Aku mengangguk sembari mengusap air mataku, aku melihat wajahnya mengeras, ia nampak marah.
“Kau harusnya memberitahu ku, kalau kau memberitahu ku aku pasti tidak akan melakukan ini dengan—umh”
“Jangan pikir aku akan membiarkan mu tidur dengan nyaman setelah kau dengan beraninya merayu ku siang tadi, akan ku buat kau sadar bahwa kau telah menantang orang yang salah.” desis Demitri pelan.
Shit!
Ini melelahkan namun juga membuatku tak ingin berhenti, terserah padanya mau berkata apa yang terpenting aku memilikinya malam ini.
Aku memilikinya diantara kaki ku.
Martha yang malang, sungguh sangat miris dirimu. Aku yakin Martha pasti sudah berdandan cantik dan saat ini pasti ia sedang menunggu Demitri datang, berharap Demitri akan segera datang namun kenyataannya Demitri justru berada dipelukan ku.
Martha yang malang, calon suami yang kau idamkan ini bahkan lebih memilih tidur dengan ku dibanding dirimu. Tunggulah Demitri, tunggu saja ia sampai kau mati, Demitri tidak akan datang.
Tidak akan, aku tidak akan membiarkannya.
***
Hannah meringis, seluruh tubuhnya terasa pegal pegal. Hannah menatap laki laki yang tertidur tepat disebelahnya, Demitri terlihat pulas dalam tidurnya, Hannah baru menyadari bahwa Demitri masih berpakaian lengkap, semalam saat mereka melakukan itu pun Demitri tidak membuka pakaiannya sama sekali.
Hannah komat kamit bahwa lain waktu ia akan memastikan ia meninggalkan bekas ditubuh Demitri, tepatnya di bagian yang sangat mudah terlihat, Hannah ingin Martha melihatnya.
Membayangkan hal itu saja sudah membuat Hannah ingin tersenyum lebar lebar, Mengingat Martha juga sudah menunggu Demitri semalaman membuat Hannah semakin melebarkan senyumannya, ini baru permulaan. Masih ada penderitaan lain yang akan Martha alami nanti.
***
Martha menengguk segelas penuh wine dengan penuh emosi, ia kesal lantaran Demitri tidak menepati janjinya. Martha sudah menunggu hingga tidak tidur semalaman namun Demitri justru tidak datang, Martha tidak akan seemosi ini seandainya Demitri bisa dihubungi tapi yang ada Demitri justru tidak bisa dihubungi, tidak memberi kabar dan sampai saat ini belum meminta maaf kepada Martha atas ketidak sanggupannya menepati janji.
Martha tidak habis pikir, mengapa sulit sekali rasanya menarik Demitri semakin lebih dekat, kenapa diotak laki laki itu hanya ada kerja dan kerja. Martha tahu bahwa Demitri masih muda, berdasarkan dari sikap Demitri sudah jelas sekali Demitri tipikal laki laki pekerja keras namun Martha benci diabaikan.
Martha tidak pernah diabaikan, tiap lelaki yang pernah menjadi suami atau bahkan selingkuhannya dulu tidak pernah membuat Martha menunggu, Martha dengan mudah menguasai mereka hanya dengan membuka lebar lebar kakinya, namun Demitri. Mengingatnya saja sudah membuat Martha naik darah.
Martha bergegas memasuki kamar mandi, ia sudah memutuskan bahwa hari ini ia akan mengunjungi kantor Demitri dan merajuk disana, Martha akan memastikan bahwa kali ini Demitri tidak akan lepas. Bagaimana pun caranya.
Martha tidak bisa kehilangan Demitri, segala yang Martha inginkan Demitri miliki. Rumah mewah, harta berlimpah dan juga tubuh yang bagus.
Martha tidak bisa membayangkan jika dirinya kehilangan Demitri, Martha sudah susah payah berusaha mendapatkan Demitri. Dan Martha tidak akan melepaskan Demitri, terlebih lagi melepaskannya untuk Hannah.
Hannah, wanita sialan itu. Martha akan menunjukkan kepada wanita itu dimana posisinya yang sebenarnya, Hannah tidak pantas berada disisi Demitri, meski sebagai anak tiri sekalipun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Daffa Alif
nenek peot gak tau diri,aku mikir secantik cantik wanita 17 taun lebih tua pasti dah keriput lah,misal dimitri 25 taun si peot dah 42 taunlah
2021-04-05
0
Evi Novianti
lanjut thor
2020-07-17
1
Ade Jawir
Ini salah martha ya... Yg kasih obat tp nyasar ke Hannah, bikin dimitri gituan kan.
2020-05-14
1