Aira
Seorang gadis memasuki area kampus dengan langkah tergesa-gesa. Kakinya terus berjalan menelusuri setiap ruangan yang ada . Setelah ia bertemu dengan ruangan yang ia cari, gadis itu menghembuskan nafas lega dan sebuah senyum pun terbit di wajah cantiknya . Gadis itu segera duduk di salah satu bangku dan menormalkan kembali deru nafasnya yang tak beraturan.
"Hai Reza " apa dari situ sembari menempuh bahu Reza .
"Ada apa ? Argh... Aira aku sangat merindukanmu !!!" teriak reza pada gadis itu dan segera memeluknya.
" Benarkah... Kau itu terlalu lebay , seperti tidak bertemu denganku beberapa abad lamanya ." Aira terkekeh
"Hey! Apa kau tidak tahu seberapa khawatirnya aku ketika kau tidak masuk beberapa hari yang lalu ?! Aish... Aku bahkan bingung dan merasa sangat kesepian tanpamu, apa kau tahu itu ?" ungkap Reza kesal .
" Ya ya ya, Baiklah aku juga sangat merindukanmu Reza ." sebuah senyum pun muncul di wajah cantik Aira .
" Apakah baik-baik saja? Apa terjadi sesuatu padamu ? Kau ke mana saja beberapa hari ini ?"rentetan pertanyaan Reza membuat Aira terkekeh.
" Astaga Reza... Kau sudah mirip dengan ibu-ibu yang sedang mengkhawatirkan anaknya ."
" Aku hanya tidak mau Jika sesuatu hal buruk terjadi padamu . Dan apalagi jika kau sedang mengalami masa sulit dan saat itu aku tidak berada di sana . Aku pasti akan mengutuk diriku karena menjadi sahabat yang kurang baik untukmu." ujar Reza . akhirnya merasa sangat senang dan bersyukur karena memiliki sahabat seperti Reza. Yang selalu ada untuknya Di saat dia sulit ataupun senang .
" Eza, enggak usah khawatir tentangku. Apa kau tidak tahu? Aku ini cukup kuat dan tangguh untuk menjalani hidup yang berat ini . Dan terima kasih karena kau sudah mau menjadi sahabat yang selalu ada untukku " ucap Aira Tulus .
Seorang dosen pun datang , dan itu artinya mereka harus segera mengakhiri percakapan sebelum dosen yang super galak menendangnya keluar dari kelas ini . Aira sudah seminggu yang lalu dia sengaja tidak masuk ke kampus karena merawat ayahnya yang sedang sakit di rumah sakit , terlebih ia sama sekali tidak memberikan kabar ataupun bercerita kepada sahabatnya Reza . Jadi , tentu saja jika Reza sangat merindukan sahabatnya itu .
Setelah kelas selesai Mereka pun segera keluar kelas dan menuju ke kantin untuk mencari makan Dan berkeliling kampus. Mereka bersekolah di universitas yang cukup terkenal di kota mereka , salah satu kampus ternama juga. Mereka melewati beberapa ruangan sebelum tiba di kantin, sesampainya mereka di kantin mereka Langsung memesan makanan kesukaan mereka masing-masing dan menyantapnya dengan sangat lahap.
" Sepertinya kau sangat lapar sekali Aira."Ucap Reza .
"Hmm... Iya, sorry. Perutku sungguh tidak bisa ditolerir lagi . Aku yakin sekarang cantik-cacing di perutku inisedang mengadakan demo besar-besaran . Karena mereka sudah tidak sanggup lagi untuk menahannya." balas Aira .
" Keluar ada saja ? Kau pikir mereka itu seperti buruh? Yang selalu demo ? Dasar kau ini ada-ada saja " Reza tertawa mendengar ocehan air yang tidak jelas itu . Mereka telah selesai makan dan sekarang tujuan mereka selanjutnya adalah pergi ke bangku taman dekat dengan perpustakaan. Mereka ingin sekali berada di sana sekedar untuk menghabiskan waktu dan bersenda gurau atau bahkan menyelesaikan tugasnya bersama .
Namun, ketika Aira dan Reza berjalan meninggalkan kantin , Aira tidak sengaja menabrak seorang pria dan dengan sigap pria tersebut menariknya ke dalam dekapannya agar Aira tidak terjatuh . Teriakan Aira membuatnya menjadi pusat perhatian di kantin saat itu . Beberapa gadis bahkan menjerit seperti iri dengan aliran karena di dekat oleh pria yang super tampan .
Aira terbuka oleh mata indah pria tersebut, Aira tak bergeming dan sesuatu yang menyengat seperti listrik mulai menjalani tubuhnya. Rasa gugupnya pun muncul terlebih saat ini mereka berada dalam jarak yang cukup dekat .
Aira berusaha sekuat tenaga mendorong pria itu. Aira takut jika terus - terusan seperti ini, jantungnya akan semakn meledak.
"Eh, sorry. Maaf, maaf.." ucap airah dan menundukkan kepalanya sekilas.
"Tidak perlu minta maaf kepada pria seperti dia , lagi pula ini tuh salah dia , kenapa jalan Nggak lihat-lihat ." cibir seseorang yang dari tadi bersama pria yang menabrak Aira tadi.
" Apa? Aku? Bagaimana mungkin aku yang bersalah ? Kau yang benar saja kalau ngomong ..." ucap pria itu mengeringkan alisnya pertanda bahwa ia bingung .
" Eh kalian! Sedang lihat apa kalian? Kalian pikir ini drama yang bisa kalian tonton " ucap salah satu pria untuk menormalkan suasana .
" Maaf... Sekali lagi maaf ya " ucap Aira tulus .
" Kalau begitu Kami akan pergi dulu ya , ayo " ajak Reza sambil menggandeng tangan Aira dan berharap mereka tidak akan mendapatkan masalah dengan salah satu geng yang ada di kampus mereka itu.
" Apa? Yang benar saja ... Aku bahkan belum berkenalan dengannya " ucap Ryan .
"Dasar pria genit! Ayo kita makan saja."
"Hai Aldi ! Apa kau lihat tadi dia begitu cantik. Matanya pun sangat indah , ada saja aku yang menangkapnya tadi sudah Aku pastikan kalau aku adalah pria yang paling beruntung ." imajinasi Rian pun semakin menjadi .
" Aku bahkan tidak peduli " ucap Aldi acuh, yang tidak lain adalah pria yang tanpa sengaja menabrak Aira tadi .
Di sisi lain , Reza terus menggeret Aira dan pergi ke taman dekat perpustakaan . Aira merasakan sesuatu hal buruk akan terjadi . Terlebih Reza memegang tangannya dengan sangat kuat seolah Reza tidak mau jika Aira direbut oleh siapapun .
"Aw sakit! Lepaskan tanganku Eza! Kau ini kenapa ? " Aira melepaskan paksa tangannya dari Reza dan melihat tangannya yang mulai memerah.
" Aduh maaf maaf ... Aku tidak sengaja, aku hanya saja ..."Reza menghembuskan nafas beratnya.
" Kenapa ? Oh iya bukankah mereka ada lagi yang dikenal di kampus ini . Aku bakal sering melihat foto mereka terpampang di mading " tutur Aira .
" Maka dari itu , aku ingin kau jangan pernah berurusan dengan mereka . Mereka mungkin akan menjatuhkan orang seperti kita! apa kau tahu ? Orang yang menabrakmu tadi bernama Aldi , Aldi Mahendra . dia juga dikenal dengan sebutan evil itu artinya dia sangat berbahaya bukan ? Julukannya saja sudah sangat mengerikan . Lalu yang tadi menyelam pembicaraan bernama Ryan , Kudengar dia adalah pria yang sangat genit. Jadi, kau harus berhati-hati padanya . lelaki yang menormalkan suasana bernama Irwan
Lelaki yang ada di samping Irwan bernama Raffi . Terangkan yang terlihat diam saja bernama samar . Mereka semua memiliki fans wanita yang Jumlahnya ribuan. Jadi tentu saja Jika beberapa gadis sangat histeris saat Aldi memegangmu . Intinya aku harus menjauhi mereka semua mengerti ? Mereka terlalu berbahaya untukmu " Reza mulai menjelaskan tentang anggota geng tersebut .
~ Berasambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments