Bab 5. Rencana jahat Risha

Setelah kejadian di pesta ulang tahun Risha, Bu Mira dan Risha semakin membenci Bella. Kali ini mereka mulai menyusun rencana untuk mengintimidasi Bella dan membuat Bella menderita seperti sebelumnya.

Bu Mira meliburkan pembantunya, dan memintanya pulang kampung selama satu Minggu. Tetapi tentu saja, di depan pak Genta, bik Ima meminta izin untuk pulang kampung karena anaknya sedang sakit. Sehingga hal itu tidak akan membuat suaminya curiga jika semua itu adalah rencana jahat bu Mira.

"Lalu, siapa yang akan mengurus rumah ini selama bik Ima pulang kampung?" tanya pak Genta bingung.

"Ayah tidak perlu khawatir. Di rumah ini ada aku, Risha dan Bella. Kami bertiga akan bisa menyelesaikan pekerjaan bik Ima. Cuma seminggu, beres pokoknya," jawab bu Mira yakin.

"Apa ibu yakin kalian bisa mengerjakan semua pekerjaan bik Ima?" tanya pak Genta lagi.

"Yakin, Ayah. Ibu yang akan membagi pekerjaan untuk Risha dan Bella. Tenang saja Ayah," jawab bu Mira berusaha meyakinkan suaminya.

"Ayah ingin mendengar langsung dari Risha dan Bella, pernyataan kesediaan melakukan pekerjaan ini. Ayah tidak ingin, mereka berpikiran kalau ayahnya pelit dan membuat mereka seperti pembantu," ucap pak Genta sambil menatap istrinya yang mengangguk-angguk tanda mengerti kekhawatiran suaminya.

"Aku panggil mereka dulu."

Bu Mira bergegas menuju kamar Risha dan meminta Risha memanggil Bella. Bu Mira juga menjelaskan agar mereka berdua segera menemui ayahnya karena ada hal yang ingin ayah mereka bicarakan. Inilah kesempatan bu Mira untuk membuat Bella tidak akan bisa menolak apalagi melawan tugas yang akan dia berikan atas nama ayahnya.

Setelah mereka semua berkumpul, pak Genta bertanya pada kedua putrinya tentang kesepakatan ibunya. Risha dan Bella saling berpandangan dan akhirnya mereka menjawab setuju dengan pendapat ibunya. Ayahnya bertanya seperti itu, karena beberapa hari ini, ayahnya akan melakukan perjalanan ke luar kota, sehingga rumah akan diserahkan pada istrinya. Saat melihat Bella juga setuju, pak Genta senang karena berarti Bella sudah tidak tertekan lagi dengan ibu dan kakak tirinya.

Keesokan harinya, ayahnya berangkat dan rumah ini dikuasai oleh ibu tirinya. Saat itu ibu tiri ya tidak bisa mengintimidasi Bella karena Bella harus sekolah bersama Risha.

Sepulang sekolah, bu Risma meminta Bella dan Risha untuk berkumpul di ruang tengah untuk menerima pembagian tugas yang akan dilakukan mulai hari ini.

Bella mendapatkan tugas untuk mencuci piring setiap semua selesai makan dan membersihkan rumah termasuk mengepel lantai. Sedangkan Risha mendapatkan tugas mencuci pakaian dan menyetrika dan ibunya memasak.

Pembagian tugas yang awalnya Bella pikir sudah adil, tetapi pada kenyataannya, hanya Bella yang bekerja. Risha menggunakan jasa laundry dan Bu Mira membeli makanan dari luar untuk mereka makan.

Bella ingin protes, tetapi itu juga kesalahannya karena sejak awal dia sudah setuju. Bella terpaksa melakukan pekerjaan rumah. Bella mencuci piring bekas mereka makan siang ini.

Dikehidupan yang lalu, Bella memang tidak pernah melakukan aktivitas pekerjaan rumah, jadi wajar jika Bella agak kikuk melakukannya. Dan satu piring jatuh ke lantai karena tangannya licin. Sontak saja hal itu membuat ibu tirinya marah karena itu piring favoritnya. Meskipun Bella sudah meminta maaf, hal itu tidak bisa meredakan amarah bu Mira.

Saking marahnya, tangannya berayun dan hendak menampar wajah Bella. Reflek saja, Bella dengan sigap menangkap tangan ibu tirinya membuat ibu tirinya kesal.

"Bella memang salah, tetapi ibu tidak berhak memukul Bella. Bella tidak sengaja dan Bella juga sudah meminta maaf," ucap Bella membela diri.

"Dasar, anak kurang ajar. Kamu sekarang lebih suka membantah dan memberontak. Bahkan kamu tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah, dengan baik. Pokoknya ibu tidak mau dengar lagi, kamu melakukan kesalahan. Selesaikan tugasmu segera!" bentak ibu tirinya.

Bella merasa sedih. Pasti kehidupan Bella dulu sangat menderita dengan perlakuan ibu tirinya itu. Tapi, Bella akan pastikan jika masa itu sudah lewat.

Selesai mencuci piring, Bella melanjutkan tugasnya untuk menyapu dan mengepel lantai. Sementara, Risha dan ibunya sedang asyik menonton televisi sambil makan camilan.

Mereka tidak menghiraukan Bella, yang sudah berusaha payah membersihkan lantai. Tetapi mereka malah seenaknya membuang bekas makanan di lantai. Bella merasa kesal karena tidak hanya sekali dua kali, mereka berbuat begitu.

Bella langsung mengambil semua camilan yang masih tersisa dan dimasukkan ke kantong plastik yang besar, lalu ditaruh di tempat sampah di luar rumah.

Bella mulai mengepel lantai dan berharap tugasnya akan segera selesai. Tetapi pada kenyataannya, entah apakah karena Risha marah karena cemilannya Bella buang atau Risha memang sengaja agar tugas dan pekerjaan Bella tidak selesai-selesai.

Risha keluar masuk rumah dalam kondisi sepatu kotor saat lantai basah sehingga menimbulkan lantai kotor kembali. Hal itu Risha lakukan tidak hanya sekali dua kali tapi berulang kali, sehingga membuat kesabaran Bella hilang.

"Kak Risha, apa-apaan ini. Harusnya pekerjaan Bella sudah selesai dari tadi jika Kakak tidak mengotorinya lagi. Kakak sengaja?" tanya Bella kesal.

"Emang sengaja. Biar kamu marah, kesal. Itu balasannya karena kamu sering membuat aku kesal juga. Sok berubah cantik, mau bersaing denganku?" tanya Risha mengejek.

"Pikiran Kakak emang isinya jelek semua. Jadi Kak Risha masih marah, karena kejadian di hari ulang tahun Kakak? Kak Risha sendiri yang bilang, kalau malu memiliki saudara jelek. Jadi aku sengaja berubah demi agar tidak membuat Kak Risha dan orangtua kita malu," jawab Bella sambil menghela napas kesal.

"Terus saja membela diri. Kerjakan saja tugasmu dengan baik hari ini, atau aku akan adukan pada ibu, jika kamu tidak mau menjalankan tugasmu," ancam Risha.

Bella semakin kesal. Tetapi kemudian dia tersenyum karena mendapatkan ide untuk membuat Risha berhenti mengganggu pekerjaannya.

Bella berjalan mendekati Risha dengan membawa alat pel yang basah. Setelah itu, Bella berpura-pura mengepel lantai dengan tujuan mengejar Risha.

"Minggir-minggir, kalau tidak minggir, kakimu ini juga harus dipel," ucap Bella sambil mengejar kaki Risah kemanapun Risha melangkah.

"Apa-apaan kamu ini, Bella. Yang kamu pel harusnya lantai, bukan kakiku. Lihat ini, sepatuku basah dan kotor terkena alat pel kamu!" bentak Risha dengan nada kesal.

"Salah sendiri. Tadi siapa yang gangguin aku ngepel. Siapa yang gangguin, siapa juga yang marah. Dasar anak mami," ucap Bella sambil tersenyum.

"Awas kamu, Bella, kuadukan sama ibu! Kamu tahu, sepatu ini mahal. Ini hadiah ulang tahun dari ibu. Kamu tidak akan pernah bisa membelinya," ucap Risha lalu pergi mengadu pada ibunya.

Bella hanya bisa menarik napas lega. Pengganggunya sudah pergi dan dia bisa segera menyelesaikan pekerjaannya. Bella sudah capek dan ingin segera beristirahat. Tidur dan bermimpi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!