2. ALEA SEORANG TUKANG PARKIR

"Sesekali kan gak papa, Mak." Alea memonyongkan bibirnya karena kesal pada emak nya. Selalu saja judes padanya, dan jarang berkata lembut, padahal Alea pengennya di tanya. Sudah makan apa belum, tadi bagaimana ada banyak gak yang parkir? Sepertinya itu hanya angan-angan Alea saja.

"Udah sana, daripada kamu ngelamunin jadi cinderella lebih baik mandi! Bau kamu benar-benar membuat Emak mau muntah karena bau cuka, alias kecut." Mak Ijah menutup hidungnya dan mengibaskan tangannya. Tanda bahwa Alea di suruh untuk meninggalkannya dengan segera.

"Yaelah, Mak. Namanya juga kerja dipanasan ya mesti bau cuka," ujar Alea pada mak Ijah, menjawab dengan nada ketus. Bisa-bisa mak nya berkata seperti itu. Memangnya selama ini uang darimana kalau tidak hasil berpeluh keringat, di bawah teriknya matahari.

"Jawab mulu kamu, heran deh Mak sama kamu." Mak Ijah mengeluh karena selalu seperti itulah jika Alea diberi tahu, mulutnya tidak bisa diam. Ada saja yang ia jawab dan itu membuat mak Ijah merasa ingin sekali memakannya, secara langsung.

"Kan emang bener," tukas Alea dengan sudut bibir yang sedikit terangkat.

"Mana Alen, Mak?" tanya Alea yang tidak melihat sang adi dari sepulang dari parkiran.

"Bentar lagi juga pulang," ujar mak Ijah.

"Nah lho, panjang umur kan itu dia datang." Mak Ijah melirik ke arah luar dan memang terlihat Alen yang sudah bersiap untuk masuk.

Sedangkan Alena yang dari luar buru-buru masuk saat matanya melihat sang kakak sudah pulang, karena bagi Alena inilah waktunya untuk memalak sang kakak.

"Mbak, bagi uang dong." Alena langsung menodongkan kedua tangannya, lalu meminta uang pada Alea.

Pletak.

"Auh, sakit, kenapa malah dipukul sih." Alen mengeluh sakit karena keningnya disentil oleh Alea.

"Enak bener datang-datang minta uang! Memangnya gue itu pabrik duit apa!" seru Alea lalu meninggalkan mereka berdua, yaitu mak Ijah dan Alena, kesal bercampur lelah. Namun, sudah di todong oleh Alena hanya untuk dimintai uang.

"Dasar masih bocah udah mata duitan bagaimana kalau gede? Jadi cewek matre kali ya," gumam Alea sembari berjalan ke arah kamar mandi, dan ini lah saatnya untuk menyegarkan kepalanya, yang rasanya ingin sekali meledak.

Sedangkan Alena merajuk pada emak nya, karena tidak dapat uang jajan lagi.

"Ayolah Mak, kasih sepuluh ribu saja. Jangan pelit-pelit kenapa," kata Alena yang terus memaksa untuk meminta uang.

"Hye bocah! Memangnya aku ini gudang duit apa? Yang ada di otak kamu itu duit, duit, dan duit mulu. Heran deh sama kamu," geram mak Ijah karena sedari tadi Alena meminta uang terus. Padahal pagi tadi Alen sudah dapat sepuluh ribu dan dibuat beli apa coba? Dibuat beli kelereng, dan itu membuat mak Ijah geram.

Mak Ijah heran, kenapa bisa punya anak perempuan tapi sifat seperti laki-laki semua. Alea sudah mirip preman dan suka bikin rusuh, sedangkan Alena mirip laki-laki karena selalu bermain dengan anak laki-laki, dan cara pakaiannya juga sama. Suka membeli permainan yang tak biasa, jika seorang wanita akan membeli boneka dan masak-masakan Alena justru lebih sering membeli permainan laki-laki, seperti yoyo, dan gangsing. Terkadang juga mobil remot.

"Nasib, nasib. Punya anak kok gini amat ya," keluh mak Ijah yang merutuki sifat dan perilaku anak-anaknya, sambil memegangi kepalanya. Beliau pun duduk di meja makan.

Sedangkan Alea yang berada di kamar mandi, tidak menemukan batang sabun sama sekali, Padahal semua baju sudah dilepas olehnya, hingga membuatnya berteriak.

"Makkkk .... Lontong, eh maksudnya toloooong!"

Mendengar Alea yang berteriak, membuat mak Ijah langsung datang.

"Apa Al, terjatuh makanya teriak-teriak?" mak Ijah bergumam seraya langkahnya melangkah ke arah kamar mandi.

"Emaaak!" Alea berteriak lagi, karena emak nya belum ada datang.

"Ada apa sih teriak-teriak, macam kucing mau kawin saja." Mak Ijah mendengus, ia kira kalau Alea terjatuh, tapi malah sedang berteriak meminta tolong untuk mengambilkan sesuatu.

"Masa ia, manusia di samain sama kucing, durhaka nih, Emak...."

"Apa kamu bilang!"

"Gak Mak, gak berani bilang apa-apa." Wajah ketakutan mulai menghiasi, Alea buru-buru menutup pintu kamar mandi dan.

Brakh.

Suara pintu ditutup dengan sangat keras. Hingga menimbulkan suara.

Sedangkan mak Ijah yang ada di luar, menatap bingung sekaligus kesal. Bukannya tadi Alea meminta tolong? Tapi malah sekarang menutup pintunya.

"Apa sih mau itu anak, heran deh. Punya anak gini amat ya," ucap mak ijah mengelus dada.

Alea yang berada di dalam kamar mandi, terpaksa mandi tidak menggunakan sabun. Tadi sebetulnya mau meminta tolong untuk diambilkan stok sabun. Belum sempat bilang mak Ijah sudah berubah menjadi garang macam kak Rose.

Byur.

Byur.

Byur.

Mak ita yang duduk di meja makan pun bertanya-tanya dengan suara Alea.

"Itu anak mandi apa mau nguras bak mandi? Apa dia kaga butuh pakai sabun. Cepat amat," gumamnya seraya meminum teh yang masih dengan keadaan mengepul.

Tidak berapa lama, Alea keluar dengan wajah bak kanebo kering, dan mak Ijah pun bertanya padanya, merasa jika sang anak sedang kesal.

"Kenapa muka kamu? udah jelek kalau di tekuk berasa jadi serbet kusut tambah jelek," ejek mak Ijah pada Alea dan itu semakin membuatnya kesal.

"Ini emak-emak yang gak peka ya, udah gue mandinya mandi bebek tanpa sabun wangi. Eh sekarang tambah di ledek, gini amat ya punya emak." Dalam hati Alea terus saja menggerutu perihal ledekan dari emak Ijah.

"Mak, apa Emak sengaja gak naruh sabun di kamar mandi?" Alea bertanya dengan nada merajuk.

"Hehehe ... Lupa," ucap mak Ijah dengan enteng.

"Gara-gara Emak, tadi aku mandi kaga pakai sabun wangi." Alea berdecak kesal karena emak nya hanya tertawa tipis.

"Oh, kirain tadi mau nguras bak mandi, ternyata mandi bebek to."

Alea membulatkan mata, tidak menyangka jika mak nya berkata seperti itu, sungguh menyebalkan bukan, pikir Alea. Lalu dengan hati yang dongkol serta langkah yang di hentakkan membuat mak Ijah meringis, karena.

Dukh.

"Auh, pasti sakit."

"Emakkkkk!"

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

Kasian banget si alea seorang gadis yang sangat tangguh...

2023-03-12

0

@Kristin

@Kristin

Biar aku aja yang nanyak ya... Alea udah makan atau belum kalau belum makan gih ksian banget kerja ya...😁

2023-03-12

0

@Kristin

@Kristin

Dua Bunga 🌹🌹 buatmu mu biar tambah semangat 💪 udh sembuh belum nih...?

2023-03-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!