Chapter-03

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

Gallan Pov

Sejam yang lalu gue baru aja pulang kerumah setelah bertemu anak anak di bescam.

Setelah nyapa Mommy bentar, gue langsung masuk kamar, bersih bersih ganti baju lalu rebahan diatas kasur kesayangan gue.

Baru aja mau nutup mata ponsel gue nyala.

Gue raih benda itu lalu buka grup chat.

...Grup anak🐒...

Ben_Ry

Siapa yang bisa jemput Dia

disekolah?

Ajik87

Gue gak bisa Boss, lagi bareng ciwik😁

Aldo16

Gue juga gak bisa, udah rebahan males bangun lagi.

@ajik87 Njirr pantesan gue cari

Kerumah kagak ade loe.

Bimo_gg

Mau sih tapi ujan boss males

keluar😅

Ajik87

@aldo16 ngapain loe cari gue?

Aldo16

@ajik87 nagih utang gue, udah seminggu yee kagak usah pura pura lupa loe, kagak ridho gue,

eh btw napa gak lu aja bos yang jemput??

Ben_Ry

😑

Bimo_gg

@ben_Ry coba tanyak si pak wakil aja boss, siapa tahu bisa dia.

Ben_Ry

@Gallan_D loe bisa gak?

Gue mutar mata jengah, tambah kerjaan aja.

^^^Saya^^^

^^^Otw😒^^^

Setelah itu gue bangun raih jaket kulit gak lupa juga kunci motor.

Mobil? Ada cuman males aja pekeknya, enak pakek motor bisa nyelip sat set sat set nyampek, meski hujan di luar sana.

"Sayang mau kemana hujan hujan gini?" Gue berenti saat dengar suara Mommy.

"Alan keluar bentar Mom." Jawab gue.

"Pekak motor? Kan ujan kenapa gak mobil aja?" Tanya Mommy.

"Males Mom, yaudah Alan pamit, Assalamu'alaikum!" Gue cium punggung tangan Mommy.

"Wa'alaikumsalam, hati hati!"

Gue ngangguk dan keluar kemudian naik motor lalu pergi jemput dia yang katanya masih disekolah.maybe?

Tiba disana gue gak lihat keberadaan tuh cewek dimana, tanya satpam pun beliau bilang tuh cewek udah pulang.

hela nafas kasar, lalu kembali naik motor lalu pergi dari sana.

Saat ngelewat taman kota mata gue nangkap seseorang disana, gue berenti coba fokusin pandangan gue yang kehalang air hujan dan ya ternyata itu cewek yang lagi gue cari.

Gue liat dia kedinginan dan bajunya basah kuyup.

"Dia terobos hujan? Ck..keras kepala, udah tahu gak bisa kenak hujan juga" gumam gue nge decak.

Gue klakson motor gue dan dia noleh, gue liat ada ketakutan di wajahnya udah pucat,ck tahu gini tadi gue bawa mobil aja.

Karna gak mau bikin dia semakin ketakutan gue pun muka helm agar dia bisa liat wajah gue dan ngak takut lagi.

"Kak Gallan?"

...🤎🖤...

Author Pov

Hujan yang tadinya sempat reda kini kembali deras, membuat semua orang yang tadinya berjalan harus kembali berteduh.

Begitu juga dengan sepasang anak manusia yang sedari tadi duduk berhadapan disebuah Caffe yang ada di Mall hanya diam saja dengan pikiran masing masing.

Tadi saat Gallan menjemput Aluna, cowok itu terlebih dulu membawa gadis itu kesebuah Mall dan membeli baju ganti untuk keduanya.

Dan saat hendak pergi hujan turun lagi dan akhrinya mereka memutuskan untuk duduk di Caffe tersebut.

Karna ngak tahu selera gadis itu seperti apa Gallan pun akhirnya membeli sebuah Hoodie couple.

Tidak bermaksud apa apa hanya saja menurutnya hoodie itu akan cocok jika dipakai Aluna.

Dan kini Gallan merasa menyesal telah memilih hoodie couple karna gara gara nya mereka menjadi pusat perhatian di Caffe tersebut.

"Sorry, gue gak bermaksud apa apa, kalau loe gak nyaman ayo beli baju lain." ujar Gallan hendak berdiri.

Aluna yang tadi melamun pun tersentak, menatap Gallan dan dengan cepat menahan lengan pria itu.

"Eh..gak usah, Luna gak papa, Luna suka kok sama Hoodie nya bagus, kalau dipikir pikir cocok juga sama kakak" jawab Aluna gugup tak lupa senyum manisnya.

Canggung.

Itulah yang dirasa Aluna saat ini.

Aluna memang mengenal semua teman temannya Ben, termasuk Gallan, hanya saja ia tak pernah dekat dengan cowok ini.

Bukannya gak mau, hanya saja saat ia berpaspasan dengan Gallan ia sedikit takut dengan aura cowok itu karena baginya tatapan Gallan itu jauh lebih menusuk dari pada Ben.

Bahkan Aluna akui kalau Gallan itu lebih tampan dan lebih mapan dari Ben,

karena di Gallan memiliki darah campuran, bahkan iris mata pemuda itu sedikit hitam kebiruan.

Jika Ben seorang Goodboy, maka Gallan kebalikannya, Gallan dikenal dengan Badboy nya AHS (Alexsander High School).

Si tukang buat onar, si tukang bolos dan langganan nya ruang BK, yang lebih parah tahun lalu ia bahkan tidak lulus karena tak mengikuti ujian dan kini dia harus kembali duduk lagi di kelas 12.

Bukannya bodoh, ia pintar bahkan sangat pintar hanya saja katanya ia masih pengen sekolah karena disana ada teman temannya, jika mau lulus, maka lulus bersama.

Meski terkenal dengan Bad nya, yang lebih anehnya Gallan malah berteman dengan Ben yang notabenenya Ketua Osis.

Dan sekarang, entah ada angin apa Aluna malah terjebak hujan bersama cowok ini.

"Bagus deh kalau loe suka" gumam Gallan masih dengan raut datarnya.

"Kak Gallan ngomong sesuatu?" Tanya Aluna.

"Gak ada!"

Hening!

Keduanya kembali larut dalam pikiran masing masing, Gallan sesekali meminum coklat panas favoritnya.

Aluna hampir saja tertawa, ia tidak menyangka jika cowok seperti Gallan juga suka minum coklat, sama sepertinya hanya saja ia lebih suka yang dingin.

"Emmmm..Kak Gallan kenapa bisa tahu Luna ada ditaman?" Tanya Aluna memecah keheningan.

Pria itu menatap Aluna dalam dan hal itu berhasil membuat gadis itu salah tingkah dan gugup.

Gallan mendengus, lalu membuang muka,"Disuruh Ben."jawabnya malas.

'Ben? Jadi dia khawatir sama aku?' batin Aluna senyum senyum.

Gallan yang melihat itu hanya memutar matanya jengah.

Tepat pukul lima sore hujan pun berhenti, keduanya kembali menaiki motor besar milik Gallan.

Tanpa perbincangan keduanya hanya diam hingga tiba didepan rumah Ben.

Kedua tangan gadis itu bertumpu dibahu Gallan saat hendak turun.

"Makasih, dan maaf udah ngerepotin Kakak." Ujar Aluna tulus.

"Hmm!" Jawab Gallan singkat.

Keduanya kembali diam.

Aluna merasa mati kutu saat ini, jika bersama Ben dia akan agresif namun jika berhadapan dengan Gallan ia menjadi ciut.

Gallan menatap gerak gerik gadis itu dari mulai memilin ujung bajunya hingga menggigit bibir bawahnya.

Gallan menghela nafasnya dan membuang pandangan"Gue pulang!" Ucapnya.

"Eh..oh..gak mau mampir dulu kak?" tanya Aluna.

"Gak! Lain kali" jawab Gallan.

"Oohh..i..iya yaudah..hati hati Kak, sekali lagi terimakasih banyak!" Ujar Aluna, tak lupa juga dengan senyum manisnya.

Gallan hanya mengangguk lalu pergi dari sana, barulah Aluna bisa bernafas dengan lega.

Kemudian Aluna masuk kedalam gerbang kediaman Reyalvonso.

Sedangkan dari balkon lantai dua Ben melihat semua itu, cowok itu menatap sinis kearah Aluna yang dengan mudahnya tersenyum kesemua cowok.

"Dasar murahan!" sinis tajam.

Lalu ia kembali masuk kedalam kamarnya.

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

Terimakasih sudah mau membaca, jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya🥰.

See you next time🥳🥰

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!