Terjebak Obsesi
🌾🌾
Aku, Karina Sekar. usiaku dua puluh satu tahun dan memiliki dua orang sahabat bernama Lulu dan Tari. panggil saja aku Rina, lebih simple dan praktis. Suatu hari, Aku dan kedua sahabatku memesan makanan di kantin kampus. Ku lihat Lulu terlihat wajahnya yang sangat murung. Ingin ku bertanya ada apa, tetapi sahabatku satu lagi lebih duluan memberi pertanyaan padanya.
"Kenapa Lu kok murung?" tanya Tari.
"Gue kesal, Dimas udah jarang banget bagiin waktu buat gue" ucapnya memanyunkan bibir. Lalu aku pun menimpali keluhan sahabatku itu,
"Mungkin dia sibuk sama kerjaannya kali Lu" ucapku.
"Semoga sajalah" ucapnya sedikit memaksakan senyum. Tari pun sedikit menggodanya agar sahabatku itu terhibur. Aku tertawa mendengar godaan Tari membuat kami tertawa sedang Lulu terkekeh. bagiku, Pria itu sangat egois dan mendatangi kita disaat ada maunya sehingga aku tidak ingin merasakan cinta lagi apalagi sebuah pengkhianatan, sangat sakit, perih bagai ditusuk jarum.
Kuliah hari ini sangat melelahkan bagiku, Aku segera pulang untuk beristirahat. ku lempar tasku dan ku baringkan tubuhku diatas kasur. Kasur yang kecil, hanya muat untuk satu orang. ya,.Aku disini mengekos, rumah kos keduaku di Jakarta. Aku merantau hanya untuk menimba ilmu dan menulis sambil rebahan di laptopku. ya, Aku menulis novel disalah satu platform yang bisa membayarku tinggi. Aku punya imajinasi yang tinggi dan menuangkannya dalam sebuah cerita. Aku tidak hebat, tapi berusaha untuk menjadi orang hebat karna mendapat hasil keringat hanya dengan rebahan, hebat bukan?? rebahan, mengetik tapi mendapat uang yang cukup besar. hahaha.. setidaknya bisa menyambung hidupku disini tanpa meminta uang lebih pada Orang tuaku di kampung. Mereka hanya bisa mengirim uang yang tidak seberapa, tapi aku harus bersyukur karna itu hasil jerih payah mereka.
Aku melanjutkan menulis ku, berfikir sejenak, menutup mata agar imajinasiku kembali hadir dan dalam sekejap ku buka lagi kedua mataku. langsung menatap layar laptop, mempersiapkan jariku di atas keyboard lalu ku tuangkan imajinasiku. Aku menulis empat cerita sekaligus, membuatku lelah, mengantuk dan tanganku terasa kebas, hingga Aku pun tertidur dipangkuan laptopku.
Zzzzzzz.......
Aku terbangun, ku kerjap-kerjapkan kedua mataku lalu aku terkejut aku tidak melihat apa-apa.
"Kenapa gelap sekali, apa aku buta? oh tidak!" gumamku seketika aku mendudukan tubuh ku. Aku ingat lagi dan lagi, ternyata aku tidur kesorean.
"Astaga.. ini sudah malam!" gumamku. lalu aku beranjak dari kasur dan berjalan seperti orang buta, ku cari kontak lampu setelah mendapatkannya segera ku tekan kontaknya.
"Hidup juga. aaaah lelahnya" ucapku meregangkan otot-ototku yang kaku. ku cium ketiakku, terasa bau sekali segera ku ambil handuk warna merah muda kesukaanku dan berjalan menuju kamar mandi yang ada di dapur.
Byuur.. byuur.. byuur..
Air bersih itu ku guyurkan ke seluruh tubuhku, sangat segar sekali. ku ambil shampo rejoice ku oleskan ke seluruh rambut panjangku.
"Wanginya..." gumamku menghirup busa ditanganku lalu ku tiup hingga busa itu menghilang. tak lupa juga ku sabuni tubuhku dengan sabun cair lalu ku guyur kembali air ke seluruh tubuhku.
Aku kembali ke kamar, menghampiri lemari yang terdapat didalamnya pakaianku. segera ku ambil baju tidur namun tiba-tiba tanganku terhenti sebab ada sesuatu yang membuyarkanku.
Tralalala.. tralalala...
Aaah ternyata ponselku berbunyi, segera ku hampiri kasurku untuk mengambil ponsel ku lihat siapa yang memanggilku ternyata orang yang aku rindukan.
"Hallo bu, assalamualaikum" ucapku.
"Waalaikumsalam, hallo nak.. bagaimana kabarmu Rin?" tanya Ibuku.
"Alhamdulillah baik bu, bagaimana Ibu dan Bapak?" tanya ku balik sambil melihat kuku-ku yang mulai panjang.
"Alhamdulillah baik juga nak, kapan kamu libur Rin?" tanya Ibu.
"Sebentar lagi bu, nanti Rina pulang kok" jawabku.
"Syukurlah sayang, Ibu rindu sama kamu. jangan lupa makan dan sekolah yang benar yaa" ucap Ibu menasihatiku.
"Pasti bu, Ibu juga disana jaga kesehatan" sahutku kembali.
"Baiklah, Ibu tutup dulu telepon yaa. Assalamualaikum" pamit Ibu.
"Waalaikumsalam bu" balasku hingga panggilan pun terhenti. Ku taruh lagi ponselku di kasur dan mengambil pakaian ku yang sempat tadi ku urungkan. Aku memakainya dengan kilat dan pergi ke dapur untuk memasak apa saja yang ada di kulkasku.
"Ya tidak ada apa-apa lagi" gerutuku saat ku lihat hanya ada telur, daun bawang dan bumbu-bumbu lainnya. Aku pun berfikir apa yang akan aku olah.
"Ahaaa.. nasi goreng saja dan telur ceplok. eh tapi, nasi goreng sajalah. telurnya untuk besok" ucapku yang tadinya semangat lalu sudah tidak lagi karna melihat telur hanya sisa satu. ah aku benar-benar harus berhemat.
Aku membuat nasi goreng dengan tanganku yang lihai ini, aku harus bisa sendiri dan mandiri tidak menyusahkan siapapun apalagi sahabatku. dalam sekejap aku selesai bertempur di dapur dan ini saatnya aku menyantap makan malamku yang seadanya ini dengan penuh nikmat dan tentunya dibarengi dengan rasa syukur.
"Alhamdulillah, kenyang juga." gumamku mengelus perut datarku. segera ku kembali ke dalam kamar, ku buka laptopku dan mengecek novelku untuk melihat komentar netizen.
"Wadidaaaw... sudah banyak yang minta update" ucapku terpukau.
"Oke baiklah guys, aku akan melanjuti nulisnya untuk kalian tercinta" gumamku kembali dan segera ku lanjuti tulisanku yang sempat ku tinggal tadi.
Send
Akhirnya terkirim juga, jari jemariku rasanya sudah mau rontok sekali. ku lihat jam di dinding sudah pukul dua belas malam, aku memilih tidur karna juga sudah mengantuk.
**
Triing.. triiing... triing..
Tring.. tring...
"Aah ribut sekali" ucapku dengan suara khas bangun tidur. ku raih jam waker yang ada di nakas, segera ku matikan namun sebelumnya ku lihat jam sudah pukul tujuh pagi.
"Sial, aku kesiangan!" gumamku terkejut. langsung ku kibaskan selimut, berlari secepat kilat mengambil handuk dan berlari ke kamar mandi. tidak sampai lima menit aku telah selesai membersihkan badan, cukup mengguyurkan tubuhku saja menyabuni asal-asalan. bisa dibilang seperti mandi itik, hehe.
Tiba di kamar, ku ambil dressku sebetis, dress yang cukup sopan karna aku tak suka pakaian yang terbuka apalagi dress mini, bukan tipeku sekali. segera ku pakai, mengolesi bedak dan lipstik seadanya. ku raih tas dan segera menuju pintu.
"Mas, ojek.. seperti biasa yaa" ucapku pada tukang ojek yang pas sekali pangkalannya dekat dengan kos-ku.
"Baik neng" ucapnya.
Setiba di kampus, aku segera berlari menuju kelas. sialnya aku telat tapi tetap berlari secepat mungkin hingga dengan nafas ngos-ngosan aku berdiri di depan pintu. menarik nafasku pelan, lalu ku ketuk.
tok tok
Lalu ku buka pintu, sial sekali dosen ini cepat sekali datang, pikirku. semua orang menatapku, sepertinya mereka tengah serius. ku lihat Tari dan Lulu sedang menepuk jidat mereka.
"Masuklah, besok jangan telat lagi" ucap dosen itu. segera ku masuk dan menunduk hormat pada dosenku hingga berlalu menuju kursiku yang berada dibelakang sahabatku.
🌾🌾
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments