Bab 5. Nikmat yang Tidak Pernah Berakhir

Tidak... Tidak semudah itu Angga melepaskan Mila. Walau Mila berpikir sudah melarikan diri sangat jauh dari Angga tapi, tidak seperti itu kenyataannya.

Angga mengikuti Mila dengan mobilnya. Mila sama sekali tidak mengetahuinya. Langkah Mila sangat gontai. Ia begitu kelaparan. Ia melihat ke atas. Langit semakin kelabu. Angin dingin menerpa tubuhnya sehingga ia semakin merasa tidak kuat. Dan benar saja rintik hujan pun turun dan semakin deras.

Mila kebingungan mencari tempat berteduh. Ia menoleh ke sekelilingnya dan terlihat ada sebuah warung tak jauh dari ia berada. Mila menguatkan dirinya dan langsung berlari ke sana.

Angga masih tetap memperhatikan Mila. Walau kesulitan terus menimpa Mila, hati Angga tetap enggan untuk menolongnya. Tidak ada yang tahu apa yang akan dilakukan Mila selanjutnya. Angga sungguh tidak mempercayai Mila. Ia hanya bisa mengecap Mila sebagai perempuan licik.

Mila duduk di lantai sambil menyenderkan tubuhnya yang terasa sangat lelah. Ia mencium aroma sedap dari makanan yang di jual di warung itu. Itu adalah warung bakso. Betapa menggugahnya aroma dari kuah bakso yang begitu gurih. Tapi, yang bisa Mila lakukan hanya bisa mencium aromanya saja. Ah, andaikan dengan mencium aromanya saja bisa membuat dirinya kenyang pasti jauh lebih baik, pikir Mila begitu sedih.

Mila menekuk lututnya dan memeluknya. Angin kencang yang bertiup membuat tubuhnya yang basah kuyup menjadi gemetar. Namun, pandangannya tetap pada orang-orang yang sedang menyantap menikmati hangatnya kuah bakso.

Dari dalam mobil, Angga terus memantau Mila. Siapa tahu Mila membuat kesalahan lagi. Dan ia akan segera turun tangan untuk membantunya. Dengan begitu Mila akan menurutinya untuk pulang bersamanya dan memperbaiki hubungannya dengan keluarganya.

Dan tanpa Mila dan Angga ketahui, ada seorang pria diam-diam sedang mengamati Mila. Pria itu memakai jaket hitam dan topi berwarna hitam yang menutupi wajahnya. Selesai menyantap makanannya, pria itu membayar ke kasir. Kemudian membisikan sesuatu pada kasir tersebut. Setelah selesai ia langsung meninggalkan tempat itu di tengah-tengah hujan yang deras itu.

Tidak lama kemudian, seseorang dengan membawa semangkuk bakso kuah berjalan ke arah Mila. Kemudian, orang tersebut menyodorkan mangkuk yang penuh dengan bakso itu kepada Mila dan menyuruhnya untuk memakannya.

Mila begitu tergiur dengan bakso tersebut apalagi perutnya sudah sangat keroncongan. Namun, seketika Mila teringat bahwa ia tidak memiliki uang untuk membayarnya. Dengan kecewa Mila menolaknya dan mengatakan tidak mampu untuk membayarnya.

“Ini adalah pemberian seorang pria yang juga baru saja makan di sini. Dia sudah membayarnya. Jadi, makanlah dengan tenang”, ucap wanita yang sedari tadi memegang mangkuk yang berisi bakso kuah itu.

Ser..... Dada Mila seakan berdesir bahwa masih ada orang yang peduli dengannya. Dengan senang hati Mila menerima mangkuk yang berisi bakso tersebut. Dan saat Mila bertanya pria baik mana yang telah mentraktirnya, wanita menjawab pria tersebut sudah pergi sejak tadi.

Mila melihati mangkuk yang telah di pegangnya itu. Tangannya gemetaran memegang sendok dan menyuapkan sebuah bakso ke dalam mulutnya. Sambil mengunyah, air matanya menetes menikmati makanan yang sangat enak sekali. Hatinya penuh syukur atas makanan yang ia makan hari ini.

Dari jauh, Angga melihat semuanya. Ia merutuki pelayan yang memberikan Mila makanan. Angga sama sekali tidak tahu bahwa ada orang lain yang peduli pada Mila.

Angga memastikan anak buahnya untuk terus memantau Mila. Kemudian, ia pun pergi dari tempat itu dengan hati yang begitu panas. Karena tidak berhasil mengajak Mila untuk datang ke rumahnya lagi.

Mila yang tengah asyik menikmati makanannya, melihat sebuah kertas yang menempel di dinding. Di sana tertulis dibutuhkan seorang guru TK. Mila melihat tanggalnya dan ternyata selebaran itu memang baru saja di buat.

Entah kenapa kali ini Mila begitu semangat untuk mendapatkan pekerjaan itu. Dengan bekal sarjananya, ia yakin dirinya bisa mendapatkan pekerjaan yang memang layak untuknya. Mila pun mencopot kertas itu dan menyimpannya di dalam tasnya. Kemudian, ia melanjutkan makannya.

***

Mila sudah berpakaian dan berdandan dengan rapi. Tidak akan ada yang tahu jika beberapa hari ini ia luntang-lantung di jalanan. Mila berdiri di depan pagar sebuah taman kanak-kanak. Mata Mila terbelalak melihat kemegahan taman kanak-kanak itu.

“Pasti orang kaya semua nih dalamnya”, ucap Mila sambil menarik napasnya.

Terlintas di benaknya untuk menyerah saja. Karena ia merasa dirinya terlalu rendah untuk bekerja di tempat elit seperti itu. Namun, ia teringat lagi pada dirinya yang jika kelaparan tidak ada makanan yang bisa ia beli. Harapannya sudah ada di depan mata. Ia pun, menarik napasnya lagi dan bertekat untuk tetap melamar di sana. Apapun hasilnya nanti, yang penting ia tidak ingin melewatkan kesempatan bagus ini.

Kemudian...

Sudah lima belas menit Mila di wawancarai. Mila berhasil menciptakan suasana yang menyenangkan. Orang yang ada di hadapannya di buat kagum olehnya.

“Biasanya, kami akan menghubungi pelamar dua atau tiga hari setelah wawancara. Tapi, sepertinya kali ini saya akan langsung menyatakan, selamat ibu Mila. Kamu di terima bekerja di sini sebagai guru”, ucap wanita yang mewawancarai Mila.

Mila pun sangat terkejut. Mimpi apa dia semalam, pikirnya. Ia menyatakan ribuan Terima kasihnya pada wanita yang ada di hadapannya itu.

“Oh, iya bu. Saya dengar-dengar tadi katanya, di sini di sediakan mes untuk guru juga ya?”, tanya Mila dengan hati yang penuh harap.

“Ya, ada. Tapi, sepertinya cuma ibu Mila sendiri yang tinggal di mes. Oh ya, ada keluarga pak Samat dan bu Lastri dan juga seorang anak. Pak Samat adalah tukang kebun plus penjaga sekolah ini. Dan Bu Lastri yang berjualan di kantin. Gimana? Kamu mau?”

“Mau Bu, saya mau banget malahan”, jawab Mila dengan hati yang sangat senang.

Bagaimana ia bisa menolak tempat tinggal gratis. Ia begitu sangat membutuhkannya. Tidak henti-hentinya ia mengucapkan rasa syukur dari dalam hatinya. Bu Sofia yang mewawancarai Mila itu kemudian memberikan sebuah selebaran berupa formulir untuk mengurus mes yang akan di tempati oleh Mila hari ini juga.

Setelah beberapa jam mengurus ini dan itu, akhirnya Mila dapat memasuki kamarnya. Ia langsung merebahkan dirinya di atas kasur. Ah.. Nyaman sekali, ucap Mila dalam hati sambil berguling-guling di kasur. Sudah beberapa hari ini ia tidur di emperan ruko. Dan mulai hari ini ia bisa kembali tidur di tempat yang layak.

“Terima kasih ya Allah. Engkau telah mengabulkan doa-doaku”, ucap Mila penuh haru.

Krruukk! Perut Mila tiba-tiba berbunyi. Ia sadar dirinya belum makan apa-apa sejak pagi tadi. Mila berpikir dan akan mencoba rencananya. Ia pun keluar kamarnya sembari akan melihat-lihat lokasi yang akan menjadi tempat bekerjanya itu.

Mila jalan di Koridor sekolah, begitu terasa sunyi. Ia lihat ke arah kelas, murid-murid di dalam sana sedang asyik belajar sambil bermain. Mila tersenyum melihat tingkah polos anak-anak itu.

Ia berjalan lagi. Dan setelah melewati kelas satu-persatu, ia melihat sebuah kantin dan ia pun berjalan ke arah sana. Kantin itu sedang kosong. Namun, ia melihat seorang wanita sedang sibuk mempersiapkan dagangannya. Apakah itu Bu Lastri? Tanya Mila dalam hatinya.

Dengan enggan Mila berjalan mendekati Bu Lastri. Ia sedikit berbasa-basi dengan Bu Lastri setelah berkenalan dengannya.

“Mmm, Bu kalau seandainya saya makan di sini boleh ngutang dulu nggak? Ntar bayarnya waktu saya udah gajian”, tanya Mila ragu dan juga malu.

Untuk sesaat Bu Lastri terdiam dan melihat Mila dari atas ke bawah. Ia lihat juga wajah Mila dengan seksama. Hati Mila pun semakin ragu jika Bu Lastri akan menerima keinginannya.

Lalu, melihat wajah lugu yang pucat itu, Bu Lastri pun tersenyum sambil mengatakan bahwa ia menyetujui permintaan Mila. Ia bahkan mengelus-elus pundak Mila seakan mengatakan “Tidak perlu sungkan”.

“Boleh Nak”, ucap Bu Lastri dengan tersenyum.

“Beneran Bu? Ibu percaya sama saya?”, tanya Mila yang masih tidak percaya.

“Percaya.. Kamu kan guru di sini dan juga tinggal di sini”, jawab Bu Lastri yakin.

Mila akhirnya bisa merasa lega. Hari ini dirinya benar-benar sangat beruntung. Punya pekerjaan, tempat tinggal dan bisa makan setiap hari. Mila berharap nikmat ini tidak pernah berakhir.

***

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Semoga awsl yang baik Mila

2023-09-26

1

Sena judifa

Sena judifa

kasihan kau mila

2023-09-24

1

Dewi Avandia

Dewi Avandia

makan sambil nangis...rasanya sakit luarr biasa,,begitu sesak di dada

2023-07-12

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Hari Pertama Bekerja
2 Bab 2. Sebuah Kartu Nama
3 Bab 3. Menodai Seorang Gadis
4 Bab 4. Pembawa Sial
5 Bab 5. Nikmat yang Tidak Pernah Berakhir
6 Bab 6. Kesialan di Hari Pertama Bekerja
7 Bab 7. Pria Berbaju Hitam
8 Bab 8 Surat Undangan
9 Bab 9. Membenci Satu Sama Lain
10 Bab 10. Angga Tertusuk
11 Bab 11. Mila Menyerah
12 Bab 12. Tidak Ingin Menikah Dengannya
13 Bab 13. Riwayat Penyakit Jantung
14 Bab 14. Satu Bulan Saja
15 Bab 15. Keluar Rumah
16 Bab 16. Farhan, Pria Berkharisma
17 Bab 17. Apakah KDRT?
18 Bab 18. Terserah
19 Bab 19. Sebuah Bukti
20 Bab 20. Limited Edition
21 Bab 21. Syal Berwarna Merah
22 Bab 22. Peminta Sumbangan
23 Bab 23. Siapa Wanita Itu?
24 Bab 24. Farhan Mengenal Mila
25 Bab 25. Angga Ingin Menyerah
26 Bab 26. Keputusan Mila untuk Menikah
27 Bab 27.Rencana Pernikahan Farhan dan Reina
28 Bab 28. Gaun Pernikahan
29 Bab 29. Mila dan Farhan Berbohong
30 Bab 30. Balas Dendam
31 Bab 31. Kembalinya Tasya
32 Bab 32. Si Pandai Menganalisis
33 Bab 33. Kecurigaan Pada Tasya
34 Bab 34. Maafkan Saya, Mila
35 Bab 35. Hari Bahagia dan Hari Bersedih.
36 Bab 36. Surat Untuk Reina
37 Bab 37. Hari Pernikahan yang Kelam
38 Bab 38. Mila Kritis
39 Bab 39. Merebutkan Mila
40 Bab 40. Penjaga yang di Sandera
41 Bab 41. Jangan Tertawa
42 Bab 42. Hasil dari Tutup Mulut
43 Bab 43. Frans adalah Saksi
44 Bab 44. Bau Kebusukan
45 Bab 45. Pertengkaran Reina dengan Papa Roy
46 Bab 46. Frans yang Tertindas
47 Bab 47. Mila Segera Pulang
48 Bab 48. Persahabatan Roy dan Baron
49 Bab 49. Melihat Isi Video
50 Bab 50. Memberikan Seorang Cucu
51 Bab 51. Pura-pura Tidur
52 Bab 52. Berterimakasihlah Pada Istriku
53 Bab 53. Kurang Bahan
54 Bab 54. Kejar-Kejaran
55 Bab 55. Angga dan Ingatannya
56 Bab 56. Angga dan Ingatannya 2
57 Bab 57. Mencari Bukti 1
58 Bab 58. Mencari Bukti 2
59 Bab 59. Cemburu
60 Bab 60. Menolong Angga
61 Bab 61. Obat Penawar
62 Bab 62. Kedatangan Anggota Keluarga
63 Bab 63. Pertemuan Farhan dengan Mila
64 Bab 64. Terungkap siapa Farhan Sebenarnya
65 Bab 65. Kak Han
66 Bab 66. Hari Berkabung
67 Bab 67. Kembalikan Flashdisk Kakakku
68 Bab 68. Mama Siska Terjebak
69 Bab 69. Butuh Pelukan
70 Bab 70. Dua Video
71 Bab 71. Finally, Mila Bertemu dengan Baron
72 Bab 72. Rencana Gagal dan Menanggung Akibat
73 Bab 73. Mencari Mila
74 Bab 74. Terbongkar
75 Bab 75. Nyawa Tasya Terancam
76 Bab 76. Membuat Video Mila
77 Bab 77. Telah Habis Kewarasan Mila
78 Bab 78. Apakah Tasya Selamat?
79 Bab 79. Lebih Cantik dari Bintang (End)
80 Bab spesial 1. Trik Anak Buah Frans
81 Bab 2 spesial. Sumpah Reina
82 Bab Spesial 3. Jahat Kamu Mas!
83 Bab Spesial 4. Kode
84 Bab Spesial 5. Iri dengan Wanita Lain
85 Bab Spesial 6. Jurus Andalan Mila
86 Bab Spesial 7. Ratu Mak Comblang
87 Bab Spesial 8. Surat Undangan 2
88 Bab Spesial 9. Hati yang Dongkol
89 Bab Spesial 10. Bersama Selamanya
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Bab 1. Hari Pertama Bekerja
2
Bab 2. Sebuah Kartu Nama
3
Bab 3. Menodai Seorang Gadis
4
Bab 4. Pembawa Sial
5
Bab 5. Nikmat yang Tidak Pernah Berakhir
6
Bab 6. Kesialan di Hari Pertama Bekerja
7
Bab 7. Pria Berbaju Hitam
8
Bab 8 Surat Undangan
9
Bab 9. Membenci Satu Sama Lain
10
Bab 10. Angga Tertusuk
11
Bab 11. Mila Menyerah
12
Bab 12. Tidak Ingin Menikah Dengannya
13
Bab 13. Riwayat Penyakit Jantung
14
Bab 14. Satu Bulan Saja
15
Bab 15. Keluar Rumah
16
Bab 16. Farhan, Pria Berkharisma
17
Bab 17. Apakah KDRT?
18
Bab 18. Terserah
19
Bab 19. Sebuah Bukti
20
Bab 20. Limited Edition
21
Bab 21. Syal Berwarna Merah
22
Bab 22. Peminta Sumbangan
23
Bab 23. Siapa Wanita Itu?
24
Bab 24. Farhan Mengenal Mila
25
Bab 25. Angga Ingin Menyerah
26
Bab 26. Keputusan Mila untuk Menikah
27
Bab 27.Rencana Pernikahan Farhan dan Reina
28
Bab 28. Gaun Pernikahan
29
Bab 29. Mila dan Farhan Berbohong
30
Bab 30. Balas Dendam
31
Bab 31. Kembalinya Tasya
32
Bab 32. Si Pandai Menganalisis
33
Bab 33. Kecurigaan Pada Tasya
34
Bab 34. Maafkan Saya, Mila
35
Bab 35. Hari Bahagia dan Hari Bersedih.
36
Bab 36. Surat Untuk Reina
37
Bab 37. Hari Pernikahan yang Kelam
38
Bab 38. Mila Kritis
39
Bab 39. Merebutkan Mila
40
Bab 40. Penjaga yang di Sandera
41
Bab 41. Jangan Tertawa
42
Bab 42. Hasil dari Tutup Mulut
43
Bab 43. Frans adalah Saksi
44
Bab 44. Bau Kebusukan
45
Bab 45. Pertengkaran Reina dengan Papa Roy
46
Bab 46. Frans yang Tertindas
47
Bab 47. Mila Segera Pulang
48
Bab 48. Persahabatan Roy dan Baron
49
Bab 49. Melihat Isi Video
50
Bab 50. Memberikan Seorang Cucu
51
Bab 51. Pura-pura Tidur
52
Bab 52. Berterimakasihlah Pada Istriku
53
Bab 53. Kurang Bahan
54
Bab 54. Kejar-Kejaran
55
Bab 55. Angga dan Ingatannya
56
Bab 56. Angga dan Ingatannya 2
57
Bab 57. Mencari Bukti 1
58
Bab 58. Mencari Bukti 2
59
Bab 59. Cemburu
60
Bab 60. Menolong Angga
61
Bab 61. Obat Penawar
62
Bab 62. Kedatangan Anggota Keluarga
63
Bab 63. Pertemuan Farhan dengan Mila
64
Bab 64. Terungkap siapa Farhan Sebenarnya
65
Bab 65. Kak Han
66
Bab 66. Hari Berkabung
67
Bab 67. Kembalikan Flashdisk Kakakku
68
Bab 68. Mama Siska Terjebak
69
Bab 69. Butuh Pelukan
70
Bab 70. Dua Video
71
Bab 71. Finally, Mila Bertemu dengan Baron
72
Bab 72. Rencana Gagal dan Menanggung Akibat
73
Bab 73. Mencari Mila
74
Bab 74. Terbongkar
75
Bab 75. Nyawa Tasya Terancam
76
Bab 76. Membuat Video Mila
77
Bab 77. Telah Habis Kewarasan Mila
78
Bab 78. Apakah Tasya Selamat?
79
Bab 79. Lebih Cantik dari Bintang (End)
80
Bab spesial 1. Trik Anak Buah Frans
81
Bab 2 spesial. Sumpah Reina
82
Bab Spesial 3. Jahat Kamu Mas!
83
Bab Spesial 4. Kode
84
Bab Spesial 5. Iri dengan Wanita Lain
85
Bab Spesial 6. Jurus Andalan Mila
86
Bab Spesial 7. Ratu Mak Comblang
87
Bab Spesial 8. Surat Undangan 2
88
Bab Spesial 9. Hati yang Dongkol
89
Bab Spesial 10. Bersama Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!