NovelToon NovelToon

Aira

Episode 1

Seorang gadis memasuki area kampus dengan langkah tergesa-gesa. Kakinya terus berjalan menelusuri setiap ruangan yang ada . Setelah ia bertemu dengan ruangan yang ia cari, gadis itu menghembuskan nafas lega dan sebuah senyum pun terbit di wajah cantiknya . Gadis itu segera duduk di salah satu bangku dan menormalkan kembali deru nafasnya yang tak beraturan.

"Hai Reza " apa dari situ sembari menempuh bahu Reza .

"Ada apa ? Argh... Aira aku sangat merindukanmu !!!" teriak reza pada gadis itu dan segera memeluknya.

" Benarkah... Kau itu terlalu lebay , seperti tidak bertemu denganku beberapa abad lamanya ." Aira terkekeh

"Hey! Apa kau tidak tahu seberapa khawatirnya aku ketika kau tidak masuk beberapa hari yang lalu ?! Aish... Aku bahkan bingung dan merasa sangat kesepian tanpamu, apa kau tahu itu ?" ungkap Reza kesal .

" Ya ya ya, Baiklah aku juga sangat merindukanmu Reza ." sebuah senyum pun muncul di wajah cantik Aira .

" Apakah baik-baik saja? Apa terjadi sesuatu padamu ? Kau ke mana saja beberapa hari ini ?"rentetan pertanyaan Reza membuat Aira terkekeh.

" Astaga Reza... Kau sudah mirip dengan ibu-ibu yang sedang mengkhawatirkan anaknya ."

" Aku hanya tidak mau Jika sesuatu hal buruk terjadi padamu . Dan apalagi jika kau sedang mengalami masa sulit dan saat itu aku tidak berada di sana . Aku pasti akan mengutuk diriku karena menjadi sahabat yang kurang baik untukmu." ujar Reza . akhirnya merasa sangat senang dan bersyukur karena memiliki sahabat seperti Reza. Yang selalu ada untuknya Di saat dia sulit ataupun senang .

" Eza, enggak usah khawatir tentangku. Apa kau tidak tahu? Aku ini cukup kuat dan tangguh untuk menjalani hidup yang berat ini . Dan terima kasih karena kau sudah mau menjadi sahabat yang selalu ada untukku " ucap Aira Tulus .

Seorang dosen pun datang , dan itu artinya mereka harus segera mengakhiri percakapan sebelum dosen yang super galak menendangnya keluar dari kelas ini . Aira sudah seminggu yang lalu dia sengaja tidak masuk ke kampus karena merawat ayahnya yang sedang sakit di rumah sakit , terlebih ia sama sekali tidak memberikan kabar ataupun bercerita kepada sahabatnya Reza . Jadi , tentu saja jika Reza sangat merindukan sahabatnya itu .

Setelah kelas selesai Mereka pun segera keluar kelas dan menuju ke kantin untuk mencari makan Dan berkeliling kampus. Mereka bersekolah di universitas yang cukup terkenal di kota mereka , salah satu kampus ternama juga. Mereka melewati beberapa ruangan sebelum tiba di kantin, sesampainya mereka di kantin mereka Langsung memesan makanan kesukaan mereka masing-masing dan menyantapnya dengan sangat lahap.

" Sepertinya kau sangat lapar sekali Aira."Ucap Reza .

"Hmm... Iya, sorry. Perutku sungguh tidak bisa ditolerir lagi . Aku yakin sekarang cantik-cacing di perutku inisedang mengadakan demo besar-besaran . Karena mereka sudah tidak sanggup lagi untuk menahannya." balas Aira .

" Keluar ada saja ? Kau pikir mereka itu seperti buruh? Yang selalu demo ? Dasar kau ini ada-ada saja " Reza tertawa mendengar ocehan air yang tidak jelas itu . Mereka telah selesai makan dan sekarang tujuan mereka selanjutnya adalah pergi ke bangku taman dekat dengan perpustakaan. Mereka ingin sekali berada di sana sekedar untuk menghabiskan waktu dan bersenda gurau atau bahkan menyelesaikan tugasnya bersama .

Namun, ketika Aira dan Reza berjalan meninggalkan kantin , Aira tidak sengaja menabrak seorang pria dan dengan sigap pria tersebut menariknya ke dalam dekapannya agar Aira tidak terjatuh . Teriakan Aira membuatnya menjadi pusat perhatian di kantin saat itu . Beberapa gadis bahkan menjerit seperti iri dengan aliran karena di dekat oleh pria yang super tampan .

Aira terbuka oleh mata indah pria tersebut, Aira tak bergeming dan sesuatu yang menyengat seperti listrik mulai menjalani tubuhnya. Rasa gugupnya pun muncul terlebih saat ini mereka berada dalam jarak yang cukup dekat .

Aira berusaha sekuat tenaga mendorong pria itu. Aira takut jika terus - terusan seperti ini, jantungnya akan semakn meledak.

"Eh, sorry. Maaf, maaf.." ucap airah dan menundukkan kepalanya sekilas.

"Tidak perlu minta maaf kepada pria seperti dia , lagi pula ini tuh salah dia , kenapa jalan Nggak lihat-lihat ." cibir seseorang yang dari tadi bersama pria yang menabrak Aira tadi.

" Apa? Aku? Bagaimana mungkin aku yang bersalah ? Kau yang benar saja kalau ngomong ..." ucap pria itu mengeringkan alisnya pertanda bahwa ia bingung .

" Eh kalian! Sedang lihat apa kalian? Kalian pikir ini drama yang bisa kalian tonton " ucap salah satu pria untuk menormalkan suasana .

" Maaf... Sekali lagi maaf ya " ucap Aira tulus .

" Kalau begitu Kami akan pergi dulu ya , ayo " ajak Reza sambil menggandeng tangan Aira dan berharap mereka tidak akan mendapatkan masalah dengan salah satu geng yang ada di kampus mereka itu.

" Apa? Yang benar saja ... Aku bahkan belum berkenalan dengannya " ucap Ryan .

"Dasar pria genit! Ayo kita makan saja."

"Hai Aldi ! Apa kau lihat tadi dia begitu cantik. Matanya pun sangat indah , ada saja aku yang menangkapnya tadi sudah Aku pastikan kalau aku adalah pria yang paling beruntung ." imajinasi Rian pun semakin menjadi .

" Aku bahkan tidak peduli " ucap Aldi acuh, yang tidak lain adalah pria yang tanpa sengaja menabrak Aira tadi .

Di sisi lain , Reza terus menggeret Aira dan pergi ke taman dekat perpustakaan . Aira merasakan sesuatu hal buruk akan terjadi . Terlebih Reza memegang tangannya dengan sangat kuat seolah Reza tidak mau jika Aira direbut oleh siapapun .

"Aw sakit! Lepaskan tanganku Eza! Kau ini kenapa ? " Aira melepaskan paksa tangannya dari Reza dan melihat tangannya yang mulai memerah.

" Aduh maaf maaf ... Aku tidak sengaja, aku hanya saja ..."Reza menghembuskan nafas beratnya.

" Kenapa ? Oh iya bukankah mereka ada lagi yang dikenal di kampus ini . Aku bakal sering melihat foto mereka terpampang di mading " tutur Aira .

" Maka dari itu , aku ingin kau jangan pernah berurusan dengan mereka . Mereka mungkin akan menjatuhkan orang seperti kita! apa kau tahu ? Orang yang menabrakmu tadi bernama Aldi , Aldi Mahendra . dia juga dikenal dengan sebutan evil itu artinya dia sangat berbahaya bukan ? Julukannya saja sudah sangat mengerikan . Lalu yang tadi menyelam pembicaraan bernama Ryan , Kudengar dia adalah pria yang sangat genit. Jadi, kau harus berhati-hati padanya . lelaki yang menormalkan suasana bernama Irwan

Lelaki yang ada di samping Irwan bernama Raffi . Terangkan yang terlihat diam saja bernama samar . Mereka semua memiliki fans wanita yang Jumlahnya ribuan. Jadi tentu saja Jika beberapa gadis sangat histeris saat Aldi memegangmu . Intinya aku harus menjauhi mereka semua mengerti ? Mereka terlalu berbahaya untukmu " Reza mulai menjelaskan tentang anggota geng tersebut .

~ Berasambung

Episode 2

" Kau tidak usah khawatir , aku bahkan tidak punya urusan dengan mereka. Apa kau tahu ? Aku cukup tangguh untuk menghadapi mereka. Kau juga tahu kalau aku itu atlet karate dan sekarang aku sudah sabuk hitam . " ucap Aira menyombongkan dirinya.

"Tc... Tetap saja kau itu seorang wanita Aira. Sekuat apapun dirimu , suatu saat kau juga akan merasa Rapuh ." ucap Reza seketika membungkam Aira .

"Ah... Lupakanlah . Ayo kita kerjakan tugas saja, membahas mereka itu tidak ada gunanya, dan itu hanya membuang-buang waktu kita saja ." Aira mencoba mengalihkan pembicaraan.

Sebenarnya saat ini Aira hanya berbohong tentang dia yang kuat atau dia yang tangguh . Pada kenyataannya saat ini ia sangat merasa rapuh karena ayahnya yang masih terbaru, di rumah sakit . Ibunya pun sudah meninggal ketika ia masih SMP . Tapi , ia tidak menceritakan tentang ayahnya pada Reza karena ia tidak mau membebani pikiran sahabatnya itu. Cukup Iya saja yang merasakan semuanya .

" Aku rasa sudah waktunya untuk pulang . Aku pulang dulu ya? Maaf kalau aku harus meninggalkanmu di sini " ucap Aira .

" Iya aku mengerti . Kurasa kok sungguh sibuk agar-agar ini , Hingga kau tak bisa bermain seperti biasanya . Baiklah, Kurasa aku juga tidak bisa menghadangmu." Reza tersenyum kecut.

" Maafkan aku Eza." Aira segera pergi sebelum hatinya goyah . Sebenarnya Aira ingin sekali pergi bermain dengan Reza. Tapi , ia harus bekerja untuk membiayai Rumah Sakit ayahnya . Aira sengaja tidak memberitahu Reza tentang hal ini , karena Aira tidak ingin dikasihani oleh siapapun . Aira mendesak ketika ia tepat berada di depan tempat kerjanya saat ini . ia bahkan merasa sangat menyedihkan , karena beberapa pertanyaan pun tiba-tiba berkelebat di benaknya.

' Kenapa harus ini ? Kenapa harus di sini ? Akankah aku bisa menjalani semuanya ? Apa aku kuat menghadapinya ? Apa ayah tahu kalau aku bekerja di sini ? Apa aku harus menjalani semua ini? Kenapa ini bisa terjadi kepada diriku ? Apa yang harus aku lakukan ? Apa ibu akan marah jika tahu aku bekerja seperti ini ? Haruskah aku pergi dari tempat terkutuk ini ?' kata-kata tersebut seolah-olah memenuhi pikirannya ketika sampai di tempat yang sangat mengerikan baginya ini. Dengan langkah lesu akhirnya masuk dan membuka pintu tempat kerjanya .

"Aira, kau sudah datang? Kenapa kau datang lebih awal dari biasanya? Dan bukankah kau bekerja malam hari ini? Ini bahkan baru pukul setengah tujuh" Seorang pria menyadarkan Aira dari lamunanna.

"A.... Aku hanya merasabosan berada di rumah."

"Kalau begitu, cepat ganti bajumu dan layanilah beberapa tamu itu. Mungkin mereka membutuhkan sesuatu."

" Bakilah, aku pergi ganti baju dulu." pria yang bernama Rendy itu hanya terkekeh melihat ekspresi Aira yang menggemaskan.

Aira bekerja di sebuah tempat hiburan malam. Tapi, ia tidak akan pernah memberikn harga dirinya orang - orang bejat yang ada di tempat ini. Aira hanya akan melayani pesanan mereka seperti wine atau anggur saja. Selebihnya orang lain yang akan melakukannya.

Aira bahkan tidak memakai rok yang terlalu pendek seperti karywan yang lainna, karena sebenarnya ia merasa sangat tidak nyaman. Memakai pakaian yang terlalu mengekspos tubuhnya itu. Belum lagi suara dentuman DJ yang tkadang semakin membuat Aira pusing dan benar - benar memekakkan telingany.

Sebenarnya Aira karena terpaksa mau bekerja disini karea ia tidak memiliki pilihan lain. Meski begitu Aira tetap mencari pekeraan tambahan untuk biaya rumah sakit. Meski pun begitu, Aira berharap semoga semua usahanya ini takkan sia - sia dan ayyahnya akan segera sadar. Setelah itu ia akan keluar dari tempat terkutuk ini.

"Hey nona... Bisa kemari sebentar?!" Seseorang berteriak memanggil Aira.

"Iya... Ada yang bisa saya bantu tuan?" Aira menghampirinya dan sedikit berteriak karena suara Dj benar - benar keras

" Sudah ku dka kalau kau lebih cantik jika berada lebih dekat denganku" Pria it berdiri dan mulai mengelilingi tubuh Aira

"A... Apa maksud anda tu? Apa tuan terlalu banyak minu?" ujar Aira gugup.

"Ah.. Tidak. Tapi mungkin saja aku terlalu banyak minum. hahaha..." Pria itu mulai melantur dan berbicara tak jelas.

"Apa kau tahu nona? Kau terlihat sangat menggoda. Sebenarnya aku tidak terlalu yakin dengan tubuhmu. Tapi, ketika kau mendekat aku jadi penassaran dengan apa yang ada di dalam. Bagaimana kalau kau menemaniku? Mungkin itu akan cukup menyenangkan"Pria itu terus memperhatikan tubuh Aira dan mulai membelai rambut Aira yang terurai.

"Maaf tuan, Tapi tuan tak seharusnya kau bersikap kurang ajar padaku. Jika tidak ada lagi yang anda butuhkan, saya akan pergi." Aira pun bergegas pergi dari pria itu. Namun, tangan pria itu mencekram lengan Aira kuat hingga gadis itu kesakitan.

"Hey, aku memberimu pekerjaan harusnya kau menerimanya! Dasar bodoh!" Pria itu mulai menyeret Aira dengan kasar seolah dia sedang menyeret seekor anjing. Itu lantas membawanya menuju kamar yang terdapat di klub tersebut.

" Aku benar-benar tidak sabar ingin mencicipi nona" ujarnya disertai sering ngayani yang sukses membuat Aira ketakutan setengah mati. Aira Bahkan tak bisa mengeluarkan jurus karatenya karena cengkraman pria itu begitu kuat dan membuatnya tidak bisa bergerak.

Namun, Aira tak kehabisan akal. Ia segera menginjak kaki pria benjer itu dengan high heels yang ia kenakan. Tuntas saja pria tersebut kesakitan dan melepaskan cengkramannya. Tanpa babibu Aira segera melepas high heels-nya dan berlari kencang.

" Kurang ajar!!! Dasar wanita ******! Kemari kau!" Pria itu bangkit dan mengejar aira. Tangan pria itu mengepal, rshangnya mengeras, dia begitu marah karena merasa telah dihina oleh seorang wanita yang dianggapnya ******.

"Hahaha... Mau lari ke mana kau?!" Sialnya pria tersebut memiliki beberapa pengawal dan berhasil Menghadang Aira. Para pengawal berbadan kekar itu langsung mencengkeram air raksasa dan melemparnya kasar dan membuat Aira tersungkur tepat di hadapan pria bejat itu.

" Kau sungguh tidak tahu diri!!! Kenapa aku lari hah? Kenapa kau tak ambil saja pekerjaan dariku?!! Aku akan membayarmu dengan uang yang banyak!" Teriak pria itu.

"Cih, Apa katamu? Uang? Maaf tuan Aku bahkan tidak Butuh Uangmu! Aku hanya mencari uang dengan cara yang baik. Bukan dengan Harga Diriku. Harga Diriku Terlalu Mahal jika kau beli dengan uangmu itu" balas Aira Ketus dan melempar tatapan tajam.

"APA? Beraninya kau!!" Bentak pria itu, Aira menikah sedikit darah yang keluar di sudut bibirnya.

" Hartamu, rumahmu, perhiasanmu bahkan semuanya tak cukup untuk membeli diriku! Kau pikir aku ini wanita apaan?! Cuih..." Aira mengeluarkan ucapannya yang pedas.

"Hahaha... Ternyata kau punya nyali juga! Dasar wanita ****** tak tahu diri!"

PLAKKK!

~ Bersambung

Episode 3

Sebuah tamparan mendarat mulus tepat di pipi aira. Membuatnya merasakan panas yang luar biasa. Butiran bening yang ia tahan pun akhirnya perlahan keluar. Dengan segala kekuatan dan keberaniannya.

Ia mencoba untuk berdiri dan membalasnya. Namun, usahanya gagal. Karena kini para pengawal pria itu menarik Aira. Mereka memegang tangan Aira dengan kuat dan tanpa ampun.

Aira melakukan segala cara agar mereka melepaskannya. Iya bahkan meronta-ronta dan menjerit. Tangisnya pun semakin pecah tak kalah mereka mulai dekat dengan kamar yang akan mengakhiri hidupnya ini.

' Aku sungguh sangat menyedihkan, mengapa aku sangat lemah? Oh bagaimana ini? Siapapun Tolong selamatkan aku! Ya Tuhan aku tidak ingin berakhir dengan seperti ini, tolong aku!' Jerit Aira dalam hati.

Di sisi lain seorang pria tampan tengah berjalan menuju kamar mandi gelap dan tak sengaja mendengar jeritan seorang gadis yang tak jauh dari tempatnya itu. Dengan cepat, pria tersebut terus menelusuri lorong dan berusaha mencari asal suara yang meminta pertolongan itu.

Tak lama ia pun menemukan seorang gadis yang tengah diseret paksa oleh 3 orang bertubuh kekar dan satu lagi seseorang berbaju rapi dan mungkin saja dia adalah atasan mereka. Hati kecil pria tersebut menggerakkan kakinya untuk menuju ke empat orang sialan itu.

Sebelum pintu kamar terbuka, Aira terus merontal meminta tolong. Iya juga berdoa kepada Tuhan agar ada ksatria atau siapapun itu datang untuk menyelamatkannya. Ketika pria tersebut memegang gagang pintu, seorang pria tak dikenal menendang dua orang pengawal dari belakang. Sontak saja hal tersebut membuat pria itu geram dan kesal.

" Siapa kau? Berani sekali! Kalian cepatlah hadapi mereka." pinta pria itu kepada pengawalnya.

Namun, pria tersebut malah membungkam pengawal tersebut dan berhasil membuat mereka terkapar akibat Serangan bertubi-tubi yang pria itu berikan. Tetapi, Aira pun merasa senang karena akhirnya Tuhan membalas semua doanya.

" Cepat lepaskan gadis itu, atau kau juga akan berakhir seperti mereka" ucap pria itu dingin.

" Apa? Kau pikir kau siapa bocah tengik?! Dia sudah menjadi milikku dan aku akan menidurinya. Jika kau juga menginginkannya maka Antrilah.."

" Kau! Aku bukan wanita seperti itu! Kau pikir aku apa? Dasar brengsek' Aira berteriak dan meluapkan segala emosinya.

PLAKKK!

Sekali lagi sebuah tamparan berasal mendarat di pipi aira.

" Kau wanita ******! Di..." belum sempat pria itu menghabiskan kata-katanya, pria yang tak dikenal itu terlihat sangat kesal, ia menatap tajam pria sialan itu dan Mengayunkan bogem keras di muka pria tersebut.

Tentu saja hal tersebut berhasil membuat pria itu langsung pingsan.

Aira tidak melihat dengan pasti wajah pria yang telah menolongnya tapi ia tahu persis baju dan jaket apa yang tengah pria itu kenakan. Matanya perlahan mulai mengabur, Iya juga tidak kuat menahan sakit yang ia rasakan. Namun ia merasa bahwa ia pernah bertemu dengannya sebelumnya.

"Te... Terima kasih..." ucap Aira terbatas sebelum akhirnya jatuh pingsan.

Tanpa babibu pria itu segera memegang wajah Aira dan berharap Aira bisa tersadar kembali.

" Nona? Bangunlah. Hei aku seperti pernah melihatnya. Tapi di mana?..." sejenak pria itu berpikir dan berusaha untuk mengingat-ingat.

" Oh Bukankah dia gadis itu? Iya aku tahu kalau dia adalah gadis itu"" ucapnya. Dengan tenaga yang tersisa, pria tersebut menggendong tubuh Aira dan menutupinya dengan jaket yang ia kenakan.

Segera iya menuju ke tempat parkir dan memasukkan airanya ke dalam mobilnya. Pria itu bingung dan tidak tahu di mana Aira tinggal, jadi dia memutuskan untuk membawanya Ke rumahnya saja.

" Kak, maaf aku tidak bisa ke klub untuk minum bersamamu aku sedang sibuk saat ini" ucap pria itu kepada seseorang di sana melalui ponselnya. Setelah itu ia mematikan ponselnya, Iya segera menancapkan gas dan melaju meninggalkan tempat terkutuk itu.

___

Matahari perlahan menampakkan kilauan cahayanya,. Cahaya kemasannya menerangi bumi. Aira yang masih tertidur pulas enggan untuk membuka kelopak matanya. Namun, cahaya matahari terus saja mengusik ketenangannya hingga perlahan daerah mulai membuka kedua matanya.

Aira terkejut ketika ia berada di tempat yang sangat asing baginya. Bahkan ia merasa belum pernah menginjakkan kakinya ke tempat ini. Ia kalang gambut dan sangat ketakutan, ia melihat sekujur tubuhnya dan ternyata ia masih utuh dengan pakaian kerjanya yang ia pakai tadi malam. Perasaannya seketika menjadi sangat lega.

Namun, tak selang beberapa lama dia mulai bangkit dari ranjang dan berusaha untuk keluar dari tempat itu. Meskipun badannya masih terasa sakit, tapi ya tetap memaksakan dirinya agar dapat segera pergi dari tempat tersebut.

Ceklek ~

Bunyi daun pintu perlahan terbuka dan ia memasang sikap was-was di dekat pintu. Pintu pun terbuka, dengan cepat Aira membanting seorang pria yang membuka pintu tersebut dan mengunci tangannya agar tidak bisa bergerak.

"AKHH..." jeritan pria tersebut seketika memenuhi seisi ruangan .

" Kau siapa ?Kenapa kau bisa ada ...." ucapan Naira terputus Ketika ia mengetahui dengan jelas siapa pria ini .

" Apa ? Kau ..." lirihnya pelan dan segera melepas kunciannya .

"Aish... Tidak bisakah kau bersikap sedikit lebih sopan. Kau membuat tanganku hampir patah nona " tuturnya sembari memijat lengannya yang terasa sakit .

" Maafkan aku tidak sengaja . Kenapa kau bisa di sini ? oh .... Jangan-jangan kau sedang menculiku ?" Ucok akhirnya membuat pria itu mengernyitkan alisnya.

" Apa? Yang benar saja... bagaimana bisa aku menculik mu ? bersikap sopanlah sedikit dengan orang yang telah menolongmu semalam "

" Maksudnya ?" Aira Malah semakin bingung .

"Kau, orang yang menabrakku tempo hari, lalu sekarang kau bilang kau yang menyelamatkanku? Cih." bibir Aira.

" Bagaimana bisa kau tidak percaya? Apa ? Aku menabrakmu ? Yang benar saja . Bukannya waktu itu kau yang terlalu asik dengan pacarmu yang culun itu hingga kau menabrakku ? Astaga ." pria itu terkekeh .

" Tapi ..." Aira berusaha mengingat kembali kejadian semalam . Ia juga sedang berusaha mengingat siapa ksatria yang diturunkan oleh Tuhan untuk menyelamatkannya.

" Kenapa ?" seketika Lamunan Aira buyar .

"Ah... Aku ingat ! Aku mungkin hanya melihat samar-samar saja wajah orang yang telah menolongku, tapi aku ingat, dia memakai baju dan jaket yang sama sepertimu ... " Aira terkesiap .

" Astaga ! Jadi itu beneran kau? Aish... Maaf maaf , dan terima kasih sudah menolongku dari pria yang Brengsek itu ." Aira berteriak tidak percaya.

"Hmmm... Aku kan sudah mengatakannya padamu . cepat ganti pakaianmu , ini aku akan meminjam nih pakaianku dulu untuk sementara waktu, ambillah. setelah itu cepat keluar untuk sarapan " ucapnya dingin dan berlalu meninggalkan aira.

' Benarkah ini ? Aku bertemu lagi dengan pria yang seharusnya sangat aku hindari ! Aldi Prasetya ... apa ini nyata ? Aku kembali melihat mata indah miliknya itu . bertemu dengannya dan bahkan Aku berbicara padanya, bagaimana ini ? Kenapa jantungku jadi tak karuan seperti ini ?' batin Aira.

~ Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!