Mengejar Cinta Kondektur

Mengejar Cinta Kondektur

1. Tentang Alea

"Yok Pak, mau arah ke mana ini?" tanya Alea dengan semangat yang membara, saat seseorang itu tengah mengambil motornya, yang diparkirkan.

"Arah kanan, Neng." Bapak-bapak itu lantas menjawab Alea yang yang sedang memegang motor miliknya.

"Ini, Neng." Bapak yang barusan memarkirkan sepeda motornya, lantas memberikan uang tiga ribu, pada Alea.

"Makasih, Pak." Sembari mencium uangnya Alea mengucapkan kata terimakasih, dan langsung memasukkan uangnya di dalam tas yang selalu di bawa ke mana-mana.

"Semoga hari ini banyak yang parkir," gumam Alea sambil menghitung berapa banyak motor yang terparkir.

"Hmmm ... Sepertinya gue perlu ngopi dulu nih," ucapnya lirih sembari berjalan ke arah warung kopi yang tidak jauh dari tempatnya parkir.

"Buk, kopi item satu ya." Sesampainya di warung. Alea langsung memesan kopi pada pemilik warung tersebut.

"Eh elu, Al."

"Udah kelar parkirnya?" tanya bu sopia selaku pemilik warung, saat mengetahui pelanggan tetapnya itu.

"Belum lah Buk, ini masih jam berapa? Karena ini mata maunya merem terus makanya butuh obat mata." Alea lalu mengambil satu roti goreng untuk dimakannya. Belum sempat roti itu masuk ke dalam mulutnya namun suara bariton dari belakang membuatnya cukup mengagetkannya.

"Woe ... Al," sapa Alby. Dengan berjalan bak preman ia pun langsung duduk di kursi panjang. Tidak lupa dengan senyuman yang khas, membuat kaum hawa akan terpesona.

"Apaan sih elu. Main ngagetin gue ya! Seneng kalau badan gue kena serangan hati," ucap Alea dan itu membuat Alby langsung membulatkan mata.

"Setahuku serangan jantung, Al. Kenapa tiba-tiba jadi hati?" Alby meralat ulang kata-kata Alea yang salah sebut dengan kosa kata yang meleset, tidak habis pikir. Ada saja ulah perempuan yang bernama Alea itu, pikirnya.

"Nah iya itu maksud gue. Ini tadi lidahku habis kram makanya salah ngomong," ucap Alea sembari melahap roti yang sudah diambilnya namun belum sempat dimakan.

"Memangnya sejak kapan lidah elo gak kram? Perasaan setiap hari kram mulu," ujar Alby dengan nada mengejek. Pasalnya tiada hari tanpa hal-hal konyol yang dilakukan oleh Alea.

"Gak papa, yang penting otak gue gak kram." Jawab Alea dengan mulut yang penuh dengan makanan.

Hahahahaha.

Dengan suara tawa yang nyaring, membuat bu Sopia geli, karena suara tawa Alea mirip kuntilanak menurutnya.

"Alea, stop! Udah jangan ketawa lagi." Bu Sopia menutup hidungnya dan menyuruh Alea untuk berhenti tertawa.

"Lha kenapa, Bu?" Alea langsung diam dengan tawanya, tapi justru bertanya mengapa malah disuruh berhenti. Dengan kening yang mengkerut, bu Sopia bertanya.

"Telinga saya sakit denger elu tertawa tau kagak," kata bu Sopia, dan suara Alea bener-bener melengking hingga membuat bu Sopia mengeluh.

"Lha, kok aneh? Bukannya yang sakit telinganya. Ini kok malah hidungnya yang ditutup," ujar Alea dengan tangan menggaruk jidatnya meski tidak gatal.

Sedangkan Alby juga menatap bingung ke arah bu Sopia. Apa jangan-jangan hidungnya sakit juga? Maka dari itu bu Sopia menutup hidungnya.

"Mulut elu bau pete," kata bu Sonia dengan mengangkat satu alisnya.

"Masa sih, Bu."

Hah ... Hah.

"Gak bau."

"By, bau kagak."

Hah.

"Aleaaa!! ... Bau, sepertinya mulut elo perlu disikat sama sikat WC, tau gak. Ini sangat bau," kata Alby yang ikut menutup hidungnya dan mengeluh jika itu benar-benar bau.

"Perasaan gak bau deh," gumam Alea yang terus menerus mengeluarkan nafasnya, lalu menciumnya sendiri.

"Apanya yang tidak bau, ini sangat bau sekali. Memangnya elo habis berapa pete?" tanya Alby sesekali menarik nafas, karena tidak tahan dengan baunya yang sangat menyengat.

"Alah tidak banyak kok," kata Alea menjawab dengan santai, namun ujung-ujungnya akan membuat orang terkejut.

"Berapa papan?" bu Sopia ikut menimbrung karena menurutnya sangat bau dan juga penasaran, berapa jumlah pete yang dimakan Alea.

"Tidak banyak," jawab Alea dengan wajah yang tidak memiliki rasa bersalah sama sekali.

"Berapa?" Alby bertanya dengan keadaan hidung yang ditutup, serta sedikit menjauh. Agar aroma pete bak bunga bangkai tak lagi tercium.

"Gak banyak cuma habis tiga lonjor...."

"Apa!" ucap bu Sopia dan Alby secara berbarengan.

Terkejut? Tentu.

Pasalnya seorang gadis, bisa kuat menghabiskan tiga lonjor, atau bisa dikatakan tiga papan. Sungguh luar biasa dan sedikit menggelikan.

"Elu doyan apa emang mulut elu kaga beres, Al?" tanya bu Sopia dengan raut wajah yang tidak bisa diartikan, beliau bertanya mengapa bisa memakan sebanyak itu, padahal satu lonjor itu berkisar isi sepuluh biji petai. Berarti kalau di kalikan tiga, total tiga puluh. Sungguh luar biasa pikir bu Sopia.

"Itu makanan enak Bu, apalagi di makan mentah, beuh nikmat." Dengan jempol yang terangkat, Alea memuji lalapan yang berwarna hijau kecil sebesar isi rambutan.

"Udah ah, aku mau pulang dulu Bu, ini udah siang yang parkir mulai gak ada." Setelah membayar kopi serta cemilan, Alea pun langsung berdiri dan berlalu pergi.

"Jangan lupa sampai rumah, mandi gosok gigi. Biar cepet dapat lakinya," tukas bu Sopia sedikit berteriak.

"Alea, tunggu!" teriak dari Alby menghentikan langkah Alea.

"Ada apa?" ujar Alea.

"Dasar payah, setelah ditemani sekarang malah meninggalkan gue! Kebangetan elo emang ya."

"Gue kaga peduli, sekarang yang gue bayangin cuma kasur sama bantal. Selain itu tidak ada lagi," timpal Alea.

...----------------...

Sesampainya di rumah.

"Maaak!"

Pletak.

"Haish, kenapa dijitak? Kan sakit." Alea mendengus, saat pulang bukannya disambut justru keningnya mendapat jitakan dari emak nya.

"Itu mulut gak bisa apa kalau tidak teriak!" seru mak Ijah pada Alea yang baru saja pulang. Alih-alih bukannya disambut malah menganggap Alea berisik.

"Ini ya, anak pulang bukannya disambut, terus disediain makanan. Ataupun air hangat kek, ela dala. Ini malah kebalikannya.

"Mimpi saja yang banyak."

Terpopuler

Comments

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

lanjut

2023-07-22

0

Zey ✨️

Zey ✨️

Queen mampir, semangat kak 💪💪

2023-06-05

0

@Kristin

@Kristin

Hadir 🙋 Favoritnya Thor 🤗 rate bintang 🌟🌟🌟 🌟🌟 buat mu yang luar biasa

2023-03-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!