"Siapa yang menyuruhmu pergi?!" Zhen Hao menghentikan langkah Zhen Zhao begitu kakinya akan memijakkan dua anak tangga restoran.
"Anak ini benar-benar..."
"Apa lagi?? Aku sudah berbaik hati mengalah, tapi kamu semakin seenaknya!! Kamu pikir aku takut dengan status Tuan Mudamu??" Zhen Zhao tampaknya terpancing juga melihat tingkah anak itu.
"Hahaha..apa kau tidak takut?? Di kawasan ini tidak ada yang berani mencari masalah denganku, hari ini kau berada di kandang singa dan tentu saja kamu akan tercabik bila mencoba melawannya," dengan tampang mengejeknya, mendekati wajahnya ke arah Zhen Zhao.
Plak!!
Zhen Hao langsung tersungkur pingsan di tanah, "Aku kira Singa Jantan, ternyata Singa Waria.." ucap Zhen Zhao.
"Tuan Muda...!!!" Ketiga pengawalnya bergegas mendekati Zhen Hao.
"Bocah bangsat!!!" Teriak seorang pengawalnya.
"Eh??!" Zhen Zhao sudah hilang dari tempatnya berdiri semula.
"Awas saja kalau kau bertemu lagi.." teriak pengawal itu geram.
"Aku berpikir ingin hidup tenang, tapi selalu saja di dekati masalah, setiap kali aku keluar selalu saja ada yang menghantar masalah, gak sekarang gak dulu, apes benar.." gumam Zhen Zhao dalam hati sambil melihat-lihat gedung megah di kota Qualong.
"Dunia memang kecil, ya. Baru sebentar saja sudah ketemu lagi.." tiba-tiba suara wanita terdengar dari belakangnya.
"Eh..wanita bodoh ini lagi.." sambil menoleh kearah wanita itu dengan tampang masam.
"Raut wajahmu menunjukkan tanda tidak senang, apa aku sejelek itu di matamu," memelas dengan wajah merona ke arah Zhen Zhao.
"Eh?? Mau menggodaku, jurusmu sudah kuno.." ucap Zhen Zhao.
"Huh!! Apa yang kamu lakukan di kota ini??" Tanya wanita itu.
"Cari udara segar, menenangkan pikiran.." jawab Zhen Zhao.
"Tampangmu tenang-tenang saja, untuk apa mencari ketenangan?"
"Dasar polos..tampang dan isi pemikiran mana mungkin bisa di samakan," Zhen Zhao mulai kesal.
"Bagaimana bisa Tuan Putri Dinasti Kongming bisa berkeliaran?? Pantasan iya seperti orang bodoh, ternyata baru mencari pengalaman diluar," gumam Zhen Zhao dalam hati saat melihat lambang kalung yang di pakai wanita itu.
"Apa yang kau lihat??"
"Tidak ada..kamu seperti orang yang pertama kali keluar ke lingkungan ini,"
"Huh! Kamu selalu berkata begitu, emangnya aku terlihat bodoh?" Kesal mendengar ucapan Zhen Zhao.
"Tidak..tidak..aku tidak bermaksud, hanya saja kamu terlihat kaku di keramaian, jadi aku hanya menduga-duga saja," Zhen Zhao berkilah menutupi ucapan yang sebelumnya.
"Apa kamu baru di kota ini??" Tanya Tuan Putri.
"Tidak..aku sudah sering kekota ini,"
"Bohong! Cara mu memandang tampak seperti orang baru, siapa namamu??" Tanya wanita itu lagi.
"Aku gak punya nama, untuk apa kamu tanya namaku??" Jawab Zhen Zhao.
"Tanya nama saja gak boleh, pasti kamu pelancong atau kamu dari dinasti lain, atau jangan-jangan kamu dari kelompok hitam yang baru-baru ini muncul," duga wanita itu.
"Mulutmu memang berulat, ya. Asal ngomong.." tungkas Zhen Zhao.
"Beri tau aja namamu, atau aku akan ngomong lebih keras lagi.."
"Jangan mengancamku..namaku Zhen Zhao.."
"Zhen Zhao?? Apa kamu dari keluarga Zhen Juga.." tanya wanita itu.
"Tidak.. aku hanya suka nama itu," jawab Zhen Zhao singkat.
"Kamu dalam bahaya.." teriak wanita itu dengan mata melotot.
"Bahaya?! Emangnya kenapa?" Tanya Zhen Zhao heran.
"Apa kami tidak tau?? sejak seribu tahun lalu, orang luar dari setiap keluarga berpantang menggunakan nama keluarga mereka, jika ada yang mencoba bisa saja nyawa taruhannya.." jelas wanita itu.
"Aturan macam apa itu..aku tidak terkait dengan keluarga manapun, aku hanya suka nama itu.." heran dan kesal.
"Ganti saja namamu, mumpung tidak ada orang yang tau, aku mungkin masih bisa menjaga rahasia ini.." wanita itu sedikit tersenyum dengan aura licik.
"Aku tidak mau..nama ini adalah lambang aku ada di dunia ini, seenaknya saja menyuruh ganti nama.." ucap Zhen Zhao tidak percaya dengan ucapan wanita itu.
"Terserah kamu saja, setidaknya aku sudah memberi tahumu..huh!"
"Siapa yang membuat aturan macam itu?? Aku curiga kamu mengada-ngada," ucap Zhen Zhao.
"Lima Dinasti yang membuat aturan, bagi siapa saja yang melanggarnya akan menerima akibat yang setimpal.." jelas wanita itu lagi.
"Aku akan mempertahankan nama ini, setidaknya kalau aku mati aku masih mati dengan nama yang sama.." raut wajah Zhen Zhao masih sama, tidak menunjukkan rasa takut.
"Huh! Mau gimana lagi, kamu keras kepala.." ucap wanita itu.
Mereka berdua jadi diam sesaat, kemudian Zhen Zhao kembali buka suara.
"Apakah pihak Dinasti sepertimu akan menghukum ku juga?".
"Pihak Dinasti? siapa yang kau katakan.." raut wajah wanita itu langsung berubah, tapi ia masih mencoba menyanggah ucapan Zhen Zhao.
"Kamu, Tuan Putri..kamu menyamar di depan orang yang salah.." ucap Zhen Zhao dengan yakinnya.
"Huh! Ternyata kamu tau..sudahlah, masalah itu sudah pasti kami yang akan menjatuhkan hukumannya, mereka akan membawamu ke balai pengadilan Kerajaan untuk di adili.." jelas wanita itu.
"Apa kamu akan membelaku?"
"Mana bisa, apalagi aku yang hanya seorang Tuan Putri.."
"Bagaimana dengan ayahmu? Mereka pasti menghormatinya.."
"Mereka memang menghormati ayahku, tapi aturan yang seribu tahun lalu di buat itu tidak bisa di ganggu gugat lagi, apalagi kamu adalah orang pertama yang melanggar aturan itu di Lima Dinasti," jelas wanita itu.
"Sudahlah..aku pasrah.."
"Ganti saja namamu.. untuk apa pasrah, dari pada kena hukum..".
"Terima kasih sarannya, tapi aku tetap suka nama ini," tungkas Zhen Zhao, tidak mau menerima saran wanita itu.
"Setelah saling berbicara cukup lama, nama Tuan Putri siapa??" Zhen Zhao balas menanyakan namanya.
"Aku..aku Kong Ling'er" jawab wanita itu sedikit malu.
"Tuan Putri Kong Ling'er.. nama yang bagus.."
"Jangan panggil Tuan Putri, panggil Ling'er saja.."
"Ingin menyembunyikan statusmu rupanya, baiklah.."
"Oh, ya Ling'er. Siapa orang di keluarga Zhen yang usianya sudah lebih dari 1000 tahun??" Zhen Zhao mencoba mencari informasi tentang keluarganya itu.
"Siapa, ya?? Aku ingat dulu.." Ling'er mencoba mengingat-ingat.
"Ada satu..dia adalah tetua agung keluarga Zhen, Zhen Coufan," jelas wanita itu.
"Zhen Coufan?!" Zhen Zhao tampak terkejut.
"Kenapa??" Tanya Ling'er saat melihat ekspresi Zhen Zhao.
"Tidak..tidak apa, nama orang itu membuatku merinding saat mendengarnya.." membohongi Ling'er.
"Seharusnya bocah itu mati saat ledakan energi spiritual dalam perang itu, kenapa dia bisa lolos dari maut?? Apa mungkin karena senjata itu..." Pikir Zhen Zhao.
"Namanya saja sudah membuatmu merinding, apalagi bertemu orangnya, bisa saja kamu terkencing di celana.. hahahaha..." Ling'er meledak Zhen Zhao dengan tertawa ringan.
"Tidak akan.. aku tidak lemah seperti yang kamu pikirkan," menyanggah ucapan Ling'er.
"Lihat saja nanti, kamu pasti memohon padanya.."
"Aku takut kalau dia yang memohon padaku, mana mungkin aku yang harus memohon padanya.."
"Sombong sekali kamu..cobakan saja kesombong dan ke angkuhanmu di tempat itu nantinya.." ucap wanita itu kesal mendengar perkataan Zhen Zhao.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Qing shan
😍😍😍😍😍
2023-03-28
1
Qing shan
💪💪💪💪💪💪💪
2023-03-28
1
Haryanto Sendtot
lanjut
2023-03-28
1