RESTORAN ZHEN QUANG, "Siapa yang berani mencari masalah di tempat ku??" Zhen Qiang berteriak geram mendapati anaknya kena hajar dengan wajah lebam.
"Anu Tuan..itu orang baru di kota ini," ucap pelayan yang melihat langsung kejadiannya.
"Orang baru?? Apa dia tidak tau Keluarga Zhen??"
"Nampaknya tidak Tuan..kalau ia tau ia tidak akan berani bertindak bodoh.." sahut pelayan itu.
"Cih! Cari orang itu, jika ketemu jangan kasih ampun.." Zhen Qiang memerintah empat orang pengawalnya yang dari tadi berdiri di samping kanannya.
"Baik Tuan..kami akan membuat perhitungan dengannya.." keempat orang itu menjurah hormat dan berkelebat pergi.
Pusat Kota Qualong, Zhen Zhao masih terus berjalan Mengamati kota itu, ia merasa senang melihat kemajuan besar kota dan rasa syukur karena ikut berperang melawan golongan hitam yang keji itu, hingga sekarang para penduduk merasa tenang hidup di Lima Dinasti Besar.
"Leganya melihat situasi ini, walaupun dulu aku hampir mati dalam perang itu, tapi aku bersyukur para penduduk bisa hidup tenang," gumam Zhen Zhao dalam hati sambil tersenyum.
Wush! Wush!
"Pisau Terbang Beracun!!" Gumam Zhen Zhao sambil berkelit menghindar.
"Hahahaha....Bocah Tengik! Ternyata kamu bisa menghindari serangan ku.." tertawa senang dan mengancam dengan aura membunuh.
"Heh?! Apa Aura membunuh tingkat Bintang level 9 mu hanya segini?? Kalau cuma segini kamu lebih baik pulang saja, kemampuan mu belum cukup," Ucap Zhen Zhao tenang dan mengejek.
"Mulutmu besar juga Bocah Tengik..nanti jangan minta ampun, ya.." balas orang itu dengan wajah bertampang garangnya.
"Hei, kalian yang bersembunyi, keluarlah..aku sudah tau," ucap Zhen Zhao.
Ketiga orang itu kemudian muncul di depan Zhen Zhao dengan mengkretak-kretakan jarinya.
"Ini di tempat umum.. kalian berani melakukan percobaan pembunuhan??" Tanya Zhen Zhao tenang.
"Kami tidak peduli..tugas kami hanya memberimu pelajaran agar kamu tau dengan siapa kamu membuat masalah," ucap seorang yang sebelumnya melempar pisau.
"Baiklah..aku ingin mati dengan tenang tanpa ada yang memberikan kalian hukuman dan menjatuhkan nama baik kalian, kebetulan di balik tembok ini ada hutan bambu kecil, kita selesaikan di situ, ayo..." Zhen Zhao berkelebat melompat kebalik tembok dan langsung menuju kehutan bambu di ikuti oleh keempat orang itu.
Setelah saling berhadap-hadapan, "Jika nanti aku mati, aku berharap kalian menguburkan ku dengan layak, sekarang seranglah aku, kalian bebas melakukan serangan.." ucap Zhen Zhao memejamkan matanya dan merentangkan tangannya.
"Heh?! Ini tidak menyenangkan, tikus ini memilih menyerah, bagaimana kalau kita siksa dulu sebelum kita habisi.." ajak seorang dari mereka.
"Aku sudah berbaik hati, tapi kalian terlalu menganggap enteng nyawa orang lain," begitu ucapan Zhen Zhao berakhir.
Wush!
Buk! Buk! Bam!
"Arrgghhh..." Keempat orang itu langsung jatuh terlutut dengan memuntahkan darah segar.
"Ingat!! Setelah kejadian ini..jika aku melihat kalian menindas orang lain, nyawa kalian akan terlepas dari tubuh kalian!!" Melepaskan aura membunuh tingkat Surgawi level kekosongan yang membuat mereka tak dapat bernafas.
Zhen Zhao langsung berkelebat pergi meninggalkan tempat itu.
"Argh! Apa kita telah membuat perhitungan dengan Dewa?? Masih untung nyawa kita selamat," ucap seorang dari mereka.
"Benar, aku tidak menduga kalau ia menyembunyikan kekuatannya," jawab seorang temannya.
"Tunggu!! Lihat di depan kalian, ada empat buah Pil,"
"Iya..dan sebuah surat,"
"KALIAN MAKANLAH PIL INI, JANGAN PERNAH KATAKAN DENGAN SIAPAPUN BAHWA KALIAN PERNAH MELIHATKU."
"Dewa itu sungguh baik, ayo makan.."
Keempat orang itu langsung menelan Pilnya, mereka memurnikannya, sesaat kemudian..
"Aku sudah sembuh.."
"Aku juga.."
"Apa itu dari atas??"
Begitu sampai di bawah, "Secarik kertas".
"PIL INI TIDAK GRATIS, SEBAGAI GANTINYA AKU MENGAMBIL KANTONG PENYIMPANAN KALIAN," begitu mereka selesai membacanya, mereka langsung mendengar tertawa mengakah yang keras dari atas, "Hahahaha...hahahaha...."
"Dewa bangsattt....." Teriak mereka bersamaan.
Zhen Zhao kembali ke tempatnya semula dan disitu Kong Ling'er sudah menunggunya, "kemana saja kamu??" Tanya wanita itu.
"Anu..tadi kebelet," ujar Zhen Zhao tersenyum kecil.
"Tuan Putri kemana saja? Aku sudah lama menunggu disini," Zhen Zhao balas bertanya.
"Urusan wanita..aku tidak bisa jawab."
"Ya sudahlah.." Zhen Zhao mengerti dengan ucap Kong Ling'er.
"Aku tadi menemukan gulungan ini, coba kamu lihat.." Ling'er menyodorkan pada Zhen Zhao.
Zhen Zhao mengambil gulungan itu dan membukanya, "Apa...???" Dengan seruan tertahan.
"Baru satu hari masuk kota Qualong kamu sudah cari masalah...cari masalahnya sama keluarga Zhen pula.." ucap Ling'er.
"Apa sih status Keluarga Zhen?? Sampai bisanya mengeluarkan perintah penangkapan dan status buronan ditempat ini?" Tanya Zhen Zhao sedikit penasaran.
"Aduh..kamu darimana sih asalnya?? Keluarga Zhen saja tidak tau.." menggetok kepala Zhen Zhao.
"Aduh..aku kan baru di kota ini, mana aku tau.." sambil mengusap-usap kepalanya.
"Asal kamu tau, Keluarga Zhen adalah keluarga no.2 setelah kami dari kerajaan, Keluarga Zhen adalah tangan kanan dinasti Kongming," jelas Kong Ling'er.
"Hebat juga keluarga Zhen ini.." puji Zhen Zhao dengan rasa syukur yang mendalam di hatinya.
"Tidak sia-sia aku berperang di masa lampau dan masa ini keluarga ku bisa menikmati kehidupan yang layak," gumamnya dalam hati.
"Kenapa bengong?? Cepat sembunyi, nyawamu dalam bahaya," Ling'er mencoba mengingatkan Zhen Zhao.
"Kamu jangan risau, kalau urusan mati itu satu kali.." jawab Zhen Zhao tenang.
"Nanti jangan minta bantuan aku, kamu terlalu sombong.." memalingkan wajahnya karena kesal.
"Tidak akan, lagian siapa yang berani mencari masalah dengan ku?!!" sambil mengembangkan dadanya.
"Nanti kamu tau sendiri.." Ling'er berjalan perlahan menjauhi Zhen Zhao.
"Kamu mau kemana??" Tanya Zhen Zhao.
"Aku tidak ingin terlibat dengan urusanmu," melambaikan tangannya dan berjalan kedalam kerumunan orang ramai.
"Huft!! benar-benar.." gumam Zhen Zhao sambil melemparkan gulungan itu ketempat sampah.
"Kamu lihat yang berdiri di sana?? Dari sketsa wajah ini, dialah orangnya.." bisik seorang kultivator pada teman dari kerumunan orang ramai.
"Apa kamu yakin?? Di sketsa ini, wajahnya sedikit kelihatan Tua.." balas temannya.
"Bodoh..inikan cuman bentuk gambaran, ayo kita tangkap dia, 100 keping koin Emas akan jadi milik kita.." melangkah duluan mendekati Zhen Zhao.
"Hei keparat!! Serahkan dirimu!!!" Orang itu langsung menggertak Zhen Zhao, sambil menodongkan pedangnya.
"Hei!! Kamu siapa?? Aku rasa kita tidak ada urusan.." Zhen Zhao berdiri tenang dengan cengar-cengir mencemooh.
"Kamu terlalu sombong bocah!! Terima pedangku.." langsung menusukkan pedangnya.
Tap!!
Zhen Zhao menjepit pedang itu dengan dua jarinya, "Senjatamu dari bambu, ya?? Aku merasakan benda ini rapuh.."
Tak!!
Pedang itu langsung patah dua, "Apa...??" Laki-laki berusia kisaran 30 tahun itu dibuat terbelalak olah Zhen Zhao sambil melangkah mundur.
"Kenapa si biru mata?? Aku benarkan??" Ucap Zhen Zhao.
"Itu senjata tingkat Tujuh, bagaimana bisa???" Orang-orang ramai yang menonton jadi ikutan terkejut.
Mata orang-orang itu hampir loncat keluar, senjata Tingkat tujuh yang di gunakan oleh laki-laki berbadan kekar, bermata biru dengan bagian dadanya ada bekas tebasan, tak lain ia adalah Ao Mingji kultivator tingkat Matahari level puncak di patahkan dengan mudah oleh bocah itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Qing shan
🤩🤩🤩🤩🤩
2023-03-28
1
Qing shan
👍👍👍👍👍
2023-03-28
1
Antonsuudi
lanjuut up thor
2023-02-15
1