Bab 4. Pembawa Sial

Papa Roy tidak segan-segan menghajar putranya yang sudah melakukan hal di luar batas itu. Angga hanya diam menerima semua apa yang dilakukan ayahnya. Sampai pada akhirnya Papa Roy puas dan melepaskan Angga.

“Dengar! Pergi dari rumah ini sekarang juga. Dan jangan pernah kamu kembali sebelum kamu membawa wanita itu dan mempertanggungjawabkan semua perbuatanmu!”, ucap Papa Roy pada Angga dengan napas yang masih ngos-ngosan.

Mama Siska beralih mencoba menenangkan suaminya. Ia mencoba merangkul lengan suaminya dan juga mengelus-elus dadanya.

“Mama benar-benar kecewa sama kamu, Ngga”, ucap Mama Siska dengan wajah yang murung penuh dengan kekecewaan. Kemudian ia menuntun suaminya untuk masuk ke kamar.

Brengsek! Semua ini gara-gara wanita itu! Aku jadi di musuhi sama keluarga aku sendiri! Dan sekarang aku malah di usir! Aaarrgghh sial.. sial...sial!! Ucap Angga dalam hati dengan geram.

Reina melihat gerak-gerik Angga. Ia yakin, Angga telah mengumpat dalam hatinya. Terlihat dari Angga yang mengepalkan tangannya. Dan tubuhnya juga terlihat gemetar sangking marahnya. Reina sempat menghela napas melihat kakaknya yang masih juga tidak paham bahkan tidak ada penyesalan yang tampak pada dirinya.

“Asal kakak tau, Mila itu yatim piatu. Ibunya meninggal 5 tahun lalu dan setahun lalu ayahnya juga telah meninggal. Dia juga tidak tahu apakah ia masih memiliki saudara atau tidak. Dia itu lulusan sarjana pendidikan. Tapi, ia sulit mendapatkan pekerjaan. Makanya ia mau bekerja sebagai pembantu di sini hanya untuk menyambung hidupnya”, ucap Reina pelan agar kakaknya dapat memahaminya.

Angga masih diam. Sepatah kata pun tidak terlontar dari mulutnya. Kepalanya masih ia tundukkan. Namun, kali ini Reina melihatnya lebih tenang.

“Kakak gak tau aja, betapa bahagianya dia tadi pagi. Ini adalah hari pertamanya bekerja dan hari ini juga adalah hari terakhirnya. Hah... Mau sampai kapan kakak begini terus terhadap orang lain? Apa kakak gak capek setiap sebulan sekali kita ganti pembantu? Aku nggak mau tau kak! Kakak harus menemukan Mila. Dia itu wanita baik-baik kak. Kasihanilah dia kak”, sambung Reina berharap kakaknya bisa mengerti dan menyesali perbuatannya.

***

Angga terduduk lesu di pinggir ranjangnya. Ia memandangi foto Mila yang ada di smartphone-nya. Foto itu ia dapatkan dari adiknya. Kemudian, ia memandangi sebuah koper dihadapannya. Malam ini ia harus keluar dari rumah itu.

Kali ini ia harus melanggar janjinya. Janji untuk selalu tinggal di mansion untuk melindungi kedua wanita yang ada di sana. Dunia perbisnisan tidak bisa dianggap sepele. Begitu banyak pesaing yang selalu menghalalkan segala cara untuk menghancurkan pesaingnya. Dan kini, hanya karena Mila, ia harus keluar dari Mansionnya. Angga mengusap kasar wajahnya lalu menghembuskan napasnya. Ia mulai membawa kopernya keluar dari kamar.

Di sana tidak ada siapapun yang melihatnya pergi. Setitik rasa sedih muncul di hatinya. Bahwa orang-orang di rumah itu begitu kecewa padanya. Namun, begitu ayahnya masih baik karena tidak mengeluarkannya dari perusahaan.

Angga pun berlalu pergi mengendarai mobilnya sendiri. Ada rasa benci terhadap Mila. Ia terus mengumpat saat menyetir. Ia benar-benar menyalahkan Mila atas apa yang terjadi pada dirinya sekarang ini. Ia telah menyebarkan foto Mila pada anak buahnya. Dan memerintahkan mereka untuk mencarinya.

Selang beberapa lama, Angga pun sampai ke apartemennya. Ia langsung merebahkan tubuhnya  di atas ranjang. Sedikit berteriak untuk menuangkan kekesalannya.

“Mila, aku tidak akan membuatmu mudah masuk ke dalam kehidupan kami. Kamu bukanlah siapa-siapa dan akan selalu menjadi orang lain”, ucap geram Angga sambil mengepalkan tangannya.

Angga menyadari bahwa, Mila adalah perempuan licik yang ingin ikut merasakan harta keluarganya. Angga berpikir Mila sengaja meninggalkan kartu namanya karena ia tidak mau hanya di bayar dengan sejumlah uang saja. Dan jika benar yang Angga pikirkan, ia pun tidak akan segan-segan untuk membuat Mila menderita seumur hidupnya.

***

Tidak perlu membutuhkan waktu yang lama. Hanya sekitar 2 hari saja Anak buah Angga sudah membuahkan hasil. Angga yang telah mengetahui keberadaan Mila, langsung menuju lokasi.

Angga telah tiba di lokasi yang telah diberitahukan kepadanya. Ia mengendarai mobilnya begitu lambat untuk mencari sosok Mila. Lalu, di depannya terlihat seorang wanita dengan membawa tas sedang menghampiri sebuah kedai kecil. Angga terus memperhatikan wanita tersebut. Ia pun, melihat foto Mila yang ada di Hp-nya. Kini ia yakin, jika wanita yang ada di hadapannya adalah Mila.

Namun, sungguh tidak di duga Mila melarikan diri dari kedai itu sambil membawa beberapa bungkus roti. Si pemilik kedai yang mengetahui barangnya di curi langsung keluar dari kedainya untuk mengejar Mila sambil meneriakinya maling.

Melihat hal tersebut Angga langsung keluar dari mobilnya dan memanggil si pemilik kedai. Angga merogoh dompetnya dan mengambil uang seratus ribu rupiah. Ia memberikannya pada pemilik kedai untuk membayar apa yang dibawa oleh Mila tanpa meminta kembalian. Melihat uang tersebut, tanpa pikir panjang pemilik kedai itu pun langsung mengambilnya dan membiarkan Mila pergi begitu saja.

Lalu...

Di suatu tempat. Mila berjongkok di balik sebuah tanaman yang rimbun menutupi seluruh tubuhnya. Buru-buru ia membuka bungkusan roti tersebut. Awalnya ia sedikit ragu antara dimakan atau tidak. Tapi, keadaan perut yang sudah beberapa hari ini kosong tidak bisa di abaikan lagi. Ya, sepersen pun ia tidak memiliki uang lagi. Sudah lama uang simpanannya menipis dan kemudian habis begitu saja. Dan sekarang tidak ada yang mau memberikan makanan gratis kepadanya.

Mila memandangi roti yang telah di pegangnya sedari tadi. Sambil menangis ia mencoba melahap roti tersebut. Tapi, belum lagi bibirnya menyentuh roti itu, ia di kejutkan oleh suara seseorang.

“Oh, jadi begini sifat kamu sebenarnya? Pencuri!”, ucap Angga dengan nada yang mengejek.

Mendengar itu, Mila mengurungkan niatnya untuk memakan roti tersebut. Kemudian, menoleh ke atas melihat orang yang tengah berdiri di hadapannya. Saat tahu orang tersebut adalah Angga, perlahan Mila memalingkan wajahnya ke samping sambil menghela napasnya. Dalam hatinya ia mengumpat kesialan atas dirinya. Karena, satu-satunya orang yang tidak ingin ia temui lagi malah ada di hadapannya sekarang.

Angga melihat Mila sedang tidak ingin melihatnya. Ia mengira bahwa Mila pasti sangat malu melihat dirinya yang tertangkap basah. Kemudian, Angga ikut berjongkok berhadapan dengan Mila.

“Kamu tau apa yang dikatakan adikku?”, tanya Angga. “Mila itu wanita baik-baik kak!”, ucapnya lagi dengan menirukan gaya Reina. “Tapi apa? Yang aku lihat tidak ada baiknya sama sekali. Ck, pasti Reina kecewa melihat temannya ternyata seorang pencuri”.

Mila kembali menarik napasnya mendengar ocehan Angga. Di hatinya terasa teriris karena ini adalah kali keduanya ia di hina oleh Angga. Tapi, ia tidak menampakkan apa yang sedang ia rasakan.

“Makasih sudah mengingatkan ku”, ucap Mila singkat dan langsung berdiri.

Mila berjalan membawa tasnya serta beberapa roti yang di curinya tadi. Angga mengikutinya dari belakang. Dan sampailah mereka  di kedai tadi. Pemilik kedai malah tersenyum melihat Mila dan menyuruhnya mengambil roti lagi jika ia merasa kurang. Karena orang yang berada di belakang Mila sudah membayarnya.

“Ini pak, saya kembalikan rotinya. Maaf telah mencurinya tadi”, ucap Mila penuh penyesalan.

“Loh neng, gak apa-apa ambil aja....”

Tapi, Mila langsung pergi meninggalkan kedai itu tanpa menghiraukan ucapan si pemilik kedai. Namun, Angga menghentikan Mila dengan menarik tangannya. Angga tidak ingin melihat Mila lepas darinya begitu saja. Mila mencoba menghempaskan tangannya namun tidak bisa. Genggaman tangan Angga sangat kuat.

“Mau apalagi sih!”, bentak Mila kesal.

“Beraninya kamu membentakku! Kamu pikir kamu pantas?”, Angga tak kalah kesal. “Gara-gara kamu hidupku jadi sial! Aku dikeluarkan dari rumah, jabatanku di perusahaan sekarang juga terancam. Dan semua orang di rumah menginginkan aku membawamu pulang! Senang kamu kan? Impianmu jadi orang kaya bisa terwujud”.

Mila hanya diam mendengarkan ocehan Angga. Lagi-lagi Angga menghina dirinya. Ia memandang sangat rendah dirinya. Lalu, dengan kasar Angga menarik Mila untuk ikut dengannya. Tapi, Mila sangat tidak ingin kembali ke rumah itu. Ia berusaha melawan tapi tenaga Angga jauh lebih kuat. Mila sampai terjongkok namun, Angga tetap menariknya dengan paksa hingga Mila sedikit terseret-seret.

Mila benar-benar ingin terlepas dari Angga. Mila pun mencoba untuk bertindak lebih agar Angga membiarkannya pergi.

“Tolong! Tolong! Aku mau di culik!”, Mila berteriak.

Sungguh Angga tidak percaya dengan apa yang di lakukan Mila. Dan benar saja, teriakan Mila membuat beberapa orang di sekitar mereka pun berlari berdatangan.

“Pak.. Pak.. Tolong saya pak. Saya mau di culik sama orang ini”, ucap Mila lagi sambil berpura-pura menangis dan mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Angga.

“Bohong! Dia berbohong!”, ucap Angga panik.

Namun, melihat wajah Mila yang ketakutan serta tangisannya membuat orang-orang yang sedang berkerumun itu lebih memilih percaya pada Mila. Dengan berbagai ancaman yang di ucapkan orang-orang kepada Angga, akhirnya Angga pun harus merelakan Mila pergi begitu saja. Mila pun, merasa puas karena usahanya melepaskan diri berhasil.

***

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Bagus Mila lawan Mila jangan takut

2023-09-26

1

Sena judifa

Sena judifa

mampus aj km orang jahat...rate 5 mendarat thor salam dr muara cinta kita

2023-09-23

2

Dewi Avandia

Dewi Avandia

awass kamu yaa kalau suatu saat kamu bucin sama mila

2023-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Hari Pertama Bekerja
2 Bab 2. Sebuah Kartu Nama
3 Bab 3. Menodai Seorang Gadis
4 Bab 4. Pembawa Sial
5 Bab 5. Nikmat yang Tidak Pernah Berakhir
6 Bab 6. Kesialan di Hari Pertama Bekerja
7 Bab 7. Pria Berbaju Hitam
8 Bab 8 Surat Undangan
9 Bab 9. Membenci Satu Sama Lain
10 Bab 10. Angga Tertusuk
11 Bab 11. Mila Menyerah
12 Bab 12. Tidak Ingin Menikah Dengannya
13 Bab 13. Riwayat Penyakit Jantung
14 Bab 14. Satu Bulan Saja
15 Bab 15. Keluar Rumah
16 Bab 16. Farhan, Pria Berkharisma
17 Bab 17. Apakah KDRT?
18 Bab 18. Terserah
19 Bab 19. Sebuah Bukti
20 Bab 20. Limited Edition
21 Bab 21. Syal Berwarna Merah
22 Bab 22. Peminta Sumbangan
23 Bab 23. Siapa Wanita Itu?
24 Bab 24. Farhan Mengenal Mila
25 Bab 25. Angga Ingin Menyerah
26 Bab 26. Keputusan Mila untuk Menikah
27 Bab 27.Rencana Pernikahan Farhan dan Reina
28 Bab 28. Gaun Pernikahan
29 Bab 29. Mila dan Farhan Berbohong
30 Bab 30. Balas Dendam
31 Bab 31. Kembalinya Tasya
32 Bab 32. Si Pandai Menganalisis
33 Bab 33. Kecurigaan Pada Tasya
34 Bab 34. Maafkan Saya, Mila
35 Bab 35. Hari Bahagia dan Hari Bersedih.
36 Bab 36. Surat Untuk Reina
37 Bab 37. Hari Pernikahan yang Kelam
38 Bab 38. Mila Kritis
39 Bab 39. Merebutkan Mila
40 Bab 40. Penjaga yang di Sandera
41 Bab 41. Jangan Tertawa
42 Bab 42. Hasil dari Tutup Mulut
43 Bab 43. Frans adalah Saksi
44 Bab 44. Bau Kebusukan
45 Bab 45. Pertengkaran Reina dengan Papa Roy
46 Bab 46. Frans yang Tertindas
47 Bab 47. Mila Segera Pulang
48 Bab 48. Persahabatan Roy dan Baron
49 Bab 49. Melihat Isi Video
50 Bab 50. Memberikan Seorang Cucu
51 Bab 51. Pura-pura Tidur
52 Bab 52. Berterimakasihlah Pada Istriku
53 Bab 53. Kurang Bahan
54 Bab 54. Kejar-Kejaran
55 Bab 55. Angga dan Ingatannya
56 Bab 56. Angga dan Ingatannya 2
57 Bab 57. Mencari Bukti 1
58 Bab 58. Mencari Bukti 2
59 Bab 59. Cemburu
60 Bab 60. Menolong Angga
61 Bab 61. Obat Penawar
62 Bab 62. Kedatangan Anggota Keluarga
63 Bab 63. Pertemuan Farhan dengan Mila
64 Bab 64. Terungkap siapa Farhan Sebenarnya
65 Bab 65. Kak Han
66 Bab 66. Hari Berkabung
67 Bab 67. Kembalikan Flashdisk Kakakku
68 Bab 68. Mama Siska Terjebak
69 Bab 69. Butuh Pelukan
70 Bab 70. Dua Video
71 Bab 71. Finally, Mila Bertemu dengan Baron
72 Bab 72. Rencana Gagal dan Menanggung Akibat
73 Bab 73. Mencari Mila
74 Bab 74. Terbongkar
75 Bab 75. Nyawa Tasya Terancam
76 Bab 76. Membuat Video Mila
77 Bab 77. Telah Habis Kewarasan Mila
78 Bab 78. Apakah Tasya Selamat?
79 Bab 79. Lebih Cantik dari Bintang (End)
80 Bab spesial 1. Trik Anak Buah Frans
81 Bab 2 spesial. Sumpah Reina
82 Bab Spesial 3. Jahat Kamu Mas!
83 Bab Spesial 4. Kode
84 Bab Spesial 5. Iri dengan Wanita Lain
85 Bab Spesial 6. Jurus Andalan Mila
86 Bab Spesial 7. Ratu Mak Comblang
87 Bab Spesial 8. Surat Undangan 2
88 Bab Spesial 9. Hati yang Dongkol
89 Bab Spesial 10. Bersama Selamanya
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Bab 1. Hari Pertama Bekerja
2
Bab 2. Sebuah Kartu Nama
3
Bab 3. Menodai Seorang Gadis
4
Bab 4. Pembawa Sial
5
Bab 5. Nikmat yang Tidak Pernah Berakhir
6
Bab 6. Kesialan di Hari Pertama Bekerja
7
Bab 7. Pria Berbaju Hitam
8
Bab 8 Surat Undangan
9
Bab 9. Membenci Satu Sama Lain
10
Bab 10. Angga Tertusuk
11
Bab 11. Mila Menyerah
12
Bab 12. Tidak Ingin Menikah Dengannya
13
Bab 13. Riwayat Penyakit Jantung
14
Bab 14. Satu Bulan Saja
15
Bab 15. Keluar Rumah
16
Bab 16. Farhan, Pria Berkharisma
17
Bab 17. Apakah KDRT?
18
Bab 18. Terserah
19
Bab 19. Sebuah Bukti
20
Bab 20. Limited Edition
21
Bab 21. Syal Berwarna Merah
22
Bab 22. Peminta Sumbangan
23
Bab 23. Siapa Wanita Itu?
24
Bab 24. Farhan Mengenal Mila
25
Bab 25. Angga Ingin Menyerah
26
Bab 26. Keputusan Mila untuk Menikah
27
Bab 27.Rencana Pernikahan Farhan dan Reina
28
Bab 28. Gaun Pernikahan
29
Bab 29. Mila dan Farhan Berbohong
30
Bab 30. Balas Dendam
31
Bab 31. Kembalinya Tasya
32
Bab 32. Si Pandai Menganalisis
33
Bab 33. Kecurigaan Pada Tasya
34
Bab 34. Maafkan Saya, Mila
35
Bab 35. Hari Bahagia dan Hari Bersedih.
36
Bab 36. Surat Untuk Reina
37
Bab 37. Hari Pernikahan yang Kelam
38
Bab 38. Mila Kritis
39
Bab 39. Merebutkan Mila
40
Bab 40. Penjaga yang di Sandera
41
Bab 41. Jangan Tertawa
42
Bab 42. Hasil dari Tutup Mulut
43
Bab 43. Frans adalah Saksi
44
Bab 44. Bau Kebusukan
45
Bab 45. Pertengkaran Reina dengan Papa Roy
46
Bab 46. Frans yang Tertindas
47
Bab 47. Mila Segera Pulang
48
Bab 48. Persahabatan Roy dan Baron
49
Bab 49. Melihat Isi Video
50
Bab 50. Memberikan Seorang Cucu
51
Bab 51. Pura-pura Tidur
52
Bab 52. Berterimakasihlah Pada Istriku
53
Bab 53. Kurang Bahan
54
Bab 54. Kejar-Kejaran
55
Bab 55. Angga dan Ingatannya
56
Bab 56. Angga dan Ingatannya 2
57
Bab 57. Mencari Bukti 1
58
Bab 58. Mencari Bukti 2
59
Bab 59. Cemburu
60
Bab 60. Menolong Angga
61
Bab 61. Obat Penawar
62
Bab 62. Kedatangan Anggota Keluarga
63
Bab 63. Pertemuan Farhan dengan Mila
64
Bab 64. Terungkap siapa Farhan Sebenarnya
65
Bab 65. Kak Han
66
Bab 66. Hari Berkabung
67
Bab 67. Kembalikan Flashdisk Kakakku
68
Bab 68. Mama Siska Terjebak
69
Bab 69. Butuh Pelukan
70
Bab 70. Dua Video
71
Bab 71. Finally, Mila Bertemu dengan Baron
72
Bab 72. Rencana Gagal dan Menanggung Akibat
73
Bab 73. Mencari Mila
74
Bab 74. Terbongkar
75
Bab 75. Nyawa Tasya Terancam
76
Bab 76. Membuat Video Mila
77
Bab 77. Telah Habis Kewarasan Mila
78
Bab 78. Apakah Tasya Selamat?
79
Bab 79. Lebih Cantik dari Bintang (End)
80
Bab spesial 1. Trik Anak Buah Frans
81
Bab 2 spesial. Sumpah Reina
82
Bab Spesial 3. Jahat Kamu Mas!
83
Bab Spesial 4. Kode
84
Bab Spesial 5. Iri dengan Wanita Lain
85
Bab Spesial 6. Jurus Andalan Mila
86
Bab Spesial 7. Ratu Mak Comblang
87
Bab Spesial 8. Surat Undangan 2
88
Bab Spesial 9. Hati yang Dongkol
89
Bab Spesial 10. Bersama Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!