Bab 4 Pernikahan

Dua minggu kemudian.

Hari berlalu terasa begitu cepat. Rasanya baru kemarin Naura tiba di kampung dan langsung diajak untuk menemui WO, Mua dan photographer pilihan calon mama mertuanya. Naura juga diminta untuk langsung fitting gaun pengantin, kemudian menyiapkan undangan.

Untungnya semua itu telah dilewati Naura dengan baik meski, dia merasa sangat lelah karena, energinya terkuras habis. Dan kini tibalah saatnya untuk Naura menjadi ratu sehari. Dia duduk di depan cermin rias bak boneka yang sedang didandani agar terlihat cantik dan menggemaskan.

"Mempelai pria sudah datang…" Bisik seorang tim WO pada Mua yang sedang memoles make up di wajah Naura.

"Akad dulu, kan? Baru setelah itu mempelai wanita menghampiri…"

"Iya. Tapi tetap saja, pengantin wanita juga harus sudah siap sebelum akad di ikrarkan."

"Oke, oke. Ini bentar lagi selesai."

Jantung Naura tiba tiba berdegup kencang saat mendengarkan perbincangan tim WO. Ada perasaan khawatir, cemas dan takut yang berbaur jadi satu.

Ya Allah, semoga ini menjadi pernikahan pertama dan terakhir untukku. Jadikan mas Tama sebagai suami yang baik dan satukan kami hingga jannah. Aamiin ya robb.

"Oke, selesai!"

Dia sudah selesai membuat Naura tampak cantik bak boneka barbie versi hijab. Senyum sumringah terlihat diwajahnya saat merasa berhasil membuat pengantinnya menjadi cantik.

"Kak, boleh ngga aku nelpon teman sebentar saja!"

"Boleh, dek. Tapi, sebentar saja ya soalnya kita disuruh segera kedepan. Akadnya sudah mau dimulai."

"Iya kak. Bentar, kok."

Naura langsung menelpon Zahra. Dia mengabarkan bahwa hari ini akan menikah. Dan ternyata Zahra juga akan menikah dua hari lagi. Undangan untuk Naura bahkan sudah dalam perjalanan menuju alamatnya.

"Dek Naura, kita harus kedepan sekarang."

Naura menoleh kearah sumber suara, lalu ia mengakhiri pembicaraannya dengan Zahra. Kemudian dia melangkah menuju tenda tempat resepsi diadakan. Dia di gandeng oleh dua orang gadis yang ditunjuk sebagai bridesmaid oleh mama mertuanya.

Sementara saat ini Tama duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Rudi calon ayah mertuanya. Tama tampak keren dengan balutan kemeja putih pengantin pilihan mamanya.

Acara dimulai, pak penghulu mengarahkan agar Rudi dan Tama saling berjabat tangan. Lalu, pak penghulu meminta Rudi untuk langsung menikahkan Naura dengan Tama.

"Adi Tama, engkau saya nikahkan dengan putri saya yang bernama Hanna Naura…"

Begitu Rudi menyelesaikan ucapannya, Tama langsung menjawab akad dengan satu tarikan napas dan langsung di sah kan oleh para saksi.

Mata Naura berkaca kaca saat dia tiba di tenda pelaminan yang sangat megah dan tampak mewah itu. Air matanya bahkan sampai menetes saat mendengar akad diucapkan oleh Tama yang kini sudah berstatus sebagai suaminya.

Anugerahkan rasa cinta dan kasih sayang dalam hatiku untuk suamiku ya Allah. Gumamnya berdoa dalam hati.

Naura kini sudah duduk disamping Tama. MC meminta mereka untuk saling duduk berhadapan, lalu Tama mengulurkan tangan pada Naura. Naura menyambut uluran tangan Tama, kemudian langsung mencium punggung tangan lelaki yang kini sudah sah menjadi suaminya.

Kemudian, MC meminta Tama untuk mencium kening Naura. Tama mengikuti arahan MC, dia tampak senang dan lebih rileks dari pada Naura.

Selanjutnya, mereka menandatangani buku nikah dan beberapa file untuk menjadi berkas yang akan di bawa oleh pihak KUA. Tama dan Naura bahkan diminta untuk berfoto sambil memperlihatkan buku nikah mereka. Dalam foto itu Naura dan Tama tampak sangat bahagia.

Setelah itu, kedua mempelai melangkah naik kepelaminan diiringi oleh bridesmaid dan groomsmen.

Rangkaian acara pesta pernikahan berjalan dengan lancar. Tamu berdatangan tanpa henti untuk ikut memeriahkan hari bahagia Tama dan Naura. Setidaknya begitulah yang mereka pikirkan.

Bak boneka, Naura dan Tama selalu mengikuti perintah dari pemilik mereka. Saat diminta untuk tersenyum, mereka pun tersenyum. Saat diminta untuk bergandengan tangan, merekapun bergandengan tangan.

Aku sudah kehabisan energi, hari ini sangat melelahkan. Aku rasa aku akan segera pingsan.

Dia selalu tersenyum menyambut tamu yang berdatangan memberi ucapan selamat dan berfoto bersama.

"Selamat, bro. Jaga Naura dengan baik."

Seorang lelaki seumuran Tama datang kepernikahan mereka untuk mengucapkan selamat atas pernikahan itu.

"Terimakasih Rian. Loe juga semoga cepat nyusul."

Balas Tama menggoda lelaki yang bernama Rian itu. Rian tersenyum saja menanggapi candaan Tama barusan. Kemudian dia beralih menuju Naura. Dia tersenyum menatap wajah cantik Naura yang juga tersenyum padanya.

"Naura, selamat ya!"

Dia mengatakan itu dengan mata berkaca kaca.

"Terimakasih sudah hadir, Rian."

Rian sangat ingin bersalaman dengan Naura, tapi setahunya Naura tidak pernah bersalaman dengan yang bukan mahramnya.

"Semoga selalu bahagia, Naura."

Naura mengangguk sambil tersenyum. Dia tahu, Rian menyukainya sejak lama, dan bagi Naura Rian juga cinta pertamanya saat masih masa masa kecil dulu.

Rian akhirnya melangkah turun dari pelaminan dengan perasan kecewa. Dia tidak menyangka akan kehilangan Naura secepat itu, bahkan sebelum dia sempat mengutarakan perasaannya yang telah lama dia pendam.

Mata Naura mengikuti langkah kepergian Rian. Dia sebenarnya masih ingin mengobrol dengan Rian. Tapi, kini sudah terlambat. Dia sudah berstatus istri seseorang. Itu artinya dia harus menjaga dirinya, pandangannya dan hatinya hanya untuk suaminya.

Setelah Rian pergi, kini datanglah seorang cewek cantik, seusia Naura. Dia adalah Dian, mantan pacar Tama saat masih SMA dulu.

"Kak Tama, selamat ya atas pernikahan kakak."

"Terimakasih Dian."

Tama menarik tangan Dian, kemudian dia melakukan cium pipi kanan dan kiri dengan Dian dihadapan Naura yang baru beberapa jam lalu menjadi istrinya.

Mata Naura melotot tidak percaya dengan perbuatan Tama, tapi segera dia kondisikan. Dasar playboy. Oh tuhan, mampukah aku mencintai mas Tama?

Naura hanya mampu bicara dengan pikirannya. Sementara bibirnya terus tersenyum seakan tidak terjadi apa apa. Dan setelah cipika cipiki, Dian melangkah menuju Naura. Dia mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Naura.

"Selamat ya Naura. Jaga kak Tama, dia lelaki yang sangat baik."

"Terimakasih sudah datang, Dian."

Naura memeluk Dian, lalu memberikan tepukan dipunggung Dian, seakan Naura berusaha membuat Dian untuk merasa lebih tenang.

"Semoga kalian bahagia selamanya, Naura. Aku akan mencoba melupakan kak Tama."

Segera saja Naura melepaskan pelukan itu, kemudian dia kembali tersenyum pada Dian.

Kenapa Naura malah tersenyum sih. Aku kira dia akan cemburu padaku. Oh, jadi benar kata kak Tama, kalian menikah hanya karena terpaksa.

"Bagaimana kalau kita foto bersama?" Ajak Tama pada Dian.

"Boleh kak."

Dia langsung berdiri diantara Naura dan Tama. Dian bahkan menggandeng tangan Tama dan dia sedikit memberi jarak dengan Naura.

"Satu, dua, tiga…"

Kang Foto sudah memotret. Hasil jepretannya sangat jelas memperlihatkan suasana hati kedua mempelai.

Dalam foto itu, Tama menatap Dian dengan tatapan dalam. Sedangkan Naura, menatap ke kamera sambil tersenyum. Tapi senyum Naura tampak menyatakan kesedihannya.

Episodes
1 Bab 1 Rencana perjodohan
2 Bab 2 Naura yang malang
3 Bab 3 Rencana pernikahan
4 Bab 4 Pernikahan
5 Bab 5 Malam pertama
6 Bab 6 Naura dan pikirannya.
7 Bab 7 Mulai suka
8 Bab 8 Menyusul ke Kota
9 Bab 9 Pengantin baru
10 Bab 10 Berbeda
11 Bab 11 Naura demam
12 Bab 12 Hanya demam biasa.
13 Bab 13 Senyum palsu
14 Bab 14 Wisuda
15 Bab 15 Berpisah
16 Bab 16 Pergi main atau kencan?
17 Bab 17 Usaha yang percuma
18 Bab 18 Lima puluh ribu per hari
19 Bab 19 Bisnis bersama bang Udin
20 Bab 20 Salah tempat mengadu
21 Bab 21 Harga diri
22 Bab 22 Hari pertama kerja
23 Bab 23 Hanya berpura-pura
24 Bab 24 Status facebook
25 Bab 25 Berlawanan
26 Bab 26 Minta penjelasan
27 Bab 27 Tersimpan dalam ingatan
28 Bab 28 Membolak-balikkan fakta
29 Bab 29 Bicara satu sama lain
30 Bab 30 Mengingkari Janji
31 Bab 31 Menyerahlah Naura...
32 Bab 32 Talak
33 Bab 33 Gosip
34 Bab 34 Hijrah ke kota
35 Bab 35 Melamar kerja
36 Bab 36 Pendekatan
37 Bab 37 Naura di lamar
38 Bab 38 Dani menghilang?!
39 Bab 39 Naura kecelakaan
40 Bab 40 Nak Lutfi
41 Bab 41 Berpisah dengan Lutfi
42 Bab 42 Naura sembuh
43 Bab 43 Berangkat ke Surabaya
44 Bab 44 Usaha Lutfi
45 Bab 45 Takdir cinta Naura
46 Bab 46 Berdamai dengan takdir
47 Bab 47 Mas Irul
48 Bab 48 Pelanggan aneh
49 Bab 49 Tiba tiba melamar
50 Bab 50 Lamaran dan nikahan
51 Bab 51 Ciuman pertama
52 Bab 52 Tidak bisa sholat
53 Bab 53 Terharu
54 Bab 54 Emak emak gosip
55 Bab 55 Penyesalan
56 Episode 56 Bersyukur (end)
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Bab 1 Rencana perjodohan
2
Bab 2 Naura yang malang
3
Bab 3 Rencana pernikahan
4
Bab 4 Pernikahan
5
Bab 5 Malam pertama
6
Bab 6 Naura dan pikirannya.
7
Bab 7 Mulai suka
8
Bab 8 Menyusul ke Kota
9
Bab 9 Pengantin baru
10
Bab 10 Berbeda
11
Bab 11 Naura demam
12
Bab 12 Hanya demam biasa.
13
Bab 13 Senyum palsu
14
Bab 14 Wisuda
15
Bab 15 Berpisah
16
Bab 16 Pergi main atau kencan?
17
Bab 17 Usaha yang percuma
18
Bab 18 Lima puluh ribu per hari
19
Bab 19 Bisnis bersama bang Udin
20
Bab 20 Salah tempat mengadu
21
Bab 21 Harga diri
22
Bab 22 Hari pertama kerja
23
Bab 23 Hanya berpura-pura
24
Bab 24 Status facebook
25
Bab 25 Berlawanan
26
Bab 26 Minta penjelasan
27
Bab 27 Tersimpan dalam ingatan
28
Bab 28 Membolak-balikkan fakta
29
Bab 29 Bicara satu sama lain
30
Bab 30 Mengingkari Janji
31
Bab 31 Menyerahlah Naura...
32
Bab 32 Talak
33
Bab 33 Gosip
34
Bab 34 Hijrah ke kota
35
Bab 35 Melamar kerja
36
Bab 36 Pendekatan
37
Bab 37 Naura di lamar
38
Bab 38 Dani menghilang?!
39
Bab 39 Naura kecelakaan
40
Bab 40 Nak Lutfi
41
Bab 41 Berpisah dengan Lutfi
42
Bab 42 Naura sembuh
43
Bab 43 Berangkat ke Surabaya
44
Bab 44 Usaha Lutfi
45
Bab 45 Takdir cinta Naura
46
Bab 46 Berdamai dengan takdir
47
Bab 47 Mas Irul
48
Bab 48 Pelanggan aneh
49
Bab 49 Tiba tiba melamar
50
Bab 50 Lamaran dan nikahan
51
Bab 51 Ciuman pertama
52
Bab 52 Tidak bisa sholat
53
Bab 53 Terharu
54
Bab 54 Emak emak gosip
55
Bab 55 Penyesalan
56
Episode 56 Bersyukur (end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!