The Rose That Blooms In North

The Rose That Blooms In North

Prologue

Tak satu pun insan hidup yang tahu bahwa malam terkelam itu akan menjadi awal dari sebuah sejarah. Permulaan sebuah kisah.

Darah segar menodai seisi ruangan. Karpet beludru merah menjadi merah gelap, lantai dibanjiri darah dan tangisan. Udara dipenuhi duka dan dendam, serta alunan pilu patah hati seorang wanita. Seorang Ratu kehilangan Rajanya.

Hujan lebat, angin kencang dan gemuruh guntur di tengah malam terdengar dari luar istana kerajaan Schiereiland, meredam suara teriakan dan tangisan meraung Sang Ratu saat melihat suaminya tergeletak tak berdaya di atas lantai. Mahkota bertatahkan emas dan batu permata yang selalu dikenakannya dengan bangga tergeletak sembarang di lantai tak jauh darinya. Dunia seakan runtuh di hadapannya. Suara-suara langkah kaki terdengar samar di telinganya. Air mata yang menggenang di pelupuk matanya mengaburkan pandangan.

Sang Ratu tahu saat itu dia harus bersikap tegar dan bersiap atas kemungkinan terburuk yang terjadi selanjutnya. Seorang Ratu tak diizinkan bermuram hati dan berduka terlalu lama. Tangisan itu harus segera dihentikannya karena musuh mereka masih ada di suatu tempat di dalam Istana. Cepat atau lambat, mereka akan menemukannya dan mungkin juga membunuhnya. Sehingga hilang sudah harapannya untuk mempertahankan kerajaan mereka. Nasib jutaan rakyat kerajaannya ada pada kekuatan hatinya. Jika dia cukup kuat untuk meninggalkan jasad suaminya, mengumpulkan sisa prajurit yang masih ada di sekitar Istana, menyusun strategi pembalasan, rakyatnya dan juga kerajaannya mungkin dapat dia selamatkan. Tapi Sang Ratu tidak dapat berpikir dengan jernih. Hatinya hancur, pikirannya kacau, dirinya dikuasai oleh rasa takut dan sedih.

Kerajaan mereka memang sudah lama berselisih dengan kerajaan tetangga. Sebuah tanah yang dipenuhi oleh es dan salju, Negeri Musim Dingin Abadi dengan populasi penyihir tertinggi di antara kerajaan-kerajaan lainnya. Negeri yang ajaib, penuh mitos dan cerita legenda, yang terkenal akan keindahannya tapi juga terkenal dengan kekejaman orang-orangnya. Kerajaan Nordhalbinsel yang dipimpin oleh Raja yang orang-orang di utara yakini sebagai keturunan Nordlijk, putra dari Sang Naga Api Agung dan Ratu Agung Zhera.

Dan Raja itu lah yang membunuh suaminya. Kerajaan itulah yang kini sedang memporak-porandakan seisi Istana mereka. Dan kelak, jika Sang Ratu tak cukup kuat untuk berdiri dan pergi, mereka juga akan merenggut seisi negerinya.

Dia harus bangkit dan melawan demi seluruh rakyatnya.

Tapi belum sempat pergi dari tempat itu, dalam sekejap Sang Ratu sudah dikepung oleh pasukan tentara Nordhalbinsel lengkap dengan baju zirah mereka. Semua bersenjata lengkap. Pasukan Nordhalbinsel memenuhi ruangan itu melingkari Sang Ratu dan menghunuskan pedang mereka serempak ke arah Sang Ratu.

Sang Ratu tak bersenjata. Tak juga punya tenaga untuk melawan mereka semua. Dia terkepung dan tak ada siapa pun yang dapat menolongnya. Rasanya, saat itu, semua sudah berakhir. Melawan pun, kini pria yang dicintainya sudah tiada. Tak ada alasan baginya untuk tetap bertahan selain kewajibannya sebagai seorang Ratu. Tapi tanpa Rajanya, tanpa kerajaannya, dia hanya seorang wanita biasa, bukan seorang Ratu. Jadi dia terduduk lemah tanpa perlawanan.

Salah satu dari mereka berjalan maju ke hadapan Sang Ratu. Tentara berbaju zirah itu membuka gulungan merah berisi titah Raja dan membacakannya.

"Atas Nama Sang Matahari Utara, Raja Vlad dari Nordhalbinsel akan mengambil alih Schiereiland."

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!