terpaksa menerima tawaran sang bos

Selepas dari ruangan sang bos sarah langsung menuju kamar mandi dan menutup pintu toilet rapat rapat, ia terdiam cukup lama sambil mengingat ucapan bosnya "laki laki itu menghinaku, merasa dia berkuasa dia seenaknya mengeluarkan kata kata tanpa berpikir'' gerutu sarah sambil meneteskan air mata, ia merasa di hina, tapi lagi lagi ia termenung akan biaya pengobatan anaknya.

"ya tuhan,, apa yang harus aku lakukan" lemah sarah menunduk menangis.

Saat sore hari sarahpun pulang di tengah perjalanan sarah mendapatkan panggilan dari rumah sakit untuk segera kesana.

"kami sudah melakukan pengecekkan pada pendonor dan hasilnya pendonor sehat secara fisik, kita bisa melakukan operasinya besok" ucap dokter yang menangani cleo

"bisakah kau membantuku lagi dok, aku benar2 tidak mendapatkan uang sekarang" keluh sarah dengan raut wajah bingung.

"saya sudah tidak bisa membantu lagi bu sarah, hanya membayar setengahnya dulu saja sudah sangat sulit untuk saya sarankan bu" jelas dokter dengan lembut.

Di lorong rumah sakit sarah berjongkook dan menaruh kepalanya diantara kedua lututnya ia tidak berani masuk ke kamar cleo karna ia merasa gagal jadi orang tua. Saat ia merogoh saku celananya mencari ponselnya ia menemukan sebuah kartu nama hotel sarahpun mengingat saat jung kook memasukkan itu ke dalam sakunya.

...****************...

Pukul delapan malam jung kook menuju hotel semua karyawan hotel menunduk ramah padanya, ia dengan santai menuju meja resepsionis.

"selamat malam pak jung kook" ucap sang pelayan hotel, dari nadanya menyapa sepertinya jung kook sudah sangat sering ke hotel itu.

"malam. apa kamarku sudah siap?" ucapnya sambil menjentikkan jari jemarinya ke meja resepsionis

"tentu saja sudah, kami juga sudah mengganti pengharum ruangannya seperti biasa" ucap pelayan itu lagi

"minumannya?" tanya jung kook sedikit mengangkat alisnya

"tentu saja sudah pak" tersenyum ramah pada jung kook

"oh ya,, hari ini wanitanya bernama sarah ingat itu" ucap jung kook lalu berlalu menuju kamarnya.

Pria itu sangat percaya diri, meski sarah menolak ia berpikir sarah pasti kembali karna terpikat dengannya, siapa yang tidak terpikat dengan ceo muda nan tampan sepertinya, namun bukan itu yg di inginkan sarah.

Saat memasuki kamar, pria itu melepaskan jas nya lalu menuangkan minuman yang sudah di sediakan kedalam gelas, berdiri menghadap jendela yang memperlihatkan gemerlapnya lampu lampu kota saat itu sambil perlahan meminum minuman beralkohol itu.

Jung kook cukup lama melamun entah apa yang di pikirkan pria itu, setelah beberapa lama ia melihat jam di tangaannya yang sudah menunjukkan hampir tengah malam tapi sarah benar2 tidak datang.

"gadis itu ternyata benar gadis baik" batin jung kook

Jung kook dengan sengaja melakukan itu pada sarah, ia sengaja mengetesnya, karna selama ini banyak wanita mendekatinya dan langsung mau tidur di hari pertama mengenal.

"aku akan mentransfer uangnya sekarang" saat jung kook mengambil ponselnya yang berada di atas nakas, terdengar ketukan di pintu hotel.

tok tok tok

Pria itu membuka pintunya dan perlahan memperlihatkan wajah seorang wanita dengan tatapan kosong, wanita dengan tampilan biasa menggunakan celana jeans panjang dan atasan lengan panjang berkancing.

Jungkook terkekeh melihat wanita itu "ternyata kau datang juga saraah" ucapnya.

Sarah menatap jungkook dengan tatapan datar.

"masuklah" menggeser tubuhnya dan mempersilakan sarah masuk. sarahpun masuk melewatinya, dan di ikuti oleh jungkook. Sarah berdiri menghadap kasur dengan ukuran besar itu, ada ketakutan di matanya, tapi ada kewajibannya yang di tanggungnya

"jika kau berniat datang kenapa kita harus berdebat tadi siang hmm?" ucap jung kook lalu memeluk sarah dari belakang dan meraba raba badan sarah sambil mencium tekuk belakangnya.

Merasakan itu sarah terpejam, matanya berkaca kaca, ia berusaha tidak menangis. Tiba tiba sarah melepaskan pelukan jung kook dan sedikit menjauh.

"aku ingin uangnya sekarang" ucap sarah

Pria itu tersenyum getir lalu mengambil ponselnya dan beberapa saat ia memperlihatkan bukti jika ia sudah mentransfer sarah seperti yang sarah minta.

"sudahkan, boleh kita melanjutkannya" ucapnya lalu mendekati sarah yang berdiri kaku.

"tolong lakukan dengan cepat" ucap sarah gemetar.

"aku membayarmu mahal, kenapa harus buru buru"

"pak tapi uang itu saya kembalikan, bukankah ini hanya untuk persetujuan saja, jadi tolong lakukan dengan cepat" ucap sarah ketakutan mendengar penuturan sang bos.

"apa kau pikir setiap pinjaman tidak ada bunganya, anggap saja kau membayar bunganya di depan"

"bunga?" tanya sarah sambil mengerutkan dahinya.

"iyaa, bunganya 50%" mengangkat telapak tangannya menandakan angka lima

"apa,, kenapa sangat mahal" jawab sarah terkejut.

"memang, dan kau bisa membayarnya dengan tidur denganku, bukankah gampang" jung kook tersenyum getir. Sarah di buatnya diam, ia lalu kembali mendekati sarah.

Tangannya perlahan mengelus lengan sarah dan berpindah pada kancing baju sarah, jungkook membuka semua kancing bajunya dan melepaskannya, sarah diam ttak berkutik saat tangan jung kook melepaskan bajunya dan bersisa benda kecil yg menutupi dada sarah.

Tiba tiba jungkook mendorong kasar badan sarah ke atas kasur dan dengan segera jungkook melepaskan celana sarah.

"ini tidak akan cepat sarah" memperhatikan wajah sarah dan ia melepas semua bajunya lalu memulai permainannya pada sarah.

Beberapa saat berlalu sarah tersungkur ke lantai tanpa busana sedangkan jungkook terengah engah di atas kasurnya. Sarah mengigit bibirnya agar tidak menangis ia sedikit tertatih mengambil pakaiannya dan berjalan menuju kamar mandi. Jungkook mengangkat sedikit kepalanya melihat punggung polos sarah menuju kamar mandi. Ia mengukir senyum kemenangan dalam bibirnya.

Tak berselang lama sarah keluar dari kamar mandi dengan baju lengkap ia berencana langsung pergi dari hotel itu, melihat sarah menuju pintu jungkook lalu bangun dan bersandar di dipan kasurnya.

"mau kemana?" tanyanya

sarah menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah jungkook "pulang.." ucapnya datar.

"kita belum selesai," bangkit dari atas kasur dengan celana boxer pendeknya

Sarah menatapnya dengan banyak pertanyaan

"kau pikir dengan sekali bermain denganku melunaskan bunganya, kau tidak semahal itu" ucap pria itu dengan suara pelan tapi sangat menusuk di hati sarah.

"jadi berapa kali aku harus tidur denganmu?" tanya sarah pasrah dengan suara tertekan.

"akan ku bilang lunas jika ku bilang lunas" mengibas rambut sarah kebelakang lalu ia kembali mencium leher sarah.

Sarah mendorong perlahan badan jungkook "ijinkan saya pergi kali ini, bapak bisa panggil saya kapanpun nanti, tapi sekarang saya ada urusan" pinta sarah.

"urusan apa,,? apa ada pria lain yg menunggumu?" pertanyaan jungkook terasa mengintimidasi sarah

"saya,,,,,"

"ah bukan urusan saya, mari bertemu lagi besok" potongnya lalu menarik tangan sarah dan mendorongnya perlahan keluar pintu kamar hotel.

"wanita itu pandai sekali berakting, aku tau taktik mereka" batin jungkook, entah kenapa jungkook selalu kasar pada perempuan, ia tidak pernah sedikitpun mempercayai perempuan, ia berpikir semua perempuan munafik, setiap ia di pertemukan dengan perempuan ia langsung mengajak perempuan tidur dengannya, anehnya semua perempuan pasti langsung mau tidur dengannya, tapi setelah itu dia pasti akan meninggalkan perempuan itu dan esoknya bersikap seperti tidak mengenalnya. itulah kenapa ia di juluki ceo one night stand.

sarah kembali ke rumah sakit ketika hampir subuh, ia masuk ke kamar anaknya dan melihat cleo tertidur lelap.

"ibu dapatkan uangnya sayang, besok kamu akan di operasi dan semoga kamu cepat sembuh" ucap sarah perlahan agar tidur anaknya tidak terganggu.

"maafin ibu, karna harus melakukan hal ini sayang" batin sarah lalu kembali ke sofa dan membaringkan tubuhnya.

Keesokkannya cleo berhasil menjalankan operasinya, sarah juga langsung melunasi semua biaya operasinya.

"meskipun peluang kesembuhan cleo 70-80% cleo harus tetap di rawat dulu untuk waktu yg sedikit lama, untuk penyembuhan totalnya" jelas sang dokter.

"berapa lama itu kira2 dok,?" tanya sarah lagi.

"kita tunggu dua bulan kedepan ya bu"

"baik dokter, terima kasih banyak dok" ucap sarah penuh hormat, dan rasa terimakasih.

Sarah kembali bekerja seperti biasanya, ia berusaha bersikap santai setelah dari hotel dengan jungkook saat itu.

"bagaimana dengan anakmu sarah, apa dia baik baik saja" tanya rekan sarah saat sarah baru tiba.

"cleo harus masih menjalani pemulihan total dua bulan kedepan untuk memastikan kankernya sudah hilang"

"syukurlah, semoga anakmu cepat pulih" jawab rekan kerja sarah

"btw, beberapa hari lalu pak jungkook nyari kamu terus" ucap salah satu rekan kerja sarah bernama lisa..

"kenapa dia mencariku?" sarah sedikit panik dan bertanya tanya kenapa jungkook mencarinya.

"seharusnya kami yang nanya kok bisa dia cari kamu, padahal gak ada urusannya, jika ada kan kita pasti tau" jelas lisa kebingungan lagi.

"apa mungkin karna kamu mau ngutang di perusahaan itu yaa" tanya lisa lagi.

Sarah hanya diam tak bersuara, mendengar jungkook mencarinya membuat ia teringat akan apa yang ia lakukan dengan jungkook malam itu, ia lagi lagi mengutuk dirinya dalam diam.

Sedangkan di tempat lain, jungkook sedang melakukan kunjungan ke pabrik pembuatan produknya. Ia dengan seksama melihat lihat, sekeliling banyak karyawan perempuan yang tengah sibuk bekerja di pabrik itu.

"dari masuk aku melihat kenapa banyak perempuan yang bekerja disini" tanya jungkook pada manager pabrik tersebut.

"untuk bagian yang ringan seperti ini banyak perempuannya pak yg bekerja, di bagian bagian yang lumayan berat kebanyakan laki-laki, tapi itu tidak jadi patokannya" jawab manager pabrik itu dengan senyum.

"apakah pekerjaan mereka bagus dibandingkan laki laki" tanya jung kokk lagi

"dari yg saya lihat benarnya perempuan lebih rapi ketimbang laki-laki"

"benarkah,?

"iiya pak, selama ini syukurlah tidak ada kendala" ucap manager itu lembut untuk menghormati jungkook

Jungkook hanya diam lalu berlalu, setelah beberapa jam mengelilingi pabrik, jungkook dan asistennya beserta sekretarisnya pun kembali ke kantornya. Saat jungkook dan sekretaris beserta asistennya baru masuk ke lift dan pintu lift hampir menutup, seseorang buru buru menekan tombol lift hingga tidak jadi menutup. ketiga pasang mata itu memperhatikan orang yang ingin masuk yang tidak lain adalah sarah.

Sarah yang menyadari siapa yang berada di lift langsung berhenti dan mematung di tengah tengah lift.

"apa kau jadi masuk" tanya sekretaris jungkook yang seorang perempuan.

"hah,,,?". "maaf maaf, silakan duluan" ucap sarah membungkuk dan perlahan mundur.

Pintu lift pun menutup perlahan sarah mengangkat kepalanya yang tertunduk memperhatikan wajah pria dingin itu yang hampir tak terlihat, mata mereka saling menatap sampai pintu itu menutup rapat pandangan mereka.

Episodes
1 pelajaran masa lalu
2 sang anak sakit parah
3 upaya untuk biaya pengobatan anaknya
4 terpaksa menerima tawaran sang bos
5 menjadi pelayan sang bos
6 rasa bersalah
7 pria dingin itu meminta maaf
8 kebohongan publik
9 fakta jungkook
10 kesayangan sang kakak
11 membantunya menghindari perjodohan
12 gosip dalam kantor
13 pertemuan keluarga?
14 membiarkan cleo berteman dengan tuan jungkook
15 mulai berkomunikasi
16 dami yang penuh rahasia
17 mulai memikirkan sang bos
18 dimanakah park hara
19 kehamilan sarah
20 mengugurkan atau merahasiakan
21 haruskah jungkook tau
22 mendengarkan keluh kesahnya
23 memutuskan untuk sama sama bertanggung jawab
24 persiapan pernikahan
25 kasus lama yang kembali di buka
26 sang pemilik anting
27 tentang apakah pernikahan ini
28 tanggung jawab dalam hubungan
29 rahasia yoongi
30 akankah kita saling mencintai
31 pengirim pesan adalah si sekretaris
32 saling sayangnya sebuah persaudaraan
33 fakta yoongi
34 pertemuan mengejutkan
35 kekhawatiran jungkook
36 tidak tenang menuju pernikahan
37 berbohong demi uang
38 hukuman untuk orang yang salah
39 pertemuan ayah dan anak
40 amarah sarah
41 nasihat supir taksi
42 perbincangan singkat hani dan sarah
43 perasaan bimbang
44 hubungan tidak sehat yoongi dan hani
45 hukuman untuk yoongi
46 dalang dari masalah
47 diamnya yoongi menyimpan banyak cerita
48 siapa yang kau cinta
49 keputusan jungkook
50 ke egoisan kim dami
51 penyelidikan ulang
52 kemarahan kim young do
53 semangat baru
54 aku tidak bersalah
55 sebuah rencana
56 yang selama ini di sembunyikan hani
57 kasih sayang jungkook pada yoongi
58 tersenyum bersama
59 pengunduran diri sarah
60 masa lalu
61 aku tak lagi mencintaimu
62 pengakuan
63 cleo mengetahui semuanya
64 bicara dengan yoongi
65 diantara kita tidak ada yang menginginkan anak itu
66 keguguran
67 semua tersakiti
68 kata yang jahat
69 sun woo mempertanyakan perasaan jungkook padanya
70 JANGAN MERASA BERSALAH
71 tak sengaja bertemu dengan keluarga kandung
72 yoongi menepati janjinya
73 pemberi informasi
74 patah hatinya seorang anak pada ibunya
75 yang melakukan kejahatan akan mendapatkan hukumannya
76 kenaikan jabatan kim young do
77 tujuan park hara
78 pindah bersama yoongi
79 perasaan jungkook menjadi bimbang, apakah keputusannya salah
80 perasaan sarah pada yoongi mulai terjalin
81 kau adalah penenangku
82 ragu
83 PELAKU UTAMA
84 Apa keputusan yoongi
85 Ancaman untuk Yoongi
86 berdebat
87 yoongi yang kesepian
88 penantian yoongi tak sia sia
89 BAGIAN 89
Episodes

Updated 89 Episodes

1
pelajaran masa lalu
2
sang anak sakit parah
3
upaya untuk biaya pengobatan anaknya
4
terpaksa menerima tawaran sang bos
5
menjadi pelayan sang bos
6
rasa bersalah
7
pria dingin itu meminta maaf
8
kebohongan publik
9
fakta jungkook
10
kesayangan sang kakak
11
membantunya menghindari perjodohan
12
gosip dalam kantor
13
pertemuan keluarga?
14
membiarkan cleo berteman dengan tuan jungkook
15
mulai berkomunikasi
16
dami yang penuh rahasia
17
mulai memikirkan sang bos
18
dimanakah park hara
19
kehamilan sarah
20
mengugurkan atau merahasiakan
21
haruskah jungkook tau
22
mendengarkan keluh kesahnya
23
memutuskan untuk sama sama bertanggung jawab
24
persiapan pernikahan
25
kasus lama yang kembali di buka
26
sang pemilik anting
27
tentang apakah pernikahan ini
28
tanggung jawab dalam hubungan
29
rahasia yoongi
30
akankah kita saling mencintai
31
pengirim pesan adalah si sekretaris
32
saling sayangnya sebuah persaudaraan
33
fakta yoongi
34
pertemuan mengejutkan
35
kekhawatiran jungkook
36
tidak tenang menuju pernikahan
37
berbohong demi uang
38
hukuman untuk orang yang salah
39
pertemuan ayah dan anak
40
amarah sarah
41
nasihat supir taksi
42
perbincangan singkat hani dan sarah
43
perasaan bimbang
44
hubungan tidak sehat yoongi dan hani
45
hukuman untuk yoongi
46
dalang dari masalah
47
diamnya yoongi menyimpan banyak cerita
48
siapa yang kau cinta
49
keputusan jungkook
50
ke egoisan kim dami
51
penyelidikan ulang
52
kemarahan kim young do
53
semangat baru
54
aku tidak bersalah
55
sebuah rencana
56
yang selama ini di sembunyikan hani
57
kasih sayang jungkook pada yoongi
58
tersenyum bersama
59
pengunduran diri sarah
60
masa lalu
61
aku tak lagi mencintaimu
62
pengakuan
63
cleo mengetahui semuanya
64
bicara dengan yoongi
65
diantara kita tidak ada yang menginginkan anak itu
66
keguguran
67
semua tersakiti
68
kata yang jahat
69
sun woo mempertanyakan perasaan jungkook padanya
70
JANGAN MERASA BERSALAH
71
tak sengaja bertemu dengan keluarga kandung
72
yoongi menepati janjinya
73
pemberi informasi
74
patah hatinya seorang anak pada ibunya
75
yang melakukan kejahatan akan mendapatkan hukumannya
76
kenaikan jabatan kim young do
77
tujuan park hara
78
pindah bersama yoongi
79
perasaan jungkook menjadi bimbang, apakah keputusannya salah
80
perasaan sarah pada yoongi mulai terjalin
81
kau adalah penenangku
82
ragu
83
PELAKU UTAMA
84
Apa keputusan yoongi
85
Ancaman untuk Yoongi
86
berdebat
87
yoongi yang kesepian
88
penantian yoongi tak sia sia
89
BAGIAN 89

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!