ISTRIKU MASIH SMK
Saat matahari menampakkan sinarnya, Ferdi sudah terlihat rapih dengan pakaian dinas milik nya. Dengan santai ia berjalan menghampiri ranjangnya, atau lebih tepatnya adalah ranjang Ferdi dan Syarla.
Ferdi berdiri memperhatikan Syarla yang masih terlelap dengan mulut menganga cukup lebar, Ferdi hanya bisa pasrah akan hidupnya saat ini. Alih-alih mendapatkan gadis pujaan yang di idam-idamkan Ferdi malah menikah dengan wanita setengah jadi-jadian itu pikir Ferdi.
"Syarla bangun, mau berangkat bareng tidak?" tanya Ferdi sambil menggoyangkan tangan Syarla.
"Eughhh___bentar lagihh Masih ngantuk nih." gumam Syarla masih dengan mata tertutup sepertinya ia enggan untuk bangun dari kasur empuknya itu.
"Yasudah, aku berangkat duluan."
Syarla yang mendengar hal tersebut tentu langsung membuka kelopak matanya dan turun dari ranjang.
"Tunggu bentar napa!" kata syarla lalu melesat kedalam kamar mandi.
Ferdi hanya bisa memutar bola matanya, 2 Bulan menikah dengan Syarla hidupnya terasa hancur berantakan. Karena Syarla memang bukan wanita yang rapih, dia sangat ceroboh dan manja.
Setiap hari semua pekerjaan rumah Ferdi yang lakukan, sedangkan Syarla selalu asyik dengan gadget nya. Entah harus marah atau bagaimana Ferdi sudah kehabisan akal untuk menghadapi Syarla.
Ferdi mencoba untuk mengerti karena ia tahu bahwa Syarla masih berumur 17 tahun sedangkan di umur itu ia harus menikah dengan nya, perbedaan umur Ferdi dan Syarla cukup jauh. Sekarang saja umur Ferdi sudah hampir 28 tahun tapi Ferdi memang memiliki wajah tampan yang sangat di idam-idamkan oleh kaum perempuan, siapa yang tak suka dengan lelaki setampan Ferdi selain itu dia juga seorang guru tentu para murid di sekolahnya juga sangat mengidam-idamkan sosok Ferdi.
20 menit beralalu Ferdi masih terlihat menunggu Syarla di meja makan. Sampai akhirnya terdengar suara langkah kaki dari arah belakang Ferdi, sontak Ferdi langsung menoleh dan melihat sosok Syarla yang berdiri dengan seragam sekolahnya. Ferdi memicingkan matanya melihat rok sekolah Syarla, sangat pendek dan menampakkan paha mulus Syarla pikir Ferdi.
Sexy seperti itulah penampilan Syarla, wajahnya yang begitu imut dan tubuhnya yang mungil membuat Syarla memang cukup menarik perhatian.
"Apa tak ada rok yang lebih panjang?" tanya Ferdi dengan wajah datar.
"Memang nya kenapa? Aku rasa ini sudah cukup panjang." jawab Syarla dengan wajah acuhnya.
"Itu terlalu pendek Syarla Evita! Cepat ganti aku tidak mau tau!" kata Ferdi dengan penuh penekanan saat menyebut nama Syarla.
Sedangkan Syarla yang diperlakukan seperti itu hanya bisa mendengus sebal, sambil melenggang masuk ke dalam kamarnya berniat untuk mengganti rok sekolahnya itu.
'Huuh dasar om-om rewel banget, bilang aja dia takut cowok-cowok pada ngelirik' batin syarla menggerutu.
Tak berselang lama akhirnya Syarla keluar mengenakan rok yang lumayan panjang sampai menutupi paha mulusnya, ia berjalan menuju pintu keluar dan sudah terlihat Ferdi yang menunggu di dalam mobil avanza berwarna biru miliknya itu.
Syarla melenggang masuk dan duduk di sebelah Ferdi.
Sontak Ferdi langsung menoleh ke arah syarla dan melihat rok yang Syarla kenakan, lalu ia kembali melihat kedepan dan tanpa berkata-kata lagi ia melajukan mobilnya.
Diperjalanan hanya keheningan yang di rasakan oleh keduanya, sampai akhirnya Syarla memutuskan untuk fokus kepada gadget miliknya. Syarla terlihat asyik sambil senyum-senyum sendiri membaca setiap pesan yang tertera di layar ponsel nya itu.
"Dasar remaja labil." Celetuk Ferdi sambil tersenyum meremehkan.
Tentu Syarla langsung menoleh dan menatap tak suka mendengar ucapan Ferdi.
"Suka-suka, Dasar om-om bawel!!" Balas Syarla sambil memanyunkan bibirnya.
Ferdi terlihat menahan tawa melihat tingkah menggemaskan istri kecilnya itu.
"Sudah sampai cepat keluar!" ucap Ferdi lalu menghentikan mobilnya.
"Aku malas jalan, aku ikut turun di parkiran saja ya? Aku mohon hari ini saja." Ucap Syarla dengan memasang wajah memelas.
"Tidak bisa! nanti anak-anak lain curiga." Ujar Ferdi datar.
"Huuh, jahat sekali! Kalo kau malu mempunyai istri seperti aku kenapa kau nikahi aku." Kata Syarla sekenanya.
"Ini semua karena orang tua mu, seenaknya menuduh orang!"
"Faktanya kau memang terlihat seperti orang mesum."
"Jadi kau juga ingin menuduh ku memperkosa mu?" Kata Ferdi sambil memicingkan matanya.
"Mana ku tau, aku kan pingsan saat itu. "
"Kau mau bukti bahwa aku tak melakukan apa-apa padamu?" tanya Ferdi dengan seringai liciknya.
*Srett*
'CUP'
"Kyaaaaaaaa, dasar mesum"
*Bletakkk*
"Aw." Erang Ferdi sambil memegangi kepalanya yang di pukul oleh syarla.
"Berani nya kau mencuri ciuman pertama ku!!" Kata Syarla sambil meninggikan suaranya.
"Kau bilang aku memperkosa mu, jadi akan ku buktikan bahwa aku masih waras mana mungkin aku memperkosa gadis remaja bebadan lurus seperti mu." Kata Ferdi dengan santai
'APA!! DIA BILANG AKU BERBADAN LURUS! BENAR-BENAR MESUM!' Batin Syarla menggerutu dengan wajah cemberut khas dirinya.
Syarla langsung berbalik dan keluar dari mobil ferdi.
*Brakkkk*
Syarla dengan sengaja membanting pintu mobil Ferdi lalu melangkah pergi.
Ferdi tersenyum geli melihat Syarla marah terlihat semakin cantik batin Ferdi memuji.
Ferdi memegangi bibirnya yang dengan nakal mencium Syarla seenaknya.
Syarla berjalan santai masuk kedalam gerbang sekolah nya itu.
"Hey Syarla!" panggil seseorang dari arah belakang.
Syarla langsung menoleh ke Sumber suara "Eh, Dino. "
Lelaki yang tidak lain adalah teman satu kelas Syarla bernama Dino albert, dia adalah anak dari seorang pengusaha properti dan berdarah campuran antara Indonesia & Belanda. Wajahnya yang terlihat tampan berkulit putih dan berambut pirang membuat ia di gilai para gadis di sekolah nya.
"Kamu berangkat sendiri la?" tanya Dino dengan sangat sopan.
"Hehehe, iya nih." jawab Syarla sambil tersenyum kecil.
Didalam hati Syarla menggerutu karena faktanya ia berangkat berdua bersama Ferdi suami sekaligus gurunya.
Dino tersenyum mendengar jawaban Syarla, mereka berdua berjalan beriringan sambil berbincang-bincang. Walau dari luar Dino terlihat cuek tapi faktanya dino sangatlah ramah dan banyak bicara. Syarla bahkan baru tau semua itu karena selama hampir 3 tahun sekelas ia tak pernah berbincang-bincang banyak dengan Dino.
Dilain tempat terlihat Ferdi yang memperhatikan kedua orang yang terlihat asyik bicara itu, Ferdi memasang wajah yang sulit untuk di artikan.
Syarla dan Dino masuk kedalam kelas bersama, kebetulan mereka berdua memang duduk bersebelahan sehingga mereka masih bisa asyik berbincang-bincang.
"Cieeee, akrab banget nih kalian." Teriak dua teman Syarla yang bernama Yolla dan Adel.
"Apaan sih so tau nih kalian!" Elak Syarla dengan wajah sedikit malu.
Dino hanya tersenyum manis mendengar ucapan teman-teman Syarla.
"Oh ia pelajaran siapa sekarang?" tanya Syarla kepada kedua temannya itu.
"Pelajaran Fisika La, kamu udah ngerjain PR belum? Minggu lalu kan pak Ferdi ngasih PR dan soalnya berbeda-beda setiap anak. " Ucap adel pada Syarla.
''****** deh! Lupa belum di isi." Jawab Syarla lalu kelimpungan mencari-cari buku fisika miliknya.
"Eh gimana sih La, buruan kerjain. "Kata Adel dengan wajah ikutan cemas karena anak-anak di kelas tau bahwa Ferdi adalah guru yang tegas ia tak segan-segan untuk menghukum siapapun yang tak mau bahkan tak bisa mengerjakan soal darinya.
"Selamat Pagi Anak-anak."
Mata Syarla membelalak sempurna mendengar suara Ferdi masuk kedalam kelas.
"Selamt pagi pak. " jawab semua anak di kelas tersebut.
Ferdi tersenyum mendengar anak-anak muridnya duduk dengan rapih dan tampak lengkap satu kelas tanpa satu orang pun yang membolos maupun sakit.
"Oh iya hari ini saya ingin, kalian mengumpulkan PR yang saya berikan minggu lalu. " Ujar Ferdi sontak Syarla langsung berkeringat dingin mendengar ucapan Ferdi.
Satu persatu anak mengumpulkan buku mereka kedepan meja Ferdi, sedangkan Syarla hanya diam di tempatnya. Ferdi mengecek satu persatu buku milik muridnya itu namun ia tak menemukan buku milik Syarla.
"Syarla!" Panggil ferdi dengan wajah mengintimidasi.
Syarla menoleh ke arah ferdi "Iyah pak." jawab Syarla pelan.
"Kenapa disini tak ada buku milik kamu?" tanya Ferdi.
"Aaa, sebenarnya aku lupa tak mengerjakan pak."
Ferdi menghela nafas mendengar jawaban yang keluar dari mulut manis istrinya itu.
"Kemarilah!" titah ferdi dengan nada tegasnya.
Syarla langsung berdiri dan menghampiri Ferdi dengan rasa cemas sambil memegang buku fisika miliknya.
"Tulis soalnya dan kerjakan di papan tulis!" Kata Ferdi sontak mata Syarla semakin membelalak karena ia benar-benar tak bisa mengerjakan soal yang di berikan oleh Ferdi.
Namun Syarla tak mau Ferdi semakin marah akhirnya ia mengambil spidol yang di berikan oleh Ferdi dan menulis kembali soal yang di berikan Ferdi minggu lalu.
Syarla terlihat kebingungan setelah selesai menulis soalnya karena ia tak tau harus menulis apa lagi. Ferdi tentu tau bahwa Syarla tak mengerti dengan soal yang ia beriakan padahal soal nya begitu mudah tapi memang sudah dasarnya Syarla tak mau belajar sehingga soal semudah itupun ia tak bisa mengerjakan nya.
Ferdi berdiri berniat menghampiri Syarla dan ingin membantunya namun ia didahului oleh Dino yang tanpa aba-aba datang menghampiri Syarla lalu mengambil spidol yang ada di tangan Syarla, sontak Syarla sedikit terkejut atas perlakuan Dino kepada nya itu.
"Eh, "
"Biar aku saja pak yang mengerjakan!" ujar Dino lalu mengerjakan soal yang ada di papan tulis.
Syarla diam dan memperhatikan Dino yang terlihat sangat cepat mengerjakan soalnya.
Sedangkan Ferdi terlihat semakin tak suka dengan sikap Dino yang berusaha menjadi pahlawan kesiangan itu.
"Selesai!" Ucap Dino sambil tersenyum ke arah Syarla lalu memberikan spidol yang berada di tangannya.
Syarla membalas senyuman Dino dan seluruh anak bersorak sambil bertepuk tangan.
"Cieee sungguh serasi. " Kata seluruh anak dikelas itu.
Syarla hanya tersenyum sambil tersipu malu.
"Ini Pak Ferdi! " ucap Syarla dengan seringai kemenangan nya sambil menaruh spidol itu di atas meja Ferdi.
Syarla berjalan dengan penuh percaya diri menuju tempat duduk nya
"Syarla!" panggil ferdi lagi membuat Syarla menoleh ke arahnya itu.
"Apa?" tanya syarla dengan wajah acuhnya.
"Jam istirahat datanglah ke ruangan ku!" titah Ferdi lalu kembali duduk di tempat duduk nya sambil merapihkan buku-buku milik murid-murid nya tersebut, Sedangkan Syarla hanya bisa mendengus sebal mendengar perintah dari Ferdi.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Reza Talita
kak lanjut donk kak cerita bagus banget
2023-05-17
1
Aini Erni
👍
2022-05-18
0
ha?
mampir thor
2022-02-26
0