HANNAH
Aku bersandar disofa, berusaha mengatur nafas ku yang masih memburu.
Mengingat kejadian tadi siang aku sama sekali tidak menyesal, untuk apa aku menyesali sesuatu yang pasti akan ku lakukan juga nantinya? Memang itu lah tujuan ku jadi tidak perlu diambil pusing.
Sialnya aku tidak sempat benar benar berhubungan dengan Demitri, Rafael datang merusaknya. Sebenarnya Rafael tidak bisa disalahkan juga atas apa yang terjadi karna klien yang akan ditemui Demitri itu adalah klien penting. Tidak mungkin rasanya jika membatalkan pertemuan dengan klien penting yang pertemuannya saja sudah direncanakan jauh jauh hari.
Kembali memikirkan tingkah ku yang berani tadi siang membuatku terkekeh kecil, aku jelas tahu kenapa aku mendadak jadi seperti itu.
Sudah jelas sekali keadaan ku jadi seperti itu karna obat perangsang, aku tidak meminum obat perangsang apapun dengan sengaja. Aku tahu pasti Martha pasti menaruh obat itu disalah satu makanan atau minuman yang ditujukan kepada ku, yang sialnya justru tertukar dengan bagian ku sehingga aku yang terkena dampak dari obat itu.
Wanita sialan itu memang cerdik, tapi ia juga ceroboh. Aku sedikit berterima kasih atas kecerobohannya, karna kecerobohannya itu lah aku jadi berani memulai apa yang seharusnya sudah ku lakukan sejak bertemu Demitri.
Hapus image calon anak tiri, aku tidak mau jadi calon anak tiri. Aku ingin menggantikan posisi Martha, bukan karena aku gila harta ataupun mencintai Demitri. Aku ingin melihat Martha merasakan kepedihan ketika orang yang ku genggam erat erat, sungguh sangat ku inginkan di sisiku direnggut paksa dari ku. Aku ingin dia merasakan hal yang sama.
Aku ingin melihatnya meneteskan air mata kekalahan, aku ingin melihatnya hancur sehancurnya.
Mengingat Martha membuat kepalaku semakin sakit, aku memejamkan mata berusaha meredakan pening dikepala ku.
***
“Shit!” Ku lirik jam dinding yang menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, selama itu kah aku tertidur. Aku bahkan belum mandi ataupun melepas high heels ku.
“Siapa pula yang datang malam malam begini” aku melangkah malas menuju pintu, hampir saja aku melompat karna terkejut melihat siapa yang datang berkunjung, bagaimana dia bisa tahu apartemen ku?
“Kenapa kau terkejut?”
Suara beratnya itu membuatku mendadak gugup, apa yang diinginkan nya sehingga ia datang menemui ku? Ada apa ini kenapa aku mendadak tidak bisa berkata apa apa, bukankah sebelumnya aku sempat membanggakan diri dan berpikir akan mampu menghadapi Demitri.
“Uh.. ada apa, kau mau masuk?” aku bergeser memberikan ruang agar Demitri bisa masuk ke dalam, ia masuk dan duduk tepat di sofa. Aku ikut duduk di sofa berhadapan dengannya setelah menutup pintu.
“Kau tidak ingin duduk dipangkuan ku, bukankah sebelumnya kau dengan berani duduk dipangkuan ku?” Demitri tersenyum sinis, ia menepuk nepuk pahanya seolah menyuruhku untuk segera duduk disana.
Aku tahu Demitri bukan tipe laki laki yang mudah dihadapi karna Demitri itu pintar, aku yang mencoba menggodanya bermaksud untuk membuatnya patuh padaku tapi dia justru terlihat meremehkan ku dan merasa bahwa aku lah yang harus patuh padanya.
Aku melangkah mendekat, duduk tepat dipangkuan Demitri. Ku kendalikan ekspresi ku, aku tidak akan lemah menghadapi laki laki seperti Demitri, rasa malu yang harus ku tanggung tidak lah seberapa dibanding penderitaan ku selama ini.
“Kau bersikap sombong seolah olah kau menguasai ku, lihat siapa yang sudah tidak sabar saat ini.. kau atau aku?”
Aku terperanjat ketika Demitri dengan tiba tiba mendorong ku berbaring disofa, ia mencium ku tergesa gesa seolah tidak ada hari esok. Aku tidak tahu jika Demitri seagresif ini.
Dalam hati aku memaki diriku sendiri, bukan kah ini yang aku inginkan, untuk apa pula aku mengeluh seperti ini.
Aku hanya memandang Demitri yang mulai menelanjangi dirinya sendiri, Demitri menatap ku dengan mata penuh gairahnya itu sekilas, sebelum akhirnya Demitri menunduk fokus melanjutkan kegiatan kami.
Namun saat aku berteriak kesakitan Demitri justru menatap ku kebingungan, aku bisa melihat wajahnya yang tampak sedikit shock. “Kau perawan?!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Eno Cuttee
harusnya Hannah tarik ulur dulu jangan langsung kaya gitu
2021-05-02
0
👑 N¡e©hα💣
yes i'm virgin bang wkwkwkwkw
2020-06-27
2
indri dwi
😨😨😨
2020-04-20
0