LEGENDA SI TANGAN NAGA

LEGENDA SI TANGAN NAGA

SETELAH SERIBU TAHUN

Buk!!

"Aww!!"

Zhen Zhao, melesat jatuh dari ketinggian sebelum kesadarannya kembali dengan pantat lebih dulu mendarat di tanah.

"Sakit juga kiranya.." Sambil menengok keatas dan berdiri bangkit.

"Kepompong Ulat Surgawi..jika bukan karenanya mungkin aku sudah mati," gumam Zhen Zhao dalam hati.

"Seluruh tubuhku semuanya terasa lebih baik dari dulu, meridianku juga sudah sembuh, aku sungguh berhutang nyawa pada Ulat Surgawi," bergumam dengan melihat seluruh tubuhnya secara detail.

"Sudah berapa tahun berlalu, ya? Aku merasa dunia ini sudah berubah, bahkan bau darah sudah tidak tercium lagi, udaranya benar-benar segar," sambil merentangkan tangannya dan menghirup udara bebas itu dalam-dalam.

"Hari ini aku seperti terlahir kembali, walau usiaku mungkin sudah ratusan tahun tapi postur tubuh ini seperti anak berusia 13 tahun, sungguh beruntung," gumam Zhen Zhao, berbicara sendiri.

Tidak ingin berlama-lama dengan situasi itu, Zhen Zhao memandang berkeliling dan meninggalkan tepian hutan lebat itu.

"Jika tempat ini masih sama dengan yang dulu, berarti di depan sana adalah kota Qualong, dan mungkin di bagian arah kanan sana adalah Sekte TunFong," Zhen Zhao mengira-ngira dan mengingat-ingat kembali.

Tolong! Tolong!

"Siapa yang berteriak siang bolong begini??" gumam Zhen Zhao sambil melesat menuju tempat datangnya suara.

Swushh!!

"Apa yang terjadi??" Muncul tiba-tiba di depan orang yang berteriak itu.

"Aaahhhh!! Siapa kamu??" Gadis itu terkejut setengah mati dengan wajah pucat pasi.

"Aku penolongmu, jangan pasang tampang seperti melihat Iblis kematian, apa yang harus aku bantu??" Tanpa banyak basa-basi.

"Itu..itu..kudaku di gigit kobra halilintar," ucap gadis itu dengan tampang wajah polos.

"Aduh!! Kenapa ada orang yang seperti ini," Zhen Zhao menggerinyitkan keningnya berulang-ulang.

"Apa yang kamu masih ingin membantu??"

"Tidak..aku keberatan, aku kira kamu yang dalam bahaya, kalau kudanya biarkan saja mati," dengan raut wajah kesal.

"Aku bersedia memberimu apa saja, asalkan kuda itu bisa seperti sediakala," melemparkan sebuah cincin penyimpanan kearah Zhen Zhao.

"Wahhh....ada jutaan koin emas di dalamnya, gadis ini sungguh kaya, seumur hidup baru kali ini aku melihat Koin sebanyak ini," mata Zhen Zhao setengah melotot melihat koin emas sebanyak itu.

"Apa kamu tidak takut aku akan merampokmu??"

"Untuk apa takut, jika ada orang yang membawa cincin itu menjauh dariku mungkin ia akan mati dalam hitungan nafas," jelas wanita itu.

"Kamu sungguh licik, aku bukan ikan yang memakan sembarangan umpan, ini aku kembalikan," melempar kembali cincin itu.

Zhen Zhao kemudian melompat ke arah kuda itu, kuda putih yang sangat bersih dan terawat.

"Gigitan Kobra Halilintar akan mengacaukan aliran darah, mungkin setiap gerakan akan terbalik, jika kaki kanan depannya di gerakkan maka kaki kiri depannya yang akan terangkat, kalau kuda mungkin akan kesusahan dan bisa saja mati, tapi kalau untuk pengalamanku seharusnya ini mudah, jika Halilintar mengalir di dalam darahnya maka Halilintar pula yang akan menormalkannya," Zhen Zhao mengangkat dua jarinya dan ada Petir merah yang bergericitan kecil di ujung kedua jari itu.

Tap!

"Ngeehhh!!!" Kuda itu meringis kuat, bangkit sambil berlari dan melompat-lompat ringan.

"Wah, kamu hebat juga," puji wanita itu.

"Bukan hebat, kamu saja yang terlalu polos, lebih baik kamu pulang kerumah diluar sini sangat berbahaya," ucap Zhen Zhao dengan tampang seriusnya.

"Apa??!! Kamu mengejekku, ya? Aku tidak lemah seperti yang kamu pikirkan," berucap dengan kesal pada Zhen Zhao.

"Baiklah..baiklah..aku akan pergi, hati-hati dengan kudanya, jangan sampai di gigit ular lagi," melesat pergi.

"Tunggu...hmmm..sombong juga anak itu, awas saja kalau bertemu lagi," gumam wanita itu.

Swush!

"Tuan putri!" Seorang laki-laki paruh baya datang di tempat itu.

"Eh, paman Chu, mengapa paman disini?"

"Heheh.. bagaimana bisa hamba membiarkan Tuan Putri keluar sendirian, hamba bisa dihukum kaisar," Sahut laki-laki yang di panggil paman Chu itu.

"Ayah selalu saja memperlakukan ku seperti anak kecil, paman kembalilah, aku bisa menjaga diri," perintah Wanita itu.

"Hamba tidak berani Tuan Putri, hamba takut terjadi sesuatu pada Tuan Putri," sahutnya dengan sedikit membungkukkan badan.

"Paman boleh mengikutiku, tapi jangan terlalu dekat, aku tidak suka selalu di awasi," sahut Tuan Putri.

"Baik Tuan Putri".

"Aku pergi," ucap wanita itu.

"Silahkan.." sambil memandang punggung wanita itu yang mulai menjauh.

Kota Qualong, kota yang terletak di pinggiran selatan Dinasti Kongming dan jarak yang cukup jauh dari pusat.

"wah..benaran ini kota Qualong, megah juga kota di pinggiran Dinasti Kongming ini. Kalau dulu kota ini masuk dalam daftar kota termiskin di Dinasti Kongming, sungguh seribu tahun yang berguna," gumam Zhen Zhao, kagum dan memuji kota itu.

"Tuan Muda..silahkan dicicipi masakan kedai kami, silahkan masuk Tuan Muda.."

"Maaf paman..lain kali saya akan mampir,"

"Tuming Qun...dimana rasanya aku pernah membaca nama ini di masa lalu, sekarang nama ini juga ada di kota Qualong, ah..pusing juga mikirinnya, nanti juga ingat lagi.." sambil garuk-garuk kepala Zhen Zhao berlalu dari depan bangunan itu.

"RESTORAN ZHEN QUANG"

"Zhen Quang?? Apa ini nama bocah bodoh itu??" Gumam Zhen Zhao dalam hati.

"Silahkan mampir Tuan Muda.." sapa seorang pelayan.

"Iya.." Zhen Zhao masuk dan duduk di meja segi empat khusus untuk dua orang.

"Tuan muda mau pesan apa??"

"Aku ingin pesan daging sapi bakar, sup Daging rusa hutan, tambah satu botol arak madu,"

"Mengapa bocah ini memesan makanan biasa?? Tidak seperti para tuan muda yang lainnya," bisik pelayan itu dalam hati.

"Silahkan di tunggu pesanannya Tuan Muda.."

Sesaat kemudian, "Silahkan dinikmati Tuan Muda..."

"Terima Kasih paman..." Zhen Zhao makan dengan lahap, hanya sesaat saja makanan itu sudah habis.

"Baru beberapa tarikan nafas sudah habis, apa bocah ini tidak mengunyah makanannya..Sudah lama aku disini, baru kali ini ada yang rakus makan di restoran kami," ucap pelayan itu.

Prang!!

Piring makanan di meja Zhen Zhao berjatuhan ke lantai pecah berai, mejanya tempatnya makan langsung terbelah dua.

"Hei sampah, beraninya kau duduk di mejaku!!!" Seorang Tuan muda dengan tampang bengisnya melontarkan kata-kata yang tidak enak di dengar.

"Mejamu?? Aku tidak melihat tulisan namamu di meja ini..kalau memang mejamu, kenapa kau menghancurkannya??" Zhen Zhao menyahuti ucapan orang itu dengan tenang.

"Aku lebih baik menghancurkan meja ini, karena sudah ternoda oleh sampah sepertimu!!"

"Tuan Muda Zhen mohon tenang.." seorang pelayan tiba-tiba mendatangi Zhen Hao.

"Saya akan mengganti mejanya dengan yang baru," sambil menoleh ke arah Zhen Zhao, "Dan kamu enyak dari sini!!" Membentak keras Zhen Zhao.

"Ah..baiklah, ini bayarannya.. nampaknya Tuan Muda di zaman ini prilakunya lebih jelek dari sampah.." sambil melemparkan tiga koin emas dan membalas ejekan Zhen Hao.

"Jaga ucapanmu!!" Seorang pengikut Zhen Hao menggertak geram.

Zhen Zhao melangkah pelan meninggalkan restoran itu dengan sikap tenangnya.

Terpopuler

Comments

ᜫ͢ ⁶²ハナフィ⁵⁴

ᜫ͢ ⁶²ハナフィ⁵⁴

jadi inget lagu The Potters
"Aw aw aw aw aw aw
Ku semakin gila dibuat olehnya
Aw aw aw aw aw aw
Ku semakin gila dan tak terkendali lagi"

2023-04-02

1

ᜫ͢ ⁶²ハナフィ⁵⁴

ᜫ͢ ⁶²ハナフィ⁵⁴

(. ❛ ᴗ ❛.)

2023-04-01

1

Qing shan

Qing shan

🥰🥰🥰🥰🥰

2023-03-28

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!