"Si..siapa kamu sebenarnya??" Dengan keringat yang mengalir di keningnya Ao Mingji bertanya dengan suara terbata.
"Aku tidak punya nama..apa kalian mencoba untuk menangkap ku demi keluarga Zhen??" Tanya Zhen Zhao memplototkan matanya.
"Tidak..tidak...kami tidak berani.." seru orang banyak itu bersamaan.
"Bubarlah...sampaikan pada keluarga Zhen, kalau ingin menangkapku suruh Zhen Coufan, kalau hanya komplotan kucing air kalian hanya buang tenaga," ucap Zhen Zhao angkuh.
Bum!! Tiba-tiba datang bayangan berkelebat dari langit.
"Seorang bocah bertingkah aragon di wilayah ku, apakah sudah bosan hidup??" Seorang laki-laki dengan kumis melengkung, berusia kisaran 40 tahun manusia normal, berpakaian warna kuning ke emasan dengan kepala memaki mahkota berbentuk tombak dengan motiv naga.
"Itu wali kota.."
"Untung wali kota datang..bocah itu pasti habis." Orang banyak yang tadinya hendak pergi kini berkumpul kembali dan antusias wali kota akan memberi pelajaran pada bocah itu.
"Aku?? Bosan hidup?? Mereka yang cari masalah dengan ku," sahut Zhen Zhao.
"Ini wilayah ku, aku melihat langsung kamu yang main tangan disini!!" Bentak wali kota.
"Mungkin matamu buta sebelah, jadi penglihatan hanya halusinasi, Aku tidak suka berbuat onar, mereka yang lebih dulu mencari masalah dengan ku," Zhen Zhao mengejek wali kota.
"Bocah Laknat!!! Apa kamu tau sedang berbicara dengan siapa, ha??" Wali kota langsung mengeluarkan aura kekuatannya.
"Kamu?? Cucu Lie Fong..suruh Lie Fong datang kesini, kamu tidak layak berurusan dengan ku!!" Zhen Zhao membentak keras dengan melepaskan aura kekuatannya.
Orang ramai yang berkumpul di tempat itu langsung tertekan oleh kekuatan Zhen Zhao, ada sebagian yang jatuh tersungkur dan tidak sadarkan diri.
"Kekuatan ini..siapa sebenarnya bocah ini??" Wali kota berusaha keras melawan tekanan itu, lututnya sampai gemetaran.
Zhen Zhao menghentikan tekanan kekuatannya, "Sudahlah, kalian boleh pergi..untuk kamu, Aku titip pesan untuk Lie Fong, katakan Si Raja Dewa ingin menghukumnya karena perlakuan Cucunya yang tak pantas," menunjuk pada wali kota.
Hanya dalam tarikan nafas, tempat itu langsung sepi dari para kultivator, hanya penduduk biasa yang masih memandangnya.
"Aku bukan orang jahat..jangan memandang ku seperti itu.." ucap Zhen Zhao menggerakkan tangannya sebagi kode.
Penduduk biasa itu kembali melanjutkan aktivitasnya seperti biasa.
"Julukan itu setidaknya akan membuat Wali kota brengsek itu kena tampar dari Lie Fong," gumam Zhen Zhao dalam hati sambil berlalu menjauhi tempat itu.
Plak!!! Benar saja apa yang di pikirkan oleh Zhen Zhao, begitu sampai di kediamannya, Walikota mendapatkan tamparan dari kakeknya.
"Bodoh!!! Oleh seorang bocah saja kamu tertipu, mana ada yang namanya Raja Dewa di dunia ini, apalagi bocah berusia 13 tahun itu, tak mungkin kekuatannya lebih hebat darimu.."
WaliKota hanya meringis kecil dengan memegang bagian pelipisnya dan berucap, "Itu benaran kek, aku merasakan sendiri kekuatan itu.."
"Apa kamu ingat wajahnya, aku akan membuat perhitungan dengannya.." ujar Lie Fong dengan kesalnya.
"Fuuu..fuuu..fuuueu.." Zhen Zhao bersiul ringan dan berjalan tenang di keramaian kota.
"Itu orang yang sedang dicari, kenapa bisa ia berjalan tenang disini??" ada dua orang yang memperhatikan-nya dari jauh.
"Coba kamu lihat, apa itu benaran orangnya tak ada mirip sedikitpun.." sahut temannya.
"Jangan usik dia, aku barusan lihat ada keramaian, ternyata dia sedang menekan Walikota, bahkan ada beberapa kultivator di situ, mereka lebih memilih pergi dari pada mencari urusan dengannya," jelas seorang penduduk yang baru saja datang.
"Jangan bohong kamu, masa ada bocah yang mampu melawan Walikota.." sanggah salah seorang dari dua laki-laki berusia kisaran 30 tahunan itu.
"Ya udah kalau gak percaya, coba saja cari urusan dengannya, nanti kalian akan tau akibatnya," orang itu kemudian berlalu pergi.
Kedua orang itu hanya menghela nafas, mereka menggulung kembali sketsa wajah itu dan membiarkan Zhen Zhao berlalu tenang di hadapan mereka.
"Bocah ini!!!" Laki-laki tua dengan jenggot yang sudah memutih, rambut panjangnya di ikat satu kebelakang dengan kepala ditutup tudung kerucut yang membuat wajahnya tak terlihat, bersandar di sebuah dinding dan memandang Zhen Zhao dari balik tudung kerucut itu.
"Seperti ada sepasang mata yang mengintaiku, ia juga menyisipkan aura keberadaan-nya untuk mengancamku," gumam Zhen Zhao dengan sudut mata memandang kiri kanan.
"Orang itu!!!!" Begitu sudut matanya melihat laki-laki itu.
Swushh!!! Zhen Zhao berkelebat pergi, ia melompati tembok kota dan berkelabat menuju hutan kecil di sekitaran Sungai.
"Aku harus memancingnya dulu dan melihat apa yang akan di lakukannya," gumam Zhen Zhao dalam hati.
Tap!! Zhen Zhao mendarat ringan di atas sebuah batu di tepian Sungai. Tak lama berselang, laki-laki Tua itu juga datang.
"Hahahaha.....semut kecil, ternyata nyalimu kecil juga.." orang Tua itu tertawa ringan sambil mengejek Zhen Zhao.
"Hahahaha...semut Tua, ternyata nyalimu besar juga..." Zhen Zhao membalas tawa ringannya di iringi dengan ejekan.
"Mulutmu tajam juga rupanya...apa kamu tidak tau sedang berbicara dengan siapa??" Bertanya lembut, tapi aura kekuatannya mengancam.
"Aku orangnya sopan, orang Tua sepertimu yang mengajarkan ku untuk kurang ajar," jawab Zhen Zhao dengan mengeluarkan pembatasan untuk menghalau tekanannya.
"Sepertinya kita tidak ada silang sangketa sebelumnya, kenapa kau mengancamku??" Zhen Zhao bertanya balik.
"Tidak ada masalah kata mu..bocah sepertimu telah lancang berulah di tempat orang, aku datang untuk memberimu sedikit pelajaran," jawab laki-laki tua itu.
"Lie Fong!! Hidupmu lama juga, ya.. seharusnya kamu mati dalam perang Seribu tahun lalu," ucap Zhen Zhao, merasa capek tidak kenal dengan si Tua itu.
"Bocah bangsat!! Kamu berani memanggil nama orang seenaknya.." Laki-laki itu mengangkat tangannya, dari dalam lengan bajunya meluncur tiga senjata terbang mengancam tiga titik vital Zhen Zhao.
"Kebiasaan lama mu memang tidak berubah.." sambil mengibaskan tangannya, tiga senjata terbang itu memental ke tanah.
"Bagaimana bisa??" Lie Fong tercengang heran.
"Jangan tanya lagi, apa kamu sudah memukul cucu mu yang tidak sopan itu??" Tanya Zhen Zhao.
"Huft!!! Aku kagum, kamu bisa mengetahui tiga senjata itu, siapa gerangannya yang di hadapanku ini??" Tanya Lie Fong, sambil membuka tudung kerucut di kepalanya.
"Anggap saja kamu dulu pernah menghormati ku, soal nama, aku tidak bisa mengatakan," jawab Zhen Zhao.
"Apakah julukan Si Raja Dewa itu memang nyata??" Tanya Lie Fong mencoba untuk menutup penasarannya.
"Jika kamu pernah mendengar gelar itu, berarti memang nyata. Hanya beberapa orang yang tau gelar itu," jelas Zhen Zhao dengan mengalihkan pandangannya pada puncak bukit.
"Jangan.. jangan..kamu adalah..." Lie Fong tidak jadi melanjutkan ucapannya, saat melihat tangan Zhen Zhao terangkat menghentikan-nya.
"Si Tangan Naga.." ujar Zhen Zhao.
"Ternyata benar itu anda, maafkan hamba yang telah berbuat lancang.." sambil menjurah hormat.
"Itu hanya masa lalu, sekarang tidak usah seperti itu lagi, kedudukan kita sudah setara.." ucap Zhen Zhao menggeliatkan badannya.
Zhen Zhao mengungkapkan identitas pada Lie Fong, tujuan sebenarnya untuk mendapatkan beberapa keterangan mengenai hal yang terjadi seribu tahun lalu setelah ia terluka dan di jadikan kepompong oleh ulat surgawi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Qing shan
🥰🥰🥰🥰🥰
2023-03-28
1
Qing shan
🙏🙏🙏🙏🙏
2023-03-28
1