🌾🌾
Aku duduk bersama pria banci disampingku, pria ini sangat kaku pernah kami ajak berteman namun ia tidak mau. entah kenapa, aku pun tidak tau. Lulu menoleh kebelakang menghadapku, ia seolah mau mengintrogasiku.
"Rin, kenapa bisa telat?" tanyanya.
"Gue kesiangan. tadi malam bantai buat novel" jawabku yang memang benar adanya.
"Walah-walah Rin, untung saja ini dosen gak killer" timbal Tari. pak dosen pun kembali menerangkan setelah membolak-balikkan buku yang sempat ku lihat tadi. kami bertiga kembali kedepan, menatap serius dosen parubaya itu yang menerangkan. Aku sangat menyukai kelas bapak ini, ia tidak pernah marah sama sekali, selalu sabar menghadapi kami. hingga hampir dua jam belajar, akhirnya kelas bapak ini pun selesai.
"Baiklah Anak-anak, berhubung sebentar lagi libur semester, Bapak mau bertanya kemana kalian akan liburan?" tanya Bapak itu. seketika aku teringat kedua orang tuaku, aku termenung namun aku juga senang untuk segera pulang ke Semarang.
"Ke Candi Borobudur, pak" jawab seseorang sontak lamunanku pun buyar. ku lihat pemilik suara itu ternyata Ridho mahasiswa terpintar di kelasku ini.
"Saya liburan ke Bali, pak. cuci mata biar segar" timpal Gabriel si lelaki yang kecentilan di kelas ini. Aku yang mendengar jawabannya pun sedikit mendelik. cuci mata apaan? melihat bule seksi? eiyuuuuh.. norak banget, pikir gue. jawabannya pun langsung mendapat sorakan dari semua mahasiswa mahasiswi di kelasku ini.
"Dasar kamu! Lulu, kemana kamu akan menghabiskan libur semester?" tanya bapak itu kepada sahabatku.
"Ngapelin pacar pak" jawab Lulu tapi sepertinya Lulu tidak sengaja mengatakan itu. ah pasti dia barusan mikirin Dimas yang jarang sekali menghubunginya, pikirku.
"Wah mantap, dunia benar-benar terbalik" sahut bapak itu mengacungi jempol. Ku lihat semua orang, melongo mendengar jawaban Lulu. bagaimana bisa seorang wanita ngapelin pria, mungkin itu yang ada dipikiran mereka. hingga beberapa menit kemudian pak dosen pun pamit dan keluar dari ruangan ini. Anak-anak kelas langsung berhamburan menghampiri pintu begitupun juga kami bertiga, segera menuju kantin untuk makan siang.
Di kantin, kami sedang menunggu Mbak pelayan menbawa pesanan kami, sembari menunggu, aku membuka suara untuk bertanya kepada sahabatku yang satu itu.
"Lu, lo benaran mau datangi Dimas kesana?" tanyaku menatap wajahnya yang sedang memandang ponsel.
"Tadinya sih gak ada pikiran kesitu, reflek aja gue jawabnya gitu ke Pak Firman" jawabnya menatapku.
"Tapi ada bagusnya lho kesana, tapi jangan bilang-bilang ke do'i. suprise dong" saran Tari yang ikut nimbrung. Aku pun tersenyum dan setuju dengan sarannya.
"Iya bener. sekalian menghabiskan waktu berdua. secara kalian kan sudah jarang banget bersama" ucapku tersenyum. ku lihat Lulu seperti memikirkan sesuatu akan saran kami.
"Benar juga. oke deh, terima kasih ya sahabatku" ucap Lulu dengan rasa girangnya. lalu ia pun memeluk kami berdua. aku senang melihat sahabatku kembali ceria, aku berdoa dari dalam hati semoga Dimas disana tidak macam-macam dibelakang sahabatku ini.
"Kalau kalian kemana rencana liburan?" tanya Lulu menatapku dan Tari secara bergantian.
"Gue ke lombok" jawab Tari tampaknya tak sabar lagi. ya, disana ada keluarganya makanya Tari berencana kesana sambil berliburan. aku memikirkan kota Lombok saja sudah membuatku kegirangan melihat pantai dan alamnya.
"Gue ke Semarang, mesti pulang ke rumah orang tua gue" jawabku teringat Ibu dan Bapak.
"Benar sekali, keluarga adalah segalanya" sahut mereka berdua. ah aku merasa beruntung memiliki mereka. kami pun berpelukan namun Mbak pelayan kantin pun menghampiri kami yang sedang membawa nampan berisi pesanan kami. ah rasanya cacingku sudah tidak sabar lagi menikmatinya.
"Silakan" ucapnya. melihat makanan itu membuatku tergiur tak terasa air liurku sudah hampir menetes namun aku segera sadar dan menyesapnya kembali. Ku ambil sendok dan garpu, tanpa menunggu lama segera ku lahap habis kebetulan tadi pagi aku tidak sempat untuk sarapan.
Kuliah pun selesai, hanya ada dua mata kelas yang aku selesaikan hari ini. Aku segera pulang untuk melanjutkan menulis ceritaku di laptop. Tari mengajakku pulang bersama seperti biasa karna rumah kami yang searah, tentu aku mau mana mungkin ku tolak, hehe.
"Terima kasih Tari, byeee" ucapku melambaikan tangan, setelahnya mobil yang membawa Tari pun telah pergi. Aku segera masuk ke rumah, langsung ku rebahkan tubuh ku di kasur itu.
"Nyamannya... huwaaaaa.." gumamku setelahnya aku menguap, merasa kantuk yang sangat hebat hingga dalam sekejap aku pun tertidur.
Aku terbangun, ku lihat jam di waker sudah menunjukkan pukul setengah empat sore. ternyata aku hanya tertidur satu setengah jam. rasanya masih sangat mengantuk, ku kucek mataku untuk melepas rasa kantuk ini. Aku terfikir akan novelku, segera ku buka laptop dan mulai menulis imajinasiku. rasanya setelah bangun tidur otakku kembali fresh setelah buntu dari pulang kuliah. Aku ketik beribu-ribuan kata sampai jariku terasa ingin rontok, mataku sudah mulai lelah namun tanggung, tinggal sedikit lagi.
Klik
Akhirnya selesai juga. perasaanku lega, tugas pencarian nafkahku telah selesai. Aku membanting stir hingga delapan episode yang ku tuaikan. Ku kibas-kibaskan tanganku agar jari jemariku tidak terasa sakit lagi. setelahnya ku ambil handuk dan segera mandi membersihkan tubuhku.
Aku selesai mandi, ku keramas rambutku yang terasa sudah sangat apek hingga menghabiskan banyak shampo. setelah berpakaian, aku berbaring menonton drama korea di laptopku. Aku cekikikan melihat ada adegan yang membuatku sangat lucu.
"Aduh Lee min ho, kau lucu sekali. hahaha" ucapku pada layar laptop itu. ketika sedang asyik-asyiknya menonton, ponselku berdering pertanda ada panggilan masuk. Ku lihat siapa yang menggangguku malam begini ternyata Lulu.
"Ah Lulu, kau menggangguku saja" rengekku bicara pada ponsel itu namun segera ku angkat panggilan video-call sahabatku itu. dengan wajah yang malas ku tunjukkan pada sahabatku yang telah mengganggu diriku dan oppa Lee Min Ho.
"Hai guys, ke Mall yuk" ucap Lulu.
"Ngapain?" ketusku memasang wajah datar.
"Ya jalanlah bego" timpal Tari membuatku kesal sekali.
"Betul, sekalian belanja temani gue cari barang buat ayang beb nih" sahut Lulu membuatku menggeleng-gelengkan kepala.
"Ciyeee ciye, yang mau ketemuan. ehem-ehm" sahutku menggodanya.
"Apaan sih, garing deh" ucap Lulu yang sepertinya tampak malu karna ku goda. Aku pun tertawa diikuti oleh Tari hingga kami tertawa cekikikan melihat tampang sahabatku itu.
"Woi ada lalat masuk tuh" ucap Lulu segera ku tutup mulutku setelah ku terkejut dengan ucapannya.
"Pokoknya kalian harus siap-siap ya, dandan yang cantik biar jodoh nyamperin" perintah Lulu. segera ingin ku jawab eh dia malah langsung mematikan panggilan.
"Kurang asem ni Lulu, Oppa.. ku tinggal dulu ya" ucapku menatap wajah Oppa Lee min ho.
🌾🌾
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments