Pria Yang Merenggut Kesucian Ku
Ruangan aula itu terlihat begitu ramai dengan para tamu undangan yang datang silih berganti. Membuat wanita bernama Widuri Raelene terlihat sangat sibuk menyambut para tamu yang berdatangan.
Sebenarnya Widuri bekerja sebagai resepsionis di sebuah perusahaan. Karena Perusahaan tempatnya bekerja sedang bermasalah, dan mengharuskan seluruh karyawan di rumahkan, termasuk Widuri. Widuri pun mengambil kesempatan menerima tawaran pekerjaan sementara untuk mengurus pernikahan salah satu bos di perusahaan tempatnya bekerja. Lumayan, karna bayarannya sangat mahal di banding bekerja menjadi seorang resepsionis.
"Wid, sana istirahat. aku udah memesan kamar hotel untukmu."
Widuri langsung menoleh ke arah wanita hamil yang mendekatinya. Dia adalah Marya, wanita yang beruntung menikah dengan pemilik perusahaan tempat mereka bekerja.
"Tapi tamu masih berdatangan" ucap Widuri. Selain membantu mengurus persiapan pernikahan itu beberapa Bulan ini. Widuri juga bertugas menjadi penerima tamu hari ini.
"Gak apa apa, ini udah di penghujung acara, udah gak banyak lagi yang datang. Pak Haris dan Cici aja udah masuk kamar" balas Marya, menyebutkan nama pengantin di acara pesta pernikahan itu.
Refleks Widuri menoleh ke arah pelaminan, benar, kedua mempelai sudah tidak ada di sana.
"Ya udah, kalau begitu aku istirahat dulu. Bumil juga harus cepat istirahat. Dimana suami kamu, kenapa Pak Kanzo masih membiarkanmu berkeliaran?"oceh Widuri sambil mengelus elus perut buncit sahabatnya itu.
"Tuh lagi ngobrol sama temannya" tunjuk Marya dengan dagunya ke arah suaminya.
"Kalau begitu aku pergi dulu. Huh! capek banget hari ini." Widuri menghembuskan napasnya kasar, benar benar merasakan tubuhnya sangat lelah hari ini.
"Sana istirahat" Marya mendorong pelan tubuh sahabatnya itu, supaya segera pergi istirahat ke kamar hotel yang di pesannya.
"Kamu juga" balas Widuri dan langsung pergi. Marya pun mengulas senyumnya, lalu melangkah pergi ke arah suaminya.
Sampai di kamar hotel yang di pesan sahabatnya itu untuknya. Widuri langsung menghempaskan tubuhnya ke atas kasur tanpa membuka pakaian dan high heel yang melekat di kakinya seharian. Tubuhnya benar benar lelah, hingga tak sadar Widuri pun ketiduran.
**
Di salah satu kamar hotel, tepatnya di sebuah kamar pengantin. Seorang pria yang merangkak di atas tubuh wanitanya, terus mencumbui leher wanita itu sambil melucuti kalian yang melekat di tubuh wanita itu satu persatu.
"Ah! Haris!"
Wanita itu Mendes*h saat merasakan nikmatnya cumbuan pria yang berada di atas tubuhnya. Berhasil membuat pria itu semakin bersemangat untuk sampai ke bagian terdalam tubuh wanita itu. Apa lagi ke dia tangan wanita itu ikut aktif mengusap usap punggung pinggangnya.
"Sabar Ci" ucap Haris dengan suara yang sudah berubah sengau.
Melihat istrinya sepertinya sudah siap di masuki. Haris pun mengarahkan senjatanya ke arah....
Haris langsung berhenti, terdiam dan mengarahkan pandangannya ke arah Cici yang membuang muka ke arah lain. Saat merasakan senjatanya begitu mudah tertancap ke dalam tubuh wanita yang baru di nikahi nya tadi pagi.
"Ci" panggil Haris bernada kecewa.
Cici yang berada di bawah tubuhnya, diam dan menggigit bibir bawahnya tanpa berani melihat ke arah Haris.
"Kamu membohongiku Ci" lirih Haris lantas memisahkan tubuh mereka.
Cici meneteskan air matanya." Aku...."
"Pantas saja kamu mendesak ku untuk menikahi mu Ci. Ternyata kamu...." potong Haris tidak bisa melanjutkan bicaranya.
Cici menangis terisak." Aku menyimpan sendiri aib ini bertahun tahun Ris. Berpikir tidak akan ada laki laki yang menerimaku. Dan saat aku tau kamu menyukaiku, aku mencoba memberanikan diri untuk memulai hidup baru dengan seorang pria. Aku pikir kamu akan tulus menerimaku Ris. Ternyata kamu sama seperti pria pria lain."
"Aku bukan wanita murahan, Ris" lirih Cici." Aku di perk*sa pacarku sendiri. Dan tidak mau bertanggung jawab."
"Tapi seharusnya kamu jujur dari awal Ci" tangis Haris yang sudah turun dari atas tempat tidur, memungut pakaiannya dari lantai dan langsung memakainya. Haris sangat kecewa kepada Cici, wanita yang baru sah menjadi istrinya itu.
"Kalau aku jujur, apa kamu masih mau menikah denganku Ris?. Aku mencintaimu Ris" tangis Cici terisak.
"Aaaakh!" Haris pun berteriak, kemudian melangkahkan kakinya ke arah pintu.
"Ris! kamu mau kemana?. Aku minta maaf. Aku berjanji akan menjadi istri yang baik untukmu, Ris!. Aku mohon jangan pergi. Jangan tinggalkan aku Ris!. Aku mohon, terima kekuranganku Ris" seru Cici sambil menangis.
Haris yang masih berdiri di dekat pintu, memutar tubuhnya ke arah Cici yang sudah duduk di atas kasur.
"Aku butuh waktu untuk memikirkannya, Ci" ucap Haris. Membuka pintu di depannya dan langsung keluar.
Cici yang di tinggalkan di kamar pengantin itu, hanya bisa menangis terisak. Menekuk kakinya dan menjatuhkan kepalanya ke atas lututnya.
Sedangkan Haris yang sudah sampai di luar kamar, melangkahkan kakinya ke arah club' yang berada di dalam hotel itu. Sampai di sana, Haris langsung mengambil sebotol minuman yang di bawa oleh seorang bartender yang ke betulan lewat di depannya, dan langsung meneguknya hingga habis.
Haris langsung pergi, setelah menghempaskan botol minuman di tangannya ke lantai, sampai botol itu pecah.
"Seharusnya aku memilih kamu Wid" gumam Haris mulai merancau.
Widuri adalah wanita yang sebenarnya di sukai Haris. Namun karena kejahilan sahabatnya, Haris terpaksa memilih Cici, karena tidak tega jika harus membuat wanita itu tersinggung. Apa lagi melihat reaksi Cici saat itu sangat senang dan bahagia, mendengar sahabat Haris bernama Kanzo mengatakan, kalau Haris menyukainya.
"Wid, Aku mencintaimu, Wid. Coba saja kamu tidak menolak cintaku terus. Aku sudah pasti menikah denganmu. Bukan dengan Cici. Aku dimana sayang" rancau Haris sambil berjalan, pikirannya sudah mulai tidak waras.
Haris terus melangkahkan kakinya, dengan pikiran mencari wanita bernama Widuri. Wanita yang sebenarnya di cintai nya.
"Pak Haris"
Pucuk di cinta, Widuri pun tiba. Haris manajamkan penglihatannya ke arah wanita bertubuh kurus yang berdiri di ambang pintu salah satu kamar hotel itu.
"Widuri, kamu di sini sayang" ucap Haris, tanpa aba aba menghambur memeluk tubuh Widuri, dan mendorongnya masuk ke dalam kamar hotel itu.
"Pak Haris!" tegur Widuri, memberontak di dalam pelukan pria bertubuh tegap dan gagah itu. Tanpa Widuri sadari, gerakannya berhasil membangunkan tongkat sakti pria itu.
Haris pun menutup pintu kamar hotel itu dan menguncinya. Kemudian membawa tubuh wanita di dalam pelukannya itu ke arah kasur.
"Pak Haris! apa apaan kamu!" bentak Widuri saat Haris menjatuhkan tubuh mereka ke atas kasur.
Namun Haris yang terbakar gairah dan emosi, sepertinya tidak mendengar suara bentakan Widuri. Haris menindih tubuh wanita itu dan menyerang bibinya dengan brutal. Membuat Widuri kewalahan dan tidak bisa melepas diri dari serangan pria itu.
"Pak Haris, aku mohon, jangan" teriak Widuri mulai meneteskan air matanya.
"Sayang, aku belum memasukkannya, kenapa kamu berteriak" rancau Haris.
'Ya Tuhan, sepertinya Pak Haris mabuk' batin Widuri, mencium aroma tak sedap dari bibir pria itu. Widuri terus berusaha melepaskan diri dari serangan pria itu. Namun semua itu percuma. Karena tenaga Haris jauh lebih kuat meski pria itu dalam keadaan mabuk. Sehingga teriakan Widuri pun melengking di dalam kamar kedap suara itu.
"Aaaaaaa!!!!!!!!!!."
*Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Mommy QieS
like n subscribe
2023-02-28
1
Mommy QieS
mengsedih😭😭
2023-02-28
0
Arsyad Al Ghifari 🥰
baru mampir Thor kisah Haris sahabat kanzo
lanjut thor👍👍
2023-02-14
1