"Aaaaa!!!!!!."
Widuri memejamkan matanya dengan air mata berurai keluar dari sudut matanya. Karena merasakan sangat sakit saat senjata pria itu berhasil merobek tubuhnya dengan kasar. Dan bukan hanya bagian tubuh nya yang sakit, tapi hatinya juga ikut terluka. Hancur sudah masa depannya di tangan pria yang pernah mengakui mencintainya itu, tapi malah memilih menikah dengan wanita lain.
"Trimakasih sayang, kamu sudah menjaga kesucian mu, untukku" rancau Haris terus menikmati tubuh wanita di bawah kungkungan nya itu.
Widuri yang merasa putus asa, terdiam menikmati rasa sakit dan perih di hati dan tubuhnya akibat perlakuan pria itu.
Sedangkan Haris yang berada di atas tubuhnya, terus merancau mengucapkan kata kata cinta dan sesekali berteriak dengan suara merdunya.
"Widuri, aku sangat mencintaimu sayang. Uhkh!, kau begitu nikmat."
Mendengar Haris terus mengatakan mencintainya. Bukannya senang, malah Widuri semakin terluka. Memikirkan nasibnya, setelah melewati malam panjang ini.
Bukan hanya sekali, Haris terus melakukannya sampai tiga kali malam itu. Dan terus menanam benihnya di dalam rahimnya. Membuat tubuh Widuri lemah tak berdaya.
Sampai akhirnya, tubuh Haris ambruh di atas tubuhnya, dan langsung tak sadarkan diri. Haris langsung tertidur pulas di atas tubuhnya, setelah puas menganiaya masa depannya.
Widuri yang di timpa beratnya tubuh Haris, pun berusaha menyingkirkan pria itu dari atas tubuhnya dengan bersusah payah. Namun saat Widuri berhasil menjatuhkan tubuh Haris, Haris malah memeluk erat tubuhnya sembari merancau.
"Wid, aku mencintaimu. Kenapa kamu gak percaya."
Bibir Widuri bergetar menahan isak tangis mendengar penuturan Haris di bawah alam sadar pria itu.
"Tapi kau tega melukai ku" lirih Widuri berbicara getir.
Selama ini, diam diam Widuri memang menyukai Haris. Tapi, mengingat asal usulnya yang hanya gadis sederhana yang berasal dari desa. Widuri merasa tidak pantas mencintai pria itu. Meski Haris sendiri pernah mengungkapkan perasaannya, tapi Widuri menolaknya, karena Haris juga sudah jadian dengan seorang wanita bernama Cici. Wanita yang sudah menjadi teman Widuri semenjak sahabatnya, Marya, menikah dengan Kanzo, sahabat Haris sendiri.
Merasakan tubuhnya tak berdaya, Widuri pun pasrah di dalam pelukan Haris, meratapi nasibnya yang di lukai pria itu.
Padahal tadi Widuri sudah ketiduran, tapi Widuri harus terbangun karena merasakan perutnya lapar. Sangking sibuknya tadi bekerja menyambut tamu undangan, sampai Widuri lupa untuk makan malam. Tadi Widuri keluar untuk mencari makanan di sekitar hotel. Namun tidak di sangka, musibah besar menghampirinya saat keluar dari kamar hotel itu.
**
Pagi hari, Haris yang terbangun dari tidur lelapnya, langsung membuka kelopak matanya dan mengarahkan pandangannya ke arah kasur di sampingnya. Di lihatnya Widuri sedang tertidur pulas di sampingnya. Wajah wanita itu terlihat sembab dan sedikit pucat.
'Aku minta Maaf, Wid' batin Haris mengingat tadi malam, apa yang sudah dilakukannya pada wanita itu.
Meski dalam keadaan mabuk, tapi Haris masih sadar, dan tau apa yang sudah di lakukan nya pada Widuri.
Cup!
Haris mengecup pipi wanita itu dari samping. Sontak membuat Widuri langsung terbangun. Widuri pun membuka kelopak matanya, mengarahkan penglihatannya ke arah Pria di sampingnya.
"Apa yang Pak Haris harapkan dariku, setelah menghancurkan masa depanku?" lirih Widuri, berbicara dengan merapatkan gigi giginya.
"Aku minta maaf." Haris meneduhkan pandangannya ke arah Widuri.
Widuri mendudukkan tubuhnya sambil memegangi selimut yang menutup tubuhnya. Begitu juga dengan Haris, ikut mendudukkan tubuhnya.
Plakk!
Refleks Haris memegangi pipinya yang tiba tiba mendapat tamparan dari tangan berjari lentik dan kurus itu.
"Setelah merenggut kesucian ku!" Widuri berbicara keras sampai seluruh tubuhnya bergetar di iringi air mata mengalir deras dari sudut matanya." Apa salah ku?. Kenapa Pak Haris tega menghancurkan masa depanku?. Apa!?" teriak Widuri lagi.
Haris langsung menarik tubuh Marya ke dalam pelukannya. Memeluk wanita itu dengan erat, karena Widuri memberontak.
"Aku akan bertanggung jawab, aku akan menikahi mu" ucap Haris.
"Kamu pikir aku mau menjadi istri keduamu?. Jangan bermimpi!" geram Widuri berbicara merapatkan gigi giginya.
"Aku akan menceraikan Cici" ucap Haris lagi.
"Aku gak peduli. Dan itu bukan urusanku. Sekarang lepaskan aku. Dan pergi dari sini." Widuri berusaha mendorong tubuh Haris. Namun itu percuma, Haris memiliki tenaga berkali lipat dari tubuh kurusnya.
"Lepaskan!" teriak Widuri lagi, karena Haris masih memeluk erat tubuhnya.
"Aku gak mau, Wid" tolak Haris." Aaaa!!!!" jerit Haris tiba tiba dan langsung melepas tubuh Widuri. Karena wanita itu menggigit dadanya sampai berbekas.
Widuri pun segera turun dari atas tempat tidur, berjalan tertatih masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sampai di kamar mandi, setelah menghidupkan shawer, Widuri langsung menjatuhkan tubuhnya ke lantai, dan menangis terisak.
Tok tok tok!
"Haris! buka pintunya!. Mama tau kamu di dalam!."
Haris yang masih berada di atas tempat tidur, langsung menoleh ke arah pintu kamar hotel itu.
"Mama" gumam Haris.
Haris pun bergegas turun dari atas tempat tidur, memungut pakaiannya yang berserak di lantai dan langsung memakainya.
"Haris! keluar kamu!."
Mendengar suara Ibunya terus berteriak memanggilnya, Haris melangkahkan kakinya ke arah pintu sambil merapikan pakaiannya, lalu membuka pintu kamar itu.
"Apa apaan kamu Haris? Ha!. Kenapa kamu meninggalkan Cici di kamar kalian sendirian?" bentak wanita yang paru baya yang berdiri di depan pintu, lalu menyingkirkan Haris dan melangkah masuk bersama Cici di belakangnya.
Melihat kasur di kamar itu berantakan dan melihat selembar kain kecil terletak di lantai, Wanita yang tak lagi muda itu memutar tubuhnya ke arah Haris. Lalu....
Plakk!
"Kamu meninggalkan Cici sendiri di kamar kalian dengan alasan Cici sudah tidak suci. Dan apa yang kamu lakukan bersama wanita lain di sini Haris!?" bentak wanita yang bernama Ilona itu.
Sedangkan Widuri yang berada di kamar mandi, menghentikan tangisnya, mendengar suara seorang wanita memarahi Haris di dalam kamar. Widuri pun membersihkan dirinya dengan cepat. Setelah memakai jubah mandi yang tersedia di kamar mandi itu, Widuri langsung keluar. Widuri langsung terdiam, melihat Cici dan Ibu Ilona berada di dalam kamar sedang melihat ke arahnya.
"Widuri" lirih Cici menggelengkan kepalanya tidak percaya, jika wanita yang tidur bersama suaminya itu adalah wanita yang dekat dengannya akhir akhir ini.
"Kamu salah paham Ci. Aku...aku gak menyuruh Pak Haris datang ke sini. Justru...."
"Justru apa?" tanya Ibu Ilona bernada marah, sehingga berhasil membuat mulut Widuri bungkam."Haris datang sendiri ke sini begitu?."
Widuri menundukkan pandangannya, tidak berani membalas tatapan wanita yang masih terlihat cantik itu meski usianya sudah tak muda lagi.
"Pak Haris...."
"Aku gak percaya Wid, kamu tega menikung ku di malam pertama pernikahanku. Kita sudah menjadi teman kan, Wid?. Apa kita juga harus berbagi suami?" Isak tangis Cici.
Widuri terdiam tidak bisa menjelaskan apa yang sudah terjadi. Kalau sebenarnya, dia adalah korban dari nafs* bejat Haris.
"Widuri tidak bersalah, aku yang bersalah" ucap Haris melihat Ibu dan istrinya menyalahkan Widuri.
*Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
zenara
Hu. ga tau mo komen apa. lanjut aja deh
2023-05-20
0