Saat hampir menuju ke ruangannya jung kook berhenti di depan pintu ia berbalik menatap sekretarisnya yang ingin duduk di kursinya yang berada tepat di depan pintu ruangan jungkook.
"saya ingin kamu menelpon bagian pemasaran dan suruh sarah kesini" perintahnya dingin.
"baik pak" langsung mengambil telepon dan menelpon bagian pemasaran
Saat sarah baru tiba ke ruangannya pak chend terlihat baru saja selesai bicara di telepon.
"ini dia sarah,," seru pak chen
"ada apa,?" tanya sarah bingung karna ia mengingat ia tidak terlambat setelah makan siangnya
"pak jungkook menyuruhmu ke ruangannya sekarang" ucap pak chen
"tapi kenapa?" tanya sarah bingung
"saya tidak tau, jadi coba kamu tanya sendiri" pak chen lalu duduk di kursinya.
Saat tengah menuju ruangan jungkook sarah sangat takut, ia bingung ada urusan apa jungkook mencarinya, ia sangat gugup bercampur takut, tapi jelas dia tidak bisa menolak perintah itu.
"ooh jadi kau yg bernama sarah" ucap sekretaris jungkook
"i_iyaa" gugupnya
"pak jungkook sudah menunggumu di dalam, masuk saja" jelasnya lagi
sarahpun mengetuk pintu ruangan itu dan membukanya perlahan, jungkook yang sedang memperhatikan selembaran kertas melirik sarah dengan mata tajam, tak lupa ia memperlihatkan senyum sinisnya. Meski di tatap begitu sarah dengan perlahan mendekati meja bosnya itu dan berdiri di hadapannya dengan kepala menunduk.
"ada apa bapak memanggil saya" sarah masih menunduk
"ada apa,,?'' ucapnya penuh penekanan membuat sarah kebingungan, pria itupun beranjak dari kursinya lalu melewati sarah, sarah tidak berani bergerak sedikitpun.
Jungkook tetap melangkah menuju pintu dan menguncinya, mendengar itu sarah langsung menoleh ke arah jungkook.
"kenapa di kunci,,?" ucapnya panik
"ahhh, kenapa kamu tidak paham, bukankah kau sudah berjanji" ucapnya sembari melepas kancing lengannya.
"bisakah saya membayar bunganya dengan bekerja saja pak, saya,,,,,"
"kenapa, jangan bersandiwara sarah, saya tau kamu juga menyukainya kan" mendekati sarah, dan sarah perlahan mundur hingga bokongnya terhalang meja kerja jungkook.
Jungkook mendekati sarah dan menjepit sarah dengan kedua tangannya dengan bersandar pada meja, sarah sedikit memundurkan badannya karna wajah jungkook yang semakin dekat dengan wajahnya.
"pak, ini di kantor pak" sarah mencoba mengalihkan jungkook
"saya tau, dan yang harus kamu ketahui ini kantor saya" ucapnya dengan deru nafas yang menghembus mengenai wajah sarah, wanita itu memalingkan wajahnya ke arah lain karna tidak ingin menatapnya tapi malah membuat jungkook mengecup lehernya jenjangnya.
"kau tau, malam itu saya kurang puas, saya harus mencobanya lagi" ucap jungkook lalu sedikit menjauh dari sarah, sarah pun tercengang dan perlahan menegakkan badannya.
"selama itu anda bilang belum puas?" tanya sarah, mengingat bagaimana jungkook menjamahnya waktu itu, sangat heran jika ia mendengar pria itu tidak puas.
"justru karna lama itu artinya kau tidak memuaskan saya" jelas jungkook
"lalu kenapa saya harus disini, kenapa bapak tidak mencari wanita lain untuk memuaskan bapak, bukankah tadi saya bilang jika saya akan membayar bunganya dengan uang saja" gerutu sarah jengkel.
plaaakkk
tangan besar jungkook mendarat keras di pipi sarah, hingga sarah hampir tersungkur dan bertahan pada meja, pipi ibu dari cleo itu memerah ia memegang pipinya karna terkejut dan sakit.
"jangan pernah meninggikan suaramu ataupun membantah saya, saya bisa dengan mudah menghancurkan wanita murahan sepertimu" ucap jungkook
sarahpun kembali berdiri dan menghadap jungkook yg ada di depannya "bapak sepertinya sangat membenci wanita seperti saya, tapi kenapa bapak lampiaskan dengan meniduri saya, bukankah seharusnya bapak tidak bernafsu pada saya, lalu kenapa malah meminta saya melayani bapak lagi" lagi lagi sarah berucap dengan suara lantang.
melihat peringatannya tak di gubris jungkook lalu mencengkram wajah sarah dan mendekati telinga sarah "karna hanya dengan ini kau akan mengutuk hidupmu, hanya dengan begini kau akan menyesal dilahirkan sebagai perempuan, kau akan mengingat seberapa hinanya dirimu nanti dan menyesalinya" melepaskan cengkraman tangannya pada wajah sarah.
Mata sarah memerah ia benar benar ingin memukul kepala pria yang ada di depannya, "benar, tidak perlu nanti, sekarang saja saya sudah sangat menyesalinya" ucap sarah lalu ingin berlalu pergi. Namun dengan sigap jungkook menariknya dan menyeretnya ke ruang pribadi jungkook yang ada di belakang meja kerjanya.
"lepas, saya tidak mau,," berontak sarah ingin melepaskan cengkraman jungkook
Pria itu dengan kuat menghempaskan badan sarah di sofa yang ada di ruangan itu dan dengan cepat mengunci badan sarah.
"kau tidak akan pernah menolak keinginan saya,,,," ucapnya lalu menahan tangan sarah dan mencium lehernya.
"uemmmhhhhh,,, jangaaannn" berusaha memberontak namun kalah tenaga.
Beberapa saat jungkook menyelesaikan permainannya dan sarah terbaring lemas di sofa itu dengan baju yang hampir terlepas semua. Jungkook mendekati sarah yang masih mengatur nafasnya, "jangan pernah menolak jika saya minta untuk kesini, atau tanggung akibatnya" ucap jungkook lalu membelakangi sarah dan memakai kemejanya.
Sarah berusaha bangun dan merapikan bajunya, ia menangis tanpa suara, hanya air mata yang menetes tak terhenti, begitu selesai merapikan bajunya sarah berlalu keluar dari ruangan itu. Melihat sarah pergi jungkook mengukir senyum kemenangan di wajahnya, ia merasa telah berhasil menghancurkan wanita itu.
Ketika sarah keluar ia berpapasan dengan seorang pria yang diketahui adalah teman akrab jungkook yaitu alex. Pria berdarah cina jerman itu melirik sarah yang baru saja keluar dengan wajah sedih.
"wahh gadis ke berapa yang baru keluar tadi?" tanya alex yang baru masuk sambil menepuk nepukkan tangannya.
Jungkook hanya tersenyum getir di atas sofa sambil membaca sebuah proposal mengisyaratkan pada alex untuk diam. Alexpun langsung duduk di depan temannya itu.
"kenapa harus selalu begitu pada perempuan, sesekali jatuh cinta saja lagi, jangan takut patah hati kawan" ucap alex sambil merekahkan senyumnya
"untuk apa, mereka munafik, aku tidak suka wanita yang berpura2 jual mahal padahal mereka ingin mengobralnya" sahut jungkook masih sambil membaca proposal yg ada di tangannya.
"jadi wanita yang tadi juga menjualnya murah" ledek alex terkekeh sambil menutup mulutnya.
"dia meminjam uang 50 ribu dollar ke perusahaan dan di potong gajih, aku meminjamkannya tapi dengan bunga" jelas jungkook
"jadi bungaanya ituu,,,," tanya alex berisyarat.
"hmmm,,,"
"kau menyukainya yaa?" tanya alex
"kenapa aku menyukainya,,,?" tanya jungkook kembali
"mana aku tau, tapi kau tersenyum saat menjawabnya, kau pasti mengingat adegannya kan" ucap alex dengan anda meledek
mendengar itu jungkook diam, ia mengingat raut wajah penolakan sarah saat ia memaksanya melakukan
"aku sudah dua kali melakukannya tapi kenapa wajahnya benar2 seperti menolak, apa memang benar ia tidak ingin melakukan itu" batin jungkook.
"benarkan, pasti ada sesuatu" ucap alex mengejutkan jungkook
"apa yg kau bicarakan tidak mungkin, dia bukan tipeku" elak jungkook
", jika tidak kenapa kau diam tadi ketika ku tanya"
"diamlah, aku sedang sibuk" elak jungkook.
"baiklah, oh ya aku ingin menyampaikan ini padamu"
"apa ?" tanya jungkook dingin
"kakamu ingin aku mengunjungi rumah sakitnya bulan depan dan mengadakan acara amal untuk pasien yang ada di rumah sakit terutama pasien yang terkena penyakit serius, aku ingin kau yang menemaniku" ucap alex.
"kenapa harus aku, kan kak yonggi minggu depan juga akan kesini" tolak jungkook
"dia menelponku barusan dan bilang ada urusan mendadak di korea, jadi dia tidak bisa menemaniku, sebagai gantinya ya harus kamu selaku adik pemilik rumah sakitnya dan pemilik saham terbesar keduanya" jelas alex
jungkook memiliki kaka yang tinggal di korea yaitu kim yonggi. Yonggi sudah menikah 4 tahun yg lalu dengan seorang wanita karna perjodohan keluarga dan menetap di korea, jungkook dan yonggi saling menyayangi, namun setelah yonggi menikah jungkook malah memutuskan memulai bisnis di singapura dan membuat dirinya terjauh dari kakanya, padahal dulu dia terkenal lengket dan tidak mau jauh dari kakanya.
Sarah kembali ke ruangannya ia berusaha merapikan pakaiannya serapi mungkin sebelum masuk dan bertemu rekan2nya.
"itu dia sarah," ucap lisa memberitahukan pada teman temannya.
Sarah kebingungan melihat teman2nya menatapnya "ada apa,,?" tanyanya gugup
"kenapa pak jungkook manggil kamu ke ruangannya sar, lama lagi" tanya lisa
"a_aku,,,ada yg dia bicarakan tentang uang pinjamanku" elah sarah lalu segera duduk di kursinya.
"sarah kau terlihat berantakan, apa kau berlari dari ruangan pak jungkook" tanya pak chen dengan tatapan mengintimidasi.
''benarkah,,? ahaa aku tidak menggunakan lift tadi dan turun melalui tangga,," gugup sarah sambil kembali merapikan rambutnya.
"kenapa tidak memakai lift" tanya lisa
"tidak sempat, lagian hanya tiga lantai untuk turun" ucap sarah berbohong.
Beberapa minggu berlalu sarah masih bekerja giat, karna gajihnya yang dipotong menyisakan kurang dari setengah gajihnya membuat sarah kebingungan, ia tetap bekerja sift malam di kedai makan untuk keperluannya sehari2 dari ongkos perjalanan hingga makanan, di tambah biaya penginapan cleo yang tidak sedikit, di tambah ia juga harus menuruti kemauan jungkook kapanpun itu.
Meski sedang mengalami kesulitan sarah tidak pernah menceritakan itu lagi, mendengar penuturan dokter bahwa anaknya mulai membaik membuat sarah bekerja lebih semangat lagi, hampir satu tahun cleo menjalani perawatan semua barang berharganya sarah jual, termasuk tubuhnya untuk pak jungkook.
Saat sarah sedang menyajikan makanan dan minuman pada pelanggan seorang pria memandang sarah dari sudut kedai makan itu. tidak lain adalah jungkook bersama dua orang rekan bisnisnya
"mau pesan apa ?" tanya seorang pelayan pria pada jungkook dan rekannya.
"kami ingin babi daging panggang dan birnya, beserta tiga mangkok ramen" ucap rekan jungkook.
sedangkan jungkook masih menatap sarah yang terlihat sibuk melayani pelanggan lain, melihat jungkook yang diam, pelayan dan kedua rekannya juga ikut menoleh menatap sarah.
"pak jungkook, apa anda melihat wanita itu" ucap salah satu rekannya.
Jungkook masih terdiam menatap sarah, hingga akhirnya salah satu rekan jungkook bertanya pada pelayan yang sedang mencatat pesanan mereka.
"sepertinya rekan kami tertarik pada rekanmu, boleh kau panggil dia kesini" ucap salah satu rekan jungkook
"maksud bapak sarah, wanita yg tengah membersihkan meja itu" tanya karyawan itu.
"iyaa" mengangguk pelan
Pelayan itupun menghampiri sarah dan meminta sarah mendekati meja jungkook, sarah dengan santai menuju meja itu, saat ia melihat ada pria yang tidak asing tengah menatapnya ia terhenti.
"kenapa aku di minta kesana" batin sarah. Tapi karna tuntutan pekerjaan sarah tetap menghampiri meja itu.
"ada yg bisa saya bantu" ucap sarah gugup karna di tatap lekat oleh jungkook.
"sepertinya rekan kami meminta anda duduk di sini" ucap salah seorang rekan jungkook sambil menarik satu kursi kosong mempersilakan sarah duduk.
"apa,,?" tanya sarah gugup tapi berusaha tenang dan duduk di kursi yang telah di persilakan
"kenapa kau bekerja disini?" tanya jungkook tiba tiba.
"apa,,?" sarah terkejut dengan pertanyaan jungkook.
"aa itu urusan saya, kenapa bapak mempertanyakan hal yang tidak ada untungnya buat bapak" jawab sarah
"jangan mentang2 kita di luar kantor jadi kamu berani tidak menghormati saya" judes jungkook. Sedangkan kedua rekannya terdiam, mereka tidak menyadari jika sarah merupakan karyawan di perusahaan jungkook.
"bapak bertanya tentang hal pribadi saya, dan saya kurang nyaman dengan itu" ucap sarah lalu berdiri..
"bukankah tadi sudah memesan, mohon untuk menunggu sebentar" ucap sarah lalu berlalu pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments