Ada Dusta Diantara Kita
Sela merupakan seorang gadis yang ceria dan humoris, sedangkan Rendi merupakan pria yang dingin dan tertutup namun perbedaan sifat mereka justru membuat hubungan mereka menjadi sangat harmonis karena keduanya bisa saling melengkapi.
''Pagi sayang'' sapa Sela sambil terus menoel hidung suaminya yang masih terlelap, ''hmm... sayang aku masih ngantuk''
dengan suara serak khas baru bangun tidur.
''Bapak Rendi yang terhormat anda harus segera bangun karena pagi ini anda ada miting peennntiiiing!''
''Oh ya ampun Sela istriku tersayang sejak kapan anda menjadi sangat cerewet he...''
''Sudah sudah cepat mandi dan bersiap, aku tunggu di bawah untuk sarapan oke .''
Saat Sela ingin beranjak keluar dari kamar Rendi sudah lebih dulu menarik tubuh istrinya hingga terjatuh tepat di atas tubuh Rendi. Dan Rendi langsung mengecup bibir seksi Sela .Seketika wajah Sela langsung merona merah.
''Apa yang kau lakukan cepat bersiap nanti terlambat.''
''Sela kau tau? Aku suka melihat wajahmu yang seperti ini, tersipu malu didepanku aku selalu merara kita baru saja menikah, padahal sudah lima tahun kita bersama. Sela aku mencintaimu dengan segenap jiwa ragaku.''
''Ren...apa kau menyembunyikan sesuatu?'' ''Kenapa bertanya begitu?''
''Entahlah aku merasa ungkapan cintamu hari ini.'' ''apa?''
''Itu emmm...''
Sela mencondongkan tubuhnya kearah Rendi ,''ungkapan cintamu itu.... Terlalu gombal. Ha..ha..ha.''
''Seeeelaaaaa''
Setelah selesai mandi dan berpakaian rapi Rendi segera turun menghampiri Sela yang sedang menata makanan dimeja makan.
''Sela, kamu tau dari mana kalau hari ini aku ada miting pagi?''
''Tadi papa telpon aku dan menyuruh aku untuk membangunkan kamu, katanya hari ini ada miting penting.''
'' Seketika Rendi bengong mendengar jawaban dari Sela.''
''Sayang! Kok malah bengong.''
''Eh gak papakok...'' Rendi tersadar saat Sela menyentuh tangannya.
''Kamu kenapa sih Ren pagi ini aneh baget?''
''Aku baik - baik saja sayang,ya sudah ayo kita sarapan.''
Setelah selesai sarapan Rendi segera pamit kepada Sela untuk pergi ke kantor. ''Sayang aku pergi ya. Mmmuh..''
Seperti biasa sebelum pergi Rendi sekalu mencium kening Sela. ''
''Hati-hati kata Sela sambil melambaikan tangan pada suaminya.''
Selepas kepergian Rendi, Sela kembali ke dalam rumah untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Ya Sela memang tidak bekerja setelah menikah ia hanya fokus untuk mengurus Suami dan rumah mereka. Sela juga tidak mempekerjakan pembantu rumah tangga, bukan karena mereka kekurangan uang namun karena sampai saat ini Sela dan Rendi sama sekali belum di karuniai momongan, padahal mereka sudah mengupayakan berbagai cara bahkan Sela sempat hampir kehilangan nyawanya saat mengikuti prosedur bayi tabung. Sejak saat itu Rendi memutuskan menghentikan segala upaya mereka. Mereka memutuskan untuk pasrah jika memang Tuhan tidak mengijinkan mereka untuk memiliki momongan.
Sementara saat Rendi tiba dikantor pak Bastian yang merupakan papanya Rendi sudah berada di ruangan Rendi .
''Pagi pak'' sapa Alex yang merupakan asisten pribadi dari Rendi .
''Hmm..''
Seperti biasa hanya itu yang keluar dari mulut Rendi. Rendi memang terkenal sebagai bos yang dingin dan tegas kepada bawahannya walaupun dia sangat lembut kepada istrinya.
''Maaf pak, pak Bastian sudah menunggu anda sejak tadi di dalam, ''
''Haaah...''Rendi menghela nafas mendengar apa yang dikatakan Alex.
''Baiklah Alex, bagaimana jadwalku hari ini.''
'' Anda ada miting di luar kantor siang ini.''
''Oke lanjutkan pekerjaanmu.''
Selesai berbicara dengan Alex Rendi segera memasuki ruangannya dan langsung di sambut dengan wajah marah dari Pak Bastian.
''Jam berapa ini Rendi apa kamu sengaja ingin membuat malu keluarga?''
''Pa Rendi mohon hentikan semua ini, Rendi tidak mungkin memenuhi keinginan papa dan mama Rendi nggak bisa pa.''
'' Cukup Rendi papa tidak mau dengar kamu membantah lagi, keputusan papa dan mama sudah bulat. Sejak awal papa tidak pernah melarang kamu berhubungan dengan wanita manapun pilihan kamu. Bahkan saat kamu minta papa untuk melamar Sela papa juga mendukung kamu dan melamarkan Sela untuk kamu, walaupun saat itu papa sudah janji pada sahabat papa untuk menikahkan putrinya dengan kamu. Tapi sekarang kondisinya berbeda Sela tidak bisa memberi kamu keturunan jadi siap tidak dia harus tetap siap di madu.''
''Pa tolong fikirkan lagi Sela wanita yang baik. Rendi benar-benar tidak bisa menyakitinya.''
''Rendi papa tau Sela gadis yang baik papapun menyayangi dia seperti papa menyayangi kamu. Tapi keluarga kita tidak boleh berakhir sampai di sini kamu anak papa satu-satunya jadi papa mohon menikahlah dengan Arumi. Dan papa berjanji akan membantu kamu merahasiakan ini dari Sela. Sebaiknya kita berangkat sekarang keluarga Arumi sudah menunggu. ''
''Pa aku ada miting siang ini.''
''Suruh Alex yang hendel , papa tunggu kamu di rumah. Papa pulang dulu waktu kamu 30 menit untuk sampai karumah.''
Bastianpun pergi meninggalkan ruangan Rendi.
''Aaaarg...kenapa semua jadi begini Tuhan apa yang harus aku lakukan? Aaaarg...''
Rendi membuang semua barang yang ada di atas mejanya. Setelah merasa cukup tenang Rendi Keluar dari ruangannya.
''Alex suruh seseorang membersihkan ruangan saya. Dan miting siang ini tolong kamu yang hendel, saya ada urusan.''
''Baik pak.''
Rendi segera melajukan mobilnya menuju rumah orang tuanya. Dalam perjalanan Rendi terus membayangkan wajah Sela. ''Sela maafkan aku,'' lirihnya sambil terus mengemudikan mobilnya.
Sebenarnya sejak sela hampir kehilangan nyawa karena menjalani proses bayi tabung dan memutuskan untuk menyerah ,sejak saat itu pula Bastian dan Monika yang merupakan orang tua dari Rendi itu terus memaksa Rendi untuk menikah lagi, dan melanjutkan pertunangannya yang sempat di batalkan dulu.
Seletah berkendara selama kurang lebih20 menit Rendipun sampai di kediaman orang tuanya.
''Bik dimana papa dan mama?''
'' Eh den Rendi sudah sampai, tuan dan nyonya ada di halaman belakang den.''
'' Ya sudah bi kalau begitu aku mau kekamar dulu''.
'' Emm...anu itu den tadi tuan pesan katanya kalau aden sudah sampai aden di suruh langsung ke halaman belakang.''
''Huuuh...''
Rendi menghembus nafas kasar sambil beranjak menuju halaman belakang rumah orang tuanya.
Betapa terkejutnya Rendi saat tiba di sana. Ternyata halaman belakang rumah orang tuanya sudah di penuhi beberapa orang tamu yang merupakan keluarga dekat mereka. Di halaman belakang rumah Pak Bastian memang terdapat sebuah aula yang biasa di gunakan untuk acara reuni bersama teman kerjanya maupun untuk sekedar kumpul keluarga.
Namun bukan kehadiran keluarganya yang membuat Rendi terkejut melainkan kehadiran seorang wanita yang sangat cantik yang sedang mengenakan kebaya pengantin dan duduk dengan anggun di depan seorang penghulu. Dan di sebelah penghulu duduk seorang lelaki paruh baya yaitu pak yanto yang merupan sahabat karib dari papanya Rendi.
''Arumi ''
gumam Rendi yang masih dalam keadaan syok. ''Rendi kamu sudah datang ayo sayang sini cepat biar acara bisa segera di mulai.''
Kata Monika mamanya Rendi. Monika segera merangkul lengan Rendi sambil berbisik, kalau kamu berani menolak kamu akan melihat mama mati sambil menunjukkan botol kecil yang ada dalam genggamannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Tri Soen
mampir ya say othor...
2023-06-09
0