MOMENT
...Moment...
...Prolog...
...Happy reading...
...[•]...
“Kamu, Linda adiknya Atan kan?” tanya Retno, tiba-tiba berdiri di samping Linda yang sedang mengambil ayam balado untuk makan siangnya hari ini.
“Ah, iya, mas.” jawab Linda yang terkejut karena suara madu milik Retno menyapa telinganya. “Oh, mas ini managernya mbak Tyra kan?”
Retno tersenyum ke arah Linda. Tatapan mereka bertemu. “Ya. Kenalin, Retno Sangkala.”
Linda menunduk guna menatap telapak tangan Retno yang putih bersih, jauh berbeda dengan kulitnya yang hanya sebatas kuning Langsat, lalu menyambutnya dengan senyuman tak kalah manis hingga satu lesung pipinya muncul. Linda mendongak kembali, lalu menyebutkan namanya. “Belinda Adiyasa.”
Suasana yang tidak begitu banyak orang, dikelilingi banyak makanan, udara sedikit panas, kolam renang yang berkilap karena bias cahaya langit yang cerah, suara bincang didalam ruangan, dari sinilah semuanya berangkat. Retno memberanikan diri mendekati Linda.
Bak gayung bersambut, tepuk berbalas, Linda memberikan tanggapan cukup bagus pada tawaran perkenalan yang di ajukan Retno Sangkala. Meskipun agak canggung dan terkadang curi-curi pandang, mereka melanjutkan pembicaraan.
“Kata Tyra kamu masih kuliah.” tanya Retno, ia mengambil sepotong paha ayam dan meletakkannya di piring.
“Iya, mas. Lagi skripsi sih, lebih tepatnya.”
Retno mengangguk, lalu memperhatikan wajah Linda yang terlihat sedikit bersemu. Oke, mungkin karena suhu cuaca yang cukup panas. Anggap saja begitu.
“Habis lulus kuliah, mau kerja dimana?”
Linda yang tingginya hanya sebatas bahu Retno itu akhirnya mendongak. Ia menggeleng dengan ekspresi menggemaskan dihadapan Retno, yang membuat laki-laki yang biasa dikatai Tyra Letoy itu, kelabakan. Entah mengapa, make up Linda saat ini terlihat begitu pas di wajah gadis tersebut.
“Nggak tau, mas. Ikut alur saja dulu.”
Retno langsung menjulurkan tangannya untuk membantu saat melihat Linda kesulitan membawa minuman.
“Ah, terima kasih.” kata Linda sembari menyematkan sebuah senyuman manis yang semakin membuat Retno blingsatan.
Mereka berjalan menuju sebuah kursi santai dan saling berhadapan. Retno yang tadi membawakan minuman Linda dan belum sempat mengambil minumannya sendiri, harus rela kembali berlari menuju tempat dimana beberapa jenis minuman dihidangkan.
Begitu kembali ke meja, Retno mendapati makanan Linda yang masih utuh belum tersentuh, namun gadis itu sibuk dengan ponselnya dan sesekali tersenyum. Retno sedikit cemburu, tapi tidak ada alasan yang bisa memperkuat jika dia tiba-tiba menegur. bisa-bisa Linda ilang feeling dan kabur.
“Seru amat kelihatannya.” Retno berhasil menginterupsi Linda hingga gadis itu reflek memasukkan ponselnya ke dalam tas kecil yang sejak tadi tergantung nyaman di pundaknya.
“Ah, ini, grup temen di kampus. Suka rese kalau nggak dibalesin satu-satu.”
Retno tertawa. Ternyata dunia mereka sama saja. Ya lah, lhawong masih sama-sama di bumi, mas Retno.
“Kirain dari pacarnya, kok seru gitu kelihatannya. Senyum-senyum sendiri lagi.” celetuk Retno yang membuat tawa kecil Linda terdengar.
“Pacar dari mana mas. Saya nggak punya pacar. Fokus kuliah karena mas Atan yang nyari uang. Nggak pingin kecewain kalau orang yang sudah membiayai Linda selama ini.”
Retno bersorak gembira dalam hati karena Linda menyambar umpan yang dia lempar. Sekarang Retno percaya jika Linda memang masih single, no taken. Namun disisi lain dia merasa iba juga takjub secara bersamaan karena Linda tumbuh dalam lingkungan kecil dan hidup sederhana.
“Kamu gadis baik.”
Sekarang Retno bisa melihat dengan jelas rona di wajah gadis itu.
“Mas bisa saja. Saya juga kadang petakilan, lho. Dirumah saja, ibu kadang panggil aku jerry, dan mas Atan yang jadi Tom nya.” canda Linda garing, yang justru membuat Retno tertawa lebar.
Retno lagi-lagi tertawa keras hingga deretan giginya yang rapi terlihat jelas. “Kita sama.” sahut Retno cepat. Kemudian, “Boleh minta nomor hape kamu? Siapa tau kita cocok.”
Jangan salah duga. Cocok bercandanya, maksud nya.[]
...To be continue...
###
Modus lu Jerapah 🙄
...______________...
...•Disclaimer•...
...-Cerita ini murni imajinasi penulis....
...-Jika ada kesamaan nama visual, gambar properti, ataupun latar yang ada didalam cerita, merupakan unsur ketidaksengajaan....
...-Semua karakter didalam cerita hanya fiksi, tidak ada hubungannya sama sekali dengan kehidupan/watak tokoh yang menjadi Visual didalam dunia nyata....
...-Diharap bijak dalam menanggapi semua yang tertulis dalam cerita, baik itu tata bahasa, sesuatu yang bersifat mature ataupun tindak kekerasan....
...-(Point terpenting!!) Hargai karya penulis untuk tidak menjiplak/meniru tanpa izin dari penulis. Dan juga dimohon kebijakannya untuk tidak menyamakan dengan cerita lain....
...Regret,...
...Author...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Kustri
gercep nih, jerapah
2023-07-08
1
Putu Suciptawati
jerapah vs jery😀
2023-02-15
1
yumin kwan
hadir utk jerapah linda 😘
2023-02-15
1