Transmigrasi Menjadi Gadis 17 Tahun
Hesty, seorang wanita yang bekerja sebagai seorang blogger kecantikan. Dia sudah memiliki banyak pengikut yang selalu menantikannya untuk siaran langsung.
Dibalik wajahnya yang cantik dan sikapnya yang anggun, Hesty ternyata juga ahli beladiri. Dia pernah mengikuti kejuaraan bela diri ketika usianya 17 tahun. Meskipun akhirnya Hesty gagal mengikuti kejuaraan tersebut karena ibunya membatalkannya. Bu Lestari tidak suka, Hesty bertindak kasar seperti laki-laki.
Orang tuanya ingin Hesty menjadi gadis yang cantik dan anggun seperti gadis seusianya. Mereka menganggap, bela diri hanya akan membuat Hesty sering berantem dan pasti akan membuat mereka khawatir. Tetapi, secara diam-diam Hesty masih sering berlatih hanya untuk membuat tubuhnya sehat saja.
Orangtua Hesty seorang pengusaha sukses di bidang kuliner dan Hesty merupakan anak satu-satunya. Mereka berharap, Hesty bisa mewarisi tanggung jawab meneruskan usaha orangtuanya. Sayangnya, Hesty malah tertarik menjadi blogger kecantikan. Apa yang dilakukan Hesty adalah bentuk protes karena orangtuanya melarangnya ikut kejuaraan bela diri.
"Hesty, kenapa kamu sangat keras kepala, tidak mau belajar bisnis. Jika kami sudah tua nanti, siapa yang akan meneruskan usaha kami, jika bukan kamu?" ucap ayahnya Hesty, pak Rahmat.
"Sayang, benar kata ayahmu. Lagi pula, seharusnya kamu sudah mulai belajar sejak awal. Kamu adalah anak kami satu-satunya," tambah sang ibu yang bernama Lestari.
"Ayah, ibu. Hesty sudah menuruti keinginan kalian untuk tidak ikut kejuaraan bela diri. Kalian menginginkan gadis yang lembut dan anggun. Aku sudah penuhi keinginan kalian," jawab Hesty kesal.
"Hesty, memang benar kamu sudah menjadi gadis yang lembut dan anggun seperti yang kami minta. Tetapi tidak harus menjadi blogger kecantikan sebagai pekerjaan kamu. Kami ingin kamu belajar bisnis, dan tinggalkan pekerjaanmu yang sekarang," ucap pak
Rahmat sedih dan kecewa.
Hesty terdiam sesaat karena sebenarnya dia juga tidak tega melihat orangtuanya begitu berharap padanya agar meneruskan usaha mereka.
"Baiklah, Ayah, Ibu. Hesty bersedia belajar bisnis. Tetapi, Hesty masih ingin tetap melanjutkan pekerjaan Hesty sebagai blogger kecantikan. Aku harap kalian setuju dengan permintaanku ini," ucap Hesty menawarkan keinginannya.
Hesty berusaha mencari jalan keluar yang terbaik untuknya dan orangtuanya.
Akhirnya, agar Hesty bersedia meneruskan usaha mereka, orangtua Hesty setuju dengan permintaan Hesty.
Sejak itulah, Hesty menjalankan keduanya dengan baik. Sehingga dia mulai sibuk dan hampir tidak ada waktu untuk berkencan.
Hidup Hesty nyaris sempurna, dengan dimilikinya seorang calon suami yang sempurna. Dia bernama Farhan. Seorang pria keturunan yang bekerja sebagai salah seorang manajer di sebuah perusahaan besar di kotanya.
Kehidupan percintaan Hesty, tidak semulus kariernya. Semenjak dia sibuk berkarier, hubungannya dengan Farhan sedikit merenggang. Hesty sibuk bekerja demikian juga dengan Farhan.
Hesty juga memiliki seorang sahabat karib bernama Gea. Gea dan Hesty sudah bersahabat sejak kecil. Bahkan, mereka selalu sekolah di tempat yang sama. Setelah mereka dewasa, mereka masih tetap menjalin persahabatan.
Suatu hari, Gea menceritakan dirinya yang sedang patah hati. Gea patah hati karena orang yang dia cintai, menolaknya. Ketika Hesty bertanya, siapa pria yang sudah menyakiti hati Gea, Gea tidak pernah mau jujur padanya. Hesty menghormati privasi Gea yang tidak ingin di beritahukan padanya.
Hari itu, adalah hari ulang tahun Gea. Karena itu, Hesty dan Farhan mempersiapkan pesta yang sederhana untuk Gea disebuah hotel. Gea sangat bahagia mendapatkan kejutan dari Hesty dan Farhan.
Pesta yang hanya di hadiri mereka bertiga dan beberapa teman dekat Gea. Pesta diawali dengan menyanyikan lagu selamat ulang tahun dan tiup lilin. Setelah itu dilanjutkan dengan acara makan-makan dan minum.
Pesta berakhir ketika jam sudah menunjukan pukul 12 malam. Karena sudah terlalu malam, Hesty meminta Gea untuk satu mobil dengan dia dan Farhan. Setelah Farhan mengantarkan Hesty, Hesty meminta Farhan untuk mengantarkan Gea pulang.
Farhan awalnya menolak mengantarkan Gea. Tetapi, Hesty terus memaksa Farhan sehingga dia setuju. Hesty sempat curiga dan penasaran, kenapa Farhan seolah menjauh dari Gea. Padahal Gea adalah sahabat karib Hesty. Seharusnya, Farhan juga bisa berteman baik dengan Gea.
Beberapa hari kemudian, Hesty menerima pesan singkat dari Gea. Gea merasa putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya. Hesty merasa panik dan takut, jika Gea akan benar-benar bunuh diri. Hesty berusaha menghubungi Gea berkali-kali, tetapi tidak diangkat.
Hesty semakin panik dan khawatir. Lalu, pesan kedua dari Gea diterima Hesty. Disitu tertulis bahwa dia berada diatas gedung tempat biasa mereka berkumpul sewaktu kuliah.
Dengan segera, Hesty menuju ke gedung yang dimaksud oleh Gea. Hesty sangat panik dan tidak sabar ingin segera sampai ke atap, hingga dia memutuskan untuk naik lewat tangga karena lift sedang digunakan. Langkah Hesty yang tadinya gesit, kini mulai lemah. Padahal, dia sudah hampir sampai.
Dengan perjuangan yang teramat berat, sampailah Hesty di atas gedung. Kakinya terasa lemas. Napasnya masih kembang kempis dan wajahnya merah karena kelelahan. Matanya nanar mencari keberadaan Gea. Tetapi, Gea tidak ada di sana.
"Gea, kamu dimana! Jangan lakukan hal bodoh!" teriak Hesty keras dan hatinya semakin panik karena dia tidak menemukan Gea.
"Gea ...!"
Mata Hesty tertuju pada sebuah sepatu yang ada di pinggir gedung. Hesty perlahan mendekat dan diambilnya sepatu yang tinggal sebelah itu. Hesty berusaha memastikan siapa pemilik sepatu tersebut. Hatinya tiba-tiba berdesir sakit, ketika dia menyadari bahwa sepatu yang ada di tangannya adalah sepatu Gea.
"Gea ... jangan bodoh!" teriak Hesty sambil berdiri dipinggir gedung.
Hesty menatap jauh ke bawah, dan mencoba mencari keberadaan Gea. Hesty berjalan dipinggir gedung tanpa memperhatikan posisinya yang rawan jatuh. Hesty sangat sedih, membayangkan Gea jatuh dari atap gedung yang tinggi ini. Tak akan ada satu manusia pun yang akan selamat.
Disaat hatinya kacau, Hesty merasa ada sesuatu yang mendorongnya dari samping. Saat dia akan menoleh, badannya sudah lebih dulu terjun bebas. Hesty pasrah dan dia yakin, dia tidak akan selamat.
Hesty memejamkan mata berdoa kepada Tuhan. Andai dia diberi kesempatan kedua, dia akan berbuat baik pada orang lain. Dan juga mensyukuri apa yang dia miliki saat ini. Dia akan menurut pada ayah dan ibunya. Dia akan lebih memperhatikan Farhan sebagai calon suaminya.
Ternyata, ada banyak hal yang Hesty sesali ketika nyawa akan hilang. Penyesalan ini dia bawa hingga mati. Tubuh Hesty jatuh tergeletak diatas lantai halaman gedung tinggi tersebut dan langsung mengembuskan napas terakhirnya.
Hesty bangun dan sedih, melihat orang-orang mulai mendekati tubuhnya dengan tatapan takut. Mereka semua terlihat sedih melihat kondisi tubuh Hesty. Sementara, arwah Hesty tiba-tiba melesat, terbang ke arah sebuah rumah sakit yang tidak jauh dari tempatnya jatuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
@ £I£I$ Mυɳҽҽყ☪️
mampir kak author
2023-02-24
1