episod 2

''Saya terima nikahnya Arumi Atmaja binti Suyanto Atmaja dengan mas kawin perhiasan emas seberat 25 gram dibayar tunai.''

'' Bagaimana para saksi sah?''

'' Saahh!.''

Rendi segera beranjak dari tempat duduknya setelah acara akat nikah selesai . dia sama sekali tidak menghiraukan para tamu yang ingin mengucapkan selamat padanya. Dia pergi begitu saja meninggalkan orang-orang di aula itu dan menuju ke kamarnya.

Di kamarnya Rendi duduk melamun sambil memegang foto Sela. ''Sela apa reaksimu jika tau tentang ini? Apa kamu bisa memaafkanku sayang?''

Rendi membaringkan tubuhnya dan menutup mata dia merasa begitu lelah dengan semua yang terjadi.

Sementara dihalaman belakang rumah Bastian, Arumi hanya bisa menatap kepergian Rendi yang saat ini sudah menjadi suaminya. Hatinya berkecamuk dia heran melihat sikap Rendi yang sejak awal acuh terhadapnya, padahal Kata om Bastian Rendilah yang menginginkan pernikahan ini dan itu atas persetujuan istrinya karena mereka memang sama-sama mengharapkan seorang anak. Lalu apa ini, perlakuan macam apa ini atau ada sesuatu yang mereka sembunyikan.

Saat sedang melamun tiba-tiba suara Erina ibunya Arumi membuyarkan lamunannya.

''Rumi sayang ada apa kok malah melamun.'' ''Sayang ada apa?''

Monika juga ikut bertanya.

''Nggak kok ma, tante, Rumi cuma...''

''eh kok tante''

Monika langsung menyela ucapan Arumi.

''maaf tan...eh ma.''

'' Kenapa sayang kamu kepikiran sama sikapnya Rendi ya? Dia memang seperti itu tapi aslinya baik dan penyayang. Udah sana buruan kamu susul, biar para tamu mama Monika sama mama Erina yang urus.''

'' Tapi ma?''

''Sudah sana ladeni suamimu.''

Arumi akhirnya pergi meninggalkan mama dan mertuanya menuju ke kamarnya Rendi , ya pastinya dengan penuh rasa ragu.

Sementara itu di kediaman Rendi Sela sedang asik membersihkan rumah sambil mendengarkan lagu.

''Oke semuanya sudah beres, rapi dan bersih. udah sore sebentar lagi mas Rendi pasti pulang aku siapin air hangat deh biar kalo pulang bisa langsung mandi''

Sela bermonolok dengan dirinya sendiri karena memang jika Rendi sedang kekantor tidak ada orang di rumah itu selain Sela seorang.

Arumi berjalan perlahan menaiki tangga menuju ke kamar Rendi. Saat sudah tiba di depan pintu kamar Rendi di pegangnya hendel pintu itu namun setelah beberapa saat berdiri tak juga d bukanya pintu itu. Arumi benar benar ragu masuk atau tidak.setelah beberapa saat Arumi memantapkan hatinya di bukanya perlahan pintu itu. di lihatnya sosok Rendi yang sedang tertidur sambil memeluk sebuah foto. Arumi tidak berani mengambil foto itu takut Rendi akan terbangun. Dipandanginya wajah rendi dari dekat, kamu tampan mas gumamnya pelan. Setelah itu di pandangnya kearah kaki Rendi. Emm... Mas Rendi kenapa kamu tidur pakai sepatu apa kamu selalu seperti ini ya?

Arumi segera melepaskan sepatu dari kaki Rendi namun hal itu membuat Rendi setengah sadar dan mengira Selalah yang sedang melepaskan sepatunya.

''Sela sayang kamu sedang apa ayo sini temani aku tidur ,''

kata Rendi sambil menarik Arumi kedalam pelukannya dan kembali tidur.

''Mas...mas Rendi ini aku Arumi bukan mbak Sela'' gedebuk, sepontan Rendi mendorong tubuh Arumi hingga terjatuh dari tempat tidur.

''Aww....sakit mas.'' Arumi meringis menahan sakit di sekujur tubuhnya akibat jatuh dari tempat tidur.

''Arumi apa yang kamu lakukan di sini?''

''Maaf mas saya hanya ingin melepaskan sepatu kamu tadi.''

'' Saya peringatkan jangan sesekali kamu berani menyentuh barang barang saya tanpa seizin saya termasuk diri saya ingat itu .''

'' Tapi mas saya ini istri kamu.''

''Kamu tidak perlu mengingatkan saya tentang hal itu kamu yang memilih setuju menikah dengan saya jadi kamu harus menuruti peraturan dari saya.''

Rendipun segera pergi meninggalkan kamarnya.

Arumi berjalan masuk kedalam toilet dan mengunci rapat toilet itu. Setelah itu Arumi menangis sejadi jadinya. Dia tau semua ini memang kesalahannya yang tidak menyelidiki dulu apa yang di sampaikan oleh Bastian .

Saat itu bastian datang berkunjung kerumah yanto. Awalnya Arumi mengira itu kunjungan biasa. Karena memang papanya berteman baik dengan om Bastian. Tapi saat Yanto memanggil Arumi untuk ikut bergabung dalam pembicaraan mereka Arumi yakin ada sesuatu. Dan benar saja Om Bastia mengatakan bahwa kedatangannya adalah untuk mewakili Rendi melamar dirinya. Awalnya Arumi sempat ragu namun Bastian mengatakan bahwa ini semua adalah keinginan Rendi dan atas persetujuan dari Sela istri pertama Rendi. Dan saat ini Rendi tidak dapat hadir untuk melamar secara langsung karena Sela sedang dirawat di rumah sakit.

Tidak sulit memang untuk meyakinkan Arumi karena memang sejak kecil dia sudah menyukai Rendi. Dan hingga saat ini belum pernah ada yang mampu menggantikan posisi Rendi di hati Arumi .

Walaupun lima tahun lalu Arumi harus menelan kenyataan pahit karena Rendi memilih menikah dengan Sela dan memutuskan pertunangan mereka yang sudah di sepakati oleh ke dua keluarga. Namun saat kedatangan Bastian kerumahnya Arumi bak mendapat angin segar untuk kehidupan cintanya. Apa lagi menurut Bastian Selalah yang meminta Rendi untuk menikahi dirinya. Arumi benar benar merasa Allah masih menyayanginya, dan dia juga berjanji pada dirinya dia akan menyayangi Sela dan menganggapnya seperti kakak sendri. dan jika nanti Arumi sudah memiliki anak dia akan merawat anak itu bersama sama dengan Sela. Sungguh harapan yang indah namun sayang kenyataan yang di terima Arumi jauh berbeda. Tapi Arumi sudah tidak bisa mundur.

Arumi menangis begitu lama di dalam toilet hingga kepalanya terasa pusing . Akhirnya Arumi memutuskan untuk mandi dan berganti pakaian, setelah selesai Arumi merasa sangat lelah di baringkannya tubuhnya di tempat tidur dia sudah tidak perduli dengan larangan Rendi untuk tidak menyentuh barang barangnya, karena menangis terlalu lama membuat tubuhnya lelah dan dengan cepat dia sudah tertidur.

Sementara di ruang keluarga Bastian dan yanto sedang berbincang bincang dan para tamu yang menjadi saksi pernikahan Arumi dan Rendipun sudah pada pulang.

''Nggak nyangka ya Yan akhirnya jadi juga kita berbesan.''

'' iya ya Bas akhirnya persahabatan kita sudah berubah jadi persaudaraan.''

''Tapi pa mama sebenarnya agak khawatir mama takut kalau Rendi nggak akan bisa menerima dan mencitai Arumi. Mama takut Arumi akan terluka nantinya. dan sejujurnya mama juga kasihan sama Rendi dan juga Sela. Jujur walau mama nggak terlalu menyukai Sela tapi mama tau Sela itu gadis baik.''

''Ma, kenapa mama berbicara seperti itu di depan besan kita.''

'' Maafkan saya pak Yanto jeng Erina saya cuma agak khawatir, apa kita tidak terlalu egois memaksakan kehendak ke pada anak anak kita.'' ''Jeng monika sebenarnya saya juga sedikit khawatir, tapi jujur saya juga tidak tega melihat Arumi terus memendam cintanya. Jadi kita berdoa saja yang terbaik untuk anak anak kita.''

''Bik nur,.... ''

''Iya nyonya ada apa?''

'' ini sudah hampir magrib pergi panggil Rendi dan Arumi, selesai magrib kita makan malam bersama.''

''Maaf nyonya den Rendi sudah pergi 30 menit yang lalu sedangkan non Arumi masih tertidur di kamar den Rendi .''

''Apa!......''

Terpopuler

Comments

Tri Soen

Tri Soen

Duuuh kasian Sela .😭

2023-06-09

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!