Zea, You're Mine

Zea, You're Mine

Momen penyatuan

"Heh, apa kamu bodoh? Kamu bisa kerja nggak, sih?" hardik seorang pria tampan dengan wajah tegas. Tidak habis pikir dengan kelakuan gadis di hadapannya yang terus menerus melakukan kesalahan yang sama berulang kali.

"Ma-maaf, Tuan Aaroon. Saya janji tidak akan mengulanginya lagi," ucap seorang gadis berpenampilan khas kutu buku bernama Zea Sadiya dengan tubuh gemetaran.

Ia menautkan jemarinya di depan tubuh untuk mengurangi rasa gugup yang menguasainya.

"Kamu pikir semuanya selesai hanya dengan minta maaf, hah? Tidak semudah itu." Aaroon berdecih sembari memiringkan wajah menatap remeh ke arah gadis di hadapannya.

Sementara Zea hanya terdiam dan tidak mampu berkata-kata lagi. Semua memang karena kesalahannya. Padahal biasanya ia selalu melakukan pekerjaan dengan benar. Namun, entah mengapa ia selalu saja gugup saat melayani majikan barunya itu.

"Argh, sudahlah! Cepat bereskan kekacauan yang kamu buat dan bawakan aku kopi. Kamu tahu, 'kan, aku tidak bisa fokus bekerja tanpa kopi?" ucap Aaroon menyugar rambutnya frustasi. Lalu, mengayun langkah menuju menuju meja kerjanya.

"Ba-baik, Tuan Aaron." Zea segera membereskan lembaran kertas-kertas yang berjatuhan di lantai akibat ulahnya.

Setelah itu, Zea meninggalkan ruangan kerja Aaroon dengan tergesa-gesa. Sudah beberapa bulan ia melayani pria itu dan sangat hafal kebiasaannya yang perfeksionis. Namun, entah mengapa ia selalu saja gugup.

Tidak sampai lima menit kemudian, Zea datang kembali. Ia meraup oksigen dengan rakus sebelum memutar kenop pintu, lalu mengembuskannya dengan pelan.

Diketuknya daun pintu itu perlahan, lalu melangkah sesantai mungkin setelah suara bariton menyuruhnya untuk masuk.

Zea berjalan menunduk memperhatikan langkahnya dan cangkir kopi yang dibawanya. Ia tidak ingin melakukan kesalahan lagi kali ini.

"Silakan, Tuan Aaroon," ucap Zea sesaat setelah meletakkan cangkir kopi di meja kerja.

Wajahnya menampilkan senyum semringah seolah-olah telah memenangkan olimpiade saat berhasil membawa kopi dengan selamat.

"Phah!" Aaroon mengeluarkan kopi yang baru saja dicicipi dari mulutnya. Matanya terpejam sesaat dengan rahang yang mengeras.

Ah, Zea sangat tahu ekspresi apa itu. Ya, sebentar lagi ia akan mendapat makian.

"Dasar bodoh! Bahkan membuat kopi saja kamu nggak becus. Lalu, apa yang bisa kamu kerjakan. Semua yang kamu lakukan hanya kesalahan. Entah di mana papa memungut orang bodoh sepertimu."

"Ma-maafkan saya, Tuan Aaroon. Apa yang salah dengan kopinya? Saya yakin semuanya baik-baik saja tadi," kilah Zea untuk membela diri. Ia yakin betul telah melakukan dengan benar kali ini.

"Banyak bicara kamu! Coba rasakan sendiri apa yang salah dari kopi ini!" titah Aaroon menyodorkan cangkir yang masih mengeluarkan uap panas.

Zea pun meraih dan mencicipi rasanya. Namun, karena ketakutan, ia lupa jika kopi itu masih sangat panas hingga menyemburkannya dari mulut ke wajah sosok pria yang memiliki paras rupawan di hadapannya karena lidahnya serasa terbakar.

"Zea!" teriak Aaroon dengan lantang lantaran gadis itu membuat wajahnya sudah dipenuhi oleh minuman berwarna hitam itu.

"Kamu sudah bosan bekerja di sini, hah? Gadis bodoh! Kamu ...."

Zea tidak memperhatikan lagi kalimat yang diucapkan majikannya itu karena sangat terkejut, ia mengusap wajah Aaroon dengan kain lap yang tersampir di bahunya.

Namun, tangannya segera terhenti saat matanya menatap manik sang majikan.

"'Mampus!' gumam Zea lirih dengan mata membulat.

"Zea!"

Kesabaran Aaroon telah habis. Bisa jadi kesabarannya seumur hidup telah habis dikuras oleh pelayan barunya yang dibawa oleh papanya beberapa bulan lalu entah dari mana.

"Maaf, Tuan. Saya tidak sengaja melakukan itu. Saya hanya refleks ingin membersihkan wajah Anda. Tunggulah dulu, saya akan mengambilkan tisu untuk membersihkannya."

Aaroon mencengkaram lengan Zea hingga gadis itu merintih. Diseretnya gadis itu keluar ruangan, lalu mendorong tubuhnya keluar dari ruang kerjanya.

"Tuan, kumohon maafkan saya," pinta Zea dengan wajah memelas.

"Bacot! Kenapa kamu hanya menggunakan kepandaianmu untuk bicara dan bukan untuk bekerja, hah?" Zea terdiam karena tidak mampu menjawab pertanyaan itu. Sungguh, gadis itu pun sama penasarannya dengan Aaroon.

"Jangan muncul di hadapanku lagi!" Segera setelah berkata seperti itu Aaroon membanting pintu dengan keras.

Zea sedikit tersentak saat pintu itu menutup dengan keras.

'Dasar bodoh. Zea bodoh!' gumam Zea kepada diri sendiri.

Gadis itu berjalan dengan sedikit menengadahkan wajah agar air matanya tidak terjatuh. Namun, justru tubuhnya yang terjatuh karena tercekal oleh kakinya sendiri.

Seorang pria paruh baya menghampiri Zea yang menangis terduduk di lantai setelah terjatuh.

"Apakah sangat sakit?" tanya pria itu mengulurkan tangan kepada Zea.

"Terima kasih, Tuan Jonathan." Zea menerima uluran tangan itu dan segera berdiri.

"Jangan terlalu dimasukkan ke dalam hati, ya. Kamu tahu, 'kan, Aaroon orang yang seperti apa?" Pria itu tersenyum ramah sembari mengusap pucuk kepala Zea.

Gadis itu hanya mengangguk dan membalas senyuman majikannya itu.

Telah beberapa bulan gadis bernama Zea Sadiya berusia 19 tahun tinggal dan bekerja sebagai pelayan di rumah besar itu.

Setelah tragedi mengenaskan yang dialaminya yang membuat Zea tertabrak mobil Jonathan_ seorang pengusaha sukses dan merupakan salah satu konglomerat di Jakarta.

Karena takut untuk pulang ke rumah, Zea Sadiya berbohong dan berpura-pura kehilangan ingatan.

Beruntung pria paruh baya yang hampir menabraknya mau menerima dan mempekerjakan Zea sebagai pelayan.

Ya, Jonathan membawa Zea sebagai bentuk tanggung jawab atas perbuatannya karena ulahnya, gadis itu tidak tahu apa pun tentang dirinya. Lagipula ia bisa mempekerjakan Zea sebagai pelayan pribadi anaknya yang menderita depresi dan trauma terhadap wanita karena ditinggal oleh tunangannya.

"Kamu tidak apa-apa, 'kan?" Jonathan kembali bertanya karena khawatir Zea akan mengundurkan diri dari pekerjaannya.

"Tentu saja, Tuan. Saya, kan, gadis yang kuat," ucap Zea mengangkat tangan menampilkan lengannya yang tidak berotot.

Jonathan hanya terkekeh melihat tingkah gadis yang tidak mudah menyerah dan patah semangat.

***

Hari itu, Aaroon sangat frustasi karena proyek yang ditanganinya tidak berjalan lancar. Hanya karena kesalahan kecil seorang pegawai yang terlambat mengkonfirmasi, hingga kontraknya harus dibuat ulang.

Pria itu hanya meminta pihak vendor untuk menunggu 30 menit. Namun, mereka menolak dan justru menandatangani kesepakatan dengan pihak saingannya.

"****!" umpat Aaroon berulang kali setelah mencekoki dirinya dengan minuman beralkohol.

Ya, semenjak ditinggal oleh sang kekasih, ia memang menjadi akrab dengan minuman memabukkan. Kini Aaron telah terbiasa mabuk-mabukan jika mengalami masalah. Meski esok akan teringat kembali, setidaknya ia bisa melupakannya untuk sesaat.

Aaroon berjalan terhuyung saat memasuki rumah. Ia melangkah dengan susah payah menuju kamarnya. Hampir saja ia terjatuh saat menabrak lemari. Beruntung Zea menangkap tubuhnya sebelum terjatuh ke lantai.

"Tuan Aaroon, sadarlah!"

Zea memapah Aaroon menuju kamarnya yang terletak di lantai dua. Susah payah Zea membawa pria itu ke kamarnya lantaran tubuhnya yang lebih kecil.

"Kenapa kamu melakukan ini kepadaku ...." Aaroon bergumam di ambang kesadarannya.

"Ugh, sadarlah, Tuan Aaroon. Kau sangat berat," keluh gadis itu setelah berada di ambang pintu kamar Aaron.

Dengan sisa tenaga, Zea membimbing Aaroon ke tempat tidur. Namun, saat akan membaringkannya, gadis itu ikut terjatuh di atas tubuh majikannya itu.

'Mati aku!' gumam Zea karena yakin akan dimarahi lagi.

Namun, Aaroon hanya bergeming tanpa memberikan respon apa pun. Sepertinya pengaruh alkohol sangat kuat hingga membuatnya benar-benar kehilangan kesadaran. Setidaknya begitu menurut gadis itu.

Saat Zea beranjak bangun, Aaroon justru terbangun dan membalikkan tubuhnya. Kini posisi mereka berbalik dengan Zea berada dalam kungkungannya.

"Kamu mau kabur ke mana lagi, Sayang? Akan kubuat kamu menjadi milikku dan tidak bisa lepas dariku."

Sepertinya Aaroon salah mengenali Zea sebagai mantan tunangannya.

"Jangan, Tuan!" Zea hendak memberontak, tetapi tenaganya kalah jauh dari Aaroon.

"Sstt, jangan berteriak atau semua orang akan terbangun," bisik Aaroon tepat di telinga Zea sebelum menyesap leher jenjang gadis itu.

"Tidak! Kumohon jangan lakukan itu, Tuan," pinta Zea meronta di bawah cengkraman Aaroon.

Namun, Aaroon tidak perduli sama sekali terhadap rintihannya. Akhirnya gadis itu menangis pasrah saat sang majikan melakukan penyatuan dengan beringas.

To be continued...

Terpopuler

Comments

Amita Mia

Amita Mia

💓

2023-04-28

1

lovely

lovely

ko di skip Thour 🥴

2023-03-11

1

lihat semua
Episodes
1 Momen penyatuan
2 2. Sangat muak
3 Siapa yang meninggal
4 Mencoba peruntungan
5 Melakukan kesalahan
6 Biaya kecerobohan
7 Menjual anak tiri
8 Merubah penampilan cupu
9 Penampilan baru
10 Pria tidak dikenal
11 Rencana jahat
12 Kau milikku
13 Aku ikut bersamamu
14 Amal ibadah
15 Hasil operasi
16 Hilang ingatan
17 Menghubungi detektif
18 Nama baru
19 Sebuah persetujuan
20 Anak haram
21 Perasaan yang hancur
22 Merasa terpesona
23 Lemah
24 Berharap segera mengingat masa lalu
25 Dejavu
26 Semoga tidak menyalahkan
27 Penolakan
28 Rencana Jasmine
29 Kabur di hari pernikahan
30 Bertelanjang dada
31 Mencari tahu
32 Menghentikan kesalahpahaman
33 Pembicaraan para orang dewasa
34 Sebuah pujian
35 Tidak bisa membantah
36 Diliputi amarah
37 Memakai gaun pengantin
38 Tidak banyak berbicara
39 Tertawa tanpa dosa
40 Air mata kesedihan
41 Ejekan Aaron
42 Pujian Aaron
43 Apa kau suka padaku?
44 Pertanyaan sama
45 Menghancurkan saingan
46 Kekecewaan Jasmine
47 Gadis berkepang dua
48 Tidak memiliki akal
49 Menguraikan keheningan
50 Memanggil kak
51 Seperti orang yang dikenal
52 Hukum tabur tuai
53 Bintang film terbaik
54 Merasa ragu
55 Merasa bersalah
56 Khawatir padamu
57 Mendapatkan izin
58 Tidak akan pernah kulupakan
59 Impian Aaron
60 Perasaan tidak karuan
61 Makanan kesukaan
62 Ketakutan
63 Mengenalkanmu pada seseorang
64 Tidak ingin kembali
65 Pria berlagak
66 Tidak ada gunanya
67 Bantu aku
68 Tidak yakin
69 Mencari tahu
70 Memeriksa
71 Sebuah keberuntungan
72 Melanjutkan pendidikan
73 Bersiap
74 Pulang saja
75 Tukang rongsok
76 Universitas yang mana
77 Merasa cemburu
78 Janji Aaron untuk Jasmine
79 Tidak ingin meremehkan
80 Menciummu
81 Aneh tapi nyata
82 Over thinking
83 Tidak akan pernah kehilangan akal
84 Kekasih baru
85 Serahkan hidupmu padaku
86 Pesta durian
87 Usaha berhasil
88 Serba salah
89 Bersikap datar
90 Membantu teman
91 Menginap di hotel
92 Mati lampu
93 Roller coaster
94 Tuduhan
95 Tidak mengizinkan
96 Memenuhi keinginan
97 Tidak nyaman
98 Pahlawan kesiangan
99 Terdengar sangat panik
100 Sebuah jalan
101 Pergi ke neraka yang sesungguhnya
102 Wanita iblis berkepala manusia
103 Jalan keluar
104 Bebas
105 Mencari ketenangan
106 Membayar perbuatan
107 Terlihat sangat kurus
108 Kembali
109 Sange
110 Merubah penampilan
111 Ingin mendengar jawaban jujur
112 Karma
113 Menyayangimu dengan tulus
114 Merenggut kesucian
115 Harta paling berharga
116 Bawa aku pergi
117 Aku pergi
118 Tinggal di sebuah desa
119 Aku akan baik-baik saja
120 Apa yang dilakukan Aaron?
121 Membayar berapapun
122 Menghalalkanmu
123 Sebuah foto
124 Menebus kesalahan
125 Tidak bersedia menceritakan
126 Sebuah surat
127 Ditemukan oleh takdir
128 Menunggu jawaban
129 Menunjukkan sesuatu
130 Bagaimana dengan aku?
131 Apa keistimewaan ini?
132 Harapan seorang kakek
133 Dasar mesum
134 Berangkat ke Bandung
135 Siapa yang datang?
136 Jatuh telentang
137 Penyebab penderitaan
138 Siapa kamu
139 Mengabari Erick
140 Akan kuhabisi
141 Gudek dan empal
142 Janji
143 Lapor polisi
144 Berpikiran positif
145 Meluapkan amarah
146 Kekesalan Erick
147 Ke mana mereka pergi?
148 Nama marga
149 Kejadian sebenarnya
150 Harus ditemukan
151 Akan hidup bahagia
152 Muntah-muntah
153 Sikap berlebihan
154 Meminta pertanggungjawaban
155 Memanfaatkan Erick
156 Menjadi wanita hebat
157 Memilliki segalanya
158 Menceritakan
159 Maafkan aku
160 Menjadi putra yang membanggakan
161 Kegaduhan di Perusahaan
162 Berikan aku waktu
163 Ada kabar
164 Pergi ke Surabaya
165 Pengumuman
166 Pertemuan tidak penting
167 Komentar
168 Berpamitan
169 Beragam pertanyaan
170 Momen yang pernah dilewati
171 Permohonan maaf
172 Melihat ketulusanku
173 Membuntuti
174 Dua pria yang sangat mengganggu pikiran
175 Bodoh atas nama cinta
176 Memikul tanggungjawab besar
177 Membuat keributan
178 Semoga mau memaafkan
179 Nama baik dipertaruhkan
180 Kehilangan kesabaran
181 Berubah sendu
182 Rasa ingin tahu Erick
183 Cara mengubah pemikiran
184 Rencana Aaron
185 Melupakan lamaran Aaron
186 Keinginan Jennifer
187 Suara bayi
188 Terapis bayi
189 Tidak bisa berkata-kata
190 Melakukan tes
191 Memperbaiki semua kesalahan
192 Membuktikan
193 Dua pria bodoh
194 Pasrah
195 Cinderella
196 Bentuk kepedulian
197 Membuat kartu nama
198 Melihat seorang wanita
199 Ruangan pribadi
200 Bebas keluar masuk
201 Menjaga rahasia
202 Merasakan hal yang sama
203 Apa maumu
204 Membuktikan
205 Tentang majikan
206 Dipisahkan oleh jarak dan dibahagiakan oleh kabar
207 Mengatakan sesuatu
208 Wanita penggoda
209 Menyatukan bibirnya
210 Merubah pemikiran
211 Tidak mungkin
212 Menggunakan ibunya
213 Mengambil keputusan
214 Sangat mengganggu
215 Siapa yang menelpon?
216 Menunggu jawaban
217 CLBK
218 Konsep laki-laki
219 Ingin melihat
220 Meluluhkan hati
221 Menampar
222 Cinta mati
223 Kangen
224 Hujan
225 Mengirimkan pada Aaron
226 Mematuhi segala perintahku
227 Tidak berjodoh
228 Melakukan sesuatu pertama kali
229 Hukum tabur tuai
230 Tidak percaya
231 Wedang ronde
232 Mengalah
233 Batasan pria dan wanita
234 Aku baik-baik saja
235 Rumit
236 Memaafkan Erick
237 Kenapa aku jadi seperti ini?
238 Lancarkan semua usahaku
239 Terkejut
240 Selamat siang, calon istri
241 Tidak boleh menunjukkan kegugupan
242 Cepat diterima bunganya
243 Pengalaman terburuk
244 Memutuskan
245 I love you
246 Jangan melakukan kesalahan
247 Jawab dulu
248 Kita buktikan
249 Posisi tidak nyaman
250 Apa kamu mau menikah denganku?
251 Mengetuk nurani
252 Serasa melihat diri sendiri
253 Terima kasih
254 Ketinggalan
255 Tenanglah
256 Menunggu keputusan
257 Nikahilah aku
258 Aku akan menemanimu
259 Sangat mengantuk
260 Harapan
261 Penasaran
262 Menyerah mengejar jodohku
263 Kebahagiaan tidak terperi
Episodes

Updated 263 Episodes

1
Momen penyatuan
2
2. Sangat muak
3
Siapa yang meninggal
4
Mencoba peruntungan
5
Melakukan kesalahan
6
Biaya kecerobohan
7
Menjual anak tiri
8
Merubah penampilan cupu
9
Penampilan baru
10
Pria tidak dikenal
11
Rencana jahat
12
Kau milikku
13
Aku ikut bersamamu
14
Amal ibadah
15
Hasil operasi
16
Hilang ingatan
17
Menghubungi detektif
18
Nama baru
19
Sebuah persetujuan
20
Anak haram
21
Perasaan yang hancur
22
Merasa terpesona
23
Lemah
24
Berharap segera mengingat masa lalu
25
Dejavu
26
Semoga tidak menyalahkan
27
Penolakan
28
Rencana Jasmine
29
Kabur di hari pernikahan
30
Bertelanjang dada
31
Mencari tahu
32
Menghentikan kesalahpahaman
33
Pembicaraan para orang dewasa
34
Sebuah pujian
35
Tidak bisa membantah
36
Diliputi amarah
37
Memakai gaun pengantin
38
Tidak banyak berbicara
39
Tertawa tanpa dosa
40
Air mata kesedihan
41
Ejekan Aaron
42
Pujian Aaron
43
Apa kau suka padaku?
44
Pertanyaan sama
45
Menghancurkan saingan
46
Kekecewaan Jasmine
47
Gadis berkepang dua
48
Tidak memiliki akal
49
Menguraikan keheningan
50
Memanggil kak
51
Seperti orang yang dikenal
52
Hukum tabur tuai
53
Bintang film terbaik
54
Merasa ragu
55
Merasa bersalah
56
Khawatir padamu
57
Mendapatkan izin
58
Tidak akan pernah kulupakan
59
Impian Aaron
60
Perasaan tidak karuan
61
Makanan kesukaan
62
Ketakutan
63
Mengenalkanmu pada seseorang
64
Tidak ingin kembali
65
Pria berlagak
66
Tidak ada gunanya
67
Bantu aku
68
Tidak yakin
69
Mencari tahu
70
Memeriksa
71
Sebuah keberuntungan
72
Melanjutkan pendidikan
73
Bersiap
74
Pulang saja
75
Tukang rongsok
76
Universitas yang mana
77
Merasa cemburu
78
Janji Aaron untuk Jasmine
79
Tidak ingin meremehkan
80
Menciummu
81
Aneh tapi nyata
82
Over thinking
83
Tidak akan pernah kehilangan akal
84
Kekasih baru
85
Serahkan hidupmu padaku
86
Pesta durian
87
Usaha berhasil
88
Serba salah
89
Bersikap datar
90
Membantu teman
91
Menginap di hotel
92
Mati lampu
93
Roller coaster
94
Tuduhan
95
Tidak mengizinkan
96
Memenuhi keinginan
97
Tidak nyaman
98
Pahlawan kesiangan
99
Terdengar sangat panik
100
Sebuah jalan
101
Pergi ke neraka yang sesungguhnya
102
Wanita iblis berkepala manusia
103
Jalan keluar
104
Bebas
105
Mencari ketenangan
106
Membayar perbuatan
107
Terlihat sangat kurus
108
Kembali
109
Sange
110
Merubah penampilan
111
Ingin mendengar jawaban jujur
112
Karma
113
Menyayangimu dengan tulus
114
Merenggut kesucian
115
Harta paling berharga
116
Bawa aku pergi
117
Aku pergi
118
Tinggal di sebuah desa
119
Aku akan baik-baik saja
120
Apa yang dilakukan Aaron?
121
Membayar berapapun
122
Menghalalkanmu
123
Sebuah foto
124
Menebus kesalahan
125
Tidak bersedia menceritakan
126
Sebuah surat
127
Ditemukan oleh takdir
128
Menunggu jawaban
129
Menunjukkan sesuatu
130
Bagaimana dengan aku?
131
Apa keistimewaan ini?
132
Harapan seorang kakek
133
Dasar mesum
134
Berangkat ke Bandung
135
Siapa yang datang?
136
Jatuh telentang
137
Penyebab penderitaan
138
Siapa kamu
139
Mengabari Erick
140
Akan kuhabisi
141
Gudek dan empal
142
Janji
143
Lapor polisi
144
Berpikiran positif
145
Meluapkan amarah
146
Kekesalan Erick
147
Ke mana mereka pergi?
148
Nama marga
149
Kejadian sebenarnya
150
Harus ditemukan
151
Akan hidup bahagia
152
Muntah-muntah
153
Sikap berlebihan
154
Meminta pertanggungjawaban
155
Memanfaatkan Erick
156
Menjadi wanita hebat
157
Memilliki segalanya
158
Menceritakan
159
Maafkan aku
160
Menjadi putra yang membanggakan
161
Kegaduhan di Perusahaan
162
Berikan aku waktu
163
Ada kabar
164
Pergi ke Surabaya
165
Pengumuman
166
Pertemuan tidak penting
167
Komentar
168
Berpamitan
169
Beragam pertanyaan
170
Momen yang pernah dilewati
171
Permohonan maaf
172
Melihat ketulusanku
173
Membuntuti
174
Dua pria yang sangat mengganggu pikiran
175
Bodoh atas nama cinta
176
Memikul tanggungjawab besar
177
Membuat keributan
178
Semoga mau memaafkan
179
Nama baik dipertaruhkan
180
Kehilangan kesabaran
181
Berubah sendu
182
Rasa ingin tahu Erick
183
Cara mengubah pemikiran
184
Rencana Aaron
185
Melupakan lamaran Aaron
186
Keinginan Jennifer
187
Suara bayi
188
Terapis bayi
189
Tidak bisa berkata-kata
190
Melakukan tes
191
Memperbaiki semua kesalahan
192
Membuktikan
193
Dua pria bodoh
194
Pasrah
195
Cinderella
196
Bentuk kepedulian
197
Membuat kartu nama
198
Melihat seorang wanita
199
Ruangan pribadi
200
Bebas keluar masuk
201
Menjaga rahasia
202
Merasakan hal yang sama
203
Apa maumu
204
Membuktikan
205
Tentang majikan
206
Dipisahkan oleh jarak dan dibahagiakan oleh kabar
207
Mengatakan sesuatu
208
Wanita penggoda
209
Menyatukan bibirnya
210
Merubah pemikiran
211
Tidak mungkin
212
Menggunakan ibunya
213
Mengambil keputusan
214
Sangat mengganggu
215
Siapa yang menelpon?
216
Menunggu jawaban
217
CLBK
218
Konsep laki-laki
219
Ingin melihat
220
Meluluhkan hati
221
Menampar
222
Cinta mati
223
Kangen
224
Hujan
225
Mengirimkan pada Aaron
226
Mematuhi segala perintahku
227
Tidak berjodoh
228
Melakukan sesuatu pertama kali
229
Hukum tabur tuai
230
Tidak percaya
231
Wedang ronde
232
Mengalah
233
Batasan pria dan wanita
234
Aku baik-baik saja
235
Rumit
236
Memaafkan Erick
237
Kenapa aku jadi seperti ini?
238
Lancarkan semua usahaku
239
Terkejut
240
Selamat siang, calon istri
241
Tidak boleh menunjukkan kegugupan
242
Cepat diterima bunganya
243
Pengalaman terburuk
244
Memutuskan
245
I love you
246
Jangan melakukan kesalahan
247
Jawab dulu
248
Kita buktikan
249
Posisi tidak nyaman
250
Apa kamu mau menikah denganku?
251
Mengetuk nurani
252
Serasa melihat diri sendiri
253
Terima kasih
254
Ketinggalan
255
Tenanglah
256
Menunggu keputusan
257
Nikahilah aku
258
Aku akan menemanimu
259
Sangat mengantuk
260
Harapan
261
Penasaran
262
Menyerah mengejar jodohku
263
Kebahagiaan tidak terperi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!