Episode 2

" Kau tidak usah khawatir , aku bahkan tidak punya urusan dengan mereka. Apa kau tahu ? Aku cukup tangguh untuk menghadapi mereka. Kau juga tahu kalau aku itu atlet karate dan sekarang aku sudah sabuk hitam . " ucap Aira menyombongkan dirinya.

"Tc... Tetap saja kau itu seorang wanita Aira. Sekuat apapun dirimu , suatu saat kau juga akan merasa Rapuh ." ucap Reza seketika membungkam Aira .

"Ah... Lupakanlah . Ayo kita kerjakan tugas saja, membahas mereka itu tidak ada gunanya, dan itu hanya membuang-buang waktu kita saja ." Aira mencoba mengalihkan pembicaraan.

Sebenarnya saat ini Aira hanya berbohong tentang dia yang kuat atau dia yang tangguh . Pada kenyataannya saat ini ia sangat merasa rapuh karena ayahnya yang masih terbaru, di rumah sakit . Ibunya pun sudah meninggal ketika ia masih SMP . Tapi , ia tidak menceritakan tentang ayahnya pada Reza karena ia tidak mau membebani pikiran sahabatnya itu. Cukup Iya saja yang merasakan semuanya .

" Aku rasa sudah waktunya untuk pulang . Aku pulang dulu ya? Maaf kalau aku harus meninggalkanmu di sini " ucap Aira .

" Iya aku mengerti . Kurasa kok sungguh sibuk agar-agar ini , Hingga kau tak bisa bermain seperti biasanya . Baiklah, Kurasa aku juga tidak bisa menghadangmu." Reza tersenyum kecut.

" Maafkan aku Eza." Aira segera pergi sebelum hatinya goyah . Sebenarnya Aira ingin sekali pergi bermain dengan Reza. Tapi , ia harus bekerja untuk membiayai Rumah Sakit ayahnya . Aira sengaja tidak memberitahu Reza tentang hal ini , karena Aira tidak ingin dikasihani oleh siapapun . Aira mendesak ketika ia tepat berada di depan tempat kerjanya saat ini . ia bahkan merasa sangat menyedihkan , karena beberapa pertanyaan pun tiba-tiba berkelebat di benaknya.

' Kenapa harus ini ? Kenapa harus di sini ? Akankah aku bisa menjalani semuanya ? Apa aku kuat menghadapinya ? Apa ayah tahu kalau aku bekerja di sini ? Apa aku harus menjalani semua ini? Kenapa ini bisa terjadi kepada diriku ? Apa yang harus aku lakukan ? Apa ibu akan marah jika tahu aku bekerja seperti ini ? Haruskah aku pergi dari tempat terkutuk ini ?' kata-kata tersebut seolah-olah memenuhi pikirannya ketika sampai di tempat yang sangat mengerikan baginya ini. Dengan langkah lesu akhirnya masuk dan membuka pintu tempat kerjanya .

"Aira, kau sudah datang? Kenapa kau datang lebih awal dari biasanya? Dan bukankah kau bekerja malam hari ini? Ini bahkan baru pukul setengah tujuh" Seorang pria menyadarkan Aira dari lamunanna.

"A.... Aku hanya merasabosan berada di rumah."

"Kalau begitu, cepat ganti bajumu dan layanilah beberapa tamu itu. Mungkin mereka membutuhkan sesuatu."

" Bakilah, aku pergi ganti baju dulu." pria yang bernama Rendy itu hanya terkekeh melihat ekspresi Aira yang menggemaskan.

Aira bekerja di sebuah tempat hiburan malam. Tapi, ia tidak akan pernah memberikn harga dirinya orang - orang bejat yang ada di tempat ini. Aira hanya akan melayani pesanan mereka seperti wine atau anggur saja. Selebihnya orang lain yang akan melakukannya.

Aira bahkan tidak memakai rok yang terlalu pendek seperti karywan yang lainna, karena sebenarnya ia merasa sangat tidak nyaman. Memakai pakaian yang terlalu mengekspos tubuhnya itu. Belum lagi suara dentuman DJ yang tkadang semakin membuat Aira pusing dan benar - benar memekakkan telingany.

Sebenarnya Aira karena terpaksa mau bekerja disini karea ia tidak memiliki pilihan lain. Meski begitu Aira tetap mencari pekeraan tambahan untuk biaya rumah sakit. Meski pun begitu, Aira berharap semoga semua usahanya ini takkan sia - sia dan ayyahnya akan segera sadar. Setelah itu ia akan keluar dari tempat terkutuk ini.

"Hey nona... Bisa kemari sebentar?!" Seseorang berteriak memanggil Aira.

"Iya... Ada yang bisa saya bantu tuan?" Aira menghampirinya dan sedikit berteriak karena suara Dj benar - benar keras

" Sudah ku dka kalau kau lebih cantik jika berada lebih dekat denganku" Pria it berdiri dan mulai mengelilingi tubuh Aira

"A... Apa maksud anda tu? Apa tuan terlalu banyak minu?" ujar Aira gugup.

"Ah.. Tidak. Tapi mungkin saja aku terlalu banyak minum. hahaha..." Pria itu mulai melantur dan berbicara tak jelas.

"Apa kau tahu nona? Kau terlihat sangat menggoda. Sebenarnya aku tidak terlalu yakin dengan tubuhmu. Tapi, ketika kau mendekat aku jadi penassaran dengan apa yang ada di dalam. Bagaimana kalau kau menemaniku? Mungkin itu akan cukup menyenangkan"Pria itu terus memperhatikan tubuh Aira dan mulai membelai rambut Aira yang terurai.

"Maaf tuan, Tapi tuan tak seharusnya kau bersikap kurang ajar padaku. Jika tidak ada lagi yang anda butuhkan, saya akan pergi." Aira pun bergegas pergi dari pria itu. Namun, tangan pria itu mencekram lengan Aira kuat hingga gadis itu kesakitan.

"Hey, aku memberimu pekerjaan harusnya kau menerimanya! Dasar bodoh!" Pria itu mulai menyeret Aira dengan kasar seolah dia sedang menyeret seekor anjing. Itu lantas membawanya menuju kamar yang terdapat di klub tersebut.

" Aku benar-benar tidak sabar ingin mencicipi nona" ujarnya disertai sering ngayani yang sukses membuat Aira ketakutan setengah mati. Aira Bahkan tak bisa mengeluarkan jurus karatenya karena cengkraman pria itu begitu kuat dan membuatnya tidak bisa bergerak.

Namun, Aira tak kehabisan akal. Ia segera menginjak kaki pria benjer itu dengan high heels yang ia kenakan. Tuntas saja pria tersebut kesakitan dan melepaskan cengkramannya. Tanpa babibu Aira segera melepas high heels-nya dan berlari kencang.

" Kurang ajar!!! Dasar wanita ******! Kemari kau!" Pria itu bangkit dan mengejar aira. Tangan pria itu mengepal, rshangnya mengeras, dia begitu marah karena merasa telah dihina oleh seorang wanita yang dianggapnya ******.

"Hahaha... Mau lari ke mana kau?!" Sialnya pria tersebut memiliki beberapa pengawal dan berhasil Menghadang Aira. Para pengawal berbadan kekar itu langsung mencengkeram air raksasa dan melemparnya kasar dan membuat Aira tersungkur tepat di hadapan pria bejat itu.

" Kau sungguh tidak tahu diri!!! Kenapa aku lari hah? Kenapa kau tak ambil saja pekerjaan dariku?!! Aku akan membayarmu dengan uang yang banyak!" Teriak pria itu.

"Cih, Apa katamu? Uang? Maaf tuan Aku bahkan tidak Butuh Uangmu! Aku hanya mencari uang dengan cara yang baik. Bukan dengan Harga Diriku. Harga Diriku Terlalu Mahal jika kau beli dengan uangmu itu" balas Aira Ketus dan melempar tatapan tajam.

"APA? Beraninya kau!!" Bentak pria itu, Aira menikah sedikit darah yang keluar di sudut bibirnya.

" Hartamu, rumahmu, perhiasanmu bahkan semuanya tak cukup untuk membeli diriku! Kau pikir aku ini wanita apaan?! Cuih..." Aira mengeluarkan ucapannya yang pedas.

"Hahaha... Ternyata kau punya nyali juga! Dasar wanita ****** tak tahu diri!"

PLAKKK!

~ Bersambung

Terpopuler

Comments

lina

lina

like

2023-02-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!