Kupu-kupu Malam Yang Tak Laku
Keringat bercucuran dari kening seorang wanita sexy, yang sedang melakukan adegan dewasa bersama dengan salah satu kliennya. Walaupun ia sama sekali tidak menikmati permainan panas itu, tetapi ia sangat mengutamakan kualitas dalam profesi yang ia jalani, sebagai seorang ‘kupu-kupu malam.’
Kebanyakan dari mereka meminta servis yang lebih dan memuaskan, dari seorang Elma. Mereka rela merogoh kocek yang sangat fantastis, demi bisa mendapatkan waktu semalaman penuh bersama dengan Elma.
Ya, bukan Elma namanya, kalau ia tidak bisa memberikan kepuasan kepada para pelanggannya. Ia harus memberikan sebuah perasaan kenikmatan untuk mereka, karena kualitas dirinya harus selalu terjaga, demi mendapatkan banyak uang tip dari mereka.
Mereka masih saling memeluk satu sama lain, meskipun jam sudah menunjukkan titik penghabisan waktu yang sudah mereka sepakati. Itu semua karena Elma yang terlalu lelah, karena secara full memberikan servisnya kepada lelaki gendut yang sudah beruban itu.
Elma melirik ke arah jam dinding hotel, dan mengetahui jam yang sudah lewat dari waktu yang mereka sepakati. Walaupun masih dalam keadaan lelah, Elma segera bangkit dari ranjang panas yang semalaman ini ia mainkan bersama dengan lelaki tua itu.
Tangannya meraih dan menahan lengan halus Elma, “Jangan dulu pergi, nanti saya kasih tip tambahan,” ujarnya, Elma hanya bisa tersenyum mendengarnya.
Elma menarik tangannya dari tangan kotor lelaki tua itu, “Ini sudah kesepakatan. Waktu kita sudah habis, dan saya tidak menerima perpanjangan waktu,” ujarnya dengan gaya bicara khas yang terdengar sangat anggun.
“Ayolah, sebentar lagi. Satu ronde lagi,” rayunya, yang terlihat sudah sangat lemas itu.
Elma menyeringai bingung di hadapan lelaki tua itu, ‘Apanya yang satu ronde lagi? Baru 5 menit udah keluar. Mau berapa ronde lagi, hah?’ batinnya, yang merasa aneh dengan pria tua yang sok-sokan menyewa dirinya, padahal tidak tahan lama.
Walaupun Elma tidak menikmati kebersamaan bercinta dengan para kliennya, ia juga wajib memilih. Ia sangat tidak ingin melakukannya bersama dengan orang yang tidak tahan lama. Itu hanya membuatnya merasa sia-sia saja.
Elma segera mengenakan gaun berwarna merah menyalanya itu. Ia pun bersiap, tanpa memedulikan ucapan lelaki tua yang masih terbaring lemah di tempatnya itu.
“Apa saya bisa membuat janji lagi besok?” tanya lelaki tua itu dengan mudahnya, membuat Elma tersenyum di hadapannya.
“Saya punya aturan, untuk menerima tamu tiga hari sekali. Saya harus menjaga kualitas, bukan kuantitas banyaknya permainan dalam sehari. Saya tidak ingin mengecewakan mereka. Jika ingin memesan lagi, silakan hubungi mommy saya, dan mengatur jadwal yang sudah diatur mommy saya,” jawab Elma menjelaskan, membuat lelaki tua itu merasa sangat kesal mendengarnya.
“Kenapa lama sekali? Berapa banyak klien lagi yang harus kamu layani?” tanyanya.
Elma berpikir sejenak, “Mungkin sekitar 30 orang, untuk sementara ini,” jawab Elma, yang malah membuat lelaki tua itu menjadi sangat kaget karena terlalu lama.
“Come on, kenapa harus seperti itu? Saya harus menunggu selama 3 bulan, jika ingin bercinta denganmu lagi?” tanyanya yang merasa tidak bisa menerima yang Elma katakan.
Elma menyunggingkan tipis senyumnya, “Jika Anda menginginkan, saya tidak memaksa Anda. Jika tidak, Anda bisa meminta kepada mommy untuk memilihkan gadis lain,” ujarnya yang enteng, karena merasa sudah sangat tidak membutuhkan yang namanya kuantitas.
Elma sangat percaya, jika kualitasnya baik, ia akan dicari orang lagi. Jadi, ia harus bisa mempersiapkan dirinya selama 3 hari ke depan, untuk membuat panas malam-malam selanjutnya bersama dengan klien lainnya.
“Selama 3 hari ke depan, kamu pasti free. Apa bisa saya main ke rumahmu, dan membawakan kamu makanan? Saya akan membawakan apa pun, dan mengajak kamu berbelanja. Tapi tolong bilang ke mommy kamu, untuk mengatur jadwal kita 3 hari ke depan. Saya ingin mengajukan lebih dulu,” ujarnya, sontak membuat Elma kembali tersenyum mendengarnya.
“Maaf, Tuan. Saya tidak bisa melakukannya. Lebih baik Anda melakukan hal yang sportif, dan mengikuti semuanya secara tertib,” tolak Elma, membuat lelaki tua itu benar-benar kesal mendengarnya.
Elma tak memedulikannya, ketika ia selesai dengan pakaiannya, ia pun segera meninggalkan lelaki tua itu di sana. Ia merasa sangat lega, karena sudah menyelesaikan malam yang sangat panjang baginya.
‘Karena sedikit-sedikit keluar, aku jadi sulit untuk melakukan hal yang lebih menantang. Setiap 5 menit sekali, aku harus berusaha untuk membuatnya kembali tegang. Kalau tidak, mungkin aku tidak akan pernah bisa menyelesaikan malam ini. Benar-benar melelahkan klien yang seperti itu!’ batin Elma, menggerutu dengan kesalnya, sembari tetap berjalan menuju ke arah basement hotel.
Di sana, sudah ada sopir yang memang diperintahkan mommy mereka, untuk menunggu Elma menyelesaikan tugasnya. Tanpa basa-basi, Elma pun masuk ke dalam mobil alphard berwarna hitam, dan sang sopir pun segera melajukan kendaraannya menuju ke arah apartemen Elma.
Jam sudah menunjukkan pukul 4 pagi, dan Elma baru saja menyelesaikan pekerjaan ini, yang sudah ia lakukan sejak 8 jam yang lalu. Sepanjang jalan ia hanya bisa mendumel kesal, karena ia mendapatkan klien yang benar-benar membuatnya bekerja ekstra.
‘Sial, kenapa dia harus menyewa 8 jam? Apa dia gak sadar diri dengan kemampuannya yang lemah itu?’ batin Elma, benar-benar sangat kesal karena mendapatkan klien yang benar-benar sangat membuatnya kesal setengah mati.
Handphone-nya berdering, membuatnya terkejut mendengarnya. Dengan segera, Elma pun mengangkat telepon yang ternyata dari mommy-nya.
“Hello, Mommy,” sapa Elma.
“Hello, Sayang. Bagaimana, kamu sudah selesai sama klien yang ini?” tanya seorang wanita berusia hampir 40 tahun, yang selalu dipanggil ‘Mommy’ dengan seluruh anak-anak asuhnya.
“Sudah, Mom. Cuma lain kali, aku gak mau terima orang yang lemah begitu. Aku gak bisa, malah bikin capek aja. Dengan kurang ajarnya, dia malah minta tambahan waktu, dan gak ingat kemampuan dirinya sendiri,” gerutu Elma, membuat Mommy-nya tertawa mendengarnya.
“Ya sudah, lain kali Mommy akan perketat seleksi untuk kamu,” ujarnya. “Oh ya, jangan lupa cek rekening kamu. Mommy sudah transfer sisa pembayaran dan juga tip buat kamu,” tambahnya yang mengingatkan Elma mengenai hal ini.
Satu senyuman mengembang di wajah Elma, “Okay, Mommy. Thank you!” ujarnya yang terdengar sangat manis.
“You’re welcome, Honey. Bye.”
“Bye, Mommy.”
Mereka pun menyudahi percakapan mereka, membuat Elma merasakan kepuasan sendiri dengan apa yang sudah ia dapatkan malam ini.
‘Walaupun harus bersusaha susah payah, gak apa-apa. Mommy kasih aku tip, buat belanja kekurangan aksesoris untuk klien yang berikutnya. Kalau pakai punya Mommy, aku takut yang lain pada iri,’ batinnya, yang merasa sangat senang dengan apa yang ia dapatkan dari hasil kerja kerasnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments