AKU Kamu Dan DIA

AKU Kamu Dan DIA

Chapter-01

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

Aluna Pov

"BEN!! AKU SUKA SAMA KAMU, KAMU MAUKAN JADI PACAR AKU??"

Semua mata yang ada dilapangan basket itu berpusat pada tengah tengah lapangan yang saat ini sedang menyaksikan sebuah kejadian yang hampir tiap hari mereka lihat.

'Haahh.. drama lagi? Apa dia ngak malu apa udah hampir tiap hari seperti itu?'

'Iya gue aja yang liatnya malu Njir, jelas jelas, Ben saja udah berapa kali menolaknya tapi tetap saja nyatain perasaanya!'

'Gue yakin Ben pun udah muak liat kelakuan dia kayak gitu!'

'Udah gila kek nya!'

'Padahal dia juga tahu kalau Ben itu punya pacar, Ck ck ck, dasar murahan'

'Mau jadi pelakor dia?'

'Cantik sih, tapi percuma kalau maunya sama pacar orang!'

Bisik bisik hinaan, tatapan sinis dan jijik yang hampir setiap hari aku dapatkan dari mereka sudah jadi biasa buatku.

Aku justru lebih memilih fokus dan masih menunggu jawaban yang akan keluar dari mulut cowok yang begitu aku sukai ini.

Meski sudah tahu jawaban yang akan keluar dari bibir tebal berisi miliknya, aku tetap ingin mendengarnya.

Dengan mata yang berbinar aku manatap cowok tampan didepan ku ini.

Tak lupa aku juga menyodorkan sebuah kotak nasi berwarna pink didepannya.

Plaak!!

Terkejut, dan ku tatap kotak yang sudah berserakan isinya dengan tatapan nanar.

"Enyahlah!"

Ucapan dan perkataan itu yang pada akhirnya selalu ku dapatkan.

Meski sakit saat lagi dan lagi mendapat penolakan dan perlakuan kasar, namun entah kenapa hati ku tak mau berhenti untuk mengejarnya.

Ku tatap punggung tegap itu yang semakin menjauh dengan sedih.

Kini hanya tinggal diriku dan tatapan hinaan dan cemoohan dari orang orang yang menatapku.

Wajah ku menunduk dengan tangan meremas sisi rok dengan kuat.

Lima tahun.

Hampir lima tahun lama nya aku sudah mengejar ngejar cinta cowok itu bagaikan orang bodoh.

Pelakor??

Aku bukan pelakor, dan juga bukannya tak tahu.

Jika dia memang benar benar memiliki pacar aku tak akan segila ini mengejarnya.

Aku tahu jika cowok itu ngak punya pacar seperti yang dibicarakan orang orang itu.

Semua itu hanya omong kosong belaka.

Tahu apa mereka tentangnya?

Aku yang lebih tahu siapa cowok itu, aku yang lebih tahu bagaimana keseharian cowok itu dan aku yang lebih tahu dengan siapa saja pria itu berteman.

Ya... Benicnno Reyalvonso, jangankan pacaran berdekatan dengan cewek saja tidak pernah.

Maka dari itu aku masih setia mengejarnya.

"LUNA!!!"

Ku hela nafasku, dan mengatur detak jantungku.

Ku angkat kepalaku dan disana sudah ada dua temanku, aku tersenyum kearah keduanya.

"Lun loe ngak papa kan??" Karina, bertanya dengan cemas.

"Loe ditolak lagi?" Bella, mantapku khawatir.

Lagi lagi aku hanya menampilkan senyumku.

"Ck! Udah berapa kali gue bilang, udah loe berenti aja sih Lun, loe ngak capek apa ngejar ngejer cowok yang ngak punya perasan kayak dia?" Ucap Karina kesal.

"Iya, berasa dia doang apa yang kecakepan? Karna loe kejar terus, udah deh Lun mending berenti aja, biar dia tahu rasa!" Sambung Bella geram sambil berkaca pinggang.

Inilah yang buat aku selalu merasa nyaman dengan mereka, meski cerewet aku sangat menyayangi keduanya.

Jika mereka tidak ada entah apa yang akan terjadi padaku.

"Sudah sudah ayo kekelas!" Ujarku lalu menarik kedua tangan mereka.

Karina dan Bella terus menggerutu sepanjang perjalanan menuju kelas.

...💚🤍💛❤️🧡🖤💜💙🤎...

Jam pulang sekolah sudah berlalu beberapa menit yang lalu.

"Lun, loe yakin ngak mau kita antar?" Tanya Karina dari dalam mobil.

"Ngak usah Rin, aku pulang sama Ben kok." jawab ku tersenyum.

"Emang loe udah kasih tahu dia?" Tanya Bella dengan tatapan menyelidik.

"U..udah kok, tadi aku telpon dia" jawabku gugup.

Sebenarnya tadi aku memang udah nelpon Ben tapi cowok itu ngak jawab, kalau Karina sama Bella tahu aku bohong mereka pasti bakalan menyeret ku masuk ke dalam mobil.

Bella dan Karina semakin memicingkan matanya.

"Sudah sudah pulang aja, aku bakalan nunggu Ben dilapangan" ujar ku lagi.

Keduanya menghela nafas,"Yaudah kita duluan, kalau ada apa telpon aja" ujar Karina.

Aku hanya mengiyakan saja.

Setelah kepergian mobil itu aku pun menghela nafas dengan lega.

Aku kemabli masuk menuju lapangan basket dengan wajah yang ceria.

Saat tiba disana ternyata udah kosong.

"Eh..kenapa kosong? Kemana semua orang? Dimana Ben?" Gumam ku bingung.

Kurogoh saku rok guna mengambil ponsel.

"Loh..kok ngak mau hidup??"

Beberapa kali ku mencoba tetap saja ponselku ngak mau nyala.

"Ck..mati lagi" ujar ku kesal.

"Terus aku nyari Ben nya kemana?, Mending kekelasnya aja siapa tahu dia disana"

Baru saja keluar dari area lapangan basket mataku langsung menangkap sosok yang ku cari berada diujung koridor.

"BEN!!!"teriakku memanggilnya.

Pria itu menghentikan langkahnya sejenak dan melihat kebelakang.

Tak berapa menit pria itu kembali melanjutkan langkahnya saat tahu aku yang memanggilnya.

"Ben tunggu, aku bareng kamu ya" ujar ku saat tiba disamping pria itu.

"Ngak!" Jawab nya dingin.

"Ayolah Ben, kali ini aja,kata Bunda pak Agung ngak bisa jem-"

"Gue ngak peduli!" Ucapnya sambil masuk kedalam mobil.

Tak berapa lama mobil itu langsung pergi meninggalkan ku disana.

"Haaahh! Dasar es batu." gerutu ku kesal.

Lalu berjalan keluar gerbang sekolah sambil menghentak hentakkan kaki.

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya, dan terimakasih telah sudi membaca cerita amatiran ini, semoga suka, maaf kalau ada typo

See you next time.😘🥳🥰

Terpopuler

Comments

ya namanya udah cinta kan, pasti buta.

2023-03-05

0

Yem

Yem

Nggak nyerah juga nih ngejar si Ben.. 😊
Awal cerita yg menarik..

Jangan lupa mampir ya
*°Hati yang terluka°*

2023-02-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!