Setelah Ibu Pergi

Setelah Ibu Pergi

Kecelakaan.

Selamat! Membaca 🤗

"Alesha, sini Nak,"panggil seorang wanita berkulit putih dan memiliki senyum yang sangat indah dan teduh, pada Putrinya.

Ia adalah Aliya. Wanita berusia 35 tahun yang memiliki kepribadian dan wajah bagai Bidadari Khayangan.

"Iya Bu,"dengan berlari kecil, Gadis yang bernama Alesha menghampiri Ibunya.

"Alesha, Ibu mau ke Butik dulu ya Nak. Tetap di Rumah bersama Bibi, dan jaga Adik-adikmu,"pesan Aliya pada Putri sulungnya.

"Iya Bu, tapi..! Apa Ibu akan pergi lama, aku ada Les Piano jam 03.00 sore nanti, Ibu akan mengantarkan aku kan?"

"Aku juga ada latihan bola jam 04.00 sore nanti Bu, Ibu antarkan aku ya?"

Sahut Albara, yang muncul dari lantai atas menuruni anak tangga di Rumah mewah yang ditinggali keluarga Aliya, 11 tahun silam.

Albara adalah. Anak kedua Aliya.

"Iya sayang, Ibu akan mengantarkan kalian, dan Ibu akan mengusahakan untuk pulang sebelum jam 03.00 sore,"sahut Aliya pada Anak-anaknya.

Ketika Aliya ingin melangkahkan kakinya keluar Rumah, tiba-tiba Almaira menangis meminta Ibunya untuk tidak pergi.

Almaira, Putri Bungsu Aliya.

"Ade di sini saja ya, kan ada Kak Alesha dan Kak Albara,"kata Bi Rina yang sudah bekerja di Rumah itu sejak 9 tahun silam.

Almaira tetap menangis dan tidak mengijinkan Ibunya pergi. Meskipun sudah di bujuk dengan Bi Rina dan kedua Kakaknya.

Karena Almaira menangis tanpa henti, Aliya pun memutuskan untuk membawa serta Putri Bungsunya itu.

🌺🌿🌺🌿

Sepanjang perjalanan menuju butik, Almaira. Balita imut yang masih berusia 4 tahun itu masih saja rewel, bahkan ia meminta turun dari mobil yang dikendarai Pak imam, Sopir Aliya.

Pak Imam lah yang biasa mengantarkan Aliya kemanapun pergi, termasuk ke Butiknya.

Aliya.

Wanita cerdas dengan segudang prestasi dan juga cantik, ia sangat pandai dalam berbisnis dan segala hal. Salah satu bisnisnya yang tengah berkembang pesat adalah Butik yang ia bangun 5 Tahun yang lalu, bukan hanya satu cabang. Sudah ada beberapa cabang yang Aliya miliki di berbagai Kota.

Meskipun Aliya wanita karir yang sangat sukses, tapi ia selalu mengutamakan keluarganya, ia tidak pernah melewatkan sedikitpun momen penting bersama Suami dan Anak-anaknya.

Setiap hari Aliya meluangkan waktu untuk membuat sarapan, menyiapkan keperluan Suami dan Anaknya, mengantar Sekolah dan menemani belajar Putra-putrinya.

Aliya.

Wanita lembut penuh dengan kasih sayang.

Anak-anaknya selalu menggambarkan sosok Aliya bagi seorang Pri dengan sejuta keindahan dan kebaikan.

Aliya juga selalu memanjakan Anak-anaknya, sedikitpun ia tidak pernah membentak apalagi memarahi Putra-putrinya.

Selain memiliki 3 orang Anak yang lucu dan pintar, Aliya juga memiliki Suami yang sangat pengertian dan penuh kasih sayang.

Iya adalah Alwin, lelaki berusia 38 tahun.

Alwin sosok Pria yang bertanggung jawab dan penyayang, Alwin terlahir di keluarga sederhana, ia memiliki usaha Bengkel Motor sederhana yang ia bangun dengan jerih payah sendiri.

Dan lokasinya tidak jauh dari Rumah yang dia tinggali bersama Anak Istrinya.

Di bengkel itulah hari-hari Alwin dihabiskan, dia hanya akan berada di Rumah ketika malam hari saja, tapi meskipun begitu ia akan tetap meluangkan waktu bersama Anak dan Istrinya.

"Sebentar lagi ya sayang, kita akan sampai ke Butik,"ujar Aliya menenangkan Almaira.

"Turun! Ade mau turun Bu, turun di sini saja Ade tidak mau naik mobil ini Bu. Ayo kita turun,"rengek Anak itu sambil menarik-narik tangan Ibunya.

"Bagaimana Bu, apa kita turun di sini dulu agar Non Almaira tenang?"tanya Pak Imam.

"Tidak perlu Pak, kita langsung saja ke Butik. Sebentar lagi juga sampai. Karena Suni sudah menungguku sejak tadi."

Ya.

Seharusnya hari ini Aliya tidak pergi ke Butik, karena sudah ada Suni yang menangani urusan Butik, tapi karena ada beberapa masalah di Butik, Asistennya itu menghubungi Aliya. Meminta segera datang ke Butik.

"Baik bu,"kata Pak Imam, dan terus melajukan mobilnya.

Namun,

ketika sampai di Tikungan.

Sebuah Mobil Truk melaju dengan kecepatan tinggi, bukan hanya melaju dengan kecepatan tinggi, tapi Truk itu terlihat hilang kendali dan berada di jalur yang salah.

Bertepatan dengan datangnya mobil yang dikendarai Pak Imam,

meskipun Pak Imam tidak mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, namun karena ada di tikungan tajam membuat Pak Imam terkejut melihat ada mobil Truk yang berada di jalurnya.

Pak Imam segera menginjak Rem. Meskipun mobil itu tidak mungkin langsung berhenti karena jarak kedua mobil itu sudah teramat dekat,

dan mobil Truk itu pun melaju dengan cepat.

BRAK....

BRAK..

Aaaaaaa....

Kecelakaan pun tidak terhindari.

Mobil Truk yang hilang kendali itu menabrak mobil yang dikendarai Pak Imam.

Mobil yang berwarna putih itu terguling sampai beberapa kali sebelum akhirnya membentur pembatas jalan.

🌺🌿🌺🌿🌺🌿

"Dok, bagaimana dengan keadaan Istri dan Anak saya?"tanya Alwin dengan wajah yang sedih dan panik bercampur aduk.

"Maaf Pak,"sahut Dokter, dengan raut wajah yang sangat sedih.

"Maaf!"Alwin mengulangi kata yang di ucapkan Dokter, dengan seluruh tubuh yang bergetar ketika mendengar kata maaf yang terucap dari sang Dokter yang sudah 1 jam berada di Ruang Gawat Darurat,"apa maksud Dokter?"

"Yang sabar ya Pak, tabahkan diri Anda. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, namun yang memegang kendali atas kehidupan seseorang tetaplah yang Maha Kuasa. sekali lagi kami para Dokter yang membantu Ibu Aliya, meminta maaf atas ketidakberdayaan kami. Ibu Aliya sudah meninggal dunia."

JELEGERRRR.......

Bagai sambaran Petir yang tepat mengenai hati Alwin, dan hatinya seketika hancur lebur mendengar kabar mengerikan dari Dokter.

"Yang sabar ya Pak Alwin, ini sudah kehendak Tuhan," Dokter itu menepuk pundak Alwin, yang seperti sudah tidak bertulang. Karena Alwin merasa lemas di sekujur tubuhnya, ia merasa seluruh tulang yang melekat di tubuhnya terlepas secara paksa dari daging dan kulitnya.

BRUK!

Alwin menjatuhkan diri di lantai, karena ia sudah tidak mampu menopang badan dengan kedua kakinya yang seperti tak bertualang itu.

"Tidak! Ini tidak mungkin, Aliya. Tidak, Aliya tidak mungkin pergi,"racau Alwin dengan air mata yang sudah membendung di kedua netra nya.

Kecelakaan yang terjadi beberapa jam lalu merenggut kebahagiaan di keluarga Alwin.

Dalam sekejap, ia kehilangan wanita yang sangat ia cintai, yang ia pinang 12 Tahun silam

Inilah Takdir!

Tidak ada yang bisa menyalahkan dan mengalahkan sebuah takdir.

Semua manusia yang hidup di Bumi pasti akan mati, hanya cara dan waktunya saja yang berbeda.

Tapi Alwin masih bisa bersyukur karena di kecelakaan itu putri bungsu mereka Almaira masih selamat, begitupun dengan Pak Imam sopir yang sudah mengabdikan diri di keluarga itu selama 10 Tahun.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Suara tangis dandan ucapan duka, terdengar sangat jelas dan memenuhi kediaman Alwin dan almarhumah Aliya.

Bersambung...

🌺🌿🌺🌿🌺🌿🌺🌿

Terima kasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏

Minta dukungannya ya 🙏

Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini 🙏🤗

Lope banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Rini Antika

Rini Antika

Semangat terus Kak, udah aku masukin Favorit jg 💪💪

2023-02-21

3

Rini Antika

Rini Antika

dandan atau dan Kak? 🤔✌️

2023-02-21

2

Rini Antika

Rini Antika

Innalillahi..

2023-02-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!