BOS Sombong Suamiku

BOS Sombong Suamiku

BAB 1. HAMIL

Brak! Brak!

"Bunga buka pintunya!" teriak seorang wanita yang menggebrak pintu kamar kost seseorang tanpa sabaran.

Wanita penghuni di dalamnya sampai terlonjak kaget mendengar suara keras gebrakan pintu, yang saat ini baru selesai mandi karena mau berangkat kerja.

Tidak ingin wanita di luar semakin keras mengebrak pintunya dan mengganggu tetangga kost sebelah, ahirnya Bunga membukakan pintu masih berbalut handuk yang sudah ia lapisi dengan kemeja panjang.

"Eh lu kemana aja sih! Dari tadi di panggil tidak keluar-keluar!" bentak wanita itu pada Bunga seraya bertolak pinggang.

"Maaf Bibi Eka, tadi saya lagi mandi," jawab Bunga apa adanya.

"Maaf, maaf! Sudah saya tidak mau lama-lama sekarang mana uang, mana!" bentak Bibi Eka seraya menengadahkan satu telapak tangannya di depan Bunga.

Eh buk! orang itu kalo minta uang baik-baik, bukan marah-marah seperti ini bahkan sampai menggebrak pintu mengganggu ketenangan tetangga saja! batin Bunga seraya membuang nafas berat.

Bunga kembali masuk ke dalam.

Datang bukannya nanya kabar, eh ini malah setiap datang selalu minta uang dan uang, ngedumel dalam hati seraya mengambil uang dalam dompet, kemudian berjalan keluar lagi dan langsung memberikan uang itu pada Bibi Eka.

Bibi Eka langsung tersenyum setelah mendapatkan apa yang dia mau, dan setelah itu pergi dari kost Bunga tanpa mengucap terimakasih.

Bunga hanya bisa mengucap miris pada nasibnya, bila bukan karena tanda terimakasih karena dulu Bibi Eka telah mengurusnya sejak Bunga ditinggal ayah dan ibunya meninggal, dan berkat Bibi Eka yang mengasuhnya, dirinya bisa sampai tumbuh sedewasa ini.

Bunga kembali masuk ke dalam untuk bersiap, karena sebentar lagi jam berangkat kerja.

Walau kadang Bunga merasa lelah dengan semua yang dirinya jalani, namun Bunga tetap harus bertahan, tidak hanya pekerjaan yang membuat lelah, tapi bibi dan paman serta ayu keponakannya sendiri selalu menganggu keuangannya sampai Bunga tidak miliki tabungan.

Bunga yang sudah rapih menyambar tas yang selalu ia bawa saat kerja, menutup pintu lalu ia kunci, kamar kost nya berada di lantai dua, Bunga harus menuruni anak tangga.

Bibir yang selalu tersenyum itu ternyata menyimpan perasaan pahit yang tidak pernah orang lain tahu.

Tin.. Tin ....

Suara klakson sepeda motor yang berhenti tepat di hadapan Bunga, seketika membuyarkan lamunan Bunga yang sejak tadi memikirkan nasib hidupnya.

Bibir Bunga semkin menarik garis lengkung tersenyum manis saat sudah bisa menebak siapa yang menghampirinya saat ini.

"Kevin," sapa Bunga bersamaan Kevin melepas helm yang tadi dirinya gunakan.

"Ayo naik," ucap Kevin, dan saat itu juga Bunga langsung naik di atas sepada motor Kevin.

Pagi itu Bunga berangkat kerja bersama Kevin, pria yang selama ini bersama Bunga dalam keadaan sedih atau pun bahagia.

Bunga memang tidak mendapat perhatian dari keluarganya, karena orang tua yang sudah meninggal, Kevin lah yang selama ini selalu perhatian pada Bunga.

Hubungan keduanya terjalin sudah cukup lama, ada tiga tahun lebih, jadi sudah saling mengenal satu sama lain. Dan tidak heran bila mereka selalu bersama-sama kemana pun itu.

Sepeda motor Ninja yang Kevin kendarai sudah sampai di tempat kerja, Bunga turun lebih dulu dan masuk ke dalam lebih dulu.

Setelah memarkirkan sepeda motornya Kevin juga masuk ke dalam untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Pekerjaan Bunga hanyalah sebagai cleaning servis di sebuah perusahaan, dan tempat yang harus Bunga bersihkan dari lantai lima belas sampai lantai delapan belas.

Sebelum pukul delapan pagi, Bunga harus sudah selesai mengepel semua lantai tersebut.

Dan tepat pukul delapan pagi Bunga sudah menyelesaikan pekerjaannya, bertepatan para karyawan perusahaan telah tiba.

Tempat biasa Bunga dan para teman-temannya yang lain bersantai biasanya duduk di pantry, saat ini Bunga tiba-tiba merasa kepalanya sedikit pusing.

Namun Bunga tahan, Bunga yang tidak ingin sakit, membawa dirinya untuk sibuk mengerjakan pekerjaan lain, namun saat Bunga semakin tahan rasa pusingnya makin bertambah pusing saat ini.

Bunga yang baru saja mengelap kaca langsung berpegangan pada dinding saat pandangannya saat ini berputar-putar.

Bunga masih berusaha menahan dan berjalan menemui senior.

"Bu, saya sedang tidak enak badan, boleh saya ijin pulang sekarang?" tanya Bunga pada Senior dengan suara lemah.

Senior yang melihat wajah Bunga tampak pucat mau tidak mau ahirnya memberi ijin Bunga untuk pulang, lagian setelah Senior pikir selama bekerja Bunga tidak pernah minta ijin pulang, dan kerjanya selalu bagus.

Setelah mendapat ijin pulang, Bunga langsung keluar dari tempat kerja, tidak jauh dari tempat kerjanya ada klinik kesehatan, Bunga mampir dulu ke klinik untuk membeli obat.

Sampainya di klinik, karena merasa pusing campur mual, ahirnya Bunga mutuskan untuk periksa, supaya lebih tahu sakit apa yang saat ini dirinya terima.

Bunga yang sudah berbaring siap untuk diperiksa oleh Dokter, menjawab seadanya yang dokter tanyakan.

Selesai di periksa Bunga kemudian duduk di depan meja dokter.

"Selamat ya Ibu saat ini tengah hamil," ucap Dokter tersebut dengan tersenyum.

"Ha-hamil," ulang Bunga dengan suara gagap.

Dokter tersenyum kembali. "Ibu harus banyak istirahat jangan sampai stres dan kecapean, dan ini sudah saya berikan resep vitamin untuk kandungan Ibu," jelas dokter itu lagi.

Bunga keluar dari ruang pemeriksaan dengan wajah bingung dan terkejut, bahkan sampai tidak fokus saat menerima obat dari kasir.

Kemudian Bunga berjalan keluar menuju pulang. Bunga masih sangat syok dengan yang barusan ia dengar, hamil satu kata itu kini memenuhi pikiran Bunga.

Akal sehatnya ingin menolak tapi kenyataan seolah menampar dirinya, bahwa dokter tidak mungkin salah.

Sampainya di tempat kost, Bunga yang sedang berbaring di atas ranjang, saat ini mengirim pesan pada Kevin kekasihnya. Saat ini masih siang hari, untuk bisa bicara dengan Kevin Bunga harus menunggu pria itu pulang kerja.

Dan akhirnya Bunga membawa tubuhnya untuk tidur siang itu, sampai tiba sore hari Bunga baru bangun.

Setelah bangun Bunga langsung mandi lalu makan dan minum obat serta vitamin.

Tepat pukul tujuh malam, Bunga sudah menunggu kedatangan Kevin di taman.

Dan tidak berselang lama, pria yang Bunga tunggu telah tiba.

Bunga langsung berdiri saat melihat Kevin datang dan berjalan ke arahnya.

"Kevin aku hamil ... Hiks hiks," ucap Bunga disertai Isak tangis setelah Kevin berdiri di hadapannya.

Deg!

Kevin terkejut mendengar ucapan Bunga, sementara Bunga semakin menangis dengan bibir meracau berkata bagaimana ini Kevin, yang diucapkan terus menerus.

Kevin yang sudah kembali dari keterkejutannya, melangkah maju mendekati Bunga dan memeluk Bunga seraya berbisik, "Jangan menangis, kita rawat bersama-sama bayi kita, aku akan menikahimu."

Kevin berani bicara akan menikahi Bunga, meski belum tahu kedua orang tuanya akan merestui atau tidak.

...****************...

...Mohon dukungannya ya kak💖 beri bintang 🌟 lima dibagian penilaian. Juga like, vote, Favorit dan komen....

Terpopuler

Comments

Retno Elisabeth

Retno Elisabeth

kasian bunga

2023-04-30

0

Berdo'a saja

Berdo'a saja

katanya menyayangi dan memberikan perhatian tapi malah menghancurkan

2023-04-07

1

ossy Novica

ossy Novica

Awal cerita cukup bagus Thor. Semoga kelanjutannya lebih baik.

2023-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. HAMIL
2 BAB 2. TERPAKSA MENJEBAK BOS
3 BAB. 3 Terpaksa harus menikahi karena anak
4 BAB 4. Ketahuan bohong.
5 BAB 5. Senior bikin ulah.
6 BAB 6. Tanpa ada niat mau membantu
7 BAB 7. Ahir pekan.
8 BAB 8. Sindiran.
9 BAB 9. Salah bicara.
10 BAB 10. Sosis bakar penuh kenangan.
11 BAB 11. Apa tidak takut ditikung.
12 BAB 12. Menemukan Bunga.
13 BAB 13. Uhuk-uhuk.
14 BAB 14. Kehamilan Bunga hampir diketahui teman kantor.
15 BAB 15. Kincir angin.
16 BAB 16. Dilarang Bekerja lagi.
17 BAB 17. Kepergok pulang bersama.
18 BAB 18. Minta ijin untuk tinggal sendiri.
19 BAB 19. Aku mencintaimu kak.
20 BAB 20. Nasehat ibu.
21 BAB 21. Pesan masuk sayang.
22 BAB 22. Menunggu pulang.
23 BAB 23. Di genggam terus.
24 BAB 24. Gea bergelayut manja.
25 BAB 25. Menolak Gea jadi sekertaris.
26 BAB 26. Mencintai sudah lama.
27 BAB 27. Berusaha berpikir positif.
28 BAB 28. Terus kepikiran.
29 BAB 29. Mengaku cinta.
30 BAB 30. Menolak ajakan makan malam Gea
31 BAB 31. Melawan Gea.
32 BAB 32. Saling melirik tajam
33 BAB 33. Kiriman foto tidak berpengaruh.
34 BAB 34. Cerita yang sebenarnya.
35 BAB 35. Melabrak Gea.
36 BAB 36. Karena gemas.
37 BAB 37. Tampak bahagia.
38 BAB 38. Mengajak segera pulang.
39 BAB 39. Numpang tinggal.
40 BAB 40. Rencana jahat Gea.
41 BAB 41. Sikap manis Rex.
42 BAB 42. Peringatan untuk Ayu.
43 BAB 43. Benarkan ini Noumi.
44 BAB 44. Tiba-tiba Noumi histeris.
45 BAB 45. Kenapa tidak jujur.
46 BAB 46. Bumil ngambek.
47 BAB 47. Saling merebutkan.
48 BAB 48. Masak rawon.
49 BAB 49. Gea memprovokasi.
50 BAB 50. Menginap di rumah mertua.
51 BAB 51. Menjemput Bunga.
52 BAB 52. Luar biasa terkejut.
53 BAB 53. Butuh penjelasan.
54 BAB 54. Memeluk erat.
55 BAB 55. Sakit perut.
56 BAB 56. Dinyatakan sehat.
57 BAB 57. Berubah galak.
58 BAB 58. Membujuk Bumil.
59 BAB 59. Tidak ada hubungan lagi.
60 BAB 60. Sudah lega.
61 BAB 61.Baby moon.
62 BAB 62. Harus operasi.
63 BAB 63. Mengetahui pelaku.
64 BAB 64. Anakku.
65 BAB 65. Kebahagiaan menyelimuti.
66 promo nofel baru.
Episodes

Updated 66 Episodes

1
BAB 1. HAMIL
2
BAB 2. TERPAKSA MENJEBAK BOS
3
BAB. 3 Terpaksa harus menikahi karena anak
4
BAB 4. Ketahuan bohong.
5
BAB 5. Senior bikin ulah.
6
BAB 6. Tanpa ada niat mau membantu
7
BAB 7. Ahir pekan.
8
BAB 8. Sindiran.
9
BAB 9. Salah bicara.
10
BAB 10. Sosis bakar penuh kenangan.
11
BAB 11. Apa tidak takut ditikung.
12
BAB 12. Menemukan Bunga.
13
BAB 13. Uhuk-uhuk.
14
BAB 14. Kehamilan Bunga hampir diketahui teman kantor.
15
BAB 15. Kincir angin.
16
BAB 16. Dilarang Bekerja lagi.
17
BAB 17. Kepergok pulang bersama.
18
BAB 18. Minta ijin untuk tinggal sendiri.
19
BAB 19. Aku mencintaimu kak.
20
BAB 20. Nasehat ibu.
21
BAB 21. Pesan masuk sayang.
22
BAB 22. Menunggu pulang.
23
BAB 23. Di genggam terus.
24
BAB 24. Gea bergelayut manja.
25
BAB 25. Menolak Gea jadi sekertaris.
26
BAB 26. Mencintai sudah lama.
27
BAB 27. Berusaha berpikir positif.
28
BAB 28. Terus kepikiran.
29
BAB 29. Mengaku cinta.
30
BAB 30. Menolak ajakan makan malam Gea
31
BAB 31. Melawan Gea.
32
BAB 32. Saling melirik tajam
33
BAB 33. Kiriman foto tidak berpengaruh.
34
BAB 34. Cerita yang sebenarnya.
35
BAB 35. Melabrak Gea.
36
BAB 36. Karena gemas.
37
BAB 37. Tampak bahagia.
38
BAB 38. Mengajak segera pulang.
39
BAB 39. Numpang tinggal.
40
BAB 40. Rencana jahat Gea.
41
BAB 41. Sikap manis Rex.
42
BAB 42. Peringatan untuk Ayu.
43
BAB 43. Benarkan ini Noumi.
44
BAB 44. Tiba-tiba Noumi histeris.
45
BAB 45. Kenapa tidak jujur.
46
BAB 46. Bumil ngambek.
47
BAB 47. Saling merebutkan.
48
BAB 48. Masak rawon.
49
BAB 49. Gea memprovokasi.
50
BAB 50. Menginap di rumah mertua.
51
BAB 51. Menjemput Bunga.
52
BAB 52. Luar biasa terkejut.
53
BAB 53. Butuh penjelasan.
54
BAB 54. Memeluk erat.
55
BAB 55. Sakit perut.
56
BAB 56. Dinyatakan sehat.
57
BAB 57. Berubah galak.
58
BAB 58. Membujuk Bumil.
59
BAB 59. Tidak ada hubungan lagi.
60
BAB 60. Sudah lega.
61
BAB 61.Baby moon.
62
BAB 62. Harus operasi.
63
BAB 63. Mengetahui pelaku.
64
BAB 64. Anakku.
65
BAB 65. Kebahagiaan menyelimuti.
66
promo nofel baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!