu? " tanya Clara.

"A.. apa masih buka? " balas Rama yang tersadar dari lamunannya.

"Maaf ya sekarang udah tutup, silahkan mampir lagi besok" jawab Clara sambil memberikan senyuman.

"baiklah. terimakasih"

Rama segera pergi meninggalkan cafe dengan wajah memerah dan hati berdebar-debar dan Clara segera melanjutkan pekerjaannya.

Rama bejalan sambil membayangkan wajah Clara dan berhenti sejenak di sebuah taman.

"Dia seperti matahari, bersinar terang dan begitu hangat. semoga kita bertemu lagi" Dalam hati Rama sambil menatap langit.

Namun dia teringat kembali dengan masalahnya yang ternyata ketika dia masih berusia 7 tahun kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan dan dia harus menjalani hidup dengan kesendirian. Di saat semua saudara dan keluarganya enggan untuk mengurusnya ada satu uluran tangan yang sangat berharga dalam hidupnya yaitu teman baik ayahnya yang bernama Bramantyo dikenal sebagai Bram yang kini menjadi ayah angkatnya.

"Maaf Ayah bukannya aku membencimu aku hanya ingin membuktikan bahwa aku mampu" ucap Rama dalam hati dan sedikit meneteskan air mata.

"Bocah. kau itu laki-laki jadi jangan pernah menunjukkan kelemahanmu! Aku keluarga mu juga jadi jika kau tidak keberatan kau boleh memanggilku ayah" ucap Tuan Bram yang terlintas di pikirannya.

Beberapa saat kemudian terdengar suara seorang gadis yang tidak asing dan ternyata Clara.

"Hmm.. ternyata ada juga ya orang yang menangis karena tidak bisa melihat bintang di malam hari" ucap Clara di sampingnya sambil memakan roti.

"Hahhhhh.. apa yang kau maksud dan siapa juga yang menangis" bantah Rama sambil menahan malu.

"Menangis lah jika kau ingin dan tertawa lah jika kau mau. ikuti kata hatimu karena cuma hatimu yang bisa jujur pada dirimu sendiri" ucap Clara sambil tersenyum ke arah Rama.

"Terima Kasih" Rama sambil tersenyum merasa lega karena ucapan Clara.

"Aku juga sering kesini untuk memakan roti ini. Kau mau? " Clara sambil menawarkan roti.

"Ya, Terima kasih".

Clara kembali membalas dengan senyuman .

Beberapa saat setelah menghabiskan roti Clara segera pergi untuk pulang.

" aku pulang ya , semoga kita bisa bertemu lagi"

"tunggu!! Boleh aku tau namamu".

" Hmm... kita sudah dua kali bertemu, mungkin kau akan tau di pertemuan yang ke tiga" jawab Clara sambil pergi.

sambil tersenyum Rama berkata dalam hatinya.

"Jika itu yang ketiga bukanlah kita akan berjodoh?.. Gadis Mentari" ucapnya dan kembali menatap langit.

...****************...

Beberapa hari telah berlalu taun ajaran baru pun tiba. Pagi hari di hari pertama sekolah Rama diantarkan menggunakan mobil mewah menuju sekolah dan membuat semua mata tertuju ke arahnya ada yang terpesona dan ada pula yang menatapnya dengan penuh kebencian.

Karena sudah terbiasa dengan hal tersebut Rama tetap bersikap santai dan tidak memperdulikan orang di sekitarnya. ketika melihat papan pengumuman dia terkejut melihat daftar penentuan dimana 40 siswa terbaik dalam ujian tes masuk yang akan masuk kelas unggulan. Sekolah ini bernama SMA Bintang Unggulan Karawang dan merupakan sekolah terbaik dengan standar kualitas siswa yang tinggi

"heeehhh.. lumayan menarik " ucap Rama.

yang paling membuatnya terkejut adalah urutan daftar yang memberitahukan bahwa dia berada di urutan kedua.

Terdengar dua siswa yang ternyata mereka juga masuk kelas unggulan mereka adalah Ryan dan Siska.

"Sudah kuduga Clara pasti peringkat pertama" ucap Ryan.

"hahaha itu sudah pasti, tapi aku senang juga karena alumni SMP kita ada yang sama-sama masuk kelas unggulan" jawab Siska.

Rama yang mendengar bahwa ada siswa yang lebih pintar darinya merasa tertantang dan tidak mau kalah karena dia selalu ingin menjadi yang terbaik. Rama segera menuju kelasnya dan tidak mengikuti upacara pembukaan Sekolah untuk siswa baru.

Setelah beberapa lama acara pembukaan berjalan Rama yang merasa bosan seorang diri di dalam kelas Memainkan Rubik sambil melihat ke arah jendela.

Ketika Rama mulai mengantuk akibat rasa bosan beberapa siswa pun memasuki kelas untuk memulai hari pertama. Semua siswa sudah memiliki beberapa kelompok teman dan mulai bergosip. Rama tetap diam dan tidak perduli sama sekali sampai tiba Siska dan Ryan memasuki kelas.

"Aku Siska, Berhubung kita bersebelahan aku harap kita bisa berteman. " Siska memperkenalkan diri.

"dan aku Ryan, Jika butuh bantuan aku ada di belakang mu ya" sambung Ryan.

"Ya.. Aku Rama" balas Rama dingin.

Karena sikapnya yang dingin beberapa siswa mulai bergosip tentang rama.

"Dia orang kaya itu ya? ", " Dingin banget", "Bocah sombong" , "kayak pangeran Es hahaha". ocehan para siswa.

Tiba-tiba Siska tertawa .

" Hahaha Pangeran Es kayaknya cocok buat Rama"

"Haha iya benar" jawab Ryan.

Rama masih tetap cuek.

"Siska kenapa Clara blm datang juga? " tanya Ryan.

"oh, tadi sih bilangnya di suruh guru".

Setelah beberapa saat kemudian Masuklah seorang gadis cantik membawa beberapa lembar kertas yang membuat para siswa laki-laki terpanah. tidak lain gadis itu adalah Clara.

" Selamat pagi teman-teman, berhubung ini hari pertama saya ingin menyampaikan beberapa hal yang yang harus kita lakukan seperti pemilihan ketua kelas dan lain-lain sampai jam istirahat ".

Rama yang masih melihat ke ruang jendela merasa tidak asing dengan suara tersebut. Dan ketika dia melihat ke depan kelas Rama sangat terkejut melihat gadis yang malam itu kita temui benar-benar ada di depannya untuk yang ketiga kali dan dia mengetahui bahwa gadis itu bernama Clara.

BANTU LIKE DAN KOMENTAR NYA YA BIAR LEBIH SEMANGAT DAN JANGAN LUPA JUGA BUAT FOLLOW.

Bintang pelindung

Rama yang sangat terkejut melihat Clara membuatnya tiba-tiba berdiri dan membuat semua mata tertuju padanya. Saat semua bertanya-tanya dengan tingkah Rama membuat Rama semakin malu dan menutupinya dengan izin ke toilet.

"Saya izin ke toilet "

Clara sambil ketawa kecil mengizinkan Rama dengan menganggukkan kepala.

"Luar biasa kecantikan Clara membuat pangeran es meleleh" sindir Siska.

Teman-teman yang mendengar Siska pun dibuat ketawa oleh ucapannya.

Clara mencoba dengan sedikit tertawa mencoba untuk menenangkan keadaan kelas yang mulai heboh.

...****************...

Waktu terus berlalu hingga jam istirahat pun tiba, namun Rama tak kunjung kembali ke kelas dan membuat Clara mencarinya.

"Ryan orang yang duduk di depanmu siapa namanya? " tanya Clara.

"Dia pangeran es" celetuk Siska.

"pangeran es? ".

"Namanya Rama dan beberapa orang menjulukinya demikian" jelas Ryan.

"Kenapa dia belum kembali, katanya izin ke toilet" tanya Clara.

"Entah" singkat Ryan.

"Udah mending kita ke kantin" ajak Siska.

mereka bertiga pun pergi ke kantin dengan Ryan di belakangnya seolah-olah sebagai bodyguard nya. Sejak SMP mereka bertiga selalu bersama hingga tak heran mereka sangat akrab.

Di sisi lain Rama yang tak kunjung kembali ke kelasnya ternyata dia berada di kantin hal yang biasa dia lakukan untuk menghindari acara-acara yang menurutnya merepotkan. Beberapa saat kemudian ketika Rama hendak meminum kopi yang dia pesan datang tiga orang kakak kelas yang menghampiri mejanya untuk mengganggunya.

"Wah.. wah.. adik kelas kita yang satu ini ternyata berani membolos di hari pertama" ucap Oman salah satu kakak kelasnya.

Rama yang dingin sama sekali tidak memperdulikannya sampai ketika mereka hendak duduk di cegah oleh Rama.

"Tempat di kantin ini masih banyak, Kenapa tidak duduk d tempat lain" ucap Rama sambil menatap tajam.

Akibat ucapan Rama jelas membuat teman Oman sangat marah sampai hendak menghajar Rama namun dengan sigap Oman mencegahnya sambil duduk dengan santainya sambil membalas tatapan Rama.

Para siswa dan siswi yang baru saja tiba di kantin mulai berkerumun dan tegang melihat kejadian itu. Oman merupakan siswa yang berpengaruh di sekolah karena selain dia orang yang kuat dan suka berkelahi Oman juga merupakan siswa unggulan sekolah dengan berbagai prestasi sehingga pihak sekolah Mempertahankannya hingga saat ini.

"Dengar Bocah.. di sekolah ini terkadang orang yang terlalu berani sepertimu dapat di hancurkan dengan mudah. jadi selagi kau masih baru aku hanya memperingatkan mu" ucap Oman mengancam.

Tidak lama kemudian Clara dan teman-temannya pun tiba dan sangat terkejut mendengar jawaban yang di lontarkan Rama.

"Aku tidak perduli dengan apa yang kau ucapan ataupun sistem yang ada di sini. yang aku tau saat ini adalah tanganku akan mendobrak semua Penghalang termasuk dirimu" jawab Rama tegas dan dingin.

Dengan sigapnya Clara memerintahkan Ryan untuk melerai mereka agar tidak terjadi perkelahian.

"Ryan tolong ya" Clara dengan senyuman nya.

"Hah??.. kenapa harus aku" tanya Ryan.

Clara melotot ke arah Ryan dan membuatnya langsung bergerak tanpa membantah.

Oman yang sudah sangat emosi langsung mencengkram kerah Rama dan hampir menghajarnya. Rama tidak gentar sama sekali malah membalas mencengkram kerah Oman sambil melotot ke arahnya hingga kemudian.

"Kakak senior yang terhormat.. bukankah terlalu dini untuk mengadakan perta penyambutan? " ucap Ryan sambil duduk di samping Rama dengan santainya.

Setelah mengetahui Ryan yang berkata demikian Oman mencari-cari ke arah para siswa dan benar saja ada Clara yang melihatnya. Oman tau bahwa Ryan adalah siswa terbaik di bidang olahraga dan merupakan murid perguruan beladiri milik paman Clara dan sangat di percaya untuk mengawal Clara. Tanpa pikir panjang Oman melepaskan cengkeramannya dan menarik nafas panjang karena enggan berurusan dengannya.

"Maaf aku emosi" ucap Oman.

"Rama apa kau menyukai seniormu sehingga tidak mau melepaskannya? " sindir Ryan.

Rama langsung melepaskan Oman dan kembali duduk dan meminum kopinya. Tanpa pamit Oman pun segera meninggalkan kantin dengan sangat marah.

"Apa kau tipe orang yang suka ikut campur? " tanya Rama dengan santainya.

"wah.. kau benar-benar dingin seperti julukan mu ya"

"sebaiknya kau urusan urusan mu sendiri " jelas Rama.

Ryan hanya tersenyum dan segera pergi memesan makanan untuk makan siang sampai Clara dan Siska datang ke arahnya sambil berkata.

"Anggap saja dia sedang membantu teman" ucap klara sambil duduk di depannya.

"Ryan.. aku dan Clara pesan bakso ya" teriak Siska.

"Aku tidak membutuhkan hal merepotkan seperti itu" ucap Rama sambil pergi.

"Teman itu seperti bintang, tanpa mereka kau juga akan kesepian" balas Clara.

Rama sangat kesal mendengarnya dan segera pergi meninggalkan kantin.

"Kau yakin mau membantunya" tanya Siska pada Clara.

"Aku tau rasanya kesepian, jadi aku ingin membantunya" jawab Clara.

...****************...

Jam istirahat selesai beberapa siswa mulai memasuki kelas begitu pun dengan Clara. Rama yang sedikit enggan untuk menyapa Clara mencoba untuk mengucapkan rasa Terima kasih.

"Terima kasih"

Clara tersenyum sambil mengulurkan tangannya untuk berkenalan.

"Salam kenal ya, namaku Clara"

"Rama.. " jawab Rama agak terkejut.

Ini lah awal mulai kedekatan mereka yang berawal perkenalan sebuah nama.

Keesokan harinya semua Clara, Ryan dan Siska selalu menyapa Rama di pagi hari sehingga membuat Rama begitu senang mendapatkan perlakuan yang baru dia rasakan karena sebelumnya dia selalu menyendiri di kelas. Ketiga orang ini cukup disegani bukan karena kekayaan ataupun kekuatan tapi karena mereka sangat mudah bergaul dan ramah kepada semua orang.

...****************...

Suatu hari ketika Rama di perjalanan menuju sekolah terlihat beberapa siswa sedang berkelahi di pinggir jalan. Dia tidak memperdulikan dengan apa yang terjadi namun dia sangat terkejut saat melihat Ryan yang sedang melawan beberapa siswa seorang diri. Rama segera meminta sopirnya untuk berhenti dan langsung membantu Ryan yang mulai terpojok.

"Tuan muda saya akan membantu" ucap sang sopir.

"Tenang pak, saya aja udah cukup. " jawab Rama .

sang sopir begitu begitu ketakutan melihat tuannya yang sangat sangar.

Rama berjalan dengan santainya namun pukulannya sangat bertenaga dan tidak begitu banyak bergerak satu orang satu pukulan. Ketika Ryan hendak di hantam dengan balok kayu Rama segera menghajar orang itu dan membuatnya pingsan. Semua orang yang melihatnya langsung ketakutan dan segera melarikan diri. Rama segera membantu Ryan untuk berdiri dan mengajaknya masuk mobil.

"Terima kasih ya pangeran es" ucap Ryan sambil tersenyum.

"Kau hampir mati tapi masih bisa tersenyum? "

"hahaha,.. sepertinya karena sudah terbiasa" jawab Ryan.

Setelah sampai di dalam mobil Rama berniat mengantarkan Ryan pulang tapi dia ingin sekolah karena tugasnya untuk menjaga Clara.

"Aku antar kau pulang, tunjukan aja jalannya"

"Pulang??, Sorry Rama aku tidak mau bolos sekolah" balas Ryan.

"Ke sekolah tanpa seragam? " Rama bertanya-tanya.

Ryan segera mengeluarkan seragamnya di dalam tasnya.

"Aku selalu menyimpan seragam di dalam tas karena hal ini sering terjadi" jelas Ryan.

Rama hanya bisa terheran-heran dengan apa yang terjadi dan Ryan mulai menjelaskan.

"Aku sering berkelahi sejak dulu, sehingga banyak yang menantang ku. banyak yang mengira aku akan masuk sekolah para berandalan namun aku selalu ingin berada di samping Clara karena dia merupakan orang yang paling aku hormati dan juga pamannya adalah guruku. Guru selalu bilang bahwa dia sangat berharga sehingga banyak yang mengincarnya jadi sehari saja aku tidak masuk sekolah aku sangat khawatir. " jelas Ryan.

Rama hanya melamun mendengar cerita Ryan yang sangat perduli pada Clara. Ryan melihat ke arah Rama dan berkata.

"Tenang saja.. aku hanya menghormatinya jadi jika kau menyukainya aku mendukungmu lagi pula aku percaya padamu. itupun jika kau layak" sindir Ryan.

"Tutup mulutmu sebelum aku bungkam" balas Rama salah tingkah.

Sementara itu di sekolah Siska sangat cemas karena Ryan belum juga datang dan telponnya tidak ada respon sama sekali.

"Jangan cemas dia bisa jaga diri kok" Clara mencoba menenangkan.

Rama tiba di sekolah dengan membohongi Ryan yang sedang kesakitan namun ada beberapa siswa yang menggangunya.

"waduh jagoan kita babak belur. Kenapa jagoan? , apa kau terpeleset? " ejek siswa tersebut.

"Menyingkir lah sebelum aku bertindak" ancam Rama dan di hentikan oleh Ryan.

Ketika hendak terjadi baku hantam Oman dan pengikutnya datang.

"Woy.. ini masih pagi jangan rusak suasana"

semua yang mendengar ucapan Oman segera pergi karena ketakutan.

"Wah wah senior kita begitu bijaksana" sindir Ryan.

Oman pergi meninggalkannya dan tidak menghiraukannya.

Rama segera membawa Ryan ke kelas karena jam pelajaran akan segera di mulai.

Clara dan Siska yang masih cemas karena Ryan belum datang terkejut melihat beberapa siswa bulai berbondong-bondong ke luar kelas. Alangkah terkejutnya mereka melihat Ryan yang sedang dibopong Rama sangat babak belur.

"Ryan..!! " teriak Siska.

BANTU LIKE DAN KOMENTAR NYA YA BIAR LEBIH SEMANGAT DAN JANGAN LUPA JUGA BUAT FOLLOW.

Ryan sang petarung

Melihat Ryan yang sudah babak belur Siska segera membawa Ryan ke UKS untuk di obati. Clara hanya terdiam melihat Ryan dan dia merasa bersalah dengan apa yang terjadi. Rama yang melihat Clara termenung mencoba menenangkan nya.

"Ini bukan salahmu. Dia melakukannya demi harga diri" ucap Rama sambil masuk kelas.

Clara hanya mengiyakan ucapan Rama dengan menganggukkan kepalanya.

Setelah beberapa saat Ryan dan Siska pun kembali ke kelas dan segera di hampiri Clara.

"Maaf Ryan"

"kenapa Clara harus minta maaf lagi pula ini salahnya sendiri karena jadi anak berandalan" ucap Siska menegaskan.

"Siska benar. mereka datang menantang ku, untung saja ada kesatria es membantuku" sambung Ryan sambil menyinggung Rama.

Clara hanya membalas dengan senyuman satu.

Jam pulang sekolah pun tiba, terlihat Rama yang baru sekolah hendak mampir terlebih dahulu ke mini market untuk membeli keperluan, karena lokasi mini marke tersebut dekat rumahnya, sang sopir diperintahkan untuk pulang duluan.

Beberapa saat kemudian setelah berbelanja ketika menuju jalan pulang ke rumahnya terlihat Clara yang sedang bersedih duduk sambil menangis, Rama yang melihatnya pun segera menghampirinya dan duduk d sampingnya.

"Mau kerja? " tanya Rama sambil menawarkan minuman.

Clara hanya menjawab dengan mengangguk.

"Masih merasa kau yang bersalah? " tanya Rama lagi.

dan jawaban dari Clara pun tetap sama.

"Kau tau, seorang pria selalu melakukan semua hal yang menurutnya berharga meskipun sebagian orang menganggap itu tidak penting. contoh kecilnya aku membaca cerita di buku ini, satu hal kecil saja yang terlewat bagiku terasa ada yang kurang. Jadi menurutku selagi orang tersebut ingin melakukannya dan tidak menyesalinya maka biarlah, karena setiap manusia mempunyai cara hidupnya sendiri" .

Mendengar hal tersebut Clara mulai memikirkan kembali perkataan Rama.

"Aku tegaskan kembali , ini bukan salahmu, karena Ryan berkelahi untuk harga diri, jadi percayalah dia akan merasa bersalah jika membuat sahabatnya bersedih karenanya" Kata Rama sambil pergi meninggalkan Clara.

...****************...

Keesokan harinya hari minggu pun tiba, karena hari libur Rama bermalas-malasan di kamarnya dan tidak melakukan banyak hal. Sampai ketika pembantunya mengetuk pintu kamarnya dan berkata.

"Tuan muda ada yang mencari anda dia bilang sahabatnya tuan muda".

" sahabat? " Rama sangat heran mendengarnya karena dia merasa tidak banyak orang yang menjadi temannya dan terlebih lagi dia baru beberapa minggu di kota ini.

Rama segera keluar dan melihat siapa yang datang.

"Bi aku sudah bilang, jangan panggil aku tuan muda panggil aku Rama" jelasnya

"Baik tuan, maaf "

"Yaudah siapin minum aja buat tamu" .

Dan ketika tiba di ruang tamu ternyata yang datang adalah Ryan.

"Yo.. sobat mau jalan-jalan? " Ryan menyapa.

"Sejak kapan aku jadi sahabatmu woi"

"Dari sekarang" jawab Ryan sambil tersenyum.

"Jadi apa tujuanmu datang kemari? " tanya Rama.

"Hari libur main ke rumah teman sudah jadi hal umum bukan" jawab Ryan santai.

"Silahkan minumannya" ucap Bi inah (pembantu di rumah Rama) sambil menyajikan minuman.

"Terima kasih"

"Rama Apa kau tidak bosan diam saja di hari libur"

"Sudah terbiasa" jawab Rama singkat.

"Buat yang kemarin, makasih ya"

" Santai saja lagian aku juga kebetulan lewat"

"Aku sadar akan kemampuan diri sendiri, jika kemarin kau tidak membantu mungkin entah apa yang akan terjadi".

"Boleh aku bertanya? " tanya Rama.

"Silahkan, santai saja anggap rumah sendiri"

"Ini memang rumahku kampret... apa kau dan Clara saling mencintai? "

"Mana mungkin, dia sudah seperti adik bagiku dan dia juga tau bahwa aku sudah memiliki wanita yang aku cintai".

" benarkah? " Rama seakan tidak percaya.

"Kau tau rasanya jadi anak terbuang? "

"Hah? " Rama terkejut.

"Orang tuaku menikah karena perjodohan dan hanya karena satu kesalahan mereka lah yang membuat aku terlahir dan tidak lama mereka bercerai setelah kakek meninggal. dulu saat masih ada nenek aku di rawat olehnya dan kini nenek tidak ada dan kedua orang tua ku hanya memberikan uangnya dan menganggap semua itu sebagai tanggung jawabnya" jelas Ryan.

Dalam hati Rama berkata.

"di saat orang lain ingin merasakan kasih sayang orang tua aku malah menyia-nyiakan semuanya".

Ryan mulai lanjut untuk menceritakan bagaimana kehidupannya semasa kecil.

Saat itu sebuah film Ryan saksikan memperlihatkan sebuah adegan di mana seorang anak di sayang kedua orang tuanya karena menjadi anak berprestasi dan menjuarai kejuaraan pencak silat. Saat itu pula Ryan mulai berfikir untuk membuat kedua orang tuanya bangga dengan berpartisipasi di sekolah namun hasilnya sama saja. Ryan mulai merasa kesepian hingga saat ada teman sekelas mulai mengganggunya dan di hajar olehnya dengan hal tersebut dia bisa bisa melampiaskan amarahnya dan terkenal kebrutalannya di sekolah. Ketika memasuki SMP dia sudah terkenal dan membuatnya tertarik untuk menantang kakak kelasnya yang bernama Bima . Selain terkenal tak terkalahkan Bima merupakan juara pencak silat tingkat kabupaten dan prestasi di sekolahnya pun tidak kalah. Ryan dapat dikalahkan dengan mudahnya oleh Bima, tanpa perlawanan yang berarti.

"Aku akui kau memang kuat tapi kau terlalu bodoh. karena orang yang bodoh tidak pernah menyadari kemampuannya sendiri" ucap Bima tegas.

Setelah Bima pergi meninggalkan Ryan, Siska datang menghampiri dan mulai mengobatinya. pada saat itulah Ryan mulai tertarik pada Siska.

"Terima kasih"

"Membantu teman sekelas wajar kok bagiku" ucap Siska.

Ryan sangat terkejut mendengar bahwa Siska teman sekelasnya karena dia tidak pernah perduli dengan teman wanita di kelasnya.

"Kamu terlalu memaksakan. kak Bima itu juara pencak silat, jadi soal berkelahi sudah tidak diragukan lagi" jelas Siska.

"Kau mengenalnya? "

"Kenal lah.. dia tetanggaku dan dia anak dari Perguruan pencak silat yang ada di dekat rumahku" jelas Siska.

"Aku baru kalah satu kali dan suatu hari aku yang akan menang" ucap Ryan.

"Kalau kau ingin menang bukan hanya menjadi kuat prestasi di sekolah juga penting" ucap Clara yang tiba-tiba datang.

"Siapa? " tanya Ryan.

"dia sahabatku sepupunya kak Bima, namanya Clara"

di sinilah mereka bertiga mulai berteman di sekolah dan membuat Ryan sedikit berubah dan mulai memperbaiki nilainya di sekolah.

Suatu hari Siska sakit di sekolah dan seharian diam di UKS, di karenakan tidak ingin membuat orang tuanya khawatir di sengaja meminta pihak sekolah untuk tidak menghubungi orang tuanya. Saat pulang Ryan dan Clara yang khawatir mengantar Siska sampai ke rumah.

Sesampainya di rumah Siska, Clara mulai merawat sahabatnya dan meminta Ryan untuk membelikan obat untuk Siska. Ryan segera pergi membelikan obat.

Setelah membeli obat terlihat seorang ibu-ibu yang di jambret berteriak minta tolong dan seketika Ryan terkejut karena si pencuri itu menuju ke arahnya sambil membawa pisau. Ketika pisau itu menuju ke arah Ryan seketika di hentikan oleh seorang bapak-bapak dengan tangannya dan membuat tangannya terluka namun tidak merasakan sakit sedikitpun. si bapak itu membanting sang pencuri dan segera meringkusnya dan meminta warga untuk membawanya ke kantor polisi. Si bapak jongkok di hadapan Ryan yang ketakutan dan berkata.

"Seorang pria tidak boleh takut, coblah menghindar walau sedikit, asalkan bukan organ vital yang kena sebuah luka bisa di obati sendiri" ucapnya lalu pergi.

Beberapa saat Ryan pun tiba di rumah Siska dan memberikan obat . Setelah Memberikan obat kepada Siska Clara mulai beres-beres untuk pulang.

"Aku sudah menelpon mamanya dan dia segera pulang... Kamu kenapa? " tanya Clara sambil melihat Ryan.

Ryan terbayang akan film yang pernah ia tonton dan mulai menginginkan menjadi juara pencak silat sehingga meminta Clara mengantarnya ke perguruan milik pamannya.

"Aku ingin belajar bela diri" ucap Ryan.

"Oke" jawab Clara sambil tersenyum.

Clara yang tiba di perguruan di sambut dengan sangat hangat oleh semua orang sampai-sampai di peluk oleh bibinya.

"Tuan putri semakin cantik" ucap bibinya.

"Aku mencari paman karena temanku ingin belajar bela diri" jelas Clara sambil malu malu.

Bibinya pun membawa merek berdua sambil sedikit terluka.

" Pamanmu baru saja terluka, huh dia itu selalu membahayakan dirinya"

Tiba-tiba Ada bapak-bapak yang berlari kegirangan sambil berteriak.

" Keponakanku datang... "

Clara sangat malu ternyata itu pamannya yang sangat bahagia akan kedatangan keponakannya.

Ryan sangat terkejut ternyata pamannya Clara adalah orang yang membantunya sehingga tangannya terluka tidak habis fikir orang sepertinya adalah ayah dari Bima yang terkenal sangat membosankan.

Jangan lupa Like and Follow (minta masukannya di kolom komentar ya)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!