Menuju Takdir Cinta Naura

Menuju Takdir Cinta Naura

Bab 1 Rencana perjodohan

Dreettt…

Drreettt…

Suara getar alarm terdengar memekakkan telinga di subuh hari. "Na, matiin alarmnya berisik!"

Suara parau khas bangun tidur itu berasal dari seorang gadis yang baring di ranjang sebelah.

"Mmm, howaam…"

Pemilik jam weker yang alarmnya bergetar itu pun terbangun. Dia mematikan suara berisik alarmnya, setelah itu dia pun langsung bangkit dari tempat tidur.

"Udah subuh, Ra. Bangun!"

Dia membangunkan Zahra sahabatnya yang malah menarik kembali selimutnya.

"Aku lagi nggak sholat, Na. Jangan ganggu, masih ngantuk ini!"

"Sorry, Ra. Aku lupa…"

Gadis itu pun melangkah menuju kamar mandi, dia langsung mandi, setelah mandi tidak lupa berwudu, lalu melaksanakan dua rakaat subuh. Setelah sholat subuh, dia menyempatkan diri untuk membaca qur'an, barulah setelah itu dia memasak sarapan.

Hidung Zahra terganggu oleh harumnya masakan sahabatnya, sehingga membuatnya segera bangun dan mandi.

Beberapa menit kemudian, kedua gadis itu sudah selesai menyantap sarapan nasi goreng ala ala anak kos di akhir bulan. Kini mereka sedang bersiap untuk berangkat ke kampus.

"Naura, aku pinjam pentul dong!"

Zahra mengambil satu jarum pentul milik Naura yang terletak diatas lemarinya. Ya, nama sahabatnya itu adalah Naura. Dia seorang yang introvert banget. Zahra adalah sahabat satu satunya sejak SMA hingga saat ini. Bukan Naura tidak mau bergaul atau pun pilih pilih teman, hanya saja, dia susah untuk akrab dan merasa nyaman dengan orang lain.

"Zahra, jam berapa kamu ketemu Pembimbing Skripsi…"

Teriak Naura yang sedang memakai kaos kaki. Dia duduk di kursi depan kamar kos mereka.

"Jam sepuluh. Kalau kamu?"

Zahra menghampiri Naura. Dia ikut duduk di kursi kayu panjang didepan kamar yang memang sudah ada sejak mereka tiba di kos ini tiga tahun lalu.

"Jam sembilan."

"Semoga kali ini skripsiku akan langsung di acc. Aku mau segera wisuda."

"Semoga saja…"

Setelah siap, mereka langsung berangkat menuju kampus dengan menaiki angkutan umum yaitu mobil angkot. Untuk tiba ke kampus, mereka menempuh perjalanan kurang lebih lima belas menit saja.

Meninggalkan Naura dan Zahra yang masih dalam perjalanan menuju kampus. Di kampung halaman Naura, kedua orangtuanya sedang kedatangan rombongan yang akan melamar Naura.

"Assalamualaikum!"

Maysaroh dan rombongannya mengucapkan salam pada ayah dan bunda Naura yang sedang bersiap untuk berangkat kerja.

"Waalaikumsalam…"

Yani dan Rudi melihat kedepan, mereka penasaran siapa yang datang pagi pagi bertandang ke rumah mereka.

"Loh mbak!"

Yani sedikit kaget melihat siapa yang datang.

"Ada apa mbak datang membawa rombongan segala?" Sambung Rudi yang juga tidak kalah kagetnya.

"Persilahkan mbak dan rombongan masuk dulu lah, rasanya kurang tepat mengobrol sambil berdiri di depan rumah."

"Yok mari, mbak, bapak, ibu. Masuk dulu…"

Rudi dan Yani akhinya mempersilahkan mereka masuk dan duduk di ruang keluarga yang tidak begitu besar, sehingga rombongan duduk berdempet dempetan.

"Mengobrol saja dulu, bapak bapak, ibu ibu, mbak. Saya mau kebelakang sebentar." Pamit Yani.

"Mbak datang sepagi ini tanpa memberi kabar terlebih dahulu, sepertinya ada hal penting yang harus dibahas, ya?"

"Iya dek Rudi benar. Mbak sengaja datang karena ada hajat baik yang mau segera diutarakan."

Sebentar Rudi melirik rombongan yang datang bersama Maysaroh. Ia mulai menerka maksud kedatangan kakak iparnya itu. Dan saat bersamaan, Yani datang membawa nampan berisi beberapa gelas teh dan dua piring biskuit.

"Hanya ada teh hangat saja. Silahkan diminum, pak, buk, mbak."

Yani mempersilahkan tamunya untuk meminum teh buatannya yang ditanggapi dengan anggukan dan senyuman oleh tamunya.

"Jadi, sebenarnya apa tujuan mbak dan rombongan datang kemari?"

Rudi langsung bertanya. Dan Maysaroh melirik kearah adik iparnya yang merupakan wali sah dari anak anaknya, karena suaminya telah meninggal. Dia membari kode agar adik iparnya yang menjawab pertanyaan Rudi.

"Ee…, begini mbak yu, mas Rudi. Sebenarnya kedatangan kami dan rombongan kemari, untuk melamar putri mbak yu dan mas Rudi yang bernama Hanna Naura untuk keponakan saya yang bernama Adi Tama."

Rudi menghela napas, karena ternyata tebakannya benar tentang maksud kedatangan kakak iparnya beserta rombongannya itu. Sementara Yani tersenyum saja, karena dia sudah tahu lebih dulu perihal perjodohan anak anak mereka. Karena sebulan sebelumnya, Maysaroh sudah mengutarakan keinginannya untuk menjadikan Naura sebagai menantunya.

"Begini mbak, mas. Saya menyambut dan menerima dengan baik kedatangan mbak dan mas, beserta rombongan kemari..."

Rudi melirik pada istrinya yang tampak tersenyum dan tidak terkejut seperti dirinya.

"Tapi, Naura dan Tama itu sepupu yang artinya Tama adalah keponakan kami dan Naura adalah keponakan mbak."

Maysaroh dan rombongannya mengangguk paham. Mereka sangat mengerti tentang hal itu.

"Apa tidak terlalu aneh untuk menjodohkan mereka?"

Rudi sebenarnya kurang menyetujui perjodahan anak anak mereka. Terlebih karena menurutnya mereka masih memiliki hubungan darah yang sangat kental.

"Menurut mbak sih tidak aneh, kok. Lagi pula pernikahan sepupu itu juga tidak dilarang dalam agama kita."

"Iya, mbak memang benar. Pernikahan sepupu dibolehkan. Tapi, saya hanya khawatir terjadi yang tidak diinginkan dikemudian hari…"

"Apa yang dek Rudi khawatirkan?"

"Ya, seperti yang sama sama kita tahu, baik Naura maupun Tama, mereka belum tentu setuju dengan perjodohan ini..."

"Tama setuju kok. Saya sendiri yang menanyakan langsung pada Tama. Dia malah mengatakan memang sudah lama suka sama Naura. Hanya tidak enak karena mereka sepupu."

Maysaroh menyela ditengah ucapan Rudi yang belum selesai.

"Apa mbak yakin Tama mengatakan seperti itu?"

"Iya, dek Rudi. Mbak bicara langsung melalui telepon dengan Tama. Awalnya dia terdengar malu malu, kemudian dia mengaku kalau dia memang menyukai Naura sejak lama."

"Jika memang nak Tama merasa seperti itu, berarti kita hanya perlu menanyakan pada Naura." Ujar Rudi yang merasa sedikit lega setelah mendengar penuturan Maysaroh tentang perasaan Tama pada Naura.

"Naura pasti setuju kok, mas." Sahut Yani dengan yakin.

"Jangan dulu merasa yakin. Kita belum tahu perasaan Naura."

"Pokoknya Naura pasti mau."

Rudi pun akhirnya meminta Maysaroh untuk menunggu jawaban dari Naura, setidaknya dalam satu minggu kedepan. Karena Naura akan pulang akhir minggu ini.

"Saya sangat berharap Naura menerima Tama sebagai suaminya. Sungguh hanya Naura yang saya inginkan untuk menjadi menantu saya."

Maysaroh mengatakan itu dengan penuh harap. Dia sangat mengiginkan Naura untuk menjadi menantunya. Entah apa yang diharapkannya dari Naura sehingga membuatnya begitu terobsesi.

"Mbak tidak usah kahawatir, Naura sudah pasti mau menjadi menantu mbak."

Lagi lagi Yani bicara tanpa memikirkan bagaimana perasaan Naura yang belum tentu mau menerima perjodohan ini. Hal itu membuat Rudi menghela napas, ia merasa sedikit kecewa karena istrinya begitu yakin Naura akan setuju dengan rencana perjodohan ini.

Terpopuler

Comments

Ayu tri utami Neng

Ayu tri utami Neng

😍😍😍😍😍😍

2023-02-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Rencana perjodohan
2 Bab 2 Naura yang malang
3 Bab 3 Rencana pernikahan
4 Bab 4 Pernikahan
5 Bab 5 Malam pertama
6 Bab 6 Naura dan pikirannya.
7 Bab 7 Mulai suka
8 Bab 8 Menyusul ke Kota
9 Bab 9 Pengantin baru
10 Bab 10 Berbeda
11 Bab 11 Naura demam
12 Bab 12 Hanya demam biasa.
13 Bab 13 Senyum palsu
14 Bab 14 Wisuda
15 Bab 15 Berpisah
16 Bab 16 Pergi main atau kencan?
17 Bab 17 Usaha yang percuma
18 Bab 18 Lima puluh ribu per hari
19 Bab 19 Bisnis bersama bang Udin
20 Bab 20 Salah tempat mengadu
21 Bab 21 Harga diri
22 Bab 22 Hari pertama kerja
23 Bab 23 Hanya berpura-pura
24 Bab 24 Status facebook
25 Bab 25 Berlawanan
26 Bab 26 Minta penjelasan
27 Bab 27 Tersimpan dalam ingatan
28 Bab 28 Membolak-balikkan fakta
29 Bab 29 Bicara satu sama lain
30 Bab 30 Mengingkari Janji
31 Bab 31 Menyerahlah Naura...
32 Bab 32 Talak
33 Bab 33 Gosip
34 Bab 34 Hijrah ke kota
35 Bab 35 Melamar kerja
36 Bab 36 Pendekatan
37 Bab 37 Naura di lamar
38 Bab 38 Dani menghilang?!
39 Bab 39 Naura kecelakaan
40 Bab 40 Nak Lutfi
41 Bab 41 Berpisah dengan Lutfi
42 Bab 42 Naura sembuh
43 Bab 43 Berangkat ke Surabaya
44 Bab 44 Usaha Lutfi
45 Bab 45 Takdir cinta Naura
46 Bab 46 Berdamai dengan takdir
47 Bab 47 Mas Irul
48 Bab 48 Pelanggan aneh
49 Bab 49 Tiba tiba melamar
50 Bab 50 Lamaran dan nikahan
51 Bab 51 Ciuman pertama
52 Bab 52 Tidak bisa sholat
53 Bab 53 Terharu
54 Bab 54 Emak emak gosip
55 Bab 55 Penyesalan
56 Episode 56 Bersyukur (end)
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Bab 1 Rencana perjodohan
2
Bab 2 Naura yang malang
3
Bab 3 Rencana pernikahan
4
Bab 4 Pernikahan
5
Bab 5 Malam pertama
6
Bab 6 Naura dan pikirannya.
7
Bab 7 Mulai suka
8
Bab 8 Menyusul ke Kota
9
Bab 9 Pengantin baru
10
Bab 10 Berbeda
11
Bab 11 Naura demam
12
Bab 12 Hanya demam biasa.
13
Bab 13 Senyum palsu
14
Bab 14 Wisuda
15
Bab 15 Berpisah
16
Bab 16 Pergi main atau kencan?
17
Bab 17 Usaha yang percuma
18
Bab 18 Lima puluh ribu per hari
19
Bab 19 Bisnis bersama bang Udin
20
Bab 20 Salah tempat mengadu
21
Bab 21 Harga diri
22
Bab 22 Hari pertama kerja
23
Bab 23 Hanya berpura-pura
24
Bab 24 Status facebook
25
Bab 25 Berlawanan
26
Bab 26 Minta penjelasan
27
Bab 27 Tersimpan dalam ingatan
28
Bab 28 Membolak-balikkan fakta
29
Bab 29 Bicara satu sama lain
30
Bab 30 Mengingkari Janji
31
Bab 31 Menyerahlah Naura...
32
Bab 32 Talak
33
Bab 33 Gosip
34
Bab 34 Hijrah ke kota
35
Bab 35 Melamar kerja
36
Bab 36 Pendekatan
37
Bab 37 Naura di lamar
38
Bab 38 Dani menghilang?!
39
Bab 39 Naura kecelakaan
40
Bab 40 Nak Lutfi
41
Bab 41 Berpisah dengan Lutfi
42
Bab 42 Naura sembuh
43
Bab 43 Berangkat ke Surabaya
44
Bab 44 Usaha Lutfi
45
Bab 45 Takdir cinta Naura
46
Bab 46 Berdamai dengan takdir
47
Bab 47 Mas Irul
48
Bab 48 Pelanggan aneh
49
Bab 49 Tiba tiba melamar
50
Bab 50 Lamaran dan nikahan
51
Bab 51 Ciuman pertama
52
Bab 52 Tidak bisa sholat
53
Bab 53 Terharu
54
Bab 54 Emak emak gosip
55
Bab 55 Penyesalan
56
Episode 56 Bersyukur (end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!